Modul I
A. Judul
B. Tujuan
: Termokimia
:
Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan
energi
Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan
percobaan yang sederhana
C. Dasar teori
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas
suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut
termokimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan
pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang
dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan
dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan
dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh
sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi. Termokimia dapat
didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau
perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah satu
terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita
dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk
semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan
batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin
mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita
mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari
gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak. Dan melalui urutan reaksi
27 Jumlah total
Definisinya berasal dari pengaruh panas pada suhu benda. Mula-mula kalori
didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur
1 gram air dengan suhu asal 15 0C sebesar 10C. Kilokalori (kkal) seperti juga
kilojoule merupakan satuan yang lebih sesuai untuk menyatakan perubahan energi
dalam reaksi kimia.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk
energi kebentuk energi yang lain. Di alam ini banyak terdapat jenis energi, antara
lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor, energi potensial gravitasi, energi
kinetik dan lain-lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian
energi dari energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan kalorimeter.
Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesetaraan antara energi listrik
dengan energi kalor. Pada percobaan kali ini berhubungan dengan dua bentuk
energi yakni enegi kalor.
b) Hukum Kekekalan Energi
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan
timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika.
Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia.
Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia. Dalam arti lain Termokimia
adalah Hubungan antar kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses yang
berhubungan dengan reaksi kimia.
Hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau katakata sebagai berikut. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi d
apat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah
konstan. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi.
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi, Yaitu Sistem dan Lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, Sistem dibedakan menjadi 3
macam:
1. Sistem Terbuka
Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Sistem
ke Lingkungan. Dalam kata lain reaksi eksoterm Melepaskan Energi. Saat terjadi
reaksi ini suhu sistem naik.
Sistem melepaskan kalor ke lingkungan karena adanya kenaikan suhu.
H = Hp Hr
Hp < Hr
H < 0
Reaksi eksoterm berharga NEGATIF.
2.
Reaksi Endoterm
2. Kalorimeter
Kalorimeter berfungsi untuk mengukur reaksi kalor.
3. Termometer
Termometer berfungsi untuk mengukur suhu.
4. Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi meneteskan larutan.
5. Gelas kimia/piala
Gelas kimia berfungsi untuk menampung larutan.
7. Kaki tiga
8. Lampu spritus
9. Kasa abses
10. NaOH
11.H2o
HCl
20 mL
12. Etanol
13. H2O
20 mL H2o
7
Perubahan Suhu
36 mL H2o
11.5 mL etanol
Mengukur temperatur
Mencatat temperatur
36 mL H2o
5.8 mL etanol
Perubahan Suhu
Memasukan kedalam kalorimeter dengan buret
Mencatat temperaturnya
Mengukur temperatur
Mencatat temperatur
Mengukur temperatur
Mencatat temperatur
8
Perubahan Suhu
20 mL HCl 2M
20 mL NaOH 2.05M
Perubahan Suhu
F. Hasil pengamatan
Vair panas = 20 mL
Tair panas = 42 C
Waktu (menit)
Suhu (C)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
34 C
33 C
32 C
32 C
32 C
31 C
31 C
31 C
31 C
31 C
Ta(C)
1
1
2
29C
29C
29C
29C
Suhu Etanol
a. 29 ml
b. 19.3 ml
c. 14.5 ml
d. 11.5 ml
e. 5.8 ml
f. 4.8 ml
Tb(C
)
31C
31C
31C
31C
:
: 32 C
: 32 C
: 30 C
: 32 C
: 33 C
: 31 C
Suhu Campuran
10
Tc(C)
Td(C)
Te(C)
31C
31C
31C
31C
32C
31C
31C
31C
31C
32C
32C
31C
Tf(C
)
31C
31C
31C
31C
Suhu (C)
37 C
1
37 C
1
36 C
2
36 C
2
36 C
3
35 C
3
35 C
4
35 C
4
35 C
5
35 C
4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOH
V NaOH = 20 mL
V CH3COOH = 20 mL
T NaOH = 31 C
T CH3COOH = 33 C
Waktu (menit)
Suhu (C)
1
1
2
2
3
3
4
4
5
31 C
30 C
30 C
30 C
30 C
30 C
30.2 C
30.1 C
30 C
30 C
11
Perhitungan :
1. Penentuan tetapan kalorimeter
Dik : V1 = Vair dingin
= 20 mL
V2 = Vair panas
= 20 mL
T1 = Tair dingin
= 28c = 28 + 273 = 301K
T2 = Tair panas
= 42c = 42 = 273 = 315 K
air = massa jenis air
= 1 gr/mL
Sair = kalor jenis
= 4.2 J/gr.k
1. Penentuan suhu setiap 10 menit
t (waktu)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
T (c)
34c
33c
32c
32c
32c
31c
31c
31c
31c
31c
T (K)
307K
306K
305K
305K
305K
304K
304K
304K
304K
304K
Tcamp = T =
12
=
307 +306+305+305+305+304 +304+ 304+304+ 304
10
3048
= 10
= 304,8K
d. Menghitung perubahan air dingin
T1 = Tcamp T1
= 304.8K - 301K
= 3.8 k
e. Menghitung perubahan air panas
T2 = T2 - Tcamp
= 315K -304.8K
= 10.2 k
f. Menghitung kalor yang diserap air dingin
Q1 = Ma1 x S x T1
= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 3.8 k
= 285.6 J
g. Menghitung kalor yang diserap air panas
Q2 = Ma2 x S x T2
= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 10.2 k
= 856.8 J
h. Menghitung kalor yang diterima kalorimeter
Q3 = Q2 - Q1
= 856.8 J 285.6 J
= 571.2 J
i. Menghitung tetapan kalor
Q3
K T 1
=
571.2 J
3.8 J
= 150.3 J/k
j. Grafik hubungan antara temperatur (suhu) dengan selang waktu
13
308
307
306
T (C) 305
304
303
302
0
10
t (menit)
= 18 mL
= 29 mL
= 1 gr/Ml
= 4.2 J/gr.k
= 0.79 gr/mL
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4
302+302+302+302
4
= 302 K
Tetanol
= 32C +273 K
= 305 K
14
12
2441
8
= 305.125 K
T1 = Tcamp - Tair
= 305.125 K 302 K
= 3.125 K
T2 = Tcamp Tetanol
= 305.125 K 305 K
= 0,125 K
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 18 gr x 4.2 J/gr.k x 3.125 k
= 236.25 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 22.91 gr x 1.92 J/gr.k x 0,125 K
= 5.4984 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/K x 0,125 K
= 18.78 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 236.25 J + 5.4984 J + 150.425 J
15
k : 150,3 J/K
= 392.1698 J
Entalpi pelarut (H1)
qL
H1 = 29 /58
=
392.1698 x 58
29
= 784.3396 Joule
b. Untuk campuran air 27 ml dengan etanol 19.3 ml
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair
= 27 mL
= 19.3 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.k
= 0.79 gr/mL
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4
1216
4
= 304 K
Tetanol
= 32C + 273 K
= 305 K
16
2456
8
= 307 K
T1 = Tcamp - Tair
= 307 k 304 k
=3K
T2 = Tcamp Tetanol
= 307 K 305 K
=2K
Kalor yang diserap air (Qa)
Qa = Ma1 x S x T1
= 27 gr x 4.2 J/gr.k x 3 k
= 340.2 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
Qe = Ma1 x S x T1
= 15.247 gr x 1.92 J/gr.k x 2 K
= 58.548 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k + 2 k
= 300.6 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 340.2 J + 58.548 J + 300.6 J
17
k :150,3 J/k
= 679.348 J
Entalpi pelarut (H1)
qL
H1 = 29 /58
=
679.348 x 58
29
= 1398.696 Joule
c. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair
= 36 mL
= 14.5 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4
1216
4
= 304 K
Tetanol
= 30C + 273 k
= 303 K
18
2460
8
= 307.5 K
T1 = Tcamp - Tair
= 307.5 k 304 k
= 3.5 k
T2 = Tcamp - Tair
= 307.5 k 303 k
= 4.5 k
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.5 k
= 529.2 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 11.455 gr x 1.92 J/gr.k x 4.5 k
= 98.97 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 4.5 k
= 676.35 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 529.2 J + 98.97 J + 676.35 J
19
k : 150.3 J/k
= 1304.52 J
Entalpi pelarut (H1)
Q1
H1 = 29 /58
=
1304.52 x 58
29
= 2606.04 Joule
d. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair
= 36 mL
= 11.5 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4
1217
4
= 304.25 K
Tetanol
= 32C + 273 k
= 305 K
20
2463
8
= 307.87 K
T1 = Tcamp - Tair
= 307.87 k 304.25 k
= 3.62 k
T2 = Tcamp - Tair
= 307.87 k 305 k
= 2.87 k
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.62 k
= 547.34 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 9.08 gr x 1.92 J/gr.k x 2.87 k
= 50.03 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 2.87 k
= 431.36 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 547.34 J + 50.03 J + 431.36 J
= 1028.73 J
21
k : 150.3 J/k
1028.73 x 58
29
= 2412.194 Joule
e. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair
= 36 mL
= 5.8 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4
304 +305+305+304
4
1218
4
= 304.5 K
Tetanol = 33C + 273 k
= 305 K
Menghitung massa air
Mair = Vair x air
= 36 mL x 1 gr/mL
= 36 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanolx etanol
= 5.8 mL x0.79 gr/mL
22
= 4.58 gr
Menghitung suhu campuran
T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8
Tcamp = T =
8
2440
8
= 305 K
T1 = Tcamp - Tair
= 305 K 304.5 K
= 1K
T2 = Tcamp - Tair
= 305 K 305 K
=0K
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 1 K
= 151.2 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 4.58 gr x 1.92 J/gr.k x 0 k
=0J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 0 K
=0J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 151.2 J + 0 J + 0 J
= 151.2 J
Entalpi pelarut (H1)
23
k : 150.3 J/k
H1 =
=
Q1
29 /58
151.2 x 58
29
= 302.4 Joule
f. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair
= 45 mL
= 4.8 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4
1216
4
= 304 K
Tetanol
= 31C + 273 k
= 304 K
24
2440
8
= 305 K
T1 = Tcamp - Tair
= 305 k 304 k
=1k
T2 = Tcamp - Tair
= 305 k 304 k
=1k
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 45 gr x 4.2 J/gr.k x 1 k
= 189 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 3.792 gr x 1.92 J/gr.k x 1 k
= 7.280 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 1 k
= 150.3 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 189 J + 7.280 J + 150.3 J
= 346.58 J
Entalpi pelarut (H1)
ql
H1 = 29 /58
25
k : 150.3 J/k
346.58 x 58
29
= 693.16 Joule
2. Pengolahan data untuk table
a. Untuk campuran 18 mL dan 29 Ml
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanoL
Tm1 =
2
=
302 K +305 K
2
= 303.5 K
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 305.125 K 303.5 k
= 1.625 k
gr air
Vair x air
Mol akhir = mr air =
mr air
18 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol
Mol etanol =
= 1 mol
gr etanol
mr etanol =
=
Vetanol x etanol
mr eta nol
29 mL x 0.79 gr /mL
46 gr /mol
= 0.49 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
1
:
0,49
= 2.04 mol
b. Untuk campuran air 27 mL dengan etanol 19.3 Ml
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=
304 K+ 305 K
2
= 304.5 K
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
=307 K 304.5 K
= 2.5 k
26
Mol akhir
gr air
mr air
=
Mol etanol =
Vair x air
mr air
27 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol
= 1.5 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
=
mr etanol
mr etanol
=
= 0.33 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
1.5
:
0.33
= 4.54 mol
c. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5mL
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=
304 K+ 303 K
2
= 303.5 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 307.5 k 303 k
= 4.5 k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=
Mol etanol =
36 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol
= 2 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
mr etanol =
mr etanol
=
= 0.24 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2
:
0.24
= 8.3 mol
d. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mL
27
304.25 K +305 K
2
= 304.62 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 307.87 K 304.62 K
= 3.25 k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=
Mol etanol =
36 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol
= 2 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
mr etanol =
mr etanol
=
= 0.19 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2
:
0.19
= 10.52 mol
e. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mL
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=
304.5 K +305 K
2
= 304.75 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 305 k 304.75 k
= 0.25 k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=
28
36 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol
Mol etanol =
= 2 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
=
mr etanol
mr etanol
=
= 0.09 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2
:
0.09
= 22.2 mol
f. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mL
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=
304 K+ 304 K
2
= 304 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 305 k 304 k
=1k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=
Mol etanol =
45 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol
= 2.5 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
mr etanol =
mr etanol
=
= 0.08 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2.5
:
0.08
= 31.25 mol
Grafik H terhadap perbandingan mol air : mol etanol
29
3000
2500
2000
H (J) 1500
1000
500
0
0
10
15
20
25
30
35
3.
303+ 304
2
= 303.5 K
Suhu akhir (Ta)
Ta
T
n
3087
10
30
= 308.7 K
Perubahan suhu akhir
Ta = Ta Tm
= 308.7 K 303.5 K
= 5.2 k
Massa larutan = V1 x 1
= 20 mL x 1.03 gr/mL = 20,6 gr
Kalor yang diserap (Q1)
qL = massa larutan x S x Ta
= 20.6 gr x 3.96 J/gr.k x 5.2 k
= 424.19 J
Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)
q2 = K x qL
k : 150.3 J/k
= 150.3 J/k x 424.19 J
= 63755.75 J
Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)
q3 = q1 + q2
= 424.19 J + 63755.75 J
= 64179.94 J
Kalor penetralan
Q3
Q = mol larutan
mol
larutan
massalarutan
Mr NaOH + Mr HCl
=
64179.94 J
0.26 mol
20.6 gr
40 gr /mol+36.5 gr /mol
= 246845.92 Joule
= 0.26 mol
Grafik suhu terhadap waktu
4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOH
Dik : L = 1.089 gr/mL
SL = 4.02 J/gr.K
Dit : kalor penetralan.?
Suhu mula-mula (Tm)
31
Tm =
=
= 305 K
Suhu akhir (Ta)
Ta
T
n
3031.3
10
= 303.13 K
Perubahan suhu akhir
Ta = Ta Tm
= 303.13 K 305 K
= -1.87 k
Massa larutan = V1 x 1
= 20 mL x1.089 gr/mL = 21, 78 gr
Kalor yang diserap (Q1)
q1 = massa larutan x S x Ta
= 21.78 gr x 4.02 J/gr.k x -1.87 k
= -163.72 J
Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)
q2 = K x q1
k : 150.3 J/k
= 150.3 J/k x -1.87 J
= - 281.06 J
Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)
q3 = q1 + q2
32
= -163.72 J + (- 281.06 J)
= - 444.78 J
Kalor penetralan
Q3
Q = mol larutan
mol
larutan
massalarutan
Mr NaOH + Mr HCl
=
444.78 J
0.28 mol
21.78 gr
40 gr /mol+36.5 gr /mol
= - 1588.5 Joule
= 0.28 mol
33
G. Pembahasan
Termokimia mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia.
Pelajarilah hukum-hukum termodinamika dari buku-buku sumber yang ada.
Dalam percobaan ini, perubahan kalor yang dipelajari pada tekanan osmotic. Jadi,
perubahan kalor yang ditentukan adalah perubahan entalpi (H). Apabila sistem
yang kita pelajari hanya menyangkut zat padat dari zat cair saja, maka yang
bersangkutan dengan sistem tersebut (=p. V), dapat diabaikan. Oleh karena itu
perubahan entalpi (H) dan perubahan energi dalam (U). Dalam hal ini adalah
identik.
Jumlah perubahan kalor sebagai hasil reaksi kimia dapat diukur dalam satu
kalorimeter (yang diukur dalam temperatur). Kalorimeter terdiri dari suatu tabung
yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada pertukaran atau perpindahan
kalor denagn sekelilingnya, walaupun ada pertukaran kalor kecil mungkin
sehingga dapat diabaikan. Sebagai kalorimeter yang sederhana dapat digunakan
botol termus gelas kimia yang dihubungkan atau dibungkus busa plastic, akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa ada pertukaran kalor antara kalorimeter dan
isinya, sehingga perlu menera kalorimeter, seteliti mungkin sesuai dengan
persoalan yang dipelajari. Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk kenaikan
suhunya sebesar satu derajad disebut tetapan kalorimeter.
34
35
dengan HCl, lalu basa atau NaOH dicampurkan kedalam kalorimeter dan
mencatat temperaturnya selama 5 menit dalam selang waktu menit, akan terjadi
perubahan suhu.
H. Kesimpulan
1. Bahwa Setiap reaksi kimia selalu dipengaruhi oleh energi dan dalam
reaksi kimia akan terjadi penyerapan energi dan pelepasan energi
2. Terjadi perubahan entalpi pada setiap reaksi
I. Kemungkinan kesalahan
1. Kurang telitinya praktikan dalam menentukan nilai pada thermometer.
2. Kurang telitinya praktikan dalam mengukur air, etanol, HCl dan
NaOH
DAFTAR PUSTAKA
36
37