Anda di halaman 1dari 4

Bagi sebagian besar ibu, cara paling mudah

untuk memberikan ASI pada bayi adalah


dengan
menetekkan
langsung
pada
payudara. Namun, pada beberapa keadaan
tertentu, hal ini sulit dilakukan sehingga ASI
akhirnya
diberikan
dalam
bentuk
perahan.

Saat memerah ASI dan menyimpannya, ada


beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu,
yaitu:
1. Mencuci tangan sebelum memerah
2. Wadah
penyimpanan
harus
dipastikan
bersih.
Dapat
menggunakan botol kaca atau
kontainer plastik dengan tutup yang
rapat.
3. Simpanlah ASI
kebutuhan bayi.

sesuai

dengan

4. Beri label (nama anak dan tanggal


ASI diperah). Tanggal kapan ASI
diperah perlu dicantumkan untuk
memastikan bahwa ASI yang dipakai
adalah ASI yang lebih lama.
5. Jangan mencampurkan ASI yang
telah dibekukan dengan ASI yang
masih
baru
pada
wadah
penyimpanan.

6. Jangan menyimpan sisa ASI yang


sudah dikonsumsi untuk pemberian
berikutnya.

Panduan Menyimpan ASI Perah

Pemberian ASI perah ini dapat dilakukan


dengan menggunakan sendok maupun
cangkir. Hindari penggunaan dot pada bayi
untuk mencegah terjadinya bingung
puting. Bingung puting terjadi karena
puting karet dari dot relatif kurang lentur
sehingga mengakibatkan lidah tidak dapat
bergerak dengan ritmik. Ditambah, aliran
dari botol yang sangat deras karena gravitasi
bahkan tanpa hisapan, mengakibatkan bayi
berusaha meletakkan lidah pada lubang dot
untuk memperlambat aliran ASI.
Masalah pada Puting
Ada beberapa bentuk puting susu. Ada yang
panjang, pendek, datar, atau terbenam.
Beberapa ibu yang merasa putingnya datar
atau terlalu pendek menganggap bahwa ia
tidak akan berhasil menyusui. Perlu
diketahui bahwa puting itu hanya
merupakan kumpulan muara saluran ASI

dan tidak mengandung ASI. Untuk


mendapatkan ASI, areola mama yang perlu
dimasukkan ke dalam mulut bayi sehingga
dinding mulut dan gerakan lidah dapat
memerah ASI keluar.

Ibu perlu tahu cara melepaskan bayi


dari payudara.

Jangan membersihkan puting dengan


sabun atau alcohol
Penanganan Puting Susu Nyeri

1. Puting Pendek atau Terbenam


Bila terdapat puting yang pendek
atau terbenam pada saat lahir dapat
diusahakan agar puting lebih
menonjol dengan cara menariknya
menggunakan nipple
puller atau
memakai spuit yang dipakai secara
terbalik. Namun bila cara ini kurang
menolong ibu harus dibantu agar
dapat
memasukkan
areolanya
sebanyak mungkin ke dalam mulut
bayi dengan sedikit penekanan pada
areola mama dengan jari dan dengan
demikian bayi akan mendapat ASI
dengan lancar.
2.

atau Lecet

Perbaiki posisi menyusui.

Mulai menyusui dari payudara yang


tidak sakit.

Tetap mengeluarkan ASI


payudara yang putingnya lecet

Keluarkan sedikit ASI dan oleskan


ke puting yang lecet dan biarkan
kering

Pergunakan BH yang menyangga

Bila terasa sangat sakit boleh minum


obat pengurang rasa sakit

Puting Susu Nyeri atau Lecet

dari

Posisi Menyusui yang Benar

Masalah yang paling sering terjadi


pada ibu yang menyusui adalah
puting susu nyeri/lecet. Keadaan ini
terjadi karena posisi bayi sewaktu
menyusu
salah.
Bayi
hanya
menghisap pada puting karena aerola
sebagian besar tidak masuk ke dalam
mulut bayi. Hal ini juga dapat terjadi
pada
akhir
menyusui
bila
melepaskan hisapan bayi tidak benar.
Pencegahan Puting Susu Nyeri

Posisi yang salah saat menyusui dapat


menyebabkan puting ibu menjadi lecet
sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi
ASI berkurang dan bayi menjadi malas
menyusu. Langkah menyusui yang benar :
1. Cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke
puting dan areola sekitarnya.

atau Lecet

3. Posisikan bayi dengan benar

Ibu perlu mengetahui posisi


menyusui yang benar.

Bayi dipegang dengan satu lengan.


Kepala bayi diletakkan dekat

lengkungan siku ibu, bokong bayi


ditahan dengan telapak tangan ibu.

Bayi tenang.

Kandungan ASI

Perut bayi menempel ke tubuh ibu.

Mulut bayi berada di depan puting


ibu.

Lengan yang di bawah merangkul


tubuh ibu, jangan berada di antara
tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di
atas boleh dipegang ibu atau
diletakkan di atas dada ibu.

Telinga dan lengan yang di atas


berada dalam satu garis lurus.

1. Bibir bayi dirangsang dengan puting


ibu dan akan membuka lebar,
kemudian dengan cepat kepala bayi
didekatkan ke payudara ibu dan
putting serta areola dimasukkan ke
dalam mulut bayi.
2. Cek apakah perlekatan sudah benar

Dagu menempel ke payudara ibu.

Mulut terbuka lebar.

Sebagian besar areola terutama yang


berada di bawah, masuk ke dalam
mulut bayi.

Bibir bayi terlipat keluar.

Pipi bayi tidak boleh kempot (karena


tidak menghisap, tetapi memerah
ASI).

Tidak boleh terdengar bunyi decak,


hanya
boleh
terdengar
bunti
menelan.

Ibu tidak kesakitan.

Kandungan
Karbohidra
t
Protein

Lemak

Karnitin

Fungsi
salah satu sumber energi
untuk otak.
meningkatkan pertumbuhan
dan
kematangan
usus,
merangsang
pertumbuhan
bakteri baik dalam usus dan
meningkatkan
penyerapan
besi dan daya tahan tubuh.
mendukung pertumbuhan otak
yang cepat selama masa
bayi ,perkembangan jaringan
saraf dan retina mata.
membantu
proses
pembentukan energi yang
diperlukan
untuk
mempertahankan metabolisme
tubuh

Vitamin K
faktor pembekuan
Vitamin D

Vitamin E
Vitamin A

Mineral

mencegah bayi menderita


penyakit tulang
ketahanan dinding sel darah
merah
untuk
kesehatan
mata,
mendukung pembelahan sel,
kekebalan
tubuh,
dan
pertumbuhan.
pertumbuhan jaringan otot
dan rangka, transmisi jaringan
saraf dan pembekuan darah

Berapa lama sebaiknya bayi menyusu ?


Lamanya menyusu berbeda-beda tiap
periode menyusu. Rata-rata bayi menyusu

selama 5-15 menit, walaupun terkadang


lebih. Bayi dapat mengukur sendiri
kebutuhannya. Bila proses menyusu
berlangsung sangat lama (lebih dari 30
menit) atau sangat cepat (kurang dari 5
menit) mungkin ada masalah. Pada hari-hari
pertama, proses menyusu terkadang sangat
lama dan hal ini merupakan hal yang wajar.
Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara
sampai selesai baru kemudian bila bayi
masih menginginkan dapat diberikan pada
payudara yang satu lagi sehingga kedua
payudara mendapat stimulasi yang sama
untuk
menghasilkan
ASI.

malam hari membantu mempertahankan


suplai ASI karena hormon prolaktin
dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi
yang puas menyusu akan melepaskan
payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak
perlu
menyetopnya.

Berapa sering bayi menyusu dalam sehari


?

3. Berat badan naik lebih dari 500 gram


dalam sebulan dan telah melebihi
berat lahir pada usia 2 minggu

Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan


kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali
dalam 24 jam. Bayi sebaiknya disusui
sesering dan selama bayi menginginkannya
bahkan pada malam hari. Menyusui pada

Bagaimana menilai kecukupan ASI?


1. Posisi dan perlekatan benar
2. Buang air kecil lebih dari 6 kali
sehari dengan warna kencing yang
tidak pekat dan bau tidak menyengat

4. Bayi

relaks dan puas setelah


menyusu dan melepas sendiri dari
payudara ibu

Anda mungkin juga menyukai