Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR

Modul I
A. Judul
B. Tujuan

: Termokimia
:
Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan
energi
Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan
percobaan yang sederhana

C. Dasar teori
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas
suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut
termokimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan
pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang
dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan
dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan
dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh
sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi. Termokimia dapat
didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau
perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah satu
terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita
dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk
semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan
batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin
mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita
mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari
gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak. Dan melalui urutan reaksi

yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan akan menghasilkan energi


yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi.
Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan
kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia,
perubahan keadaan dan pembentukan larutan. sistem adalah bagian dari alam
semesta yang sedang menjadi pusat perhatian. Bagian lain dari alam semesta
yang berinteraksi dengan sistem kita sebut lingkungan. Alam semesta adalah
sistem ditambah lingkungannya. Sistem dibedakan menjadi tiga , yaitu system
terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.

Energi yang dimiliki oleh suatu

benda apabila benda itu bergerak disebut energi kinetik .


Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda, yang
diakibatkan oleh gaya tarik atau gaya tolak dari benda atau obyek lain. Modul
KIM. 09. Termokimia

27 Jumlah total

energi semua partikel dalam sistem

disebut energi dalam atau internal energy (U).


a) Pengukuran Energi Dalam Reaksi Kimia
Satuan internasional standar untuk energi yaitu Joule (J) diturunkan dari
energi kinetik. Satu joule = 1 kgm2/s2. Setara dengan jumlah energi yang dipunyai
suatu benda dengan massa 2 kg dan kecepatan 1 m/detik (bila dalam satuan
Inggris, benda dengan massa 4,4 lb dan kecepatan 197 ft/menit atau 2,2 mile/jam).
1 J = 1 kg m2/s2
Satuan energi yang lebih kecil yang dipakai dalam fisika disebut erg yang
harganya = 110-7 J. Dalam mengacu pada energi yang terlibat dalam reaksi
antara pereaksi dengan ukuran molekul biasanya digantikan satuan yang lebih
besar yaitu kilojoule (kJ). Satu kilojoule = 1000 joule (1 kJ = 1000J).
Semua bentuk energi dapat diubah keseluruhannya ke panas dan bila
seorang ahli kimia mengukur energi, biasanya dalam bentuk kalor. Cara yang
biasa digunakan untuk menyatakan panas disebut kalori (singkatan kal).

Definisinya berasal dari pengaruh panas pada suhu benda. Mula-mula kalori
didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur
1 gram air dengan suhu asal 15 0C sebesar 10C. Kilokalori (kkal) seperti juga
kilojoule merupakan satuan yang lebih sesuai untuk menyatakan perubahan energi
dalam reaksi kimia.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk
energi kebentuk energi yang lain. Di alam ini banyak terdapat jenis energi, antara
lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor, energi potensial gravitasi, energi
kinetik dan lain-lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian
energi dari energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan kalorimeter.
Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesetaraan antara energi listrik
dengan energi kalor. Pada percobaan kali ini berhubungan dengan dua bentuk
energi yakni enegi kalor.
b) Hukum Kekekalan Energi
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan
timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika.
Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia.
Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia. Dalam arti lain Termokimia
adalah Hubungan antar kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses yang
berhubungan dengan reaksi kimia.
Hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau katakata sebagai berikut. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi d
apat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah
konstan. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi.
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi, Yaitu Sistem dan Lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, Sistem dibedakan menjadi 3
macam:
1. Sistem Terbuka

Memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan Zat antara sistem


dengan lingkungan.
2. Sistem Tertutup
Memungkinkan terjadinya perpindahan energi tetapi, tidak dapat terjadi
pertukaran materi antara sistem dan lingkungan
3. Sistem terisolasi
Tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan Zat antara
sistem dengan lingkungan.
c) Entalpi dan Perubahan Entalpi
Entalpi adalahJumlah energi yang dimiliki suatu zat dalam segala bentuk.
Dilambangkan dengan H (berasal dari kata Heat yang berarti Panas).Entalpi
suatu zat tidak bisa diukur besaranya, tetapi perubahan entalpinya (h) dapat
diukur. Perubahan Entalpi diperoleh dari Selieih entalpi produk dengan entalpi
reaktan.
d) Jenis-Jenis Rekasi Termokimia
1.

Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Sistem

ke Lingkungan. Dalam kata lain reaksi eksoterm Melepaskan Energi. Saat terjadi
reaksi ini suhu sistem naik.
Sistem melepaskan kalor ke lingkungan karena adanya kenaikan suhu.
H = Hp Hr
Hp < Hr
H < 0
Reaksi eksoterm berharga NEGATIF.
2.

Reaksi Endoterm

Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari


Lingkungan ke Sistem. Dalam kata lain reaksi eksoterm Menyerap Energi.
Saat terjadi reaksi ini suhu sistem turun.
Sistem menyerap kalor oleh sistem karena adanya penurunan suhu.
H = Hp Hr
Hp > Hr
H > 0
e) Entalpi Pembentukan, Penguraian Dan Pembakaran
Harga perubahan entalpi reaksi dapat dipengaruhi oleh kondisi yakni
suhu dan tekanan saat pengukuran. Oleh karena itu, perlu kondisi suhu dan
tekanan perlu dicantumkan untuk setiap data termokimia. Data termokimia pada
umumnya ditetapkan pada suhu 25
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap
atau dilepaskan sistem. Setiap kalorimeter mempunyai sifat khas dalam mengukur
panas. Ini dapat terjadi karena kalorimeter sendiri (baik gelas, polistirena atau
logam) mengisap panas yang diserap, sehingga tidak semua panas terukur.
D. Alat dan bahan
1. Gelas ukur
Berfungsi mengukur volume larutan.

2. Kalorimeter
Kalorimeter berfungsi untuk mengukur reaksi kalor.

3. Termometer
Termometer berfungsi untuk mengukur suhu.

4. Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi meneteskan larutan.

5. Gelas kimia/piala
Gelas kimia berfungsi untuk menampung larutan.

6. Buret dan statif

7. Kaki tiga

8. Lampu spritus

9. Kasa abses
10. NaOH
11.H2o
HCl
20 mL
12. Etanol
13. H2O

20 mL H2o

Memasukan kedalam kalori meter dengan


Memasukan
buret
kedalam gelas kimia sampai 1
Mencatat temperatur
E. Mencatat
Cara kerjatemperaturnya

1. Penentuan tetapan kalorimeter


Mencamprkan kedalam koroli meter
Mengaduk/mengocok
Mengamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit

7
Perubahan Suhu

2. Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air


Untuk air 36 mL dengan etanol 11.5 mL

36 mL H2o

11.5 mL etanol

Memasukan kedalam kalori meter dengan buret


Mencatat temperaturnya

Mengukur temperatur
Mencatat temperatur

Mencamprkan kedalam kalorimeter


Mengaduk
Mengamati temperaturnya selama 4 menit dalam selang waktu menit

Untuk air 36 mL dengan etanol 5.8 mL

36 mL H2o

5.8 mL etanol

Perubahan Suhu
Memasukan kedalam kalorimeter dengan buret
Mencatat temperaturnya

Mengukur temperatur
Mencatat temperatur

Mencamprkan kedalam kalorimeter


Mengaduk
45 mL H2o
4.8 mL etanol
Mengamati temperaturnya selama 4 menit dalam selang waktu menit
Memasukan kedalam kalori meter dengan buret
Untuk temperaturnya
air 45 mL dengan etanol 4.8 mL
Mencatat

Mengukur temperatur
Mencatat temperatur

Mencamprkan kedalam kalorimeter


Perubahan Suhu
Mengaduk/mengocok
Mengamati temperaturnya selama 4 menit dalam selang waktu menit

8
Perubahan Suhu

3. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH

20 mL HCl 2M

20 mL NaOH 2.05M

Memasukan kedalam kalori meter dengan


Memasukan
buret
kedalam gelas kimia sampai 100c
Mencatat temperaturnya
Mencatat temperatur

Mencamprkan kedalam koroli meter


Mengaduk
Mengamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit

Perubahan Suhu

F. Hasil pengamatan

Tabel hasil pengamatan


1. Penentuan tetapan kalorimeter
Vair dingin = 20 mL
Tair dingin = 28 C

Vair panas = 20 mL
Tair panas = 42 C

Waktu (menit)

Suhu (C)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

34 C
33 C
32 C
32 C
32 C
31 C
31 C
31 C
31 C
31 C

2. Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air


a). Vair = 18 mL
Tair = 29 C
t (menit)

Ta(C)

1
1
2

29C
29C
29C
29C
Suhu Etanol
a. 29 ml
b. 19.3 ml
c. 14.5 ml
d. 11.5 ml
e. 5.8 ml
f. 4.8 ml

Tb(C
)
31C
31C
31C
31C

:
: 32 C
: 32 C
: 30 C
: 32 C
: 33 C
: 31 C

Suhu Campuran

10

Tc(C)

Td(C)

Te(C)

31C
31C
31C
31C

32C
31C
31C
31C

31C
32C
32C
31C

Tf(C
)
31C
31C
31C
31C

t(menit Ta(C) Tb(C) Tc(C) Td(C Te(C) Tf(C)


)
)

33 C 34(C) 35(C) 35(C) 33(C) 33(C)


1
32 C 34(C) 35(C) 36(C) 33(C) 33(C)
1
32 C 34(C) 35(C) 35(C) 33(C) 33(C)
2
32 C 34(C) 35(C) 35(C) 33(C) 33(C)
2
32 C 34(C) 34(C) 35(C) 33(C) 33(C)
3
32 C 34(C) 34(C) 35(C) 33(C) 33(C)
3
32 C 34(C) 34(C) 34(C) 33(C) 33(C)
4
32 C 34(C) 34(C) 34(C) 33(C) 33(C)
3. Penentuan kalor penetralan HCL dan NaOH
V HCL = 20 mL
V NaOH = 20 mL
T HCL = 30 C
T NaOH = 31 C
Waktu (menit)

Suhu (C)

37 C
1
37 C
1
36 C
2
36 C
2
36 C
3
35 C
3
35 C
4
35 C
4
35 C
5
35 C
4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOH
V NaOH = 20 mL
V CH3COOH = 20 mL
T NaOH = 31 C
T CH3COOH = 33 C
Waktu (menit)

Suhu (C)

1
1
2
2
3
3
4
4
5

31 C
30 C
30 C
30 C
30 C
30 C
30.2 C
30.1 C
30 C
30 C

11

Perhitungan :
1. Penentuan tetapan kalorimeter
Dik : V1 = Vair dingin
= 20 mL
V2 = Vair panas
= 20 mL
T1 = Tair dingin
= 28c = 28 + 273 = 301K
T2 = Tair panas
= 42c = 42 = 273 = 315 K
air = massa jenis air
= 1 gr/mL
Sair = kalor jenis
= 4.2 J/gr.k
1. Penentuan suhu setiap 10 menit
t (waktu)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

T (c)
34c
33c
32c
32c
32c
31c
31c
31c
31c
31c

T (K)
307K
306K
305K
305K
305K
304K
304K
304K
304K
304K

a. Menghitung massa air dingin


Ma1 = Va1 x air
= 20 mL x 1 gr/mL
= 20 gr
b. Menghitung massa air panas
Ma2 = Va2 x air
= 20 mL x 1 gr/mL
= 20 gr
c. Menghitung suhu campuran
310K + 309K + 309K + 309K + 308K+ 308K+ 308K+ 308K+
308K+ 307K

Tcamp = T =

T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8+T 9+T 10


10

12

=
307 +306+305+305+305+304 +304+ 304+304+ 304
10
3048
= 10
= 304,8K
d. Menghitung perubahan air dingin
T1 = Tcamp T1
= 304.8K - 301K
= 3.8 k
e. Menghitung perubahan air panas
T2 = T2 - Tcamp
= 315K -304.8K
= 10.2 k
f. Menghitung kalor yang diserap air dingin
Q1 = Ma1 x S x T1
= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 3.8 k
= 285.6 J
g. Menghitung kalor yang diserap air panas
Q2 = Ma2 x S x T2
= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 10.2 k
= 856.8 J
h. Menghitung kalor yang diterima kalorimeter
Q3 = Q2 - Q1
= 856.8 J 285.6 J
= 571.2 J
i. Menghitung tetapan kalor
Q3

K T 1
=

571.2 J
3.8 J

= 150.3 J/k
j. Grafik hubungan antara temperatur (suhu) dengan selang waktu

13

308
307
306
T (C) 305
304
303
302
0

10

t (menit)

2. Penentuan kalor penetralan etanol dan air


a. Untuk campuran air 18 mL dengan etanol 29 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair

= 18 mL
= 29 mL
= 1 gr/Ml
= 4.2 J/gr.k
= 0.79 gr/mL
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4

302+302+302+302
4

= 302 K
Tetanol

= 32C +273 K
= 305 K

Menghitung massa air


Mair = Vair x air
= 18 mL x 1 gr/mL
= 18 gr
Menghitung massa etanol

14

12

Metanol = Vetanolx etanol


= 29 mL x0.79 gr/mL
= 22.91 gr
Menghitung suhu campuran
T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8
Tcamp = T =
8

306 +305+305+305+305+305+305+ 305


8

2441
8

= 305.125 K
T1 = Tcamp - Tair
= 305.125 K 302 K
= 3.125 K
T2 = Tcamp Tetanol
= 305.125 K 305 K
= 0,125 K
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 18 gr x 4.2 J/gr.k x 3.125 k
= 236.25 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 22.91 gr x 1.92 J/gr.k x 0,125 K
= 5.4984 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/K x 0,125 K
= 18.78 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 236.25 J + 5.4984 J + 150.425 J

15

k : 150,3 J/K

= 392.1698 J
Entalpi pelarut (H1)
qL
H1 = 29 /58
=

392.1698 x 58
29

= 784.3396 Joule
b. Untuk campuran air 27 ml dengan etanol 19.3 ml
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair

= 27 mL
= 19.3 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.k
= 0.79 gr/mL
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4

304 +304+304 +304


4

1216
4

= 304 K
Tetanol

= 32C + 273 K
= 305 K

Menghitung massa air


Mair = Vair x air
= 27 mL x 1 gr/mL
= 27 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanolx etanol

16

= 19.3 mL x0.79 gr/mL


= 15.247 gr
Menghitung suhu campuran
T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8
Tcamp = T =
8

307 +307+307+307+ 30+307+307+307


8

2456
8

= 307 K
T1 = Tcamp - Tair
= 307 k 304 k
=3K
T2 = Tcamp Tetanol
= 307 K 305 K
=2K
Kalor yang diserap air (Qa)
Qa = Ma1 x S x T1
= 27 gr x 4.2 J/gr.k x 3 k
= 340.2 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
Qe = Ma1 x S x T1
= 15.247 gr x 1.92 J/gr.k x 2 K
= 58.548 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k + 2 k
= 300.6 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 340.2 J + 58.548 J + 300.6 J

17

k :150,3 J/k

= 679.348 J
Entalpi pelarut (H1)
qL
H1 = 29 /58
=

679.348 x 58
29

= 1398.696 Joule
c. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair

= 36 mL
= 14.5 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4

304 +304+304 +304


4

1216
4

= 304 K
Tetanol

= 30C + 273 k
= 303 K

Menghitung massa air


Mair = Vair x air
= 36 mL x 1 gr/mL
= 36 gr
Menghitung massa etanol

18

Metanol = Vetanolx etanol


= 14.5 mL x0.79 gr/mL
= 11.455 gr
Menghitung suhu campuran
T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8
Tcamp = T =
8

308+ 308+ 308+308+307+307+ 307+307


8

2460
8

= 307.5 K
T1 = Tcamp - Tair
= 307.5 k 304 k
= 3.5 k
T2 = Tcamp - Tair
= 307.5 k 303 k
= 4.5 k
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.5 k
= 529.2 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 11.455 gr x 1.92 J/gr.k x 4.5 k
= 98.97 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 4.5 k
= 676.35 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 529.2 J + 98.97 J + 676.35 J

19

k : 150.3 J/k

= 1304.52 J
Entalpi pelarut (H1)
Q1
H1 = 29 /58
=

1304.52 x 58
29

= 2606.04 Joule
d. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair

= 36 mL
= 11.5 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4

305+ 304+304+ 304


4

1217
4

= 304.25 K
Tetanol

= 32C + 273 k
= 305 K

Menghitung massa air


Mair = Vair x air
= 36 mL x 1 gr/mL
= 36 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanolx etanol

20

= 11.5 mL x0.79 gr/mL


= 9.08 gr
Menghitung suhu campuran
T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8
Tcamp = T =
8

308+ 309+ 308+308+308+308+307+ 307


8

2463
8

= 307.87 K
T1 = Tcamp - Tair
= 307.87 k 304.25 k
= 3.62 k
T2 = Tcamp - Tair
= 307.87 k 305 k
= 2.87 k
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.62 k
= 547.34 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 9.08 gr x 1.92 J/gr.k x 2.87 k
= 50.03 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 2.87 k
= 431.36 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 547.34 J + 50.03 J + 431.36 J
= 1028.73 J

21

k : 150.3 J/k

Entalpi pelarut (H1)


Q1
H1 = 29 /58
=

1028.73 x 58
29

= 2412.194 Joule
e. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair

= 36 mL
= 5.8 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4

304 +305+305+304
4

1218
4

= 304.5 K
Tetanol = 33C + 273 k
= 305 K
Menghitung massa air
Mair = Vair x air
= 36 mL x 1 gr/mL
= 36 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanolx etanol
= 5.8 mL x0.79 gr/mL

22

= 4.58 gr
Menghitung suhu campuran
T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8
Tcamp = T =
8

305+ 305+ 305+305+305+305+305+305


8

2440
8

= 305 K
T1 = Tcamp - Tair
= 305 K 304.5 K
= 1K
T2 = Tcamp - Tair
= 305 K 305 K
=0K
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 1 K
= 151.2 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 4.58 gr x 1.92 J/gr.k x 0 k
=0J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 0 K
=0J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 151.2 J + 0 J + 0 J
= 151.2 J
Entalpi pelarut (H1)

23

k : 150.3 J/k

H1 =
=

Q1
29 /58
151.2 x 58
29

= 302.4 Joule
f. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mL
Dik : Vair
Vetanol
air
Sair
etanol
Setanol
Tair

= 45 mL
= 4.8 mL
= 1 gr/mL
= 4.2 J/gr.K
= 0.79 gr/ml
= 1.92 J/gr.k
T 1+ T 2+T 3+T 4
= T =
4

304 +304+304 +304


4

1216
4

= 304 K
Tetanol

= 31C + 273 k
= 304 K

Menghitung massa air


Mair = Vair x air
= 45 mL x 1 gr/mL
= 45 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanolx etanol
= 4.8 mL x0.79 gr/mL
= 3.792 gr

24

Menghitung suhu campuran


T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8
Tcamp = T =
8

305+ 305+ 305+305+305+305+305+305


8

2440
8

= 305 K
T1 = Tcamp - Tair
= 305 k 304 k
=1k
T2 = Tcamp - Tair
= 305 k 304 k
=1k
Kalor yang diserap air (Qa)
qa = Ma1 x S x T1
= 45 gr x 4.2 J/gr.k x 1 k
= 189 J
Kalor yang diserap etanol (Qe)
qe = Ma1 x S x T2
= 3.792 gr x 1.92 J/gr.k x 1 k
= 7.280 J
Kalor yang diserap kalorimeter
qk = K x T2
= 150.3 J/k x 1 k
= 150.3 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)
qL = qair + qetanol + qk
= 189 J + 7.280 J + 150.3 J
= 346.58 J
Entalpi pelarut (H1)
ql
H1 = 29 /58

25

k : 150.3 J/k

346.58 x 58
29

= 693.16 Joule
2. Pengolahan data untuk table
a. Untuk campuran 18 mL dan 29 Ml
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanoL
Tm1 =
2
=

302 K +305 K
2

= 303.5 K
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 305.125 K 303.5 k
= 1.625 k
gr air
Vair x air
Mol akhir = mr air =
mr air
18 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol

Mol etanol =

= 1 mol
gr etanol
mr etanol =
=

Vetanol x etanol
mr eta nol

29 mL x 0.79 gr /mL
46 gr /mol

= 0.49 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
1
:
0,49
= 2.04 mol
b. Untuk campuran air 27 mL dengan etanol 19.3 Ml
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=

304 K+ 305 K
2

= 304.5 K
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
=307 K 304.5 K
= 2.5 k

26

Mol akhir

gr air
mr air
=

Mol etanol =

Vair x air
mr air

27 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol

= 1.5 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
=
mr etanol
mr etanol
=

19.3 mL x 0.79 gr /mL


46 gr /mol

= 0.33 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
1.5
:
0.33
= 4.54 mol
c. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5mL
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=

304 K+ 303 K
2

= 303.5 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 307.5 k 303 k
= 4.5 k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=

Mol etanol =

36 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol

= 2 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
mr etanol =
mr etanol
=

14.5 mL x 0.79 gr /mL


46 gr /mol

= 0.24 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2
:
0.24
= 8.3 mol
d. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mL

27

Perubahan suhu mula-mula (Tm1)


T air T etanol
Tm1 =
2
=

304.25 K +305 K
2

= 304.62 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 307.87 K 304.62 K
= 3.25 k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=

Mol etanol =

36 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol

= 2 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
mr etanol =
mr etanol
=

11.5 mL x 0.79 gr /mL


46 gr /mol

= 0.19 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2
:
0.19
= 10.52 mol
e. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mL
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=

304.5 K +305 K
2

= 304.75 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 305 k 304.75 k
= 0.25 k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=

28

36 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol

Mol etanol =

= 2 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
=
mr etanol
mr etanol
=

5.8 mL x 0.79 gr /mL


46 gr /mol

= 0.09 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2
:
0.09
= 22.2 mol
f. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mL
Perubahan suhu mula-mula (Tm1)
T air T etanol
Tm1 =
2
=

304 K+ 304 K
2

= 304 k
Perubahan suhu akhir (T a1)
T a1 = Tcamp Tm1
= 305 k 304 k
=1k
gr air
Vair x air
Mol air
= mr air =
mr air
=

Mol etanol =

45 mL x 1 gr /mL
18 gr /mol

= 2.5 mol
gr etanol
Vetanol x etanol
mr etanol =
mr etanol
=

4.8 mL x 0.79 gr /mL


46 gr /mol

= 0.08 mol
Perbandingan mol air dengan etanol
Mol air
:
Mol etanol
2.5
:
0.08
= 31.25 mol
Grafik H terhadap perbandingan mol air : mol etanol

29

3000
2500
2000
H (J) 1500
1000
500
0
0

10

15

20

25

30

35

Perbaningan mol (mol)

3.

Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH


Dik : L = 1.03 gr/mL
SL = 3.96 J/gr.K
Dit : kalor penetralan.?
Suhu mula-mula (Tm)
T HCl+ T NaOH
Tm =
2
=

303+ 304
2

= 303.5 K
Suhu akhir (Ta)

Ta

T
n

T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8+T 9+T 10


10

310+ 310+ 309+ 309+309+308+308+308+308+308


10

3087
10

30

= 308.7 K
Perubahan suhu akhir
Ta = Ta Tm
= 308.7 K 303.5 K
= 5.2 k
Massa larutan = V1 x 1
= 20 mL x 1.03 gr/mL = 20,6 gr
Kalor yang diserap (Q1)
qL = massa larutan x S x Ta
= 20.6 gr x 3.96 J/gr.k x 5.2 k
= 424.19 J
Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)
q2 = K x qL
k : 150.3 J/k
= 150.3 J/k x 424.19 J
= 63755.75 J
Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)
q3 = q1 + q2
= 424.19 J + 63755.75 J
= 64179.94 J
Kalor penetralan
Q3
Q = mol larutan

mol
larutan
massalarutan
Mr NaOH + Mr HCl
=

64179.94 J
0.26 mol

20.6 gr
40 gr /mol+36.5 gr /mol
= 246845.92 Joule
= 0.26 mol
Grafik suhu terhadap waktu
4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOH
Dik : L = 1.089 gr/mL
SL = 4.02 J/gr.K
Dit : kalor penetralan.?
Suhu mula-mula (Tm)

31

Tm =
=

T NaOH + TCH 3 COOH


2
304 K+ 306 K
2

= 305 K
Suhu akhir (Ta)

Ta

T
n

T 1+ T 2+T 3+T 4+T 5+T 6+T 7+T 8+T 9+T 10


10
=
304 +3 03+303+303+303+ 303+ 303,2+ 303.1+303+ 303
10

3031.3
10

= 303.13 K
Perubahan suhu akhir
Ta = Ta Tm
= 303.13 K 305 K
= -1.87 k
Massa larutan = V1 x 1
= 20 mL x1.089 gr/mL = 21, 78 gr
Kalor yang diserap (Q1)
q1 = massa larutan x S x Ta
= 21.78 gr x 4.02 J/gr.k x -1.87 k
= -163.72 J
Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)
q2 = K x q1
k : 150.3 J/k
= 150.3 J/k x -1.87 J
= - 281.06 J
Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)
q3 = q1 + q2

32

= -163.72 J + (- 281.06 J)
= - 444.78 J
Kalor penetralan
Q3
Q = mol larutan

mol

larutan

massalarutan
Mr NaOH + Mr HCl
=

444.78 J
0.28 mol

21.78 gr
40 gr /mol+36.5 gr /mol
= - 1588.5 Joule

= 0.28 mol

33

G. Pembahasan
Termokimia mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia.
Pelajarilah hukum-hukum termodinamika dari buku-buku sumber yang ada.
Dalam percobaan ini, perubahan kalor yang dipelajari pada tekanan osmotic. Jadi,
perubahan kalor yang ditentukan adalah perubahan entalpi (H). Apabila sistem
yang kita pelajari hanya menyangkut zat padat dari zat cair saja, maka yang
bersangkutan dengan sistem tersebut (=p. V), dapat diabaikan. Oleh karena itu
perubahan entalpi (H) dan perubahan energi dalam (U). Dalam hal ini adalah
identik.
Jumlah perubahan kalor sebagai hasil reaksi kimia dapat diukur dalam satu
kalorimeter (yang diukur dalam temperatur). Kalorimeter terdiri dari suatu tabung
yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada pertukaran atau perpindahan
kalor denagn sekelilingnya, walaupun ada pertukaran kalor kecil mungkin
sehingga dapat diabaikan. Sebagai kalorimeter yang sederhana dapat digunakan
botol termus gelas kimia yang dihubungkan atau dibungkus busa plastic, akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa ada pertukaran kalor antara kalorimeter dan
isinya, sehingga perlu menera kalorimeter, seteliti mungkin sesuai dengan
persoalan yang dipelajari. Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk kenaikan
suhunya sebesar satu derajad disebut tetapan kalorimeter.

34

1. Penentuan tetapan kalorimeter


Hal yang pertama dilakukan adalah menyediakan air sebanyak 20 mL pada
2 media,yang satu untuk dipanaskan. Memasukan air 20 mL kedalam kalorimeter
dengan menggunakan buret,lalu dicatac temperatunya. Kemudian air satunya
dimasukan kedalam gelas kimia,lalu dipanaskan 10 derajad diatas temperature
kamar, lalu dicatat temperaturnya. Setelah itu dicampurkan air panas tadi kedalam
kalorimeter, kemudian diaduk setelah itu diamati temperaturnya selama 10 menit
dalam selang waktu 1 menit, maka akan terjadi perubahan suhu.

2. Penentuan kalor pelarutan etanol dan air


Jika etanol di larutkan dalam air, maka akan dilepaskan sejumlah kalor.
Besarnya perubahan kalor bergantung pada kosentrasi awal dan kosentrasi akhir
larutan yang terbentuk. Aecara teoritis, perubahan kalor terbesar maksimum,
terjadi jika etanol dilarutkan dalam volume air yang terhingga. Kalor ini disebut
kalor pelarutan atau entalpi pelarutan.
Dalam percobaan ini tiga kali dilakukan dengan volume air dan volume
etanol yang berbeda-beda. Pada air volumenya 36 mL dengan etanol 11.5 mL, air
dimasukan kedalam kalorimeter denagn menggunakan buret, kemudian mengukur
temperatue air dalam kalorimeter serlama 2 menit dalam selang waktu meni.
Lalu kalorimeter tempratur etanol dalam buret ke dua,masukan 11.5 mL etanol
kedalam kalorimeter, setelah itu mengocok campuran dalam kalorimeter, dan
mencatat waktunya selama 4 menit denagn selang waktu menit, maka akan
terjadi perubahan suhu.
Untuk percobaan kedua dan ketiga pada air yang volumenya 36 mL
dengan etanol 5.8 mL dan air yang volumenya 45 mL dengan etanol 4.8 mL,
caranya seperti diatas. Setelah itu membuat grafik H terhadap perbandingan mol
air dengan etanol.
3. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
Langkah pertama menyediakan HCl 20 mL 2 M dengan NaOH 2.05 mL.
Kemudian HCl dimasukan kedalam kalorimeter, lalu mencatat temperaturnya,
setelah itu NaOH dicatat temperaturnya diatur sedemikian rupa sehingga sama

35

dengan HCl, lalu basa atau NaOH dicampurkan kedalam kalorimeter dan
mencatat temperaturnya selama 5 menit dalam selang waktu menit, akan terjadi
perubahan suhu.

H. Kesimpulan
1. Bahwa Setiap reaksi kimia selalu dipengaruhi oleh energi dan dalam
reaksi kimia akan terjadi penyerapan energi dan pelepasan energi
2. Terjadi perubahan entalpi pada setiap reaksi
I. Kemungkinan kesalahan
1. Kurang telitinya praktikan dalam menentukan nilai pada thermometer.
2. Kurang telitinya praktikan dalam mengukur air, etanol, HCl dan
NaOH

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts. Third

36

Edition. Boston: Mc Graw-Hill.


Goldberg, David E . 2004. Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. New
York The McGraw Hill Companies, Inc.
Heyworth, Rex. 1990. Chemistry A New Approach. Hongkong: Macmillan
Publishers (HK) Limited.
Hill, John W. , and Kolb, Doris K. 1998. Chemistry for Changing Times. Eighth
Edition. London: Prentice Hall International (UK) Limited.
http://www.google.co.id/#q=termokimia&hl=id&biw=1126&bih=636&ei=hkb3T
KblHZDQrQe2k7nvDw&start=10&sa=N&fp=6d1d5e09d1ea4a8f

37

Anda mungkin juga menyukai