Anda di halaman 1dari 65

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Bappeda Sumsel BappedaSumsel BappedaSumsel Bappeda Sumsel


SAMBUTAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN

Sumatera Selatan Unggul dan Terdepan Tahun 2025 adalah Visi


Sumatera Selatan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sumatera Selatan tahun 2005-2025.
Kondisi ini menggambarkan masa depan Sumatera Selatan yang maju
dan unggul dalam semua tatanan sosial budaya dan
kemasyarakatannya. Visi ini menjadi koridor dalam penyusunan
perencanaan pembangunan baik itu perencanaan jangka menengah
maupun tahunan di Sumatera Selatan.

Mengacu pada misi RPJP tersebut, Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-
2018, mengamanatkan pada tahun 2018 menjadi Sejahtera, Lebih Maju
dan Berdaya Saing Internasional. Dengan demikian, tahun 2018 menjadi
penting bagi pemerintah provinsi untuk mencapai visi tersebut.

Memperhatikan hal tersebut, Arah kebijakan Pembangunan Provinsi


Sumatera Selatan tahun 2018, dari satu sisi, menjadi sangat strategis
dalam upaya pencapaian target-target pembangunan yang tercantum
dalam RPJMD sementara di sisi lain sangat penting, karena adanya
tugas negara yang penting berupa pelaksanaan Asian Games 2018.

Tahun 2018 juga akan menjadi tahun politis, karena akan digelar
Pemilihan Bupati dan Walikota di 9 (sembilan) Kabupaten/Kota dan
pelaksanaan Pemilihan Gubernur. Pembangunan Sumatera Selatan
memang sudah dalam track yang baik, walaupun masih ada beberapa
capaian pembangunan yang membutuhkan kerja keras.
Melihat beban kerja di tahun 2018, Saya mengingatkan kepada
seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempedomani
arahan Presiden, Bapak Joko Widodo, dimana program dan kegiatan
yang direncanakan harus berpegang pada konsep money follow program
priotas. Dimana hanya program dan kegiatan prioritas saja yang akan
dianggarkan dan dilaksanakan. Untuk itu, Saya mengharapkan seluruh
stakeholder dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama untuk
mencapai semua target pembangunan yang telah ditetapkan.
Terima Kasih.

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

H. ALEX NOERDIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur, Alhamdulillah kami haturkan kehadirat Allah SWT karena


atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan Arah Kebijakan
Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 dapat
diselesaikan dengan baik. Arah kebijakan Pembangunan ini merupakan
langkah awal untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang selanjutnya menjadi bahan penyusunan KUA/PPAS dan
berujung pada tersusunnya APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun
Anggaran 2018.

Dalam buku ini didiskripsikan perencanaan pembangunan Provinsi


Sumatera Selatan tahun 2018, dengan memperhatikan evaluasi capaian
pembangunan tahun 2016, berikut proyeksi tahun 2017. Selain itu juga
isu-isu yang berkembang serta masalah-masalah terupdate juga menjadi
pertimbangan untuk mendapatkan kebijakan yang tepat.

Arah kebijakan Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi acuan


dalam penyusunan dokumen perencanaan bagi Organiasi Perangkat
Daerah (OPD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam memberikan
saran dan masukan untuk mendukung pembangunan di Provinsi
Sumatera Selatan.
KEPALA BAPPEDA
PROVINSI SUMATERA SELATAN,

DR. EKOWATI RETNANINGSIH, SKM., M.Kes


Pembina Utama Madya
NIP 196303121989032007
Pendahuluan
Tahun 2018 menjadi tahun yang sangat penting bagi Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan, bukan hanya karena Provinsi Sumatera
Selatan akan menyelenggarakan Event Olahraga Terbesar di Benua Asia,
Asian Games XVIII bersama Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga provinsi ini
akan melaksanakan agenda penting lainnya seperti pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk memilih Gubernur
dan memilih 9 (sembilan) Bupati/Walikota se Sumatera Selatan. Selain
itu, yang tak kalah pentingnya adalah pada tahun 2018 juga merupakan
periode terakhir dari pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013-2018.
Memperhatikan hal tersebut Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan menyusun perencanaan pembangunan menggunakan
pendekatan Holistik, Integratif, Tematik, dan Spasial (HITS).
Sehubungan dengan hal tersebut sebagai langkah awal untuk
menyusun Recana Kerja Pemerintah Daerah (RKDP) Tahun 2018, telah
disusun Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2018 hasil diskusi dan
pembahasan bersama stakeholder.
Arah kebijakan Pembangunan ini, akan menjadi panduan untuk
penyusunan perencanaan pembangunan bagi Organisasi Pemerintah
Daerah (OPD) dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta sebagai arahan
bagi pihak akademisi, perbankan, swasta dan komponen masyarakat
luasnya lainnya untuk memberikan masukan dan usulan kegiatan.
Diperlukan sinkronisasi RKP, RKPD Provinsi dan RKPD
Kabupaten/Kota untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
pembangunan daerah. RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018
menetapkan 10 (sepuluh) Prioritas Daaerah. Dalam buku ini akan
ditampilkan 10 (sepuluh) prioritas daerah 2017 sebelum membahas 10
(sepuluh) prioritas daerah 2018.

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 1


A. Prioritas Daerah 2017 beserta pendanaannya

Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017


terdiri dari 10 (sepuluh) Prioritas Daerah dan 28 Program Prioritas.
Program prioritas ini dilaksanakan dilokasi prioritas pula. Berikut ini
gambaran tentang program prioritas, lokasi pelaksanaan serta sumber
pendanaan.

Prioritas Daerah 1
Penguatan Pertanian dan Ketahanan Pangan

APBD Provinsi : 56,75 M


APBN : 190,45 M APBD Provinsi : 4,74 M
Prioritas Lokasi : APBN : 475,67 M
Pali, Pagar Alam, Muara Enim, Prioritas Lokasi :
Banyuasin, Musi Banyuasin, Lahat, 17 Kabupaten/Kota
OKU,
OKU Timur

APBD Provinsi : 12,34 M APBD Provinsi : 1,77 M


APBN : - APBN : 21,80 M
Prioritas Lokasi : Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota OKUS, Pagar Alam, OKUT, Lahat

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 2


Prioritas Daerah 2
Pembangunan Lingkungan Berbasis Landscape

APBD Provinsi : 800 Jt


APBN : -
Prioritas Lokasi :
17 Kab/Kota

APBD Provinsi : 32,62 M


APBN : -
Prioritas Lokasi :
17 Kab/Kota, Jakata
APBD Provinsi : 163,26 M
APBN : 106,50 M
Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/ Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 3


Prioritas Daerah 3
Investasi, Industri Hilir dan Perdagangan

APBD Provinsi : 19 M
APBN : -
Prioritas Lokasi :
Banyuasin

APBD Provinsi : 3,49 M


APBN : -
Prioritas Lokasi :
APBD Provinsi : 2,17 M 17 Kabupaten/Kota
APBN : 4,01 M Prioritas
Lokasi :
17 Kabupaten/Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 4


Prioritas Daerah 4
Pengembangan Usaha dan Pariwisata

APBD Provinsi : 8,84 M


APBN : 1,68 M
Prioritas Lokasi :
17 Kab/Kota

APBD Provinsi : 16,80 M


APBN : 2,27 M
Prioritas Lokasi :
17 Kab/Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 5


Prioritas Daerah 5
Infrastruktur dan Konektivitas

APBD Provinsi : 1.05 T


APBN : 1.04 T
Prioritas Lokasi :
Palembang, OKUT, OKUS, OKU, Pali, Mura, Lahat,
Empat Lawang Muratara, Pagar Alam, OI, Muara
Enim, Prabumulih, Bayuasin,Muba

APBD Provinsi : 56,50 M


APBN : 523,13 M
APBD Provinsi : 43,60 M Prioritas Lokasi :
APBN : 440 M Palembang, Banyuasin, OI,
Prioritas Lokasi : Tanjung Api-api
Palembang Banyuasin,OKUT, OKU

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 6


Prioritas Daerah 6
Perumahan dan Permukiman

APBD Provinsi : 29,25 M


APBN : 132,35 M
Prioritas Lokasi :
OKU, Muara Enim, OKI, Muba, Mura, Lubuk Linggau, Pagar
Alam, Palembang, Muratara,PALI,OKUS,Banyuasin, OKUT, Empat
Lawang, Prabumulih

APBD Provinsi : 198,18 M


APBN : 30,90 M
Prioritas Lokasi :
Palembang, OKI, Palembang, OI, Mura, Muara Enim, Pagaralam, Empat
Lawang, Banyuasin, Pali, Prabumulih,OKU,OKUS,Lubuk Linggau,OKUT

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 7


Prioritas Daerah 7
Stabilitas Kemanan dan Ketertiban (KAMTIBMAS)

APBD Provinsi : 20,46 M


APBN : 1,01 M
Prioritas Lokasi :
Provinsi Sumsel dan 17 Kab/Kota

APBD Provinsi : 60,43 M


APBN : 7,78 M
Prioritas Lokasi :
Pilkada 2017 : MUBA
Persiapan Pilgub 2018
Persiapan Pilkada 9 (sembilan) Kab/Kota 2018 :
Palembang, Banyuasin, Lubuk Linggau, OKI, Prabumulih, Muara
Enim, Lahat, Pagaralam, Empat Lawang

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 8


Prioritas Daerah 8
SUMSEL CERDAS

APBD Provinsi : 5,63 M APBD Provinsi : 110,26 M


APBN : 2,23 M APBN : -
Prioritas Lokasi : Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota 17 Kabupaten/Kota

APBD Provinsi : 45 M
APBD Provinsi : 49,92 M
APBN : -
APBN : 2,72 M
Prioritas Lokasi :
Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota
17 Kabupaten/Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 9


Prioritas Daerah 9
KESEHATAN UNTUK SEMUA

APBD Provinsi : 364.86 M


APBN : 1,03 M
Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota

APBD Provinsi : 92.35 M


APBN : 701,74 Jt
APBD Provinsi : 1,20 M Prioritas Lokasi :
APBN : 25,68 M 17 Kabupaten/Kota
Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 10


Prioritas Daerah 10
Gertak Sejuta Mandiri (Penanggulangan Kemiskinan)

APBD Provinsi : 8.99 M


APBN : -
Prioritas Lokasi :
Palembang, Banyuasin, Ogan Ilir, MURA, OKI, Muara
Enim, OKUT, MUBA, PALI, MURATARA

APBD Provinsi : 29,01 M


APBN : 771,43 M
Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/ Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 11


B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016, PROYEKSI 2017 DAN
TARGET 2018

Kinerja pembangunan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016


merupakan salah satu pertimbangan untuk menyusun perencanaan
tahun 2017 dan acuan untuk menentukan Arah Kebijakan
Pembangunan tahun 2018. Secara detail capaian kinerja tahun 2016,
proyeksi 2017 dan target 2018 adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan, sebagaimana dirilis BPS


Sumsel, pada triwulan IV-2016 dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y),
menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,03%. Hasil analisa bersama Bank
Indonesia, BPS dan Akademisi diproyeksikan tahun 2017 akan tumbuh
pada kisaran 5,2-5,6 dan untuk target 2018 sebesar 5,8-6,2, sementara
Pemerintah Pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi Sumatera
Selatan sebesar 6,7%

Tren Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Tahun 2010 - 2018

Sumber : BPS Sumsel, Bank Indonesia, Bappenas


Sumatera Selatan
Nasional

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 12


Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten/Kota dan Share PDRB Sumatera Selatan 2015

Rata-rata Share PDRB Kab/Kota ke PDRB Sumsel


(5,97%)
Mura

Pertumbuhan Ekonomi (%)


OKU Selatan OKI
OKU Timur Muara Enim
Ogan Ilir
Empat Lawang Banyuasin
Prabumulih Palembang
Lubuk Linggau Pertumbuhan Ekonomi
Prov. Sumsel 4,50
OKU
Lahat
PALI MUBA
Muratara
Pagaralam

Share PDRB Kab/Kota ke Provinsi

Sementara jika melihat struktur PDRB Provinsi Sumatera Selatan


menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku yang mendominasi
PDRB Provinsi Sumatera Selatan (urutan berdasarkan share terbesar)
yaitu :
1. Pertambangan dan Penggalian
2. Industri Pengolahan
3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
4. Konstruksi
5. Perdagangan Besar dan Eceran

2. Gini Rasio

Sumatera Selatan tidak hanya mengejar Pertumbuhan Ekonomi


tetapi juga berupaya menekan kesenjangan dan meningkatkan
pemerataan ekonomi. Gini Rasio menggambarkan kesenjangan ekonomi
di suatu wilayah. Semakin kecil angka Gini Rasio berarti semakin baik.
Rilis BPS Sumsel menunjukkan Gini Rasio Sumatera Selatan per Maret
2016 sebesar 0,348 berada di bawah angka nasional sebesar 0,397. Gini
Rasio Sumsel semakin membaik dibandingkan periode yang sama tahun
2014, yang masih berada pada kisaran 0,380.

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 13


Tren Gini Rasio Sumatera Selatan Tahun 2010 - 2018

0,410 0,413 0,413


0,410
0,40
0,397
0,390
0,380 0,380
0,382 0,380
0,373
0,368

0,348 0,350

0,340 0,340
0,334

Sumber : BPS Sumsel

Ada beberapa daerah yang mempunyai Gini Rasio diatas provinsi dan
persen penduduk miskin juga diatas provinsi yaitu Kabupaten Lahat,
OKI, Muara Enim dan Ogan Ilir. Kabupaten/Kota tersebut menjadi
prioritas untuk meningkatkan kegiatan pembangunan masyarakat,
ekonomi kerakyatan dan lain-lain sehingga kesenjangan ekonomi dapat
ditekan.

Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Persentase Kemiskinan


Provinsi Terhadap Gini Rasio Sumatera Selatan 2015
Persentase Kemiskinan Provinsi 13,77
Gini Rasio

Gini Rasio Provinsi 0,334

Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota (%)


Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 14
3. Inflasi

Inflasi Tahun Kalender (kumulatif sampai dengan Januari tahun 2017)


adalah sebesar (0,56 persen), sementara Inflasi year on year (Januari
2017 terhadap Januari 2016) adalah 3,81 persen. Penghitungan inflasi
Sumsel dilihat dari perkembangan dua kota, yaitu Kota Palembang dan
Kota Lubuk Linggau. Komoditas yang mengalami kenaikan harga yang

0 menyebabkan inflasi di Kota Palembang antara lain: biaya perpanjangan


stnk, tarip pulsa ponsel, tarip listrik, bensin, daging ayam ras dan obat
dengan resep. Sedangkan Komoditas yang mengalami kenaikan harga
yang menyebabkan inflasi di Kota Lubuk Linggau antara lain daging
ayam ras, tarip listrik, bahan bakar rumah tangga, kol putih/kubis,
rokok kretek filter dan bensin.
Grafik Perkembangan Inflasi Sumatera Selatan
Tahun 2010 - 2018

Sumsel 8,38 8,36


Nasional

8,48
6,96
7,04

6,02
4,30 4,00
3,79 4,00
3,35
2,95 3,81 3,50
3,78
3,10 2,59
2,72

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jan, Target


2017 2018
Sumber : BPS Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 15


4. Kemiskinan

Persentase penduduk miskin di Sumatera Selatan terus menurun


dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 persentase kemiskian sebesar
17,87%, turun menjadi 13,39% pada tahun 2016. Upaya pengentasan
kemiskinan memang menghadapi kendala yang tidak ringan, misalnya
merosotnya harga komoditi-komoditi unggulan Sumatera Selatan antara
lain karet dan sawit, dimana sebagian besar masyarakat
menggantungkan pendapatannya komoditas tersebut. Namun demikian
Pemerintah Provinisi Sumatera Selatan, pada tahun 2016 sudah
menggulirkan Program Gertak Sejuta Mandiri, untuk mengoptimalkan
program-program pengentasan kemiskinan bersama seluruh stakeholder
yaitu : pemerintah, swasta dan BUMN (CSR), Perguruan Tinggi, NGO
dan lain-lain.

Persentase Penduduk Miskin Nasional, Sumsel dan Target


RPJMD Sumsel (%)

14,8
14,06
13,95 13,62 13,77
13,48 13,39
13,33

12,36 12,27
11,78
11,66 11,47
11,13
10,96
10,7

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Proyeksi Target


2017 2018
Sumber : BPS Sumsel Sumsel Nasional

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 16


Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
terhadap Persentase Penduduk Miskin (%) Sumatera Selatan 2015
Rata-rata jumlah penduduk
Persentase Penduduk Miskin (%) miskin 67.390

Kab/Kota

Persentase Kemiskinan
Provinsi 13,77

Jumlah Penduduk miskin (jiwa) Kab/Kota

5. Pengangguran

Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Selatan sangat


bagus dibanding kondisi Nasional. Angka Pengangguran Terbuka
Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2010 selalu lebih kecil dibanding
nasional. Sebagaimana rilis BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2016 mencapai 4,31%. Jumlah
ini mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2015 sebesar 6,07%.
Angka ini di bawah TPT nasional yang berada pada angka 5,61%. Secara
absolut jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2016 sebanyak
180,2 ribu orang atau berkurang sebanyak 58,8 ribu orang dari Agustus
2015 sebesar 238,9 ribu orang. Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Sumatera Selatan pada Agustus 2016 sebanyak 4,2 juta orang,
bertambah sebanyak 244 ribu orang atau naik sebesar 6,20%
dibandingkan Agustus 2015.

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 17


Tren Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Selatan
2010-2016
7,14
7,14
6,56
6,56
6,65 6,14 6,25
6,25 6,25
6,25 6,18
6,65 6,14 6,18
5,94
5,94
5,77 5,61
5,61 5,60
5,6 5,50
5,70
6,07
6,07 5,5
5,77 5,7
4,84 4,84 4,96
4,84 4,84 4,96
4,31
4,31

2,92
2,92
2,06
2,06

Sumber : BPS Sumsel

2010 2011 2012 2013 2013 2014 2015 2016 Proyeksi target
Sumsel Nasional 2017 2018

Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Persentase Penduduk Miskin terhadap


Persentase Pengangguran Sumatera Selatan 2015

Persentase Kemiskinan
Provinsi 13,77
Tingkat Pengangguran Terbuka
Kab/Kota (%)

TPT Provinsi 6,07

Persentase Penduduk miskin Kab/Kota (%)

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 18


6. Indeks Pembangunan Manusia

Mulai tahun 2014 Pengukuran Indeks Pembangunan Manusia di


Indonesia sudah menyesuaikan dengan indikator internasional.
Pengukuran menggunakan indikator baru yaitu: Umur Harapan Hidup,
Rata-rata Lama Sekolah penduduk umur 25 tahun keatas, Harapan
Lama Sekolah penduduk umur 7 tahun keatas, dan Income per kapita.
Indikator lama, Angka Melek Huruf digantikan dengan indikator
Harapan Lama Sekolah. IPM tidak lagi ditampilkan dalam ranking
(peringkat) tapi ditampilkan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
IPM Sumatera Selatan tahun 2015 masuk dalam klasifikasi sedang,
yaitu sebesar 67,46. IPM Sumsel dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan.

69,26

68,66
68,06
67,46
66,75
66,16
65,79
65,12
64,44

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Proyeksi Target Target


2016 2017 2018
Sumber : BPS Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 19


Musi Banyuasin
(65,76)

Musi Rawas Utara Banyuasin


(62,32) (64,15)

Musi Rawas Palembang


(64,11) (76,29)
Muara Enim
Lubuk Linggau Ogan Ilir OKI
(65,82)
(73,17) (65,35) (64,73)

Prabumulih
(73,19)
Empat Lawang Muara Enim
(63,55) Lahat
(65,25)
Pagaralam OKU OKU Timur
Rendah (<60) (67,18)
(65,37) (67,17)
Sedang (60-70)

OKU Selatan
Tinggi (70-80)
(62,57)

Sangat Tinggi (>80)

Sumber : BPS Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 20


Tabel Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan
Tahun 2015

Angka Harapan Rata-rata


Pengeluaran
Harapan Lama Lama
No. Prov/Kab/Kota per kapita IPM
Hidup Sekolah Sekolah
(Rp)
(AHH) (HLS) (RLS)

1 Kota Palembang 70 13,7 10,25 13.784 76,29

2 Kota Prabumulih 69,59 12,86 9,62 12.045 73,19

3 Kota Lubuklinggau 68,59 13,28 9,47 12.331 73,17

4 Ogan Komering Ulu 67,63 12,54 8,17 8.922 67,18

5 OKU Timur 68,19 11,79 7,05 10.862 67,17

6 Muara Enim 68 11,49 7,4 9.396 65,82

7 Musi Banyuasin 68,09 11,79 7,54 8.850 65,76

8 Kota Pagar Alam 65,7 12,8 8,63 7.600 65,37

9 Ogan Ilir 64,58 12,24 7,35 9.809 65,35

10 Lahat 64,87 12,29 8,09 8.700 65,25

11 Ogan Komering Ilir 68,01 11,34 6,45 9.723 64,73

12 Banyuasin 68,31 11,32 6,88 8.539 64,15

13 Musi Rawas 67,18 11,63 6,69 8.876 64,11

14 Empat Lawang 64,18 11,85 7,29 8.726 63,55

15 OKU Selatan 66,08 11,22 7,46 7.581 62,57

16 Musi Rawas Utara 64,89 11,22 6,33 9.051 62,32

17 PALI 67,65 10,56 6,53 7.197 60,83

Sumatera Selatan 69,14 12,02 7,77 9,474 67,46

Sumber : BPS Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 21


7. Pertanian
Pembangunan di bidang pertanian merupakan salah satu prioritas
pembangunan sebagaimana tercantum dalam RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan 2013-2018. Produksi tahun 2016 mampu memberikan surplus
2,56 Juta ton beras. Beberapa perkembangan produksi di bidang
pertanian digambarkan sebagai berikut :
Padi Karet

5.174.460 Ton 966.489 Ton


4.419.461 Ton 1.200.000 Ton
4.574.142 Ton 1.250.000 Ton

Jagung
Sawit
624.887 Ton
188.474 Ton 2.622.190 Ton
194.128 Ton 2.280.000 Ton
2.300.000 Ton

Kedelai Daging
25.316 Ton 74.652 Ton
18.219 Ton 77.750 Ton
19.168 Ton 82.315 Ton

Kopi

97.419 Ton
Sumber : Dinas Pertanian Prov. Sumsel,
144.000 Ton RPJMD Prov Sumsel
145.000 Ton

REALISASI 2016 TARGET 2017 TARGET 2018

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 22


8. Energi

Penyediaan energi, terutama energi listrik di Sumatera Selatan,


dilakukan secara optimal. Jika dilihat dari sisi penyediaan listrik, maka
indikator Rasio Elektrifikasi Sumatera Selatan tahun 2015 sudah
menyentuh angka 80,88%. Sementara rasio desa berlistrik sudah berada
dikisaran 94,28%.

Grafik Perkembangan Rasio Elektrifikasi Sumsel

85,53 90,99
80,88 80,39
71,55 73,86
66,77
60,87 60,37

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Proyeksi Proyeksi Target


2016 2017 2018

Sumber : Statistik ESDM 2015, Distamben

9. Pariwisata

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di


Sumatera Selatan pada tahun 2016 sebanyak 64.257 orang. Jika
dibandingkan dengan tahun 2015 jumlah wisman yang datang
mengalami peningkatan sebesar 32,98%, yaitu naik dari 48.321 orang
menjadi 64.257 orang. Pada tahun 2018 diproyeksikan jumlah
wisatawan mancanegara mengalami pertumbuhan yang tinggi dengan
adanya event Asian Games.

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 23


Trend Jumlah Wisatawan Mancanegara 82.000
yang datang ke Sumatera Selatan

64.257
60.000

48.321
42.935

30.117 31.408 32.365

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Proyeksi Target


2017 2018

Realisasi Target2
Sumber : Dinas Pariwisata Prov. Sumsel

Trend Jumlah Wisatawan Nusantara


yang datang ke Sumatera Selatan 7.118
(dalam ribu)
5.900 6.000
5.704

3.225 3.243 3.406


3.162

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Proyeksi Target


2017 2018
Realisasi Target
Sumber : Dinas Pariwisata Prov. Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 24


10. Perdagangan

Gambaran perkembangan ekspor Provinsi Sumatera Selatan


mengalami fluktuasi dari bulan ke bulan, pada bulan Oktober 2016
ekspor Sumatera Selatan mencapai nilai sebesar US$ 188,08 juta. Nilai
ekspor Sumatera Selatan Oktober 2016 mengalami peningkatan sebesar
14,44% dibandingkan bulan September 2016. Namun bila dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2015 (September - Oktober 2015)
Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 27,58%.
Sementara itu nilai impor Sumatera Selatan Oktober 2016 sebesar US$
52,21 juta atau menurun sebesar 9,85% jika dibandingkan bulan
September 2016. Dan jika dibandingkan dengan nilai impor pada periode
yang sama tahun 2015 (Januari Oktober 2015) nilai impor Sumatera
Selatan turun dari US$ 1.275,70 juta menjadi US$ 952,64 juta atau
turun sebesar 25,32%.

Ekspor Dan Impor Sumsel 2010-2016 (JUTA US$)


5.057,41
4.371,66
3.915,68
3.516,00 3.083,95 2.994,30 3.062,35
2.482,41
2.027,29

1.480,47
553,91 506,69 750,21 1.036,46
565,99
365,85
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 (RPJMD) (RPJMD)
2017 2018
Sumber : BPS Sumsel
EKSPOR IMPOR

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 25


11. Investasi

Jumlah investasi di Sumatera Selatan pada tahun 2015 untuk


PMDN mencapai Rp.8,55 triliun dan PMA mencapai Rp.11,21 triliun.
Target total nilai investasi Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015
sebesar 19,30 triliun dan tercapai melebihi terget yaitu sebesar Rp.19,76
triliun atau telah mencapai 102,38% dari total investasi yang
ditargetkan. Sementara, hingga triwulan III-2016 total investasi sudah
menyentuh angka Rp.37,74 triliun. Jumlah ini sudah melampaui target
sebesar 2016 yang ditetapkan sebesar Rp.21,234 triliun, Hal ini
merupakan dampak dari kemudahan perizinan yang diberikan BP3MD
Sumsel, promosi yang efektif dan faktor lain, seperti Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) yang sangat mempermudah proses perizinan.

Total Investasi (PMA dan PMDN) Provinsi Sumatera Selatan (Triliun)

31,48

17,54 19,76
17,21 25,69
21,23 23,35
19,29
15,9 17,52

2013 2014 2015 2016 PROYEKSI TARGET 2018


Sumber : BPS Sumsel 2017
Realisasi

Target

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 26


12. Kesehatan

Indikator makro kesehatan di Sumatera Selatan dapat dilihat dari Angka


Harapan Hidup (AHH). Peningkatan AHH ini tentu saja didukung oleh
program dan kegiatan di Dinas Kesehatan, yang beberapa indikator
pendukungnya juga menunjukan perbaikan diantaranya : Persentase
keluarga miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Provinsi
Sumatera Selatan telah mencapai 100%. Program berobat gratis atau
Jamsoskes Sumsel Semesta, menjamin bahwa tidak ada lagi penduduk
yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhannya.
Sementara itu, persentase penduduk peserta JPKM juga sudah
mencapai 100%. Hal sebagai hasil dari Program Jamsoskes Sumsel
Semesta yang memang diperuntukkan bagi seluruh penduduk Sumatera
Selatan yang belum memiliki jaminan pelayanan kesehatan. Cakupan
jaminan atau asuransi kesehatan di Sumatera Selatan telah meliputi
seluruh penduduk atau telah mencapai Universal Coverage.

Angka Harapan Hidup (AHH)

69,62
69,46
69,30
69,14
68,84 68,93
68,67
68,51
68,34
Sumber : BPS Sumsel

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Proyeksi Proyeksi Target


2016 2017 2018

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 27


13. Pendidikan

Beberapa indikator pendidikan di Sumatera Selatan menunjukkan


perkembangan yang baik dari tahun ke tahun. Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun 2016 untuk tingkat SD sebesar 104,90%; SMP sebesar
91,50% sedangkan SMA sebesar 84,19%. Sementara Angka Partisipasi
Murni (APM) untuk tingkat SD sebesar 92,70%; SMP sebesar 76,80%
sedangkan SMA sebesar 59%. Indikasi membaiknya pendidikan juga
dilihat dari meningkatnya Angka Melek Huruf, dimana sampai dengan
tahun 2015, sudah mencapai 98,22%. Di sisi lain Angka Partisipasi
Sekolah (APS) juga mengalami perbaikan yaitu untuk umur 7-12 tahun
sebesar 99,53%; 13-15 tahun sebesar 93,52% sedangkan 16-18 tahun
sebesar 68,40%. Dilihat dari IPM yaitu rata-rata lama sekolah penduduk
Sumatera Selatan usia 25 tahun keatas baru mencapai 7,77 tahun
(setara dengan kelas 2 SMP). Hal ini menunjukkan bahwa Sumatera
Selatan perlu meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 25
tahun keatas.

Rata-rata Lama Sekolah (RLS)


8,04
7,95 8,04
7,86 7,95
7,77 7,86
7,66 7,77
7,53 7,66
7,42
7,5 7,53
7,34 7,50
7,42
7,34

Sumber : BPS Sumsel

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Proyeksi Proyeksi Target 2018
2016 2017
Sumber : BPS Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 28


14. Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur strategis seperti Light Rail Transit (LRT),


Pembangunan jalan Tol, Pembangunan flyover Simpang Bandara dan
Simpang Keramasan, Jembatan Musi IV dan VI, Bendungan
Tigadihaji/Komering II sudah dimulai dan sudah menunjukan
perkembangan. Pembangunan LRT sendiri sudah dimulai sejak
Desember 2015 dan saat ini sudah terpasang 844 pier (tiang) dari 864
pier yang direncanakan, sampai dengan Januari 2017, progres
diharapkan mencapai lebih dari 33%. Sementara itu perkembangan
pembangunan Jembatan Musi IV sudah diatas 25 % dan Jembatan Musi
VI sudah 83,769%. Namun demikian pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan tidak melupakan peningkatan dan pembangunan jalan dan
jembatan yang memang mejadi kewenangan Provinsi. Dari total panjang
1.513,653 km jalan yang merupakan kewenangan Provinsi, 82,3% atau
1.245,403 km dalam kondisi mantap.
Sementara proyek Jalan Tol Palembang-Inderalaya (23 km) secara fisik
sudah mencapai 40,726%. Bulan Juli 2017 ditargetkan selesai dan
ditargetkan sebelum akhir Desember 2017 sudah beroperasi. Tol
Palembang TAA (68,9 Km) telah diselesaikan Feasibility Study
menyusul kemudian proses dokumen pendukung seperti Amdal dan
DED. Sementara jalan Tol Pematang Panggang Kayuagung (85 km)
saat ini dalam proses penyusunan Basic Design dan Business Plan
sedangkan Feasibility Study, DED dan Amdal telah selesai disusun.
Untuk Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (111,69 Km) yang
dikerjakan (Unsolicitied Project) Konsersium PT. Sriwijaya Markmore
Persada, saat ini sudah mulai proses penimbunan lahan, dan untuk sesi
II Palembang-Betung tahap akhir penyelesaian pembebasan lahan dan

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 29


proses Review Amdal. Untuk bendungan Tigadihaji di OKU Selatan
pembebasan lahan sudah dimulai 2016 seluas 21,95 ha dan tahun 2017
finalisasi desain.

15. Lingkungan Hidup

South Sumatera Green Growth yang diusung oleh Gubernur


Sumatera Selatan, Alex Noerdin, bertujuan melakukan konservasi,
restorasi dan rehabilitasi kawasan hutan agar tetap lestari dan selaras
dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi mendapat dukungan
dari berbagai pihak, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga dunia
internasional. Dengan konsep ini, Sumatera Selatan diundang dalam
forum-forum lingkungan hidup internasional, misalnya The United
Nations Framework Convention on Climate Change (UN-FCCC)
Conference of the Parties (COP) di Maroko November 2016, selain itu
Gubernur Sumsel di undang untuk berbicara di forum Bonn Challenge
di Panama dan Afrika. Melihat kegiatan dan rekam jejak Sumsel dalam
pengelolaan lingkungan, tahun 2017 Sumsel ditunjuk sebagai tuan
rumah pertemuan internasional terkait Restorasi Lanskap Bonn
Challenge Regional Asia Pasifik.

16. Fiskal

Pelaksanaan pembangunan didanai dari berbagai sumber antara


lain anggaran pemerintah, swasta, dan peran serta masyarakat.
Anggaran pemerintah digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja
publik yang terkait langsung dengan peningkatan kesejahteraan

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 30


masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah berasal dari APBN, APBD
Provinsi dan kabupaten/kota. Total dana APBN (berdasar APBNP) yang
masuk ke Sumsel tahun 2016 sebesar Rp 13 triliun sedangkan APBD
Provinsi (berdasar APBDP) sebesar Rp.7,4 triliun dan APBD 17
Kabupaten/kota sebesar Rp.27 triliun. Total dana pemerintah untuk
pembangunan Sumsel tahun 2016 sejumlah Rp.40,4 triliun.

2016 13 T 7,4 T 27 T 47,4 T


2017 12,4 8,2 T 34,4 T 55 T

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 31


C. PENDEKATAN HITS (HOLISTIK, INTEGRATIF, TEMATIK,
DAN SPASIAL) PROGRAM PRIORITAS (RKPD) TAHUN 2018

Memperhatikan proyeksi capaian pembangunan tahun 2017, berikut


permasalahan yang harus diantisipasi serta mempertimbangkan
hasil/ capaian pembangunan tahun 2016, maka ditetapkan 10
(sepuluh) Prioritas pembangunan provinsi Sumatera Selatan Tahun
2018 sebagai berikut :

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 32


1. Provinsi Olahraga

ISU STRATEGIS : Pemanfaatan Fasilitas Pendukung Asian Games


yang Berkelanjutan

Masalah Utama:
a) Perlu dipersiapkan akses dan Sarpras Pendukung Pelaksanaan Asian
Games sesuai Kepres Nomor 22 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Panitia Nasional
Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018
b) Terbatasnya Kuantitas dan Kualitas SDM Olahraga berprestai
c) Belum optimalnya pemanfaatan Event Olahraga sebagai daya tarik
wisata

Strategi :
a) Meningkatkan akses dan Sarpras Pendukung Pelaksanaan Asian Games
b) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM Olahraga berprestasi
c) Mengoptimalkan event olahraga sebagai daya tarik wisata

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Persiapan segala bidang mendukung pelaksanaan Asian Games 2018
2. Pembangunan Institut Olahraga Indonesia di Jakabaring Sport City
3. Pengembangan Sport Tourism

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Sukses penyelenggaraan Asian Games
2. Peningkatan jumlah atlet yang berprestasi
3. Peningkatan wisatawan berbasis sport tourism

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 33


Sukses Penyelenggaraan
1 Asian Games
Persiapan segala
Bidang Prioritas Lokasi :
Mendukung Palembang
Pelaksanaan
Asian Games
2018

PROVINSI
OLAHRAGA
3 2

Pengembangan Pembangunan
Sport Institut
Tourism Olahraga
Sriwijaya

Peningkatan Wisatawan Peningkatan Jumlah Atlet


Berbasis Sport yang Berprestasi

Prioritas Lokasi : Prioritas Lokasi :


Palembang, MUBA, Lahat, 17 Kabupaten/Kota
Pagar Alam, Lubuk Linggau

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 34


2. Pembangunan Lingkungan berbasis
landscape

ISU STRATEGIS : Tingginya Kejadian Bencana Karhutla dan Banjir

Masalah Utama:
a) Penurunan Emisi dan pertumbuhan ekonomi hijau
b) Adaptasi dan Mitigasi Bencana

Strategi :
a) Menurunkan emisi dan pertumbuhan ekonomi hijau
b) Mengoptimalkan adaptasi dan mitigasi bencana

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Penurunan Emisi dan pertumbuhan ekonomi hijau
2. Adaptasi dan Mitigasi Bencana

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Peningkatan IKLH menjadi 59,48
2. Tidak terjadi Karhutla yang mengganggu kesehatan dan aktivitas ekono
mi

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 35


1 Peningkatan IKLH menjadi
59,48
Penurunan Emisi
dan Pertumbuhan Prioritas Lokasi :
Ekonomi Hijau 17 Kabupaten/Kota

Pembangunan
Lingkungan
Berbasis
Landscape

Adaptasi dan
Tidak terjadi Karhutla Mitigasi
yang mengganggu Bencana
kesehatan dan aktivitas
ekonomi

Prioritas Lokasi :
OKI, Banyuasin,
MUBA,Palembang,
Muaraenim, OKUT,
Lahat

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 36


3. Peningkatan Investasi, Pengembangan
Usaha dan Pariwisata

ISU STRATEGIS : Peningkatan investasi dan daya saing produk


unggulan Sumsel

Masalah Utama:
a. KEK TAA belum berkembang
b. Rendahnya daya saing produk IKM dan UKM
c. Belum tumbuhnya industri hilir
d. Daya saing destinasi wisata masih rendah

Strategi :
a. Percepatan KEK TAA
b. Peningkatan daya saing produk IKM dan UKM
c. Mengembangkan Industri hilir
d. Meningkatkan daya saing destinasi wisata

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Percepatan KEK TAA
2. Peningkatan daya saing IKM dan UKM
3. Pengembangan Industri hilir
4. Peningkatkan Daya Saing Destinasi Wisata

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Operasional KEK TAA
2. Peningkatkan nilai ekspor
3. Peningkatan nilai investasi
4. Peningkatkan kunjungan wisatawan

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 37


Operasional KEK TAA
1

Percepatan Prioritas Lokasi :


Banyuasin
KEK TAA

4 2
Peningkatan
Peningkatkan Investasi, Peningkatan
Kualitas Pengembangan Daya Saing
Destinasi Usaha dan Industri UKM
Wisata dan IKM
Pariwisata
Peningkatan Kunjungan Peningkatan Nilai Ekspor
Wisatawan
3
Prioritas Lokasi :
Prioritas Lokasi : Pengembangan Palembang, Ogan
Ilir, Banyuasin,
Palembang,
Pagaralam, Lahat, Industri Hilir Muba, Lubuk
OKU, OKUS Linggau, OKI

Peningkatan Nilai Investasi

Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 38


4. Gertak Sejuta Mandiri (Penanggulangan
Kemiskinan)
ISU STRATEGIS : Tingginya Angka Kemiskinan

Masalah Utama :
a) Jaminan dan bansos yang kurang tepat sasaran
b) Terbatasnya kesempatan kerja dan rendahnya produktivitas tenaga
kerja
c) Banyaknya penduduk miskin yang belum memiliki akses terhadap air
bersih layak dan sanitasi layak (jamban)
d) Minimnya aset yang dimiliki dan terbatasnya aset untuk dikembangkan

Strategi :
a) Mengoptimalkan jaminan dan bansos
b) Meningkatkan kesempatan kerja dan produkitivitas tenaga kerja
c) Meningkatkan akses air bersih layak dan sanitasi layak bagi penduduk
miskin
d) Meningkatkan asset bagi masyarakat miskin

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Mengoptimalkan jaminan dan bantuan sosial (Mandiri I)
2. Meningkatkan kesempatan kerja dan produktivitas tenaga kerja
(Mandiri II)
3. Pemenuhan infrastruktur dasar (Mandiri III)
4. Peningkatan asset (Mandiri IV)
Sasaran Program Prioritas Daerah :
1. Meningkatnya jumlah penerima jaminan & bantuan sosial tepat sasaran
2. Meningkatnya kesempatan kerja dan produktivitas penduduk miskin
3. Meningkatnya jumlah infrastruktur dasar yang dibangun dikantong
kemiskinan
4. Meningkatnya jumlah asset masyarakat miskin

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 39


Meningkatnya jumlah Gakin
yang menerima jaminan
1 dan bantuan sosial tepat
sasaran
Mengoptimalkan
jaminan dan
bantuan sosial
(MANDIRI I)

4 2
Gertak Sejuta Meningkatkan
Mandiri Kesempatan Kerja
Peningkatan Aset
(MANDIRI IV) (Penanggulangan dan Produktivitas
Kemiskinan) Tenaga Kerja
(MANDIRI II)

Meningkatnya jumlah asset Meningkatnya kesempatan


masyarakat miskin 3 kerja dan produktivitas

Pemenuhan
Infrastruktur Dasar
(MANDIRI III)

Meningkatnya jumlah Prioritas Daerah


infrastruktur dasar yang
Program Prioritas
dibangun

Prioritas lokasi seluruh program prioritas:


1. Palembang
2. Ogan Komering Ilir
3. Muba
4. Banyasin
5. Muaraenim
6. OKU Timur
7. Lahat

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 40


5. Infrastruktur dan Konektivitas
ISU STRATEGIS : Infrastruktur dan Konektivitas

Masalah Utama :
a) Belum optimalnya kondisi jalan dan jembatan kewenangan provinsi
b) Belum optimalnya pengembangan transportasi massal untuk perkotaan

Strategi :
a) Meningkatkan kondisi jalan dan jembatan kewenangan provinsi
b) Mengoptimalkan pengembangan transportasi massal untuk perkotaan

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
2. Pengembangan transportasi massal untuk perkotaan

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Penurunan prosentase jalan dan jembatan tidak mantap
2. Operasional LRT

Konektivitas
dan
Infrastruktur

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 41


Menurunnya Prosentase Jalan
dan Jembatan Tidak Mantap
1

Peningkatan
Kualitas Dan Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota
Kuantitas Jalan
dan Jembatan

Konektivitas
dan
Infrastruktur

Pengembangan
Transportasi
Operasional LRT Perkotaan,

Prioritas Lokasi :
Palembang

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 42


6. Sumsel Cerdas (Pendidikan)

ISU STRATEGIS : Belum Optimalnya Akses Pendidikan

Masalah Utama :
a) Kualitas SDM pendidikan masih belum optimal
b) Kualitas dan kuantitas sarpras pendidikan belum optimal
c) Sistem penyelenggaraan pendidikan belum optimal untuk meningkatkan
pemerataan akses
d) Beban biaya perguruan tinggi masih memberatkan masyarakat yang
kurang mampu

Strategi :
a) Meningkatkan kualitas SDM pendidikan
b) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
c) Mengoptimalkan sistem penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatka
n pemerataan akses
d) Meringankan beban masyarakat yang kurang mampu untuk mengakses
biaya perguruan

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Peningkatan kualitas SDM pendidikan
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
3. Optimalisasi Akses Pemerataan bagi usia sekolah dan penduduk usia di
atas 25 tahun
4. Keringanan biaya Perguruan Tinggi bagi penduduk yang kurang mampu

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Peningkatan Prosentase Guru yang tersertifikasi
2. Penambahan dan perbaikan gedung sekolah (kelas) yang sesuai standar
3. Peningkatan Rata-rata Lama Sekolah
4. Peningkatan APK Perguruan Tinggi

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 43


Peningkatan Prosentase Guru
1 yang tersertifikasi

Peningkatan Prioritas Lokasi :


17 Kabupaten/Kota
Kualitas SDM

4 2

Keringanan biaya Peningkatan


Perguruan Tinggi Sumsel Cerdas Kualitas Dan
bagi Penduduk Kuantitas Sarana
yang Kurang
(Pendidikan) Dan Prasarana
Mampu Pendidikan

Peningkatan APK Perguruan Penambahan dan


Tinggi perbaikan gedung
3
sekolah (kelas) yang
sesuai standar
Prioritas Lokasi : Optimalisasi Akses
17 Kabupaten/Kota Pemerataan bagi
usia sekolah dan Prioritas Lokasi :
penduduk usia > 17 Kabupaten/Kota
25 tahun

Peningkatan Rata-rata Lama


Sekolah

Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 44


7. Kesehatan Untuk Semua (Kesehatan)

ISU STRATEGIS : Belum Optimalnya Akses & Kualitas Layanan


Kesehatan

Masalah Utama:
a) Terbatasnya Jumlah dan Kualitas Sarana dan Prasarana Layanan Keseh
atan;
b) Angka Kematian Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) Berfluktuasi
dan Masih Di Atas Target RPJMD;
c) Tingginya biaya pelayanan kesehatan.

Strategi :
a) Meningkatkan jumlah & kualitas sarana prasarana layanan kesehatan
b) Meningkatkan upaya kesehatan bagi ibu dan anak
c) Mengurangi beban biaya layanan kesehatan bagi masyarakat

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Peningkatan Jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan keseh
atan
2. Peningkatan kesehatan ibu dan anak
3. Pelaksanaan Program Jamsoskes Sumsel Semesta

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Meningkatnya jumlah Tempat Tidur Untuk Pelayanan Kesehatan
2. Penurunan AKI dan AKB
3. Universal Coverage layanan Kesehatan bagi masyarakat Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 45


1 Meningkatnya jumlah Tempat
Tidur Untuk Pelayanan
Peningkatan Kesehatan
Jumlah dan
Kualitas Sarana
dan Prasarana Prioritas Lokasi :
Palembang (RSUD
Pelayanan Prov.Sumsel)
Kesehatan

Kesehatan
Untuk
Semua
3 (Kesehatan) 2
Pelaksanaan
Program Peningkatan
Jamsoskes
.
Kesehatan Ibu
Sumsel Semesta dan Anak

Universal Coverage layanan Penurunan AKI dan AKB


Kesehatan bagi masyarakat
Sumsel Prioritas Lokasi AKI:
Palembang, OKI, OKU
Timur, Banyuasin, Musi
Prioritas Lokasi : Banyuasin, Muara Enim
17 Kabupaten/Kota
Prioritas Lokasi AKB:
Banyuasin, Musi
Banyuasin, Muara Enim,
OKU Timur

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 46


8. Perumahan dan Permukiman

ISU STRATEGIS : Belum Optimalnya Akses Perumahan dan


Permukiman

Masalah Utama:
a. Luasan Kawasan Kumuh Masih Cukup Tinggi
b. Belum Optimalnya Santasi Layak dan Air Bersih

Strategi
a. Menurunkan jumlah kawasan kumuh
b. Meningkatkan cakupan air bersih

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan)


1. Penurunan jumlah kawasan kumuh
2. Peningkatan cakupan air bersih dan sanitasi

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Menurunnya jumlah kawasan kumuh sebanyak 3 kawasan
2. Peningkatan cakupan air bersih menjadi 80 % dan Sanitasi 80%

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 47


1
Menurunnya jumlah kawasan
Penurunan kumuh sebanyak 3 kawasan
Jumlah Kawasan
Kumuh Prioritas Lokasi :
Palembang, Prabumulih,
Lubuk Linggau

Perumahan
dan
Pemukiman

Peningkatan cakupan air 2


bersih menjadi 80 % dan
Sanitasi 80% Peningkatan
Cakupan Air
Bersih dan
Sanitasi dan Air Bersih Sanitasi
Prioritas Lokasi :
OKI, MUBA, Banyuasin, Lahat
Palembang, Muaraenim, OKUT

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 48


9. Stabilitas Kemanan dan Ketertiban
(KAMTIBMAS)

ISU STRATEGIS : Penyelenggaraan Pilkada serentak yang aman


dan tertib

Masalah Utama:
a) Amanat UU untuk pelaksanaan Pilkada serentak (Pilgub dan 9 Kabupaten
/Kota)
b) Percepatan Reformasi Birokrasi

Strategi :
a) Mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak secara tertib dan aman
b) Mengoptimalkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Stabilitas dan Ketertiban Daerah
2. Reformasi Birokrasi

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Terlaksananya Pilkada Serentak yang tertib dan aman
2. Meningkatkan rangking e-Gov Sumsel

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 49


1
Terlaksananya Pilkada
Stabilitas Serentak yang tertib dan
Politik dan Aman
Ketertiban
Daerah Prioritas Lokasi :
I. Pelaksanaan
PilBup/PilWako :
Palembang, Lubuk
Stabilitas Linggau, Empat
Lawang,
Kemanan dan Prabumulih, OKI,
Ketertiban Muara Enim,
Banyuasin, Lahat,
(Kamtibmas) Pagar ALam

2 Prioritas Lokasi :
II. Pelaksanaan PilGub
Sumsel :
Meningkatkan Reformasi 17 Kabupaten/Kota
Rangking e-Gov Sumsel Birokrasi
Prioritas Lokasi :
17 Kabupaten/Kota

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 50


10. Kedaulatan Pangan

ISU STRATEGIS : Belum optimalnya produksi komoditi pangan


dan perkebunan

Masalah Utama:
a) 39,20% irigasi kewenangan provinsi rusak
b) Produksi komoditi pangan, Hortikultura dan perkebunan
c) Ketersediaan Pangan
d) Stabilitas harga pangan dan hasil perkebunan

Strategi :
a) Perbaikan sarana dan prasarana pertanian
b) Peningkatan produksi tanaman pangan, holtikultura dan Perkebunan
c) Peningkatan ketersediaan pangan
d) Stabilisasi Harga Pangan dan hasil Perkebunan

Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) :


1. Revitalisasi Irigasi
2. Peningkatan Produksi Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
3. Peningkatan Ketersediaan Pangan
4. Stabilisasi Harga Pangan dan Hasil Perkebunan

Sasaran Program Prioritas Daerah :


1. Penurunan prosentase irigasi rusak
2. Peningkatan produksi :
Padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, jeruk
Peningkatan produksi Sapi
Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap
Peningkatan produksi karet dan kopi
3. Peningkatan angka pola pangan harapan (PPH)
4. a) Defiasi harga komoditi pangan saat panen dan di luar panen sebesar
kurang dari 25%
b) Kurang dari 20% dari harga FOB komoditi perkebunan

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 51


1

Penurunan prosentase
Revitalisasi irigasi rusak
Irigasi
Prioritas Lokasi :
Mura, Pagaralam, OKUS
dan OKUT

4 2

Stabilisasi Peningkatan
Harga Pangan
Kedaulatan Produksi
dan Hasil Pangan Tanaman Pangan
dan Holtikultura
Perkebunan

Defiasi harga komoditi Peningkatan produksi :


pangan saat panen 3 Padi, jagung, kedelai,
dan di luar panen cabai, bawang merah,
sebesar kurang dari 25 jeruk
Peningkatan Peningkatan produksi
Kurang dari 20% dari
Ketersediaan Sapi
harga FOB komoditi
perkebunan Pangan Peningkatan produksi
perikanan budidaya
dan tangkap
Prioritas Lokasi : Peningkatan angka pola Peningkatan produksi
OKI, Ogan Ilir, pangan harapan (PPH) karet dan kopi
Mura,
Muratara,Muba,
Banyuasin, OKUS,
OKUT, OKU, Lahat, Prioritas Lokasi :
Prioritas Lokasi :
Empat Lawang, 17 Kabupaten/Kota
OKI, OI, Mura, Muratara,
Pagaralam, Muba,Banyuasin, OKUS,
Muaraenim OKUT, OKU, Lahat, Empat
Lawan, Pagaralam, Muara
enim

Prioritas Daerah Program Prioritas

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 52


D. Arah Kebijakan Pendanaan

Sumber Pendanaan

PEMERINTAH NON PEMERINTAH

APBN FORUM CSR

KERJASAMA PEMERINTAH
APBD PROVINSI DAN SWASTA DAN
SUMSEL MASYARAKAT

APBD SWASTA
KABUPATEN/KOTA

Kebijakan Belanja APBD Prov. Sumsel Money Follow Program


diprioritaskan untuk :

1. Pos Belanja Wajib dan Mengikat (Belanja Pegawai/Gaji)


2. Belanja wajib berdasar Undang-Undang (Pendidikan, Kesehatan dan
Penanggulangan Kemiskinan)
3. Belanja dalam rangka pencapaian prioritas RKPD 2018
4. Belanja untuk kepentingan publik, kepentingan yang tinggi dan strategis

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 53


Penutup

Perencanaan sejatinya adalah langkah awal yang penting dalam


upaya pencapaian visi dan misi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan pembanguna Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 yang
disusun dengan mempertimbangkan semua aspek dan memperhatikan
semua masukan dari para pemangku kepentingan, serta menganalisa
capaian pembangunan tahun sebelumnya berikut perkembangan
kondisi makro daerah, seharusnya dapat dilaksanakan dengan sebaik
mungkin berdasarkan peraturan yang berlaku.
Konsistensi untuk mengimplementasikan perencanan, menjadi
kunci penting untuk mencapai target-target yang telah disepakati.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berupaya optimal
untuk menjaga konsistensi perencanaan dengan implementasi. Hal ini
bukan hanya untuk menjaga agar target-target yang terdapat dalam
RPJMD 2013-2018 di periode terakhir dapat tercapai.
Arah Kebijakan Pembangunan tahun 2018 ini akan menjadi
panduan awal dalam rangka pencapaian hal-hal tersebut. Untuk itulah
diperlukan komitmen dan kerjasama dari seluruh pemangku
kepentingan agar apa yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat dapat
terwujud yaitu menjadikan Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan
Berdaya Saing Internasional.

Palembang, Februari 2017

Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 54


Catatan
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Bappeda Sumsel BappedaSumsel BappedaSumsel Bappeda Sumsel

Anda mungkin juga menyukai