PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Konsep dasar produksi tepat waktu waktu JIT adalah memproduksi produk
yang diperlukan, pada waktu yang dibutuhkan oleh konsumen, dalam jumlah yang
sesuai kebutuhan konsumen, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi,
dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien.
Dalam situasi persaingan pasar yang amat sangat kompetitif sekarang ini,
dimana pasar yang menetapkan harga (produsen harus mengikuti harga pasar
yang berlaku) serta konsumen hanya membeli produk pada saat dibutuhkan
dengan harga yang kompetitif pada tingkat kualitas yang diinginkan, maka strategi
produksi tepat waktu (JIT) lebih tepat dibandingkan strategi produksi konvensional,
yaitu : menghasilkan output maksimum pada tingkat penggunaan input tertentu,
melebihi kebutuhan konsumen (pasar).
Sistem produksi tepat waktu (Just-In-Time Production System) pada
awalnya dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation di
Jepang, sehingga sering disebut juga sebagai sistem produksi Toyota. Strategi ini
kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan Jepang terutama setelah adanya krisis
minyak dunia pada tahun 1973. Tujuan utama dari sistem produksi tepat waktu ini
adalah mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas total industri
secara keseluruhan melalui menghilangkan pemborosan (waste) secara terus
menerus (lihat John A.White, Production Hand Book, Georgia Institute of
Technology, 1987).
II.
Rumusan Masalah
Ada beberapa alasan mengapa kita harus belajar dan memahami Just In Time
ini : Untuk mempeajari kembali bagaimana memenangkan persaingan, terutama
dari pesaing semacam perusahaan-perusahaan Jepang. Perusahaan-perusahaan
di Jepang merupakan perusahaan-perusahaan yang unggul dalam persaingan
terutama disebabkan oleh kemampuan perusahaan tersebut menghilangkan
pemborosan. Perusahaan di Jepang bisa mengurangi pemborosan karena
memang kondisi alamnya yang serba terbatas. Menghindari berbagai kesulitan
seperti dalam industri-industri di Amerika.
Industri-industri di Amerika biasanya mengalami kesulitan dalam menghemat
sumber daya yang ada, karena memang di Amerika sumber daya tersebut tersedia
dalam jumlah besar, sehingga Amerika tidak mengenal Just In Time Just In Time
yang ada adalah Just In Case.
Memperbaiki kualitas produk, produktivitas, dan pelayanan pelanggan.
Dengan menghilangkan berbagai pemborosan yaitu dengan menghilangkan
kegiatan yang tidak perlu maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
JIT mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu :
1.
2.
3.
Menghilangkan pemborosan
4.
5.
6.
7.
Menghilangkan ketidakpastian
8.
mempunyai atau memberikan nilai tambah. Dalam sistem produksi paling sedikit
dikenal ada tujuh sumber pemborosan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemborosan karena proses produksi itu sendiri tidak efektif dan efisien
(apabila produk itu tidak seharusnya dibuat atau prose situ tidak seharusnya
digunakan)
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI PRODUKSI TEPAT WAKTU
(Just In Time)
I.
material dan departemen pembelian material dari perusahaan, serta (4) pertemuan
secara periodik dengan setiap pemasok material.
Agar strategi JIT yang diterapkan menjadi efektif, tentu saja perlu dibuat
tindakan korektif dalam program ini apabila berjalan tidak sesuai dengan harapan
yang ada. Beberapa tindakan korektif dalam program JIT adalah : (1) membuat
daftar masalah kepada pemasok material, (2) meminta komitmen pemasok untuk
menyelesaikan masalah, (3) memberikan dukungan teknik dan manajemen kepada
pemasok apabila diperlukan, (4) diskualifikasi pemasok material itu apabila tidak
ada respons terhadap masalah dalam waktu tertentu, (5) melakukan inspeksi
secara berkala, dan (6) diskualifikasi terhadap pemasok yang tidak melakukan
peningkatan atau perbaikan kualitas
REDUKSI
MENINGKATKAN
BIAYA
ARUS PERPUTARAN MODAL (CAPITAL TU
METODE PRODUKSI
SISTEM AUTONOMOUS
INVENTORI MINIMUM
MENGGUNAKAN KARTU (KANBAN) ATAU ALAT LAIN
WAKTU SETUP PENDEK
PEKERJA MULTIFUNGSI
SIKLUS WAKTU PENDEK
.
II.
Tujuan JIT adalah menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terusmenerus (Continous Improvement). Dibawah filosofi JIT, segala sesuatu baik
material, mesin dan peralatan, sumber daya manusia, modal, informasi, manajerial,
proses, dll, yang tidak memberikan nilai tambah pada produk, disebut pemborosan
(waste). Nilai Tambah produk, merupakan kata kunci dalam JIT. Nilai tambah
produk diperoleh melalui aktivitas aktual yang dilakukan langsung pada produk,
tidak melalui : pemindahan, penyimpanan, penghitungan, dan penyortiran produk.
Pemindahan, penyimpanan, penghitungan, dan penyortiran produk, tidak
menambah nilai pada produk itu, tetapi merupakan biaya, dan biaya yang
dikeluarkan tanpa memberikan nilai tambah pada produk merupakan pemborosan.
Untuk memahami filosofi JIT secara lengkap, kita harus memahami pendekatan
JIT pada kualitas dan pengendalian kualitas (quality control). Secara tradisional,
para pembuat produk (manufactures) biasanya melakukan inspeksi terhadap
produk setelah produk itu selesai dibuat (setelah berbentuk produk jadi), dengan
jalan menyortir produk yang baik dari yang jelek (menyortir produk dari yang
memenuhi syarat dari yang tidak memenuhi syarat), kemudian mengerjakan ulang
(rework) bagian-bagian yang cacat atau tidak memenuhi syarat itu. JIT justru
bertujuan untuk mencegah pendekatan pada pengendalian kualitas secara
tradisional diatas. Pandangan JIT adalah jangan membuang-buang waktu dengan
hanya menyortir bagian-bagian yang baik dari yang jelek atau bagian-bagian yang
memenuhi syarat dari yang tidak memenuhi syarat, tetapi pergunakanlah waktu itu
untuk mencegah memproduksi bagian-bagian yang jelek atau tidak memenuhi
syarat itu. Dengan kata lain, prinsip JIT adalah Kerjakanlah Secara Benar; Pada
Waktu Awal (Do It Right; At the First Time). Pendekatan JIT pada pengendalian
kualitas terpadu Total Quality Control (TQC) bertujuan untuk membangun suatu
sikap yang berdasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu :
1.
Prinsip pertama
Prinsip kedua
Prinsip ketiga
III.
10
IV.
Agregat (3-5
Tahunan (1
tahun)
80-90
tahun)
30-40
35-70
10-30
r
a
70-90
60-90
30-50
25-60
10-50
20-60
40-80
25-60
5-25
3-20
3-20
25-50
10-30
2-10
k
n
Kaizen adalah suatu istilah dalam bahasa Jepang yang dapat diartikan
sebagai perbaikan secara terus-menerus (continous improvement). Kaizen
merupakan suatu kesatuan pandangan yanga komprehensif dan terintegrasi yang
meliputi :
Robotik
Sistem Saran
Otomatisasi
11
Kanvan
Tepat waktu
Tanpa Cacat
12
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Sistem produksi tepat waktu (Just-In-Time Production System) pada awalnya
dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation di Jepang,
sehingga sering disebut juga sebagai sistem produksi Toyota. Strategi ini kemudian
diadopsi oleh banyak perusahaan Jepang terutama setelah adanya krisis minyak
dunia pada tahun 1973. Tujuan utama dari sistem produksi tepat waktu ini adalah
mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara
keseluruhan melalui menghilangkan pemborosan (waste) secara terus menerus
(lihat John A.White, Production Hand Book, Georgia Institute of Technology,
1987).
II. Saran
Kami masih mengharapkan masukan yang sifatnya membangun dalam pembuatan
makalah ini.
13