Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH SAKIT DERA ASSYIFA


BAB I
DEFINISI
Pengertian Sampah Menurut Sifatnya
1. Sampah

Bahan-bahan yang tidak berguna, tidak digunakan ataupun yang


terbuang.
2. Refuse
Semua sampah padat yang meliputi garbage, rubbish, ashes dan
bangkai binatang.
3. Garbage
Sampah mudah busuk yang berasal dari penyiapa pengolahan dan
penyajian makanan.
4. Rubbish
Sampah tidak mudah busuk kecuali ashes, yang terbagi menjadi:
Mudah terbakar : terutama bahan organis seperti kertas, plastik,
kardus, kayu karet dan lain-lain.
Tidak mudah terbakar, terutama bahan non organis seperti
kaleng, logam gelas, keramik.
5. Abu
Residu hasil pembakaran
6. Sampah
Sampah yang langsung dihasilkan dari diagnosa dan tindakan
biologi
terhadap pasien, termasuk bahan-bahan medis pembedahan, otopsi
da laboratorium.
Sampah medis : biasanya dihasilkan di ruang pasien, ruang
pengobatan/tindakan, ruang perawatan, ruang bedah termasuk
dressing kotor, verban, keteter, swab, plaster, masker dan lai-lain.
Sampah patologis : sampah yang dihasilkan dari ruang autopsi,
termasu placenta jaringan, orga anggota badan dan lain-lain.
Sampah laboratorium : sampah yang dihasilkan dari laboratorium
diagnostic atau riset, meliputi sediaan/media sampel spinal,
bangkai binatang.
Sumber : Snow et all (1955)
Jenis Sampah Menurut Sumbernya
Sumber / Area
Kantor/ administrasi
Unit ostetric dan
ruang perawatan
obstetric

Jenis Sampah
Kertas
Dressing, sponge, placenta, ampul, termasuk kapsul perak nitrat,
jarum syrynge, masker disposable, disposable drapes, sanitary
napkin, blood lancet disposable, disposable cetheter, disposable

unit enema, disposable diaper dan underpad, sarung tangan


disposable
Unit emergency dan Dressing, sponge, jaringan tubuh, termasuk amputasi, ampul
bedah termasuk ruang bekas, masker disposable, jarum dan syringe drapes, casb.
perawatan
Disposable, blood lancet disposable, kantong emesis, levin
tubes, cetheter, drainase set, kantong colosiomy, underpads,
sarung bedah
Unit laboratorium,
Gelas terkontaminasi, terasuk pipet petri dish, wadah specimen,
ruang mayat,
slide specimen, jaringan tubuh, organ, tulang.
pathologi dan autopsi
Unit isolasi
Bahan-baha kertas yang mengandung buangan nasal dan
sputum, dressing dan bandages, masker disposable, sisa
makanan, perelengkapan makan.
Unit perawatan
Ampul, jarum disposable dan syringe kertas dan lain-lain.
Unit pelayanan
Karton, kertas bungkus, kaleng, botol, sampah dari ruang umum
dan pasien, sisa makanan, buangan.
Unit gizi/ dapur
Sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makan sayur dan lainlain.
Halaman
Sisa pembusukan, daun, ranting, debu.
Sumber: Oviatt V.R : Status report-disposalof solid waste, Hospital, 42:73 76, 1968.
BAB II
RUANG LINGKUP
Salah satu langkah pokok pengolahan sampah adalah menentukan jumlah sampah ag
dihasilkan. Jumlah ini menentukan jumlah dan volume sarana penampung lokal yang harus
disediakan pemilihan incenerator dan kapasitasnya bila rumah sakit emiliki tempat
pembuangan sendiri umlah produksi dan proyeksinya perlu dibuat memperkiraka
pembiayaan, dan lain-lain. Penentuan jumlah sampah daat menggunakan ukuran berat atau
volume.
Jumlah Menurut Berat
Jumlah produksi sampah domestik diperkirakan 2 kg per orang per hari. Untuk
mendapatkan angka yang lebih tepat sebaiknya dilakukan survei sampah di rumah sakit yang
bersangkutan. (Hasil survei di USA, 1995, jumlahsampah dengan 500 temat tidur adalah 3,25kg
per pasien per hari). Iqlar mengembangkan suatu formula untuk memperkirakan jumlah produsi

sampah dengan menggunakan persamaan regresi dan dan hanya faktor yang mempunyai
koefisien korelasi > 0,40 dimasukkandalam perhitungan.
Formula tersebut adalah:
Y = 6,70,0057x1+0,85x3+0,0051x7+0,015x8+0,10 x 9+1,6x10+0,00028x11
Y = jumlah sampah per hari per pasien
X1 = kapasitas tempat tidur termasuk box bayi
X3= 1 bila ada laboratorium riset dan 0 bila tidak ada
X7 = jumlah pasien
X8 = jumlah pasien yang tinggal di rumah sakit
X9 = jumlah pasien rawat jalan per tahun dalam ribuan
X10 = 1 untuk kelas A dan 0 untuk kelas D
X11 = jumlah pasien bedah per tahun.
Jumlah Disposable
Meningkatnya jumlah sampah berkaitan erat denganmeningkatnya penggunaan barang
disposable. Daftar barang disposable merupakan indikator jumlah dan kualitas sampah rumah
sakit yang diproduksi. Berat, ukuran dan sifat kimiawi barang-barang disposable mungkin perlu
dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan sampah.
Jumlah menurut volume
Volume juga harus diketahui untuk enentukan ukuran bak dan sarana pengangkutan.
Konversi dari berat ke volume dapat dilakukan degan membagi berat total dengan kapadatan
(untuk pedoman APHA menyediakan angka perkiraan : garbage 53 lb/lt3, combustible 4,8 lb/lt3,
dan non combustible 9,24 lb/lt3. Untuk mendapatkan angka kongkrit sebaiknya dilakukan survei
setempat)

BAB III
TATA LAKSANA
Sampah biasanya ditampung di tempat produksi sampah untukbeberapa lama. Untuk
itu setiap unit hendaknya disediakan untuk tempat penampungan dengan bentuk, ukuran dan
jumlah yang sesuai dengan jenis dan jumlah sampah serta konsisi setempat. Hendaknya sampah

tidak dibiarkan di tempat tersebut terlalu lama. Kadang-kadang sampah diangkut langsung ke
tempat peamungan blok atau pemusnahan.
Persyaratan Bak Penampung Sampa
Tempat-temat penamung sampah sebaiknya memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Bahan tidak mudah berkarat


Kedap air,terutama untuk menampug sampah basah
Bertutup rapat
Mudah dibersihkan
Mudah dikosongkan atau diangkut
Tidak menimbulkan bising
Tahan terhadap benda taja dan runcing

Kantong plastik pelapis dalam bak sampah


Untuk memudahkan pengosongan dan pengangkutan, penggunaan kantong plastik
pelapis dalam bak sampah sangat disarankan. Kantong plastik tersebut membantu membungkus
sampah waktu pengangkutan sehingga mengurangi kontak langsung mikroba dengan manusia
dan mengurangi bau, tidak terlihat sehingga dapat diperoleh rasa estetis da memudahkan
pencucian bak sampah. Penggunaan kantong plastik ini terutama bermanfaat untuk sampah
labolatorium, ketebalan plastik disesuaikan dengan jenis sampah yang dibungkus karena kadangkadang petugas pengangkut bisa cidera oleh beda tajam yang menonjol dari bungkus sampah.
Karena itu hendaknya pembuangan benda-benda tajam ini dipisahkan. Sebaiknya
benda tajam seprti jarum dan lain lain ditampung di kaleng, kotak karton atau temat
khusus untuk dikembalikan ke CSSD atau dibakar di incenerator.
Bak sampah laboratorium
Paling tidak diperlukan tiga tipe tempat penamungan sampah di labolatorium yaitu untuk
tempat penampungan sampah gelas dan pecahan gelas untuk mencegah cidera, sampah basah
dengan solvent utuk mmencegah penguapan bahan-bahan solvent dan mencegah timbulnya api,
dan tempat penampungan berupa logamuntuk sampah yang mudah terbakar.

Kadang-kadang msih diperlukan satu tepat sampah untuk tempat penampungan jenis
sampah infeksi. Mungkin tidak diperlukan jika sampah infeksi langsung di autoclave
sebelum dibuang e tempat penampungan sampah.
Pemeliharaan
Hendaknya disediakan sarana untuk mencuci tempat penampungan sampah yang
disesuaikan dengan kondisi setempat. Untuk rumah sakit kecil mungkin cukup dengan pencuci
manua, tetapi untuk rumah sakit besar mungkin perlu disediakan alat cuci mekanis. Pencucian ini
hendaknya dilakukan setiap pengosongan atau sebelum tampak kotor. Dengan penggunaan
kantong pelapis dapat megurangi frekuensi pencucian. Setelah dicuci disarankan untuk dilakukan
desinfeksi, kemudian diperiksa bila terdapat kerusakan dan mungkin perlu diganti.

PENGANGKUTAN SAMPAH DALAM GEDUNG


Pengangkutan sapah dimulai dengan pngososngan bak sampah disetiap unit dan diangkut
ke pengumpul lokal atau e tempat pemusnahan. Pengangkutan biasanya dengan kereta,
sedagkan untuk bangunan bertiingkat dapat dibantu dengan menyediakan cerobong sampah
atau lift pada setiap pojok bangunan.
Kereta
Kereta adalah angkut yang umu digunakan. Untuk merencanakan pengangkutan perlu
mempertimbangkan :
a.
b.
c.
d.

Penyebaran tempat penampungan sampah


Jalur jalan dalam rumah sakit
Jenis dan jumlah sampah
Jumlah tenaga dan sarana yang tersedia
Kereta pengangkut disarankan terpisah antara samah medis nan non medis. Hal ini
berkaitan dengan metode pembuangan dan pemusnahannya. Kereta pengangkut

harusnya memenuhi persyaratan :


a. Permukaan bagian dalam harus rata dan kedap air
b. Mudah dibersihkan

c. Mudah diisi da dikosongkan


Tempat pengumpul sampah sementara
Sarana ni disediakan dalam ukuran yang memadai dan dengan kondisi baik (idak bocor,
tertutup rapat dab terkunci) sarna ini bisa ditempatkan di dalam gedung ataupun diluar.

PENGANGKUTAN SAMPAH
Dalam segi pembuangan limbah rumah sakit hendaknya memasukan prosedur
pegangkutan limbah internal dan eksternal bila memungkinkan. Pengangkutan internal biasanya
berasal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau tempat pembakaran sampah di
dalam dengan menggunakan kereta dorong.
Peralatan-peralatan tersebut harus jelas dan diberi label, dibersihkan secara reguler
dan hanya digunakan untuk mengangkut sampah setiap petugas dilengkapi dengan alat proteksi
berupa sarung tangan dan masker.

TEMPAT PENGUMPUL SEMENTARA SAMPAH DOMESTIK


Konstruksi temat pengumpul sampah sementara bisa dari dinding semen atau kontainer
logam. Persyaratan umum tetap berlaku, yaitu kedap air, mudah dibrsihkan dan berpenutup rapat.
Ukuran hendaknya tidak terlalu besar sehingga mudah dikosongkan apabila jumlah sampah yang
ditampung cukup banyak, perlu menambah jumlah kontainer. Biasanya terbuat dari bahan besi.
Bisa dari plastik tetapi kurang tahan.

4. PEMBUANGAN DAN PEMUSNAHAN SAMPAH

Pembuangan dan pemusanahan sampah ditempuh dengan pemisahan sampah medis dan
non medis. Sampah non medis dilakukan pemisahan antara yang bisa di daur ulang dan yang
tidak bisa di daur ulang dan untuk selanjutnya sampah non medis yang tiak dapat d daur
ulang dibakar. Untuk sampah medis dilakukan kerja sama dengan instasi lain untuk
pemusnahannya.
Pengangkutan ke Tempat Pembuangan
Alat angkut sebaiknya dirancang sedemikian sehingga efisien dapat diisi tanpa
tumpah, dan tertutup rapat sehingga tidak terlihat dan tidak tercecer selama pengangkutan. Dasar
bak harus kedap air sehingga tidak terjadi tetesan.
Pembakaran sampah
Pambakaran sampah hanya diguakan ntuk memusnahkan sampah non medis yang
tidak bisa di daur ulang.

PENGELOLA SAMPAH RUMAH SAKIT


a. Sampah dari tiap unit pelayanan fungsional dalam rumah sakit dikumpulkan oleh tenaga
perawat khususnya yang menyangkut pemisahan sampah medis dan non-medis,
sedangkan ruang lain bisa dilakukan oleh tenaga kebersihan.
b. Proses pengangkutan sampah dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi SMP
ditambah latihan kusus
c. Pengawas pengelolaan sampah rumah sakit dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan
kualifikasi D1 ditambah latihan khusus.
BAB IV
DOKUMENTASI
1. SPO Pengelolaan sampah infeksius
2. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Depkes, 2000

Anda mungkin juga menyukai