Anda di halaman 1dari 9

1

[Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 1 No. 2 September 2015]

DESAIN PROSES BISNIS CAPAIAN SASARAN MUTU BIDANG


KESISWAAN DAN KURIKULUM PADA PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Penulis:
Syafira Anggie Az-Zahra
Endang Herawan (Penulis Penanggung Jawab I)
Taufani Chusnul Kurniatun (Penulis Penanggung Jawab II)
Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Syafiraanggie@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini berjudul Desain Proses Bisnis Capaian Sasaran Mutu Bidang Kesiswaan
dan Kurikulum pada Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di SMK
Negeri 1 Cimahi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perencanaan capaian sasaran mutu, bagaimana proses bisnis capaian sasaran mutu,
bagaimana hasil monitoring capaian sasaran mutu, dan bagaimana desain proses bisnis
capaian sasaran mutu bidang kesiswaan dan kurikulum pada penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001 : 2008 di SMKN 1 Cimahi? Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah (a) metode kualitatif, (b) lokasi penelitian dilaksanakan di SMK
Negeri 1 Cimahi, (c) teknik penarikan sample menggunakan purposive sampling, (d)
sumber data informan dan dokumentasi, (e) teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, (1)
Perencanaan capaian sasaran mutu kurikulum dan kesiswaan tidak direncanakan
berdasarkan struktur organisasi, namun berdasarkan fungsi dari kurikulum dan
kesiswaan dalam proses penyelenggaraan pendidikan. (2) Proses bisnis dalam mencapai
sasaran mutu bidang kurikulum dan kesiswaan di SMK Negeri 1 Cimahi telah
memenuhi seluruh kriteria dalam menentukan proses bisnis. (3) Realisasi sasaran mutu
kesiswaan dan kurikulum belum seluruhnya tercapai tercapai. (4) Desain proses bisnis
capaian sasaran mutu bidang kesiswaan dan kurikulum digambarkan dalam bentuk
diagram alir untuk mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu proses. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa Ketercapaian sasaran mutu di SMK Negeri 1 Cimahi dapat ditingkatkan dengan
melaksanakan seluruh langkah kegiatan serta mengoptimalkan kegiatan primer maupun
sekunder yang terdapat pada desain proses bisnis capaian sasaran mutu kesiswaan dan
kurikulum di SMK Negeri 1 Cimahi.
Kata kunci : Proses Bisnis, Sasaran Mutu.
Abstract
This study entitled Business Process design achieving quality targets students and
curriculum fields in implementing system quality management ISO 9001:2008 in SMK
Negeri 1 Cimahi. The research aims to know how achieve quality goals planning, how
business process achieve quality goals, how monitoring results achieve quality goals,
and how business process design achieving quality goals student and curriculum fields
in implementing system quality management ISO 9001 : 2008 at SMKN 1 Cimahi.
Method used in this research is (a) qualitative method, (b) SMKN 1 Cimahi as location

research, (c) purpose sampling used for taking sample technique, (d) data source :
informant and documentation, (e) gathering data technique : interview technique,
observation, and documentation study, (f) analysis method. Based on research result,
(1) achievement quality target curriculum and student field plan not planned based on
organization structure, but based on function of curriculum and student field in
implementating education process. (2) business process in achieving quality goals
curriculum and student field in SMK Negeri 1 Cimahi has fulfill all requirements to
determine business process. (3) realization of quality goals student and curriculum has
not completely reached. (4) business process design achieving quality goals in student
and curriculum field described in flowchart form to identify clearly necessary steps to
complete process. Based on research result concluded that achievement quality goals
at SMK Negeri 1 Cimahi can be enhanced with applicating all activity steps and
optimizing primary and secondary activity that exist in process business design
achieving quality goals student and curriculum field in SMK Negeri 1 Cimahi.
Keywords : business process, quality goals.

Mutu merupakan strategi manajemen untuk


mampu bersaing dan unggul dalam
persaingan global dengan menghasilkan
produk ataupun jasa yang berkualitas guna
memenuhi kepuasan pelanggan. Umedi
(dalam Nur Zazin, 2011, hlm. 80)
mengemukakan bahwa peningkat mutu
pendidikan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan
sumber daya manusia. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan dituntut untuk
menghasilkan sumber daya manusia
berkualitas melalui kualitas sekolah.
Manajemen mutu terpadu diperlukan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah
sebagai inovasi yang diharapkan dapat
memberikan perubahan yang lebih baik
sesuai dengan perkembangan, tuntutan, dan
dinamika masyarakat untuk menjawab
permasalahan-permasalahan pengelolaan
pendidikan
pada
tingkat
sekolah.
Membangun kesadaran mutu bagi seluruh
jajaran manajemen pendidikan di sekolah
merupakan langkah awal dalam penerapan
manajemen mutu terpadu, sehingga
pelanggan akan semakin percaya terhadap
komitmen manajemen sekolah dalam upaya
penjaminan mutu pendidikan.
Manajemen mutu terpadu memfokuskan
pada proses bisnis yang baik melalui
pencegahan kecacatan dengan kontrol

kualitas, yaitu aktifitas terus-menerus di


seluruh siklus proses yang berfokus pada
mencegah penyebab masalah serta berusaha
mengurangi
atau
menghilangkan
dampaknya dalam bentuk yang paling
efektif. Pendekatan proses mensyaratkan
organisasi untuk melakukan identifikasi,
penerapan, pengelolaan dan melakukan
peningkatan mutu berkelanjutan (continual
quality improvement). Perspektif proses
bisnis berfokus kepada berbagai proses
internal yang memberikan dampak kepada
kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan
dari penerapan manajemen mutu terpadu.
Salah satu upaya yang dilakukan sekolah
dalam mendukung pencapaian Total Quality
Management di Sekolah Menengah
Kejuruan yaitu dengan menerapkan sistem
manajemen mutu ISO 9001 : 2008. Sistem
manajemen mutu ISO 9001 : 2008
merupakan suatu standar untuk sistem
manajemen mutu yang diakui secara
Internasional. Sistem manajemen mutu ISO
9001 : 2008 menyiapkan kerangka kerja
bagi organisasi dengan seperangkat prinsipprinsip dasar dengan melakukan pendekatan
manajemen secara nyata dalam aktivitas
organisasi. Penerapan ISO 9001:2008
berorientasi pada peningkatan kualitas
pelayanan sehingga diharapkan dapat
memuaskan pelanggan pendidikan yang

Syafira Anggie Az-Zahra|Desain Proses Bisnis Capaian Sasaran Mutu Bidang


Kesiswaan dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

[Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 1 No. 2 September 2015]

pada akhirnya berdampak pada peningkatan


mutu sekolah maupun mutu pendidikan
secara nasional di Indonesia.
Berdasarkan studi pendahuluan penelitian
yang telah dilakukan di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cimahi,
diketahui bahwa SMKN 1 Cimahi telah
menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 sebagai
upaya
untuk
memberdayaan sumber daya manusia dan
seluruh potensi di sekolah maupun di luar
sekolah secara bersama-sama untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Manfaat
dari penerapan ISO 9001 : 2008 bagi
sekolah diantaranya untuk membangun
kesadaran mutu bagi seluruh jajaran
manajemen pendidikan di sekolah, sehingga
pelanggan akan semakin percaya karena
manajemen sekolah telah mempunyai
sistem mutu yang jelas, serta sistem
pengendalian proses pendidikan yang
terkendali dan terukur serta penanganan
komplain pelanggan yang efektif.
Salah satu persyaratan dari ISO 9001:2008
adalah
organisasi
menetapkan
dan
memantau sasaran mutu. Dalam studi kasus
di SMKN 1 Cimahi, peneliti menemukan
temuan bahwa meskipun sekolah telah
memiliki sasaran mutu namun pihak sekolah
belum memiliki data yang akurat terkait
pencapaian sasaran mutu tersebut, sehingga
sekolah tidak memiliki suatu pijakan sudah
sejauh mana sasaran mutu tersebut tercapai.
Sasaran mutu di SMKN 1 Cimahi juga
belum memiliki proses bisnis untuk
mencapainya.
Proses
bisnis
pada
pencapaian sasaran mutu merupakan proses
internal penting yang harus dipahami
dengan baik oleh pihak manajemen untuk
mampu mencapai tujuan organisasi.
Manajemen yang tidak memiliki proses
bisnis pada pencapaian sasaran mutu, tidak
memiliki alat ukur dan identifikasi proses
kegiatan apa saja yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi yang
digambarkan melalui sasaran mutu
organisasi.

Sasaran mutu merupakan proses perumusan


perencanaan
strategi
efektif
yang
mendukung setiap tujuan, yang dinyatakan
melalui proses bisnis yaitu sekumpulan
aktivitas atau proses yang berlangsung di
dalam organisasi dari awal hingga akhir,
saling berkaitan secara logis, dan dilakukan
untuk mengatur sumber daya dalam rangka
menciptakan nilai tambah bagi organisasi.
Sebuah organisasi yang tidak memiliki
proses bisnis pada pencapaian sasaran mutu
sama dengan sebuah organisasi yang
memiliki perencanaan stategis namun
kurang memahami bagaimana rencana
strategis tersebut digunakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan
diatas, maka selanjutnya peneliti tertarik
untuk meneliti lebih lanjut dalam penilitian
dengan judul Desain Proses Bisnis Capaian
Sasaran Mutu Bidang Kesiswaan dan
Kurikulum pada Penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di SMK
Negeri 1 Cimahi.
Manajemen Mutu Terpadu dalam
Pendidikan
Hanafiah, dkk (dalam Umiarso dan Gojali,
2011, hlm. 150) menyatakan bahwa
manajemen mutu terpadu dalam pendidikan
adalah suatu pendekatan mutu pendidikan
yang sistematis, praktis, dan strategis dalam
penyelanggaraan
organisasi
yang
mengutamakan kepentingan pelanggan
dengan tujuan untuk meningkatkan dan
mengendalikan mutu pendidikan.
Zaziz (2011) mengungkapkan bahwa dalam
konteks pendidikan, quality in fact
merupakan
profil
lulusan
institusi
pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi
tujuan yang berbentuk standar kemampuan
dasar atau kualifikasi akademik minimal
yang dikuasai peserta didik. Sedangkan,
pada quality in perception, pendidikan
adalah kepuasan dan bertambahnya minat
pelanggan eksternal terhadap kualitas
pendidikan.

Sistem Manajemen Mutu


Menurut Snyder et.al (dalam Zazin, 2011,
hlm. 57), sistem mutu dirancang untuk
memenuhi mutu terpadu. Standar sistem
mutu menentukan ukuran pengawasan yang
diperlukan untuk membantu memastikan
bahwa produku jadi atau jasa sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
Suryatatama (2014) menyatakan ISO 9001:
2008 adalah Quality Manajemen System
atau sistem penjaminan mutu, yaitu
mekanisme
standar
yang
disusun,
disepakati, dan diterapkan oleh suatu
organisasi dalam menjalankan aktivitas
suatu perusahaan. Bagaimana pekerjaan
mengalir dari satu aktifitas ke aktifitas lain.
Penanganan pekerjaan mulai dari customer,
input ke dalam masing-masing proses, dan
output yang dihasilkan dari setiap proses.
Berdasarkan persyaratan sistem manajemen
International
Organization
for
Standardization (ISO) 9001:2008 yang
telah diadopsi menjadi Standar Nasional
Indonesia ISO 9001:2008, dan ditetapkan
oleh
Kepala
BSN
Nomor.
127/KEP/BSN/12/2008,
salah
satu
tanggung jawab manajemen ialah pucuk
pimpinan harus memberikan bukti ikrar
pelibatannya pada pengembangan dan
penerapan sistem manajemen mutunya dan
terus-menerus memperbaiki keefektifannya
dengan menyampaikan ke organisasi
pentingnya
memenuhi
persyaratan
pelanggan serta undang-undang dan
peraturan, menetapkan kebijakan mutu,
memastikan sasaran mutu ditetapkan,
melalukan tinjauan manajmen, dan
memastikan tersedianya sumberdaya.
Marbun dan Henryanto (1993, hlm. 51)
mengemukakan bahwa sasaran adalah

tujuan yang didefinisikan secara kuantitatif


dan digunakan sebagai dasar perencanaan.
Sasaran yang dikaitkan dengan mutu dapat
diarahkan sebagai sasaran bagi peningkatan
(objective for breakthrough) dan sasaran
bagi pengendalian (objective for control).
Balanced Scorecard
Samarsan (2011, hlm. 220) mengungkapkan
bahwa balanced Scorecard adalah sebuah
sistem manajemen (bukan hanya sebuah alat
pengukuran saja) dimana organisasi dapat
menjelaskan visi dan strategi mereka, dan
sekaligus menerjemahkannya kedalam
tindakan. Balanced Scorecard menyediakan
umpan balik baik dalam proses bisnis
internal maupun hasil eksternal untuk
meningkatkan kinerja secara terus-menerus.
Perspektif proses bisnis internal pada
balanced Scorecard berdasarkan pada
perspektif ini memungkinkan para manajer
untuk mengetahui seberapa baik bisnis
mereka berjalan, dan apakah produk dan
jasa yang ditawarkan sudah sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan (misi).
Proses Bisnis
Tathagati (2013) mengemukakan bahwa,
Proses bisnis dapat didefinisikan
sebagai kumpulan aktivitas atau proses
yang berlangsung di dalam organisasi
dari awal hingga akhir, saling berkaitan
secara logis, dan dapat dilakukan untuk
mengatur sumber daya dalam rangka
menciptakan nilai tambah bagi
organisasi. Aktivitas atau proses yang
dimaksud harus berhubungan dengan
lingkup tanggung jawab dan tugas
utama, baik di dalam maupun di luar
organisasi yang berkaitan dengan
penciptaan nilai tambah organisasi.
(hlm.20)

METODE
Dalam penelitian ini, penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan metode

penelitian
kualitatif.
Lokasi
dalam
penelitian ini di adalah SMK Negeri 1

Syafira Anggie Az-Zahra|Desain Proses Bisnis Capaian Sasaran Mutu Bidang


Kesiswaan dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

[Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 1 No. 2 September 2015]

Cimahi dengan sumber data yang terdiri dari


Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan,
Wakil Kepala Sekolah Manajemen Mutu,
Koordinator Bimbingan Konseling, Guru
Konseling, Koordinator Bina Program ICT,
Koordinator Tim Penilaian Kinerja Guru
(PKG), dan Anggota Tim PKG. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah


observasi,
wawancara,
dan
studi
dokumentasi. Menggunakan teknik purpose
sampling dan analisis data dilakukan dengan
reduksi data, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dan pembahasan dalam sebuah
penelitian merupakan substansi dari
penelitian itu sendiri, dimana dalam
pembahasan terdapat analisis peneliti
terhadap fokus masalah yang diteliti.
Adapun tujuan dari bagian pembahasan
hasil penelitian ini adalah untuk
memberikan penjelasan terhadap hasil objek
yang diteliti.
a. Perencanaan
dari
Capaian
Sasaran Mutu Bidang Kesiswaan
dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008 di SMKN 1 Cimahi
Perencanaan merupakan unsur dan
fungsi yang pertama dan utama
dalam suatu sistem manajemen.
Tjokroamidjojo (dalam Saud dan
Makmun) menjelaskan bahwa
perencanaan
adalah
proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Perencanaan
untuk
mencapai sasaran mutu ialah proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran
mutu.
Dalam
mempersiapkan
kegiatan sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran
mutu, terlebih dahulu perlu
memahami tujuan dari sasaran mutu
tersebut dibuat.
Sasaran merupakan pernyataan
terukur tentang apa yang akan dan
mampu dicapai selama kegiatan

tersebut berlangsung. Marbun dan


Henryanto
(1993,
hlm.
51)
mengemukakan
sasaran
yang
dikaitkan dengan mutu dapat
diarahkan sebagai sasaran bagi
peningkatan dan sasaran bagi
pengendalian.
Berdasarkan pemaparan diatas,
sasaran mutu kurikulum dalam
penelitian ini merupakan sasaran
mutu
yang
diarahkan
bagi
pengingkatan mutu, karena sasaran
mutu tersebut dibuat sebagai usaha
untuk peningkatan fitness to use dan
usaha untuk peningkatan citra di
mata pelanggan. Adapun sasaran
mutu kesiswaan diarahkan pada
pengendalian mutu, karena hasil
yang dicapai saat ini sudah cukup
bersaing, hal itu terlihat dari hasil
pencapaian sasaran mutu yang sudah
tercapai. Sasaran mutu kesiswaan
merupakan pengendalian mutu agar
kegiatan pembelajaran disekolah
dapat berjalan dengan lancar, tertib,
teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan sekolah.
Pada
perencanaan
sistem
manajemen mutu, visi dan misi
sekolah, dicapai melalui identifikasi
proses-proses
kegiatan
untuk
kemudian diperoleh urutan-urutan
interaksi proses untuk mencapainya.
Identifikasi proses-proses kegiatan
untuk mencapai visi misi tersebut,
tertuang dalam program kerja setiap
bagian masing-masing. Sasaran

mutu merupakan pernyataan terukur


tentang apa yang akan dan mampu
dicapai selama kegiatan tersebut
berlangsung.
Maka
dari
itu
perencanaan dalam pencapaian
sasaran mutu setiap bidang
mengukuti urutan-urutan interaksi
proses dari setiap bidang (program
setiap bidang). Perencanaan capaian
sasaran mutu Kurikulum dan
Kesiswaan belum semua sistematis
mengukuti urutan-urutan interaksi
proses dari setiap bidang (program
kerja masing-masing bagian).
b. Proses Bisnis dari Capaian
Sasaran Mutu Bidang Kesiswaan
dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008 di SMKN 1 Cimahi
Tathagati (2013) mengemukakan
bahwa, proses bisnis merupakan
sebagai kumpulan aktivitas atau
proses yang berlangsung di dalam
organisasi dari awal hingga akhir,
saling berkaitan secara logis, dan
dapat dilakukan untuk mengatur
sumber
daya
dalam
rangka
menciptakan nilai tambah bagi
organisasi.
Dalam menentukan proses bisnis,
terdapat beberapa kriteria yang
harus dipenuhi, yaitu proses bisnis
harus memiliki batasan, masukan,
dan keluaran yang jelas, proses
bisnis harus terdiri dari aktivitas
yang berurutan sesuai waktu dan
ruang, proses bisnis harus memiliki
pelanggan atau penerima hasil
proses,
proses
bisnis
harus
memberikan nilai tambah kepada
penerima, proses bisnis tidak berdiri
sendiri, melainkan harus terkait
dengan struktur organisasi, dan
proses bisnis tidak selalu terjadi
dalam satu unit kerja, melainkan

bisa melibatkan unit-unit lainnya.


(Tathagati, 2013, hlm. 21)
Proses bisnis setiap sasaran mutu
bidang kesiswaan dan kurikulum
pada penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001 : 2008 di SMK
Negeri 1 Cimahi sudah memenuhi
kriteria yang harus dipenuhi oleh
suatu proses bisnis.
c. Hasil
Monitoring
Capaian
Sasaran Mutu Bidang Kesiswaan
dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008 di SMKN 1 Cimahi
Pada hasil monitoring capaian
sasaran mutu bidang kesiswaan
menunjukan bahwa dari dua sasaran
mutu yang diteliti hanya satu sasaran
mutu yang realiasasinya tercapai.
Adapun hasil monitoring capaian
sasaran mutu bidang kurikulum
menunjukan bahwa dari tiga sasaran
mutu yang diteliti, ketiganya pada
realisasinya belum tercapai. Tingkat
ketercapaian yang kurang ini
disebabkan berbagai kendala yang
dihadapi dalam tahapan kegiatan
proses bisnis yang dilakukan untuk
mencapai sasaran mutu tersebut.
d. Desain Proses Bisnis Capaian
Sasaran Mutu Bidang Kesiswaan
dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008 di SMKN 1 Cimahi
Diagram alir adalah diagram yang
menggambarkan uraian kegiatan,
urutan-urutan waktu aktivitasaktivitas yang dilakukan (yang
mempunyai titik awal dan titik
akhir) serta siapa penanggung jawab
dari masing-masing aktivitas, yang
ditampilkan
secara
sederhana
namun utuh, tanpa menghilangkan

Syafira Anggie Az-Zahra|Desain Proses Bisnis Capaian Sasaran Mutu Bidang


Kesiswaan dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

[Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 1 No. 2 September 2015]

unsur-unsur dari suatu sistem yang


digambarkan.
Proses bisnis bukanlah sesuatu yang
statis, melainkan secara berkala,
harus di-review untuk mengetahui
apakah masih sesuai dan relevan
dengan kondisi organsiasi. Proses
bisnis yang dianggap relevan dengan
kondisi SMK Negeri 1 Cimahi saat
ini, yang digambarkan dalam bentuk
diagram untuk mengidentifikasi
secara jelas langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu proses.
Wisdaningrum
(2013)
mengemukakan bahwa langkah
awal dalam analisis value chain atau
rantai nilai adalah
memecah
operasi suatu perusahaan menjadi
aktivitas
atau
proses bisnis
tertentu, dengan mengelompokkan
aktivitas atas proses tersebut ke
dalam kategori aktivitas primer
atau pendukung.

Pengelompokan
aktivitas
atau
kegiatan dalam proses bisnis ke
dalam kategori aktivitas primer
maupun aktivitas sekunder diatas
dimaksudkan
untuk
mengidentifikasi dimana value
pelanggan
dapat ditingkatkan.
Dengan
mengetahui
aktivitas
primer, mempermudah manajemen
untuk
memfokuskan
dan
memberikan
perhatian
lebih
terhadap kegiatan yang menjadi
kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Jika
aktiviatas primer tersebut tidak
dilakuakan atau terabaikan, maka
tujuan tidak dapat tercapai. Aktivitas
sekunder adalah aktivitas yang harus
dilaksanakan untuk mendukung
berlangsungnya aktivitas primer.
Tanpa adanya aktivitas sekunder,
maka keberlangsungan aktivitas
primer tidak akan optimal dan
berlangung berkelanjutan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan dan
analisis data sebagaimana fokus
kajian dalam penelitian yang
berjudul Desain Proses Bisnis
Capaian Sasaran Mutu Bidang
Kesiswaan dan Kurikulum pada
Penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 : 2008 di SMK Negeri 1
Cimahi diperoleh kesimpulan
sebagai berikut,
1. Perencanaan dari capaian
sasaran
mutu
bidang
kesiswaan dan kurikulum
pada
penerapan
sistem
manajemen mutu ISO 9001 :
2008 di SMKN 1 Cimahi.
Dari pembahasan penelitian,
dapat
diketahui
bahwa
perencanaan dalam pencapaian
sasaran mutu setiap bidang tidak
seluruhnya mengukuti urutan-

urutan interaksi proses dari


setiap bidang (program setiap
bidang). Hal ini dapat terlihat
dari sasaran mutu yang tidak
selalu
mendeskripsikan
pernyataan terukur tentang apa
yang akan dicapai dan mampu
dicapai dalam program kerja
setiap bagian.
Perencanaan capaian sasaran
mutu kurikulum dan kesiswaan
tidak direncanakan berdasarkan
struktur organisasi, namun
berdasarkan
fungsi
dari
kurikulum dan kesiswaan dalam
proses
penyelenggaraan
pendidikan. Hal ini terlihat dari
unit-unit pelaksana kegiatan
yang
tidak
terkoordinasi
langsung
pada
struktur

organisasi
kesiswaan
dan
kurikulum.
2. Proses bisnis dari capaian
sasaran
mutu
bidang
kesiswaan dan kurikulum
pada
penerapan
sistem
manajemen mutu ISO 9001 :
2008 di SMKN 1 Cimahi.
Berdasarkan hasil temuan dan
pembahasan yang dilakukan,
peneliti menyimpulkan bahwa
proses bisnis dalam mencapai
sasaran mutu bidang kurikulum
dan kesiswaan di SMK Negeri 1
Cimahi telah memenuhi seluruh
kriteria dalam menentukan
proses bisnis, yaitu proses bisnis
harus
memiliki
batasan,
masukan, dan keluaran yang
jelas, proses bisnis harus terdiri
dari aktivitas yang berurutan
sesuai waktu dan ruang, proses
bisnis harus memiliki pelanggan
atau penerima hasil proses,
proses bisnis harus memberikan
nilai tambah kepada penerima,
proses bisnis tidak berdiri
sendiri, melainkan harus terkait
dengan struktur organisasi, dan
proses bisnis tidak selalu terjadi
dalam satu unit kerja, melainkan
bisa
melibatkan
unit-unit
lainnya.
3. Hasil monitoring capaian
sasaran
mutu
bidang
kesiswaan dan kurikulum
pada
penerapan
sistem
manajemen mutu ISO 9001 :
2008 di SMKN 1 Cimahi.
Berdasarkan hasil analisis dan
temuan yang diperoleh terhadap
hasil monitoring capaian sasaran
mutu bidang kesiswaan dan
kurikulum, diperoleh hasil
bahwa realisasi sasaran mutu
kesiswaan dan kurikulum belum

seluruhnya tercapai tercapai. Hal


ini
dikarenakan
berbagai
masalah yang dihadapi saat
pelaksanaan tahapan kegiatan
proses bisnis untuk mencapai
sasaran mutu, serta tindakan
pencegahan dan korektif yang
belum dilakukan.
4. Desain proses bisnis capaian
sasaran
mutu
bidang
kesiswaan dan kurikulum
pada
penerapan
sistem
manajemen mutu ISO 9001 :
2008 di SMKN 1 Cimahi.
Desain proses bisnis capaian
sasaran mutu bidang kesiswaan
dan kurikulum digambarkan
dalam bentuk diagram alir untuk
mengidentifikasi secara jelas
langkah-langkah
yang
dibutuhkan
untuk
menyelesaikan suatu proses.
Diagram alir meliputi uraian
kegiatan, urutan waktu kegiatan
yang
dilakukan
(yang
mempunyai titik awal dan titik
akhir) dan siapa penanggung
jawab dari masing-masing
aktivitas.
Untuk melengkapi diagram alir
tersebut, dibuat pengelompokan
kegiatan berdasarkan analisis
rantai nilai pada proses bisnis
capaian sasatan mutu kesiswaan
dan kurikulum. Pengelompokan
kegiatan
terbagi
menjadi
aktivitas primer dan sekunder
yang saling berkesinambungan
untuk memberikan nilai tambah
bagi pelanggan. Ketercapaian
sasaran mutu di SMK Negeri 1
Cimahi ditingkatkan dengan
melaksanakan seluruh langkah
kegiatan serta mengoptimalkan
kegiatan
primer
maupun
sekunder yang terdapat pada

Syafira Anggie Az-Zahra|Desain Proses Bisnis Capaian Sasaran Mutu Bidang


Kesiswaan dan Kurikulum pada Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

[Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 1 No. 2 September 2015]

desain proses bisnis capaian


sasaran mutu kesiswaan dan

kurikulum di SMK Negeri 1


Cimahi.

DAFTAR PUSTAKA
Tathagati, Arini. (2013). Step By
Anatan, dan Ellitan, (2008). Supply
Chain

Step Membuat Standard

Management.

Bandung : Alfabeta

Yogyakarta

Efata

Pengendalian Mutu Terpadu.

Sumarsan, Thomas. (2011). Sistem

Jakarta : Pustaka Binaman

Pengendalian Manajemen.

Pressindo

Jakarta : Indeks.

Edward.
Quality

(2012).

Total

Management

in

Education. Yogyakarta :
IRCiSoD
Saud,

Procedure.

Publishing.

Henryanto, dan Marbun, (1993).

Sallis,

Operating

dan

Makmur,

Zazin,

Nur.

(2011).

Gerakan

Menata Mutu Pendidikan.


Jogjakarta : Ar-ruz Media.
Fakultas Pendidikan Ekonomi &

(2006).

Bisnis

Universitas

Perencanaan Pendidikan.

Pendidikan

Bandung : Rosdakarya

(2013).

Analisi

Stratejik

Rantai

Nilai.

[Online]

Surayatama, Erwin. (2014). Aplikasi

Diakses

Indonesia.

dari

ISO Sebagai Standar Mutu.

http://philpapers.org/archive

Bandung : Kata Pena.

/TURMCS.pdf

Anda mungkin juga menyukai