MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
MENTERI
PERINDUSTRIAN
TENTANG
PEDOMAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DALAM
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Industri adalah kegiatan ekonomi untuk menghasilkan
barang, melalui proses pengolahan bahan baku, proses
pembuatan/perakitan barang dari bahan baku atau
komponen penyusunnya menyebabkan terjadi perubahan
sifat, wujud, dan atau fungsi dari suatu barang sehingga
memiliki nilai kegunaan dan nilai ekonomi yang lebih tinggi,
termasuk kegiatan industri jasa keteknikan yang terkait erat
dengannya, dan industri teknologi informasi.
2. Produk dalam negeri adalah barang/jasa termasuk rancang
bangun dan perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan
oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia, yang dalam proses produksi atau pengerjaannya
dimungkinkan penggunaan bahan baku/komponen impor.
3. Barang adalah benda dalam bentuk utuh maupun terurai,
yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi/
peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh Pengguna
Anggaran.
4. Jasa adalah layanan pekerjaan yang perencanaan teknis dan
spesifikasinya
ditetapkan
pengguna
serta
proses
pelaksanaannya diawasi oleh Pengguna Anggaran, yang
terdiri dari Jasa Pemborongan, Jasa Konstruksi, Jasa
Konstruksi Terintegrasi, dan jasa-jasa lainnya.
5. Jasa
Konstruksi
Terintegrasi
(Jasa
Engineering,
Procurement, and Construction/EPC) adalah
jasa
perencanaan,
pengadaan
material
dan
peralatan,
pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan secara
terintegrasi dengan memperhatikan besaran pekerjaan atau
biaya, penggunaan teknologi tinggi serta tingginya tingkat
risiko bagi para pihak atau kepentingan umum dalam suatu
pekerjaan konstruksi.
6. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) adalah besarnya
komponen dalam negeri pada barang, jasa dan gabungan
barang dan jasa.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan pengadaan
barang/jasa yang dilakukan oleh Pengguna Anggaran dari:
a. Kementerian
daerah;
Negara/Lembaga/
satuan
kerja
perangkat
Pasal 4
(1) Kewajiban memaksimalkan penggunaan produk dalam
negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
menjadi wajib menggunakan produk dalam negeri apabila
dalam pengadaan barang/jasa telah terdapat barang/jasa
yang ditawarkan yang mempunyai nilai penjumlahan TKDN
dan BMP mencapai minimal 40% (empat puluh persen).
(2) Pelaksanaan
pengadaan
barang/jasa
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diikuti oleh barang/jasa
produksi dalam negeri sepanjang barang/jasa tersebut sesuai
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, harga yang wajar,
dan kemampuan penyerahan baik dari sisi waktu maupun
jumlah.
(3) Apabila jumlah barang/jasa produksi dalam negeri yang
ditawarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
mencukupi, maka kekurangannya dapat diperoleh dari
barang/jasa luar negeri.
(4) Apabila dalam pengadaan barang/jasa belum terdapat
penawaran barang/jasa yang mempunyai nilai penjumlahan
TKDN dan BMP minimal 40% (empat puluh persen),
pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh
penyedia barang/jasa yang menawarkan barang/jasa luar
negeri.
Pasal 5
(1) Untuk pengadaan yang lebih dari satu jenis produk,
kewajiban menggunakan produk dalam negeri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi:
a. penyedia barang/jasa tingkat satu sebagai peserta lelang;
b. penyedia barang/jasa tingkat dua; dan
c. penyedia barang/jasa tingkat tiga.
(2) Peserta lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
berkewajiban melakukan penelitian TKDN dari masingmasing penyedia barang/jasa tingkat dua dan penyedia
barang/jasa tingkat tiga.
BAB IV
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
Bagian Pertama
Tingkat Komponen Dalam Negeri Barang
Pasal 6
(1) Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk barang dihitung
berdasarkan perbandingan antara harga barang jadi
dikurangi harga komponen luar negeri terhadap harga barang
jadi.
(2) Harga barang jadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang.
(3) Biaya produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
biaya untuk bahan (material) langsung, tenaga kerja
langsung dan biaya tidak langsung pabrik (factory overhead),
tidak termasuk keuntungan, biaya tidak langsung perusahaan
(company overhead), dan Pajak Keluaran.
(4) Penentuan komponen dalam negeri barang atau komponen
luar negeri barang berdasarkan kriteria:
a. untuk Bahan (Material) Langsung berdasarkan Negara Asal
Barang (Country of Origin);
b. untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja berdasarkan Kepemilikan
dan Negara Asal; dan
c. untuk Tenaga Kerja berdasarkan Kewarganegaraan.
(5) Penelusuran penilaian TKDN barang dilakukan sampai
dengan penyedia barang/jasa tingkat dua.
(6) Format Rekapitulasi Penilaian TKDN barang suatu
perusahaan dan contoh komponen-komponen biaya dalam
perhitungannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
dan Lampiran II Peraturan Menteri ini.
Bagian Kedua
Tingkat Komponen Dalam Negeri Jasa
Pasal 7
(1) Tingkat Komponen Dalam Negeri jasa dihitung berdasarkan
perbandingan antara harga jasa keseluruhan dikurangi harga
jasa luar negeri terhadap harga jasa keseluruhan.
Bagian Ketiga
Tingkat Komponen Dalam Negeri Gabungan Barang dan Jasa
Pasal 8
(1) Tingkat Komponen Dalam Negeri gabungan barang dan jasa
dihitung berdasarkan perbandingan antara keseluruhan
harga komponen dalam negeri barang ditambah keseluruhan
harga jasa dalam negeri terhadap seluruh harga barang dan
jasa.
(2) Keseluruhan harga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan barang dalam negeri atau untuk menghasilkan
jasa dalam negeri atau penjumlahan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
(3) Biaya yang dikeluarkan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) meliputi biaya untuk material langsung (bahan baku),
peralatan
(barang
jadi), manajemen
proyek
dan
perekayasaan, alat kerja/fasilitas kerja, konstruksi dan
10
BAB VI
PERNYATAAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
Pasal 10
(1) Produsen menghitung dan menyatakan sendiri (self
assessment) Capaian TKDN barang yang diproduksinya.
11
13
14
15
sebagai
harga
BAB XI
HARGA EVALUASI AKHIR
Pasal 17
(1) Dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, perhitungan
Harga Evaluasi Akhir (HEA) dilakukan hanya terhadap
peserta pengadaan yang lolos dalam evaluasi administrasi
dan teknis.
(2) Rumus perhitungan Harga Evaluasi Akhir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
HEA =
1
1 + KP
) X HP
1
(1 + KPBarang
) X HP
1
(1 + KPJasa
) X HP
Barang
Jasa
(HEA)
16
100%
Keterangan:
HEA
KPBarang
HPJasa
Psp
17
BAB XII
TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK
DALAM NEGERI
Bagian Pertama
Tim P3DN Kementerian Negara/
Lembaga Pemerintah Non Departemen
Pasal 19
(1) Untuk mengoptimalkan pelaksanaan penggunaan produk
dalam negeri pada masing-masing Kementerian Negara/
Lembaga/satuan kerja perangkat daerah, BI, BHMN, BUMN,
BUMD dan KKKS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
dibentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri yang selanjutnya disebut Tim P3DN pada
Kementerian Negara/Lembaga/satuan kerja perangkat
daerah, BI, BHMN, BUMN, BUMD dan KKKS.
(2) Setiap pembentukan Tim P3DN sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), harus ditempatkan di bawah koordinasi:
a. untuk Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non
Departemen harus ditempatkan di bawah koordinasi
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris
Utama;
b. untuk Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota harus
ditempatkan di bawah koordinasi Sekretaris Daerah; dan
c. untuk BI, BHMN, BUMN, BUMD dan KKKS sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di unit kerja masingmasing.
(3) Pembentukan Tim P3DN di Kementerian Negara/Lembaga/
satuan kerja perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dibentuk di unit kerja di luar Sekretaris
Jenderal/Sekretaris
Kementerian/Sekretaris
Utama/
Sekretaris Daerah
sepanjang tetap berada di bawah
koordinasi Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/
Sekretaris Utama/ Sekretaris Daerah.
Pasal 20
(1) Tim P3DN Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)
bertugas:
a. melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan pedoman penggunaan produk dalam negeri
di lingkungan masing-masing instansi;
18
19
a. melakukan
koordinasi, pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan pedoman penggunaan produk dalam negeri
di lingkungan masing-masing instansi;
b. melakukan monitoring dan apabila diperlukan melakukan
penyaksian pada proses produksi dan atau pelaksanaan
penggunaan produk dalam negeri;
c. memberikan tafsiran final terhadap permasalahan
mengenai kebenaran besaran TKDN antara Penyedia
Barang/Jasa dan Tim Pengadaan Barang/Jasa (Tim
Lelang); dan
d. melaksanakan tugas lain yang terkait dengan
penggunaan produk dalam negeri yang diberikan oleh
Gubernur/Bupati/ Walikota masing-masing.
(2) Tim
P3DN
melaporkan
hasil
pelaksanaan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara berkala setiap
6 (enam) bulan kepada Gubernur/Bupati/Walikota masingmasing dengan tembusan kepada Menteri Perindustrian.
Pasal 24
(1) Susunan keanggotaan Tim P3DN Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (1) mengacu pada susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum pada Lampiran XI Peraturan Menteri
ini.
(2) Penunjukan wakil dari KADINDA, Asosiasi terkait tertentu
dan atau Surveyor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Ketua Tim P3DN Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan berdasarkan
pertimbangan pada setiap permasalahan yang dihadapi.
Pasal 25
Gubernur/Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 ayat (2) melaporkan realisasi penggunaan produk
dalam negeri di instansi masing-masing kepada Menteri
Perindustrian selaku Ketua Timnas secara berkala setiap 6
(enam) bulan untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden.
Bagian Ketiga
Tim P3DN BI, BHMN, BUMN, BUMD dan KKKS
Pasal 26
(1) Tim P3DN BI, BHMN, BUMN, BUMD dan KKKS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) bertugas:
20
21
Pasal 30
Segala biaya yang diperlukan oleh Tim P3DN Kementerian
Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 untuk pelaksanaan penggunaan
produk dalam negeri pada Kementerian Negara/Lembaga
Pemerintah Non Departemen dibebankan kepada APBN instansi
masing-masing.
Pasal 31
Segala biaya yang diperlukan oleh Tim P3DN Pemerintah
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 untuk pelaksanaan penggunaan produk dalam negeri
pada Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dibebankan
kepada APBD instansi masing-masing.
Pasal 32
Segala biaya yang diperlukan oleh Tim P3DN BI, BHMN, BUMN,
BUMD dan KKKS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 untuk
pelaksanaan penggunaan produk dalam negeri pada Pemerintah
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dibebankan kepada anggaran
instansi masing-masing.
BAB XIV
PELAPORAN KEPADA TIMNAS P3DN
Pasal 33
(1) Pelaksanaan
pengadaan
barang/jasa
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dilaporkan oleh Pimpinan
Kementerian Negara/ Lembaga/satuan kerja perangkat
daerah, BI, BHMN, BUMN, BUMD dan KKKS kepada Menteri
selaku Ketua Timnas P3DN setiap 6 (enam) bulan selambatlambatnya pada tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli tahun
yang bersangkutan.
(2) Menteri selaku Ketua Timnas P3DN melaporkan hasil
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah kepada
Presiden setiap 6 (enam) bulan selambat-lambatnya pada
tanggal 5 Februari dan tanggal 5 Agustus tahun yang
bersangkutan.
22
BAB XV
PENGHARGAAN ATAS PENGGUNAAN
PRODUK DALAM NEGERI
Pasal 34
(1) Menteri melakukan penilaian dan memberikan peringkat
setiap
tahun
kepada
Pimpinan
Kementerian
Negara/Lembaga/ satuan kerja perangkat daerah, BI, BHMN,
BUMN, BUMD dan KKKS terhadap penggunaan produk
dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.
(2) Penilaian dan pemberian peringkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Pokja Timnas P3DN yang
dibentuk dengan Peraturan Menteri.
BAB XVI
SANKSI
Pasal 35
Penyedia barang/jasa yang melanggar ketentuan Peraturan
Menteri ini dikenakan sanksi sebagai berikut :
1. Sanksi administrasi;
Sanksi
administratif
diberikan
kepada
penyedia
barang/jasa yang bersangkutan dalam bentuk peringatan
tertulis dan bilamana terbukti dengan sengaja
memalsukan data komponen dalam negeri, maka
penyedia barang/jasa yang bersangkutan dikenakan
sanksi antara lain dimasukan dalam daftar hitam (black
list);
2. Sanksi finansial;
a. Sanksi perubahan tingkat komponen dalam negeri yang
tidak mengubah peringkat pemenang.
Besarnya sanksi adalah selisih perhitungan normalisasi
harga yang dimenangkan dengan normalisasi harga atas
tingkat komponen dalam negeri yang sebenarnya.
Contoh perhitungan besarnya sanksi yang dikenakan
sebagaimana tercantum pada Lampiran XIII Peraturan
Menteri ini.
23
DAFTAR LAMPIRAN
1.
LAMPIRAN I
2.
LAMPIRAN II
Contoh
Komponen-komponen Biaya Dalam
Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) Barang
3.
LAMPIRAN III
4.
LAMPIRAN IV
5.
LAMPIRAN V
6.
LAMPIRAN VI
7.
LAMPIRAN VII
8.
LAMPIRAN VIII
9.
LAMPIRAN IX
10.
LAMPIRAN X
11.
LAMPIRAN XI
12.
LAMPIRAN XII
LAMPIRAN I
URAIAN
KDN
KLN
Total
% TKDN
I.
(1A)
(1B)
(1C)
(1D)
II.
(2A)
(2B)
(2C)
(2D)
III.
(3A)
(3B)
(3C)
(3D)
(4A)
(4B)
(4C)
(4D)
Biaya Produksi
Catatan :
1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah Biaya material langsung (bahan
baku), tenaga kerja langsung, dan Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory
Overhead) yang berasal dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah Biaya material langsung (bahan
baku), tenaga kerja langsung, dan Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory
Overhead) yang berasal dari luar negeri.
3. Formulasi Perhitungan:
% TKDN (4D)
% TKDN (4D)
Harga beli bahan langsung yang dipakai, misalnya: Plat (untuk pembuatan Pipa),
Solvent & Kaleng (untuk pembuatan Cat), Motherboard (untuk pembuatan CPU dari
Personal Computer)
Harga beli bahan pendukung, misalnya: Kawat Las (untuk pengelasan pada
pembuatan Pipa), Perekat/Lem (untuk menempelkan label pada Kaleng Cat), Timah
(untuk melekatkan komponen pada PCB motherboard dari CPU Personal Computer)
Biaya Penerimaan dan Pemeriksaan (Receiving & Inspection Cost), misal biaya proses
inspeksi, biaya barang rusak (rejected material)
10
11
Dan lain-lain
II
Upah untuk tenaga kerja yang terkait (touch) langsung dengan pembuatan
(manufacturing) produk yang dinilai, misalnya: foreman, operator, helper, QC inspektor
Pajak Penghasilan
Lembur
Penempatan/Mobilisasi/Demobilisasi
Dan lain-lain
III
Material Habis Pakai (Consumable Material), misalnya : gas, solar, pelumas, pendingin
(coolant), cairan hidrolis (hydraulic fluid), gemuk (grease), sand blasting, mata pahat
(insert, cutting tool), batu gerinda.
Upah untuk tenaga kerja yang tidak terkait langsung (pengawas/manajemen) dengan
pembuatan (manufacturing) produk yang dinilai, misalnya: manajer produksi,
supervisor produksi, manajer QA/QC, tim engineering.
Biaya depresiasi atau biaya sewa lahan pabrik dan gedung pabrik/workshop yang
terkait langsung dengan produk yang dinilai
Biaya depresiasi atau biaya sewa mesin dan peralatan produksi yang terkait langsung
dengan produk yang dinilai
Asuransi untuk tenaga kerja tidak langsung, asuransi untuk gedung pabrik dan
asuransi untuk mesin/peralatan produksi
Pajak penghasilan untuk tenaga kerja tidak langsung serta Pajak Bumi dan Bangunan
10
Biaya Administrasi dan Umum Pabrik hanya untuk lokasi produksi yang terkait
langsung dengan produk yang dinilai, misalnya: office boy dan cleaning service untuk
lokasi produksi
11
12
13
14
Catatan:
-
TKDN JASA
Total
KLN
(1)
KDN
Rp
%KDN
Rp
%
TKDN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1A)
(1B)
(1C)
(1D)
(1E)
(1F)
(2A)
(2B)
(2C)
(2D)
(2E)
(2F)
(3A)
(3B)
(3C)
(3D)
(3E)
(3F)
(4A)
(4B)
(4C)
(4D)
(4E)
(4F)
Biaya Jasa
(5A)
(5B)
(5C)
(5D)
(5E)
(5F)
Jasa
I.
Catatan :
1. Nilai Jasa tidak termasuk Keuntungan, Overhead Perusahaan dan Pajak
Keluaran.
2. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah Biaya Manajemen Proyek
dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan
jasa lainnya dari dalam negeri.
3. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah Biaya Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan jasa
lainnya dari luar negeri.
4. Formulasi Perhitungan:
Biaya Jasa Total (5C) - Biaya Jasa KLN (5A)
Biaya Jasa Total (5C)
% TKDN Jasa
% TKDN Jasa
Tenaga Kerja
Fasilitas Kerja
I.B
Perekayasaan (Engineering)
Tenaga Kerja
Fasilitas Kerja
II.
Fasilitas Pabrik
Bangunan-Tanah Pabrik
III.A
Konstruksi
Tenaga kerja
III.B
Fabrikasi
Upah (Wages)
Penempatan/Mobilisasi/Demobilisasi
IV.
Jasa Umum
Asuransi
Perawatan, Perbaikan dan Suku Cadang (Maintenance, Repair & Spare Part)
Catatan:
- Contoh komponen-komponen biaya tersebut diatas dapat disesuaikan
dengan kondisi yang terdapat pada masing -masing perusahaan/penyedia
barang dan jasa atau lingkup pekerjaan
Uraian Pekerjaan
(1)
Barang
I. Material Langsung
(Bahan Baku)
II. Peralatan (Barang Jadi)
(1A)
(1B)
(1C)
(1D)
(1E)
(1F)
(1G)
(2A)
(2B)
(2C)
(2D)
(2E)
(2F)
(2G)
(3A)
(3B)
(3C)
(3D)
(3E)
(3F)
(3G)
Jasa
III. Manajemen Proyek dan
Perekayasaan
IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja
(4A)
(4B)
(4C)
(4D)
(4E)
(4F)
(4G)
(5A)
(5B)
(5C)
(5D)
(5E)
(5F)
(5G)
(6A)
(6B)
(6C)
(6D)
(6E)
(6F)
(6G)
(7A)
(7B)
(7C)
(7D)
(7E)
(7F)
(7G)
(8E)
(8F)
(8G)
(9F)
(9G)
A.
B.
(8A)
(8B)
(8C)
(8D)
C.
Total Biaya (A + B)
(9A)
(9B)
(9C)
(9D)
Catatan:
1. Nilai Gabungan Barang/Jasa, tidak termasuk Keuntungan, Overhead
Perusahaan dan Pajak Keluaran.
2. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari dalam negeri.
3. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan
Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat
Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari luar
negeri.
4. Formulasi Perhitungan:
% TKDN Gabungan
Barang & Jasa
+
Biaya Jasa Total (8C) - Biaya Jasa KLN (8A)
Biaya Gabungan Barang dan Jasa (9C)
9
10
LAMPIRAN VI
Pengiriman (freight)
Bongkar muat
10
Royalti
II
Peralatan
Harga beli Boiler, Genset, Pressure Vessel, Pump, dan mesin-mesin lainnya
Pengiriman (freight)
Bongkar muat
Asuransi Peralatan
III.A
Tenaga Kerja
Fasilitas Kerja
III.A
Perekayasaan (Engineering)
Tenaga Kerja
Fasilitas Kerja
11
IV
Peralatan Pabrik
Bangunan-Tanah Pabrik
V.A
Konstruksi
Tenaga kerja
Marine Spread
V.B
Biaya Fabrikasi
Upah (Wages)
Penempatan/Mobilisasi/Demobilisasi
Bahan Tidak Langsung, misalnya: gas, solar, pelumas, air proses, pendingin
(coolant), minyak hidrolik (hydraulic fluid), Gemuk (Grease), Sand Blasting/
Painting/ Coating Material
VI
Jasa Umum
Asuransi
Perawatan, Perbaikan dan Suku Cadang (Maintenance, Repair & Spare Part)
Catatan:
- Contoh komponen-komponen biaya tersebut diatas dapat disesuaikan
dengan kondisi yang terdapat pada masing-masing perusahaan/penyedia
barang dan jasa atau lingkup pekerjaan.
12
NO
II
III
IV
FAKTOR PENENTUAN
BOBOT PERUSAHAAN
KRITERIA
BATAS
NILAI BMP
BOBOT
BOBOT
(%)
MAKSIMUM
Memberdayakan Usaha
Mikro dan Kecil termasuk
Koperasi Kecil melalui
kemitraan
- Minimal Rp 1
Milyar
- Setiap Kelipatan
Rp 1 Milyar
5%
Kepemilikan sertifikat:
- kesehatan,
keselamatan kerja
(30%); dan
- pemeliharaan
lingkungan (70%)
- Tidak Ada
0%
- Ada
20%
- Minimal Rp 2
Milyar
3%
Pemberdayaan
Masyarakat/Lingkungan
Fasilitas Pelayanan
Purna Jual
5%
- Setiap kelipatan
Rp 2 Milyar
3%
- Investasi
minimal Rp 1
Milyar
5%
- Setiap kelipatan
Rp 1 Milyar
5%
13
30%
4,50%
20%
3,00%
30%
4,50%
20%
3,00%
100%
15,00%
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
Pupuk Urea
2.
3.
Pupuk ZA
Pupuk NPK
4.
5.
Pupuk Organik
Fungisida
6.
Herbisida
7.
Insektisida
8.
Akarisida
9.
10.
11.
12.
13.
Glifosat
Monocrotophos
Carbamates
Butylphenylmethyl carbamate (BPMC)
Methylisopropylphenyl carbamate
(MIPC)
Carbofuran
Diazinon
14.
15.
2.
3.
4.
5.
6.
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
7.
8.
Pug Mill
Particel Screen
Mud Gun
Centrifuges
Rotary Dryer
Bucket Teeth
Cooler Piping
Off Gas Cleaning System
Stack Reclaimer
Tundish
Drilling Tools
Wellhead dan X-Mas Tree
3.
4.
Subsea Wellhead
5.
6.
15
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Penetrator
Single Point Mooring Buoy (SPMB)
Excavator
Buldozer
Motor Grader
Dump Truck
Mesin Penggiling Jalan (Road Roller)
Asphalt Mixing Plant
Stone Crusher
Concrete Mixer
Forklift
Conveyor
11.
Crane
16
Kapasitas : 70 - 325 HP
Kapasitas : 160 - 250 HP
Kapasitas : 125 - 135 HP
Kapasitas : 730 - 1100 HP
Berat kotor s.d 12 Ton
Kapasitas Maksimum 1000 Ton/hari
Berbagai jenis & ukuran
Berbagai jenis & ukuran
Operating Weight : 1,5 - 5 Ton
Automatic/Manual Conveyor;
Penghantaran : Travel Band atau
Gravity Roll.
Berbagai jenis & ukuran
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
12.
Lift penumpang
13.
Lift barang
14.
Dumb Waiter
15.
Batch Elevator
16.
17.
Eskalator
Appron Bridge Gang Way (Garbarata)
A. UMUM
Shell Kiln
Shell Furnace
Ladle Furnace
Furnace
Slag Pot
Pompa air
Pompa industri
Blower
Industrial Fan
Centrifuge
Furnace
Kiln
Dryer
Air Heater
Air Cooler
Air Receiver
Air Slide
Aeration Equipment
Steam Scrubber
Steam Separator
Gas Sweetener
Gas Srubber
Cooling Water System
Water Treatment
Waste Water Treatment
Storage Tank
27.
28.
29.
30.
Cooling Tower
Steam Turbine
Hydro Turbine
17
NO.
NAMA BARANG/JASA
31.
Boiler
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
Ducting
SPESIFIKASI
Utility (100 s/d 1000 MW); Industrial
(s/d 100 MW); Household (s/d 3 ton
uap/jam)
Kapasitas s/d 600 ton uap/jam
Kapasitas s/d 30 HP
Kapasitas : 14,5 MW
fan casing, silo/bunker, stack
Berbagai jenis & ukuran
Berbagai jenis & ukuran
Berbagai jenis & ukuran
Berbagai jenis & ukuran
Berbagai jenis & ukuran
Ukuran : 1/2"-36" (ball valve);
Ukuran : 1/2"-48" (gate valve);
Ukuran : 1/2"-24" (globe valve);
Ukuran : 1/2"-36" (check valve);
Ukuran : 1/2"-24" (plug valve);
Ukuran : 2"-54" (wafer check valve);
Ukuran : 2"-60" (Butterfly valve);
Ukuran : 2"-12" (Y-St).
Berbagai jenis & ukuran
B. KHUSUS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
1.
2.
NO.
NAMA BARANG/JASA
3.
4.
5.
6.
7.
SPESIFIKASI
Diameter bubut maksimal : 300 mm,
Panjang bed : 1.500 mm,
CNC : 2 Axis Interpolation
Input Power : 0,65-53,3 kVA
Diameter s/d 5 "
Max bending plates 3 mm x 1200
mm;
Kapasitas: panjang max 1270 mm;
tebal 3 mm; bending angle 25-179
derajat
7. BAHAN BANGUNAN/KONSTRUKSI
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Floor Deck
11.
Roof Deck
12.
Genteng Metal
13.
14.
15.
Semen putih
Semen portland
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Semen Pozzolan
Semen Masonry
Tiang pancang beton
Pipa beton
Beton siap pakai (ready mixed concrete)
Batako (blok dan batu bata dari semen)
Ubin dari semen
Papan, lembaran, panel dari semen
1.
2.
3.
19
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Genteng keramik
Kaca Lembaran
Kaca Pengaman (Diperkeras/tempered)
Kaca Pengaman (Dilapis/laminasi)
Kaca dinding
Ubin Keramik (tidak dikilapkan)
Ubin Keramik (dikilapkan)
Saniter Keramik (Kloset, bidet, wastafel,
urinoir, bak cuci, bak mandi)
32.
35.
36.
37.
33.
34.
38.
39.
40.
41.
42.
20
NO.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
21
NO.
NAMA BARANG/JASA
24.
Aluminium Coil
25.
26.
31.
Aluminium Foil
Peralatan dapur terbuat dari logam
(Pisau, panci, rantang, dll)
Tabung LPG
Kompor Gas LPG
Katup Tabung Baja LPG
Regulator Tekanan Rendah untuk
Tabung Baja LPG.
Asesories Pintu, Jendela
32.
Engsel
33.
Handel Pintu
34.
Kunci
35.
Alumunium Ekstrusi
27.
28.
29.
30.
SPESIFIKASI
Gauge : 0.30-3.20 mm; Width : 9141525 mm, ID : 500.
Berbagai jenis & ukuran
Berbagai jenis & ukuran
Ukuran volume : 3 kg s/d 50 kg
1 Tungku dan 2 Tungku
Tekanan 3-12 kg
Tekanan 3 - 12 kg
Door Closer : Anodized Silver; Door
Stop : Satin Nickel; Grendel :
Polished Brass; Flush Bolt :
Polished Chrome
4" x 3" x 3,2 Ball Bearing; Stainless
Steel
250 mm - 400 mm, Polished or
Satin Stainless Steel
Single/Double Action Door:
Polished Nickel; Gold Plated,
Chrome
Alumunium Profil, Kusen, Pintu dan
Jendela
Asam Khlorida
Asam Sulfat
HCl 33%
H2SO4 98%
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Oksigen
Calcined Petroleum Coke
11.
Katalis Penunjang
12.
Barite
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
13.
Bentonite
14.
15.
16.
17.
Minyak pelumas
Gemuk Pelumas
Pelumas Sintetik
18.
19.
20.
Tinta Cetak
Tinta cetak warna hitam untuk pelindung
ultraviolet
Tinta cetak warna hitam bukan untuk
pelindung ultra violet
Tinta cetak selain warna hitam
Tinta Pemilu
Pernis, Lak, Cat dan berbagai Coating
(Solvent base)
Pernis, Lak, Cat dan berbagai Coating
(Water base)
23
NO.
21.
22.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
9.
10.
11.
12.
13.
Microwave Oven
Lemari Pendingin (Kulkas, Showcase
dan Frezeer)
Water Dispenser
Pemanas Air (Water Heater)
Mesin Cuci (Washing Machine)
Strika Listrik
Pemasak Nasi (Rice Cooker)
Pembuat Kopi atau T eh (Coffee/Tea
Maker)
Pemanggang Roti
Blender
Juicer
Water Purifier
Kipas Angin
14.
15.
16.
Amplifier
Wireless Amplifier
17.
18.
19.
CD/VCD/DVD Player
Televisi
20.
21.
22.
Speaker
Megaphone
Mikrofon
23.
Transformator
24.
25.
26.
27.
28.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
24
NO.
NAMA BARANG/JASA
29.
Panel Surya
30.
31.
32.
33.
Radiosonde
34.
35.
Pompa Air
SPESIFIKASI
Module untuk Home System,
Pompa Air, Wartel, Penerangan
Jalan
Customized (Surya, Angin, Hibrida)
VHF, UHF, PAL/SECAM/NTSC
Piringan reflektor antena parabola
Antena teleskopik, antena rabbit
dan antena dipole untuk penerima
televisi atau radio
Voltase : 19 V; Frek : 1680 Hz;
Daya : 150 W; Elevasi : hingga 25
Km.
Untuk Aviation, Railway, Interlock
System
Keperluan rumah tangga (Kapasitas
s/d 250 Watt)
Kabel Listrik
2.
3.
4.
Isolator
5.
KWH Meter
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Generator Set
25
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
C-Band
2.
3.
Block Up Converter
WiMax Radio
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Antena
Repeater
Tower Telekomunikasi
11.
12.
13.
Telepon Selular
Kabel Optik
Kabel Telekomunikasi
Up Converter / CM-22943 XU
series; Down Converter / CM-22943
XD series; RFT / LC-500 series;
SSPA / CMPC Series.
Converter / CMBC Series
Base Station / HiMAX Base Station
231 & 331; CPE / HiMAX
Subscriber Station.
Sesuai pesanan (Customized)
Hi-Bridge
Sesuai pesanan (Customized)
Indoor/Tower 32 m ,Shelter 1.8 x 2
m; Outdoor/Tower 32 m , Shelter
1.8 x 2 m.
WIMAX / 2.3 GHz, 3.3 GHz
DMA / CMR 800, Mobile
Green Field, Roof Top, Kamuflase,
Guy Mast
CDMA, GSM
Berbagai ukuran
Berbagai ukuran
2 x 3.000 HP
5.600 CuM
330 Ft
2000 CuM
50.000 DWT
1.600 TEU'S
50.000 DWT
1.500 GT
20.000 DWT
300 GT
7.500 HP
12.000 DWT
1.500 GT
350 GT
26
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
19.
Gerbong Barang
20.
Gerbong/Kereta Penumpang
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Pesawat Terbang
Helikopter
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Sepeda Motor
Sedan
MPV (Multi Purpose Vehicle)
SUV (Sport Utility Vehicle)
Pick UP- Niaga
34.
Bus
35.
Bus CNG
36.
Truk
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
Sepeda
Ban Mobil Roda 4
Ban Roda 2
Ban Dalam Roda 4
Ban Dalam Roda 2
Ban Vulkanisir
Kaca Pengaman diperkeras dan berlapis
Helm untuk kendaraan bermotor
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
12.
Lemari obat
Dental Chair
Kursi dorong
Trolli untuk Rumah Sakit
Blood pressure kit & part
Timbangan
Incinerator
Alat suntik sekali pakai
Sarung tangan karet untuk bedah
- Sarung tangan steril sekali pakai
untuk keperluan bedah
- Sarung tanan karet sekali pakai untuk
keperluan pemeriksaan kesehatan
Kondom
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Infus Set
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Gelas laboratorium
Buret
Tabung Reaksi
Personal Computer
Laptop / Notebook Computer
Tower; Portable
12 inch s/d 17 inch
28
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
3.
4.
Computer Server
Peripheral Computer
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Filing Cabinet
Deposit Box
Pensil (Tulis & Berwarna)
Pena / Ballpoint
Pita Mesin Tulis / Gambar
Spidol
Stabilo (Marker)
Tip Ex (Penghapus cair)
Penghapus
16.
17.
18.
Penggaris
Kertas Tulis / Cetak
Kertas copy :
- Kertas self copy dalam gulungan atau
lembaran
- Kertas Copy, kertas karbon, kertas
transfer
- Kertas self copy dalam kotak maupun
tidak
- Kertas Copy, kertas karbon, kertas
transfer
Barang dari kertas untuk pembuatan
ATK :
- Buku Daftar, buku kas, buku catatan,
buku pesanan, buku kuitansi, kertas
surat, kertas memo, buku harian
- Buku Tulis
- Penjilid, map, penyimpan berkas
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
NO.
26.
27.
28.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
Jaket Kulit
Tas kerja/tas sekolah
3.
Kopor
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kain Lembaran
13.
Kain Gordyn
14.
Handuk
15.
Selimut
16.
Jala Kamuflase
17.
Masker
18.
Pakaian Seragam
19.
Pakaian Batik
20.
21.
Rompi
30
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
22.
Sarung Tangan
23.
Kaos Kaki
24.
Topi
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Tenda
Kain Sofa
Label
Karpet
Velbet
Tas Ransel
Ikat Pinggang
Jas Hujan
Kasa Pembalut
Asesoris (kancing, resleting & label)
untuk pakaian
Pakaian yang digunakan untuk
pelindung dari zat kimia, radiasi atau api
dari plastik.
Sarung tangan, mittens dan mitt terbuat
dari plastik
Sarung tangan, mittens dan mitt terbuat
dari karet untuk keselamatan kerja.
35.
36.
37.
2.
3.
4.
5.
Bola Volly
Bola sepak
Bola tenis
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Bola basket
Bola Tenis Meja
Shuttlecock
Raket Tenis Meja (Bat)
Raket Bulu Tangkis/Tenis
Jaring Bulu tangkis
Jaring Tenis Meja
Jaring Bola Basket
Jaring sepak bola
Jaring Bola Tenis
Jaring Bola Volley
Peta
Globe
Kerangka Manusia / Binatang
Alat peraga pendidikan
31
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
2.
Panser
- Angkut Personil Ringan (APR) 4 x 4
- Angkut Personil Sedang (APS) 6 x 6
- Kendaraan Tempur (Ranpur) Panser 6
x6
- Kendaraan Tempur (Ranpur) Panser
Berkanon 6 x 6
Water Canon
3.
Senjata
4.
Munisi
5.
6.
7.
8.
9.
Jembatan Bailey
Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat)
Kapal Perang
Kapal LST (Landing Ship Tank)
Kendaraan Serbaguna tahan peluru
10.
11.
1.
Kacamata kesehatan
Kacamata biasa
Kacamata teknik
Jam Tangan
Jam Meja
Jam Gantung
Lonceng
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
8.
Gitar
9.
10.
11.
12.
Organ
Piano
Flute
Drum
13.
Payung
14.
15.
Meter Air
Katup Meter Air
16.
17.
18.
24.
25.
Tabung plastik
26.
19.
20.
21.
22.
23.
27.
33
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
30.
Kertas Uang
31.
Kertas Security:
28.
29.
32.
33.
34.
35.
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
36.
Contactless Card :
- ID Card, Advanced ID Card, Access
Control Card,
- Micro Payment(Tol, parking) card,
tickecting, Debit card, loyalty
(point/reward) card, kartu subsidi
(BBM, pupuk, kesehatan fakir miskin,
pendidikan)
37.
38.
39.
2.
3.
4.
5.
Gardu Induk
Sistem Transmisi dan Distribusi Tenaga
Listrik
Fasilitas Gas
6.
35
NO.
NAMA BARANG/JASA
SPESIFIKASI
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Perbaikan Kapal :
- Floating Dock
- Graving Dock
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
36
Penawaran
Harga
Penawaran (Rp)
TKDN
HEA (Rp)
Peringkat
1.050.000.000
60%
889.830.508
1.150.000.000
50%
1.000.000.000
III
1.025.000.000
25%
953.488.372
II
Catatan :
- Contoh di atas adalah untuk pengadaan barang dengan dana
dari dalam negeri (Preferensi harga = 30%)
HEA =
1
x HP
1 + KP
Keterangan :
HEA = Harga Evaluasi Akhir
KP
= Koefisien Preferensi = TKDN (%) dikali Preferensi (%)
HP
= Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan lelang
dan telah dievaluasi)
Catatan: Apabila ada dua atau lebih penawaran dengan HEA yang
sama, maka penawar dengan TKDN terbesar adalah
sebagai pemenang.
37
Ketua
Koordinator :
b.
Sekretaris
c.
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
Koordinator :
b.
Sekretaris
c.
Anggota
38
: Sekretaris Daerah/Provinsi/Kabupaten/Kota
b. Sekretaris
c. Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
b. Sekretaris
c. Anggota
39
Ketua
Koordinator
b.
Sekretaris
c.
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
Koordinator
b.
Sekretaris
c.
Anggota
: 1.
2.
3.
4.
5.
40
Penawaran
Harga
Penawaran
(Rp)
TKDN
1.100.000.000 80%
1.050.000.000 40%
Yang Seharusnya
HEA (Rp)
Peringkat
TKDN
HEA (Rp)
Peringkat
887.096.774
75%
897.959.184
II
40%
937.500.000
II
III
80%
967.741.935
III
937.500.000
C
1.200.000.000 80%
967.741.935
Catatan :
- Contoh di atas adalah untuk pengadaan barang dengan dana dari
dalam negeri (Preferensi harga = 30%)
HEA =
1
x HP
1 + KP
Keterangan :
HEA = Harga Evaluasi Akhir
KP
= Koefisien Preferensi = TKDN (%) dikali Preferensi (%)
HP
= Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan lelang dan
telah dievaluasi)
Besarnya sanksi yang dikenakan kepada Penyedia Barang/Jasa A
adalah:
= Rp 897.959.184,00 - Rp 887.096.774,00
= Rp 10.862.410,00
41
Penawaran
Yang Seharusnya
Harga
Penawaran
(Rp)
TKDN
HEA (Rp)
Peringkat
TKDN
HEA (Rp)
Peringkat
1.100.000.000
80%
887.096.774
50%
956.521.739
II
1.050.000.000
40%
937.500.000
II
40%
937.500.000
1.200.000.000
80%
967.741.935
III
80%
967.741.935
III
Catatan:
-
Contoh di atas adalah untuk pengadaan barang dengan dana dari dalam
negeri (Preferensi harga = 30%)
HEA =
1
x HP
1 + KP
Keterangan :
HEA = Harga Evaluasi Akhir
KP
= Koefisien Preferensi = TKDN (%) dikali Preferensi (%)
HP
= Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan lelang dan
telah dievaluasi)
Besarnya sanksi yang dikenakan kepada Penyedia Barang/Jasa A adalah:
= (Rp. 956.521.739,00 - Rp 887.096.774,00) + (Rp 1.100.000.000,00 Rp 1.050.000.000,00)
= Rp 69.424.965,00 + Rp 50.000.000,00
= Rp 119.424.965,00
42