RIFKA WIKAMTO
H1A 008 006
PENDAHULUAN
Katarak adalah kekeruhan pada lensa. Katarak umumnya merupakan
penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga diakibatkan oleh trauma, toksin,
obat-obatan, kelainan sistemik atau metabolik, kelainan kongenital dan penyulit
mata
lokal
menahun.
Bermacam-macam
penyakit
mata
yang
dapat
akibat
penuaan
merupakan
penyebab
umum
gangguan
LAPORAN KASUS
1. Identitas pasien
Nama
: Ny.N
Umur
: 57 tahun
: Islam
Alamat
: Perumnas, Mataram
mata kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien menjalani operasi katarak mata kiri pada hari Kamis tanggal 26 April 2012
di RSU Kota Mataram. Sebelum menjalani operasi, pasien mengeluhkan kedua
matanya kabur sejak lama. Pada tanggal 10 Mei 2012 pasien datang kontrol
kembali.
Pasien
mengeluhkan
penglihatannya
masih
kabur
dan
ingin
menggunakan kacamata.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma pada mata (-)
3. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
KU
: Baik
Kesadaran/GCS
: Compos mentis/E4V5M6
Status Lokalis
No
1.
2.
Pemeriksaan
Visus
Gerakan bola mata
Mata Kanan
Mata Kiri
Naturalis
20/100
20/200
Pinhole
Tetap
20/30 f-1
Palpebra superior
Edema
(-)
(-)
Hematoma
(-)
(-)
Ada, pertumbuhan
Ada, pertumbuhan
normal
normal
Sikatrik
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Hematoma
(-)
(-)
Ada, pertumbuhan
Ada, pertumbuhan
normal
normal
Hiperemi
(-)
(-)
Hiperemi
(-)
(-)
Silia
4.
Palpebra Inferior
Silia
5.
Konjungtiva palpebra
Superior
Inferior
Konjungtiva bulbi
Injeksi konjungtiva
(-)
(+)
Injeksi silier
(-)
(+)
Kejernihan
Infiltrat
(-)
(+)
Benda asing
(-)
(-)
Dalam
(-)
(-)
Dalam
(-)
(-)
Coklat
Regular
(-)
Coklat
Regular
(-)
Bulat, Reguler, 3 mm
Bulat, Reguler, 3 mm
Refleks langsung
(-)
(-)
(-)
(-)
11. Lensa
Kejernihan
Iris Shadow
Keruh
(+)
Jernih
(-)
Kesan lunak
Kesan lunak
7.
8.
9.
Kornea
10. Pupil
Warna
Struktur
Sinekia
Bentuk
IDENTIFIKASI MASALAH
Daftar masalah yang terjadi pada pasien adalah :
1. Penglihatan kabur pada kedua mata yang berlangsung sejak lama
2. Lensa keruh
3. Iris shadow positif
ANALISA KASUS
1. Penglihatan kabur pada kedua mata yang berlangsung sejak lama
Penglihatan kabur dapat disebabkan oleh kelainan yang timbul di
sepanjang jaras optik dan jaras visual neurologik. Gangguan pada mata yang
dapat mengaburkan penglihatan adalah kelainan refraksi, ptosis, pengeruhan
atau gangguan media mata, dan gangguan fungsi retina, nervus optikus, atau
jaras visual intrakranial. Penglihatan kabur yang berlangsung sejak lama yang
bisa diartikan berlangsung secara perlahan ini, mengarahkan ke beberapa
diagnosis yaitu kelainan refraksi, glaukoma, retinopati, dan katarak.
Pemeriksaan visus akan membantu menyingkirkan diagnosis kelainan
refraksi karena dengan penggunaan pinhole, visus akan lebih baik. Pada pasien
ini, mata kanan tidak memperlihatkan perbaikan visus walaupun sudah
menggunakan pinhole sehingga kelainan refraksi pada mata kanan dapat
disingkirkan. Pada mata kiri yang telah dilakukan operasi katarak dan ditanam
IOL (pseudofakia), terjadi perbaikan visus dengan menggunakan pinhole.
Untuk
itu,
kemungkinan
kelainan
refraksi
pada
mata
kiri
dapat
dipertimbangkan.
Diagnosis yang masih mungkin untuk mata kanan pasien adalah
glaukoma, retinopati, dan katarak. Pada pemeriksaan TIO per palpasi, tidak
didapatkan kesan peningkatan TIO dan pasien juga tidak mengeluhkan
penyempitan lapang pandang, untuk itu glaukoma dapat disingkirkan untuk
sementara sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pasien menyangkal
memiliki riwayat hipertensi dan kencing manis sehingga retinopati pun dapat
disingkirkan untuk sementara. Diagnosis yang paling mungkin untuk mata
kanan pasien adalah katarak.
2. Lensa keruh
Tatalaksana
Mata kiri diberikan terapi kombinasi steroid dan antibiotik berspektrum
luas 4 kali sehari sebanyak 1 tetes untuk mengurangi injeksi konjungtiva
dan mencegah infeksi paska operasi katarak
6. KIE
Pasien diminta untuk bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan
atau mengangkat benda berat selama sekitar satu bulan setelah operasi katarak.
7. Prognosis
Ad vitam bonam
Ad fungsionam bonam
Ad sanationam dubiosan
RINGKASAN AKHIR
Pasien perempuan berusia 57 tahun datang ke RSU kota Mataram untuk
kontrol setelah menjalani operasi katarak pada mata kiri dua minggu yang lalu.
Pasien mengeluhkan matanya masih kabur dan ingin menggunakan kacamata agar
penglihatannya dapat membaik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: VOD : 20/100 dan VOS: 20/200 PH
20/30 f-1, lensa mata kanan keruh dengan iris shadow positif, dan terdapat injeksi
konjungtiva dan injeksi siliar pada mata kiri.
Pasien didiagnosis pseudofakia mata kiri dan katarak imatur mata kanan.
Rencana pemeriksaan lanjutan yaitu pengukuran tekanan intraokular dan
funduskopi. Pasien diminta untuk bergerak dengan hati-hati dan menghindari
peregangan atau mengangkat benda berat selama sekitar satu bulan setelah operasi
katarak. Rencana
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata, Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Perdami.2006. Panduan Manajemen Klinis Perdami, Perdami
Riordan, Paul dkk. 2010. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum, Jakarta; EGC