Anda di halaman 1dari 11

EXTENDED CERTIFIED TRAINING ( ECT )

" Certified Today, Mastering Future "

EXECUTIVE SUMMARY
Dunia teknik memiliki banyak bidang keahlian yang membutuhkan banyak sumber
daya manusia professional. Namun realitanya sumber daya manusia profesional di bidang
keahlian tertentu tidak banyak, Sehingga SDM tidak berkualitas untuk bersaing secara global.
Melalui permasalahan diatas, dapat dilihat sebuah pemodelan bisnis yang prospektif.
Bisnis tersebut bergerak dibidang jasa untuk memberikan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk
membentuk sumber daya manusia yang profesional dalam bidang keahlianya dan diberi nama
ECT.
ECT merupakan sebuah wadah untuk membina dan membangkitkan softskill
mahasiswa/i yang ingin mengenal dan mempraktekan teknologi yang sedang berkembang.
ECT bukan hanya tempat training tapi kita bekerja sama dengan pihak-pihak yang yang
mengeluarkan untuk menyediakan sertifikat-sertifikat untuk para pesertanya. Kedepan ECT
ingin menjadi suatu badan yang terpecaya dalam mengadakan latihan yang besertifikat dalam
bidang ICT. ECT didirikan bukan hanya semata-mata untuk mencari keuntungan, ECT berdiri
untuk membantu para generasi muda memahami teknologi yang berkembang dengan training
dan disertakan sertifikat untuk menunjang mereka didunia kerja nantinya.
a

Gambaran Bisnis
Visi

: Menjadi Perusahaan Penyedia Jasa Sertifikasi Profesional Yang Unggul,


Handal Dan Berkualitas Serta Mampu Menghadapi Pesaing Dunia Yang
Dibutuhkan Dalam Pembangunan Indonesia.

Misi

: 1. Bekerja Keras Menciptakan Peluang Dan Pertumbuhan Untuk Menjadi


Perusahaan Yang Terbaik.
2. Mengutamakan Mutu Dan Pelayanan Demi Kepuasan Pelanggan
3. Menjadi Mitra Usaha Yang Andal Dan Terpercaya.
4. Menjadi Tempat Untuk Berprestasi Dan Mengembangkan Sumber Daya
Manusia.
5. Menjadi Asset Yang Berharga Dan Membanggakan Bagi Masyarakat,
Bangsa Dan Negara

b Segmen Pasar yang Dibidik


1 Mahasiswa di kawasan Pendidikan Telkom
2 Karyawan

Profit Bisnis
Profit yang di dapat bisnis ECT ini adalah dari hasil pelatihan.
d.
Sumber Daya Manusia
Untuk usaha awal, perusahaan membutuhkan 1 orang direktur, 1 orang
sekretaris, dan 1 orang bendahara, 3 orang manajer dan 10 orang staff. Untuk 10
orang staff melakukan publikasi dan meninjau target pasar yang akan menjadi target.
Selain itu untuk konten pelatihan yang akan diadakan ditinjau terlebih dahulu terkait
dengan konten pelatihan apa yang konsumen butuhkan. Hal ini dilakukan untuk
menjaga kualitas pelatihan yang akan dilaksanakan. Pada bagian pemasaran juga
dipilih orang yang mempunyai koneksi luas serta kemampuan berkomunikasi yang
baik. Sehingga pesan, maksud dan tujuan yang terkandung didalam pelatihan dapat
tersampaikan dengan baik. Dengan adanya orang yang berpengarai baik dan ramah
serta konten pelatihan yang berkualitas, konsumen akan merasa tertarik untuk ikut
serta.
Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia dan berasal dari kalangan
mahasiswa yang sangat berpotensi. Hal ini menjadi modal yang luar biasa bagi
bisnis pelatihan yang kami lakukan.
e.
Potensi Bisnis
Peluang bisnis pelatihan ini sangat menjanjikan karena pelatihan dibutuhkan
semua orang yang menginginkan tambahan pengetahuan, ketrampilan, ataupun
dorongan motivasi yang mereka butuhkan serta pelatatihan ini bermanfaat untuk
berbagai kalangan dan kelompok yang ingin menambah keterampilan dalam bidang
ICT.
f.
Persaingan
Persaingan bisnis di zaman saat ini semakin ketat, Salah satu cara untuk
mengatasi / starategi bisnis adalah menata dan meningkatkan strategi pelatihan agar
semua peserta pelatihan puas atas pelayanan yang diberikan Apabila sudah terwujud
kondisi demikian maka citra pelayanan yang baik pun akan tersandang melekat pada
institusi bisnis pelatihan tersebut. Unsur yang paling berperan dalam menunjang
keberhasilan meningkatkan pelayanan adalah menyusun dan menata sumber daya
manusia.
Sebagai salah satu pelaku usaha di bidang pendidikan dan pelatihan,
menghadapi persaingan harga dalam bisnis merupakan sebuah fenomena yang
sangat biasa. Persaingan harga dalam bisnis terjadi saat produk yang kita tawarkan
adalah sebuah produk atau layanan yang sangat standar di mana itu sudah umum di
masyarakat. Namun, penurunan harga seringkali berujung pada penurunan kualitas.

Untuk menghadapi persaingan, Extended Certified Training didesain khusus


untuk peningkatan keterampilan dengan kualitas yang menjanjikan. Kami memiliki
pelatihan mandiri terpadu, dan juga bersinambungan dimana peserta masih dapat
terus berkonsultasi meskipun pelatihan telah berakhir. Pelatihan kami berfokus pada
impact jangka panjang serta pembangunan link. Sehingga diharapkan para alumni
pelatihan techno solution dapat bertukar informasi mengenai dunia kerja khususnya
kepada peserta yang masih berstatus pelajar.
g.
Strategi Bisnis
Tahap awal membuka bisnis ini dengan memberikan promosi bagi khalayak

umum yang terkait dengan kegiatan perusahaan kami.


Adanya tenaga ahli yang profesional dan berkompeten.
Pelayanan yang nyaman serta terpadu dengan mengoptimalkan kualitas jasa
yang ditawarkan.
Selain itu dalam kaitan perkembangan promosi bisnis, ECT juga memiliki

beberapa strategi pemasaran seperti :


1. Melalui Media Online

a. Melalui media social, dalam hal ini yang paling utama yaitu melalui
official

website

www.ectedu.weebly.com,

Fanpage

resmi

FB

facebook.com/ect.edu, dan twitter : @Training_ECT.


2. Offline

a. Menggunakan media-media promosi seperti poster, baliho dll


b. Melalui kerjasama dengan pengajuan proposal dalam

rangka

pengembangan skill staff dan karyawan suatu institusi.


c. Melalui promosi Media cetak : koran, majalah dll
h.
Data Financial (Keuangan)
Biaya operasional
i.

Penutup
Dalam membangun dan mengelola bisnis jasa ini diperlukan SDM yang
berkompeten, tim yang kompak, dan komunikasi yang selalu terjaga sehingga bisnis
jasa ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi. Disamping itu juga diperlukan
strategi promosi yang tepat dan pelayanan konsumen yang ramah dan fast respon
sehingga target pasar terpenuhi dan konsumen terpuaskan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi adalah salah satu hal yang selalu berkembang dari masa ke masa.
Kebutuhan akan skill seseorang di bidang teknologi pun kini semakin tinggi. Sebuah
perusahaan akan berani membayar besar untuk skill tersebut, hal ini dikarenakan

source untuk seseorang ahli masih sangat jarang ditemui. Kecendrungan perusahaan
akan memilih seorang yang telah ahli sebelum bergabung bersama, karena itu akan
lebih mudah dibandingkan perusahaan tersebut harus membayar lebih, hanya untuk
menyekolahkan atau memberikan pelatihan untuk menciptakan seseorang yang ahli
dibidangnya.
Dengan informasi serta peluang bisnis tentang pengembahan skill kepada
seseorang untuk menjadi ahli dibidang teknologi tentunya, maka persaingan ketat di
dunia bisnis pelatihan-pelatihan pun mulai terlihat dengan macam dan ragam yang
sangat menjanjikan. Tetapi perlu adanya sebuah inovasi agar kesan dari
pengembangan skill itu selalu lebih diutamakan. Namun dari sekian banyak pebisnis
tersebut hampir rata-rata memasang harga yang lumayan tinggi khususnya untuk
masyarakat yang sudah bekerja maupun yang baru terjun ke dunia kerja.
Dari paparan ringkas tentang teknologi serta skill yang harus dimiliki diatas
maka kami juga melihat suatu peluang bisnis yang sangat prospektif, yaitu dengan
menciptakan Techno Solution. Techno Solution merupakan suatu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa. Perusahaan ini dijalankan oleh direktur, manager serta
beberapa staff yang mempunyai keahlian di bidang masing-masing, dimana jasa
yang ditawarkan berupa pelatihan untuk pelajar dan umum.
1.2.
PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana menjadikan Techno Solution menjadi solusi bagi banyak kalangan
masyarakat yang ingin meningkatkan skill dibidang teknologi?
2. Bagaimana cara mendapatkan keuntungan besar dengan kualitas pelatihan
yang memuaskan?
3. Bagaimana cara memasarkan Techno Solution tersebut ke seluruh kalangan
masyrakat?
1.3 TUJUAN
Techno Solution memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Membuat program pelatihan yang berkualitas.
2. Mengembangkan pangsa pasar dengan publikasi melalui brosur, iklan media
cetak, jejaring sosial.
3. Merumuskan strategi pemasaran
1.4 KEGUNAAN
Adapun kegunaan dari usaha ini dibagi menjadi dua yaitu :
Produsen :
1. Mengembangkan kemampuan yang ada di dunia bisnis.

2. Mendapatkan keuntungan dari segala kegiatan.


3. Mendapatkan kepercayaan konsumen.
4. Ikut bersaing dengan pebisnis dibidang yang sama di dalam maupun luar
negeri.
Konsumen :
1.

Mendapatkan kepuasan terhadap pelatihan yang diselenggarakan

2.

Konsumen memiliki keahlian yang aplikatif siap pakai didunia kerja.

3.

Membangun komunitas teknologi yang bersinambungan untuk manfaat para


alumni Techno Solution.

BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1

Analisis Permintaan
Menurut prediksi perusahaan, peluang pasar yang ada masih sangat terbuka

dengan kemungkinan adanya pertumbuhan permintaan tiap tahunnya.


Antusiasme pelajar atau mahasiswa terhadap pelatihan ICT masih tinggi
karena kebutuhan akan menguasai skill tertentu yang digunakan untuk bekerja
sangat tinggi. Lulusan yang menguasai skill tertentu tentunya lebih menjadi prioritas
dibandingkan dengan lulusan biasa yang tidak menguasai skill tertentu. Selain
pelajar para karyawan sebuah perusahaan juga masih sangat membutuhkan programprogram pelatihan seperti yang diselenggarakan ECT karena dengan kemahiran yang
lebih banyak akan menunjang karir pegawai.
2.2

Analisis Faktor Eksternal

2.2.1 Kondisi Demografi


Bandung sebagai salahsatu kota pendidikan di Indonesia dimana senantiasa
menjadi sentral sistem untuk menumbuhkan spirit pendidikan baik di tingkatan SD,
SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi (sebut saja ; Telkom University, ITB, UNPAD,
UPI, UIN, UNINUS,UNIKOM, dll). Dan dengan pertumbuhan ICT yang semakin
cepat setiap tahunnya membuat pelajar, mahasiswa maupun profesional umum di
tuntut untuk mengikuti perkembangan tersebut, yaitu salah satunya menguasai
aplikasi atau software yang bisa menunjang pekerjaan. Hal ini menyebabkan kami
membangun pusat pelatihan IT yang menyediakan pelatihan yang berghubungan
dengan bidang ICT.
2.2.2 Kondisi Ekonomi
Secara agregat, laju pertumbuhan pelajar di bandung setiap tahunnya terus
meningkat baik untuk pelajar maupun mahasiswa. Dari sebagain pelajar tersebut
tentunya tidak semua berasal dari kalangan mampu, namun tentunya target peserta di
kalangan pelajar yang berasal kalangan mampu juga cukup untuk memenuhi target
dari perusahaan. Selain itu, laju pertumbuhan perusahaan IT juga tumbuh dengan
pesat sehingga tidak ada masalah untuk para pegawai mengikuti program-program
yang diadakan oleh perusahaan kami, dengan melihat banyak manfaat yang lebih
menarik.
2.2.3 Kondisi Sosial Budaya

Kondisi sosial budaya Bandung kini sudah mengarah pada budaya metropolis,
yaitu dapat dilihat dari cara hidup yang sudah modern dan maju. Dimana hal ini juga
dilakukan oleh kalangan pelajar maupun pekerja profesional. Dimana didalamnya
ICT menjadi kebutuhan utama di baik untuk kebutuhan individu maupun
coorporation skala besar dan kecil, ataupun pemerintahan.
2.3

Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar

2.3.1 Segmentasi Pasar


Segmentasi pelatihan ECT secara umum ditujukan untuk semua kalangan, bisa
untuk segmen pelajar ataupun segmen karyawan. Segmen pelajar bisa dilakukan
untuk para mahasiswa ataupun siswa/siswi SMA sederajat yang ingin langsung
mendalami ilmu yang ada di pelatihan ECT. Segmentasi karyawan mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan segmen pelajar. Segmen karyawan umunya telah
bekerja di suatu lembaga, instansi, perusahaan, ataupun organisasi tertentu.
Sehingga kami menyediakan pelatihan ke karyawan secara berkelompok dengan
cara mengadakan kerjasama ke perusahaannya. Secara umum sasaran dari pelatihan
ECT untuk menaungi ilmu di bidang pendidikan.
2.3.2 Target Pasar
Secara umum target untuk semua kalangan, tetapi lebih khusus untuk
mahasiswa serta karyawan perusahaan yang membutuhkan persiapan untuk
mengembangkan diri menjadi seorang engineer. Sasaran pendistribusian pelatihan
dilakukan di kampus kampus yang mempunyai bidang teknik, perusahaanperusahaan di bidang teknik, maupun inhouse training.
2.3.3 Posisi Pasar
ECT adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ICT. ECT
memberikan solusi dari masalah masalah dalam bidang ICT yang memberikan
beberapa pelatihan, yang aplikatif di posisikan sebagai pelatihan yang dapat diikuti
oleh semua kalangan yang berminat untuk menjadi seorang engineer baik laki-laki
maupun perempuan yang mendalami pada bidang pendidikan. Posisi pasar yang
menjadi perhatian bagi kami adalah Kawasan Pendidikan Telkom yang memiliki
ribuan mahasiswa yang mempunyai basic dalam bidang ICT

2.4

Bauran Pemasaran

2.4.1 Product
Techno Solution bergerak di bidang jasa yang memberikan solusi khususnya
untuk semua kalangan masyarakat beberapa pelatihan-pelatihan baik yang

dibutuhkan di dunia kerja saat ini maupun kebutuhan yang diperlukan untuk
pengembangan bahan thesis. Dengan mentor yang berpengalaman, kajian-kajian
bermutu yang dipaparkan saat pelatihan berlangsung, run down acara yang di buat
senyaman dan sekondusif mungkin agar para peserta pelatihan merasa sangat
nyaman dan puas.
2.4.2 Price
ECT menawarkan pelatihan kepada semua kalangan masyarakat dengan harga
yang relevan sesuai dengan segmentasi produk. Berikut detail untuk harga per
segmentasi:
1. Segmen Pelajar
Segmen ini diperuntukkan kepada para mahasiswa, yang ingin langsung
mendalami ilmu yang ada di pelatihan ECT, dengan harga Rp 400.000/orang. Dan
dengan fasilitas sebagai berikut:
- Sertifikat yang dapat digunakan di perusahaan terkemuka
- Software dan materi pendukung pelatihan
- Trainer yang professional
- Konsumsi
2. Segmen Karyawan
Segmen karyawan umunya berada di bawah lembaga, instansi, perusahaan,
ataupun organisasi tertentu. Segmen ini kami sebut sebagai In House Training,
dengan biaya Rp 2.000.000/pelatihan. Dan dengan fasilitas sebagai berikut:
- Sertifikat yang dapat digunakan di perusahaan terkemuka
- Original software dan materi pendukung pelatihan
- Trainer yang professional
- Coffe break & Lunch
- Executive room
2.4.3 Place
Untuk saat ini Techno Solution berkonsentrasi untuk bergerak di daerah
Bandung dan sekitarnya, dan tidak menutup peluang apabila ada tawaran dari luar
Bandung. Sehingga untuk basecamp ECT sendiri berada di Bandung dengan tempat
yang cukup luas, nyaman dan dapat menampung sebanyak kurang lebih 30 peserta
di dalamnya.
Untuk segmentasi kelas professional sendiri, dapat diadakan di basecamp ECT
ataupun di tempat perusahaan partner, sesuai dengan kesepakatan kontrak awal
dengan perusahaan partner tersebut sebelumnya.
Dengan berfokus pada wilayah ini, bisnis ini diharapkan mampu bersaing
dengan perusahan-perusahan lain yang bergerak di bidang yang sama, dan juga
diharapkan dapat membantu menumbuh kembangkan kemauan baik pelajar,

masyarakat umum ataupun para professional untuk terus belajar agar dapat
mempunyai skill yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini.
2.4.4 Promotion
Untuk menarik minat dan pengetahuan masyarakat terhadap bisnis ECT ini,
tentunya dibutuhkan strategi promosi yang baik. Untuk itu, Techno Solution
menggunakan media promosi yang sudah dikenal serta mudah diakses oleh
masyarakat, seperti media online melalui internet. Media promosi online yang
digunakan adalah melakukan promosi melalui jejaring sosial seperti Facebook dan
Twitter yang saat ini banyak digunakan di kalangan masyarakat. Kemudian juga di
media cetak seperti koran dan majalah, maupun media promosi lain seperti baliho.
Selanjutnya, metode yang digunakan untuk promosi adalah metode jemput
bola. Tim Techno Solution langsung memberikan informasi-informasi ke lembagalembaga ataupun kampus-kampus berupa pembagian flyer ataupun sosialisasi ke
lembaga-lembaga maupun perguruan tinggi di bandung dan sekitarnya dengan
penyebaran proposal penawaran kerja sama.
2.5

Analisis SWOT

2.5.1 Strength ( Kekuatan )


1. Memiliki anggota kelompok yang loyal dan berkomitmen tinggi.
2. Memiliki potensi bisnis pelatihan bidang teknologi yang menjanjikan.
3. Selalu melakukan inovasi di setiap pelatihan dan memiliki trainer pelatihan
yang kompeten di bidangnya.
4. Memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk mengembangkan bisnis yang
dijalankan.
5. Memiliki komunitas ICT yang dibentuk perusahaan.
2.5.2 Weakness ( Kelemahan )
1. Komunikasi antar anggota kelompok yang terkadang tidak terjalin dengan
baik.
2. Kesibukan dari anggota kelompok yang beragam, sehingga waktu untuk
berkumpul menyiapkan strategi pemasaran dan persiapan pelatihan terbatas.
2.5.3 Oppurtunity ( Kesempatan )
1. Mahasiswa perguruan tinggi serta pekerja bidang ICT cukup banyak yang
tertarik dengan pelatihan teknologi yang diadakan dan ingin mengikuti
pelatihan teknologi untuk karir masa depannya.
2. Tempat pelatihan yang ekslusif dengan fasilitas pendukung lengkap dan
adanya sistem limited seat bagi peserta, membuat peserta yang mengikuti
pelatihan menjadi salah satu alasan target peserta untuk mengikuti pelatihan
yang diadakan.

2.5.4 Threat ( Ancaman )


1. Ada lembaga pelatihan yang mengadakan pelatihan dengan jenis pelatihan
yang sama tetapi lebih menarik dan dengan harga yang lebih bersaing.
2. Peserta yang sudah mendaftar pelatihan, ada beberapa yang membatalkan ikut
karena beberapa alasan.
2.6

Rencana Penjualan
Rencana penjualan merupakan kegiatan yang terdiri atas kegiatan penentuan

strategi penjualan yang akan dilakukan agar pemintaan target pasar bertambah dan
kebijakan perusahaan dapat bersaing secara kompetitif dengan pesaing.
Strategi yang dilakukan oleh ICT, dibagi berdasarkan kategori pelajar dan
karyawan karena fokus utama dari penawaran ICT adalah jasa pelatihan
Untuk kategori pelajar strategi yang dilakukan adalah :
1. Melakukan sosialisasi secara langsung kepada setiap kampus yang memiliki
potensi misalnya perguruan tinggi bidang ICT untuk menjadi konsumen dari
ECT. Sosialisasi yang dilakukan dapat bekerja sama dengan institusi atau
bagian kesiswaan untuk mengadakan seminar singkat mengenai jasa yang
diberikan oleh ECT. Strategi ini dinilai efektif karena mahasiswa dipersiapkan
untuk siap kerja, sehingga pelatihan ECT bisa menunjang kerja para pelajar.
2. Penyebaran brosur dan pamflet ke perguruan tinggi. Strategi promosi ini
dipilih karena tidak semua perguruan tinggi memiliki potensi untuk bekerja
sama, sehingga brosur atau pamflet bisa menunjang penyebaran informasi
secara merata dan pembuatan tersebut tidak memakan banyak biaya.
3. Melakukan promosi melaui media internet, hal ini dikarenakan banyak
mahasiswa yang saat ini aktif di dunia maya, baik berupa twitter, facebook,
sehingga promosi ini dinilai murah, dan tidak membutuhkan banyak dana
untuk melakukan strategi penjualan .
4. Melakukan kerja sama dengan institusi-institusi dalam rangka pengembangan
skill.
Untuk kategori karyawan strategi yang dilakukan adalah :
1. Melakukan door to door ke perusahaan-perusahaan yang memiliki karyawan

dengan basic ICT untuk mengadakan pelatihan yang berhubungan dengan


dunia kerjanya. Hal ini bertujuan untuk peningkatan skill dari individu
karyawan itu sendiri, serta meningkatkan teamworkdari masing-masing divisi
kerja.

Anda mungkin juga menyukai