Anda di halaman 1dari 6

TELAAH KRITIS JURNAL

Recurrent Urinary tractus Infections in Children


Risk factor and Association with Prophylactic Antimikrobial
OLEH PUNDY TRIANA DEWIE

I.
NO
1.

2.

UMUM.

HAL YANG
DINILAI
Judul
makalah

Abstrak

CHECK LIST PENILAIAN


a. Apakah judul tidak terlalu panjang atau
terlalu pendek?
b. Apakah judul menggambarkan isi utama
penelitian?
c. Apakah judul cukup menarik?
d. Apakah judul menggunakan singkatan selain
yang baku?

a. Apakah merupakan abstrak satu paragraf atau


abstrak berstruktur

Berstruktur

b. Apakah sudah tercakup komponen IMRAD


(introduction, Method, Results,
Discussion)?
c. Apakah secara keseluruhan abstrak
informatif?
d. Apakah abstraklebih dari 250 kata?
3.

Pendahuluan

Metode

YA

TIDAK

(273)

a. Apakah mengemukakan alasan dilakukannya


penelitian?
b. Apakah menyatakan hipotesis atau tujuan
penelitian?
c. Apakah pendahuluan didukung oleh pustaka
yang kuat dan relevan?

a. Apakah disebutkan desain, tempat dan waktu


penelitian?
b. Apakah disebutkan populasi sumber (populasi
terjangkau)?

5.

6.

Hasil

Diskusi

c. Apakah criteria pemilihan (inklusi dan


ekslusi) dijelaskan?
d. Apakah cara pemilihan subyek (teknik
sampling) disebutkan?
e. Apakah perkiraan besar sampel disebutkan
dan disebut pula alasannya?
f. Apakah perkiraan besar sampel dihitung
dengan rumus yang sesuai?
g. Apakah observasi, pengukuran serta
intervensi dirinci sehingga orang lain dapat
mengulanginya?
h. Bila teknik pengukuran tidak dirinci, apakah
disebutkan rujukannya?
i. Apakah defenisi istilah dan variable penting
dikemukakan?
j. Apakah ethical clerance diperoleh?
k. Apakah disebut rencana analisis, batas
kemaknaan dan power penelitian?

a. Apakah disertakan table deskripsi subyek


penelitian?
b. Apakah karakteristik subyek yang penting
(data awal) dibandingkan kesetaraannya?
c. Apakah dilakukan uji hipotesis untuk
kesetaraan ini?
d. Apakah disebutkan jumlah subyek yang
diteliti?
e. Apakah dijelaskan subyek yang drop out
dengan alasannya?
f. Apakah semua hasil didalam table disebutkan
didalam naskah?
g. Apakah semua outcome yang penting
disebutkan dalam hasil?
h. Apakah subyek yang drop out diikutkan
dalam analisis?
i. Apakah disertakan hasil uji statistic (x.t)
derajat kebebasan(degree of freedom) dan
nilai p?
j. Apakah dalam hasil disertakan komentar dan
pendapat?

a. Apakah semua hal yang relevan dibahas?


b. Apakah dibahas keterbatasan penelitian dan

c.

d.

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

II.

kemungkinan dampaknya pada hasil?


Apakah dibahas kesulitan penelitian,
penyimpangan dari protocol, dan
kemungkinan dampaknya pada hasil?
Apakah pembahasan dilakukan dengan
menghubungkannya dengan teori dan hasil
penelitian terdahulu?
Apakah dibahas hubungan hasil dengan
praktek klinik?
Apakah kesimpulan utama penelitian?
Apakah kesimpulan didasarkan pada data
penelitian?
Apakah efek samping dikemukakan dan
dibahas?
Apakah disebutkan hasil tambahan selama
diobservasi?
Apakah disebutkan generalisasi hasil
penelitian?
Apakah disertakan saran penelitian
selanjutnya,dengan anjuran metodologis yang
tepat?

KHUSUS

Menilai VIA (Validity, Important, Aplicability)

Penelitian Faktor Resiko


Validity
1. Apakah awal penelitian didefenisikan dengan jelas? Ya. Tujuan peneltian adalah 1.
Mengetahui factor resiko terjadinya ISK berulang di tingkat pelayanan anak pertama, 2.
Menguji hubungan antara antimikroba profilaksis dengan kejadian ISK berulang, 3.
Menentukan factor resiko untuk terjadinya resistensi diantara ISK berulang.
2. Apakah menyatakan desain penelitian dengan jelas? Desain penelitiannya adalah Cohort
retrospektif untuk mengetahui terjadinya ISK berulang di tingkat pelayanan anak
pertama, Time- to event analyses untuk menentukan factor resiko ISK berulang dan
efektifitas profilaksis antimikroba, dan nested case-control study untuk mengidentifikasi
factor resiko terjadinyan organism resisten sebagai penyebab ISK berulang.
3. Apakah pembanding dinyatakan dengan jelas? Pada penelitian ini dibandingkan antara
kejadian ISK pertama kali dan ISK berulang antara anak laki-laki dan perempuan, ras
kulit putuh dengan yang tidak kulit putih, Usia <2 tahun dengan usia 2-6 tahun dan
antara penggunaan antimikroba dan dengan tanpa antimikroba.

4. Apakah pemantauan pasien dilakukan cukup panjang dan lengkap? Ya, Pengamatan
dilakukan mulai 1 juli 2001 sampai dengan 31 Mei 2006.
5. Apakah ada identifikasi dengan jelas kelompok dengan prognostic yang berbeda?
Dijelaska,
- ISK pertama kali adalah anak dengan hasil kultur urine 50.000 colonyunit/ml
atau lebih besar pada organism pathogen urinary.
- ISK berulang adalah anak dengan memiliki hasil kultur urine positif kedua
kalinya, dua minggu atau lebih setelah terapi untuk ISK pertama.
- Resisten Antimikroba ISK berulang adalah seluruh pathogen penyebab resisten
terhadap antimikroba.
6. Apakah outcome dinilai dengan criteria obyektif?
Ya,
Important
1. Apakah outcome/hasil dipaparkan secara jelas (hasil uji statistic dengan hasil nilai P)?

Dari table 2. Ini menunjukkan pada variable ras kulit putih nilai HR 1,97; 95% CI 1,222,3, usia 3 4 th nilai HR 2,75; 95% CI 1,37-5,51, usia 4 5 th nilai HR 2,47 95% CI
1,19-5,12 yang ketiganya menunjukkan nilai p yang bermakna yaitu p =<0,01 dan VUR
grade 4-5 juga memiliki nilai p yang bermakna yaitu p= <0,05

2. Seberapa besarkah ketepatan estimasi outcome yang didapat dengan nilai OR,RR,PR
dengan nilai korelasi 95% CI?

Pada table 3, menunjukkan


- ras kulit putih memiliki kecenderungan mengalami resisten antimikroba pada ISK
berulang yang ditunjukkan dengan nilai p = <0,01 dgn OR 0,21 ; 95% CI 0,070,73.
- kelompok expose antimokroba profilaksis juga memiliki peran untuk
menyebabkan resisten antimikroba pada ISK berulang debgan nilai p <0,01 OR
7,5; 95% CI 1,6-35,17
- Usia 2-6 th juga lebih sering mengalami resisten antimikroba pada ISK
berulangdengan nilai p <0,06 dengan OR 0,26 ; 95% CI 0,09-0,8

Aplikability
1. Apakah pasien kita mirip dengan subyek yang kita miliki?
Mirip dengan pasien kita dari segi usia, jenis kelamin, penggunaan profilaksis
antimikroba.
2. Apakah bukti ini mempunyai pengaruh yang penting secara klinis terhadap kesembuhan
pasien kita apa yang telah ditawarkan/ diberikan kepada pasien kita.
Bukti ini memiliki pengaruh penting secara klinik, dari hasil penelitian ini menunjukkan
usia anak 3-5 tahun dan derajat 4-5 VUR merupakan factor resiko terjadinya ISK
berulang yang menunjukkan pada usia tersebut dan derajat tersebut sudah seharusnya
mendapatkan terapi antimikroba secara tuntas untuk mencegah berulangnya ISK, Jenis
kelami9n dan derajat 1-3 VUR tidak ada hubungannya dengan factor resiko terjadinya
ISK berulang.

Anda mungkin juga menyukai