Manajemen sumber daya manusia ini merupakan salah satu fungsi atau bagian dari
manajemen yang hampir selalu ada dalam setiap organisasi. Manajemen ini
mempunyai sebutan lain di beberapa organisasi misalnya bagian personalia, bagian
sumber daya manusia, HRD (Human Resources Development), HRM (Human
Resource Management), HC (Human Capital) dan lain-lain. Walaupun tidak selalu
memiliki sebutan yang sama, fungsi dari bagian organisasi tersebut tetaplah sama
seperti manajemen sumber daya manusia secara umum.
Mengapa Manajemen sumber daya manusia dianggap penting?
Manajemen sumber daya manusia ini merupakan salah satu bagian yang penting
dalam suatu organisasi karena adanya kegiatan-kegiatan selecting, training, dan
evaluating. Memilih dan menyeleksi karyawan baru, kemudian memberi pelatihan
bagi karyawan yang telah diterima, serta mengevaluasi kerjanya. Lalu, SDM
berfungsi sebagai strategic tool, yaitu sarana untuk mencapai tujuan organisasi.
Suatu organisasi memiliki keunggulan kompetitif ketika organisasi tersebut mampu
menjalankan praktik kinerja sdm sehingga menjadi lebih baik. Misalnya seperti
Kementerian Keuangan yang mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan
dengan Pemerintah Daerah, baik dari segi perekrutan, standar kompetensi maupun
dari segi standar kelulusan.
Salah satu bentuk nyatanya ada pada suatu majalah yang setiap tahunnya
membuat artikel mengenai 100 tempat kerja terfavorit dimana yang menduduki
tempat pertama adalah perusahaan google, yang kinerja organisasinya melampaui
kinerja suatu barisan saham terbaik (S&P 500) yang merupakan perusahaan dengan
modal terbesar. Ini berarti kedudukan sdm dapat lebih penting daripada uang, sdm
merupakan senjata utama untuk meningkatkan performa manajemen organisasi.
Film the internship merupakan kejadian yang nyata terjadi dalam kehidupan
dimana perusahaan sangat memerhatikan kenyamanan dan fasilitas karyawan,
yang berarti sdm memang sudah menjadi asset yang sangat berharga bagi suatu
perusahaan.
Seperti yang dijelaskan dalam buku Stephen P. Robbins dan Mary Coulter praktik
manajemen SDM terbukti mempunyai dampak yang besar pada kinerja organisasi
dilihat dari studi yang dilakukan dengan melihat hubungan antara kebijakan dan
praktik manajemen sdm dan kinerja organisasi telah ditemukan adanya dampak
positif dari kebijakan dan praktik tertentu pada kinerja organisasi. Dengan
memperbaiki praktik manajemen sdm dapat meningkatkan nilai pasar hingga 30
persen, istilah yang biasa digunakan untuk hasil seperti ini adalah praktik kerja
berkinerja tinggi. Praktik kerja berkinerja tinggi ini merupakan sejumlah praktik
kerja yang dapat menghasilkan kinerja individu dan organisasi yang tinggi. Contoh
praktik kerja berkinerja tinggi, antara lain :
a. Tim- tim kerja yang mengarahkan diri sndiri; karyawan diberi kebebasan
dalam melaksanakan tugas mereka
b. Rotasi jabatan; adanya job enrichment dan job enlargement untuk mencegah
karyawan agar tidak merasa jenuh
c. Pelatihan keterampilan yang tinggi tingkatannya
d. Kelompok kelompok pemecah masalah; adanya komunikasi yang terbuka,
semua karyawan terlibat dalam penyelesaian masalah
e. Proses dan prosedur manajemen mutu terpadu (TQM); contoh di Indonesia
seperti ISO
f. Mendorong perilaku yang inovatif dan kreatif
g. Keterlibatan dan pelatihan karyawan secara luas
h. Pelaksanaan saran-saran karyawan
i. Upah berubah-ubah berdasarkan kinerja; insentif diberikan sesuai dengan
kinerja yang diberikan
j. Pelatihan dan pembinaan
k. Banyak sekali berbagi informasi
l. Menggunakan survey sikap karyawan
m. Integrasi lintas fungsi
n. Prosedur perekrutan dan seleksi karyawan yang menyeluruh
Perencana
an SDM
Orientasi
Manajeme
n Kinerja
Perekruta
n
Penguran
gan
Pelatihan
Kompensasi
dan Tunjangan
Penyelesa
ian
Dari bagan tersebut bisa kita lihat bahwa proses manajemen SDM dipengaruhi oleh
lingkungan, diantaranya :
a. Serikat buruh
Serikat buruh adalah organisasi yang mewakili para pekerja dan berusaha
melindungi kepentingan mereka melalui tawar-menawar kolektif. Jadi, ada
provokator demo yang menjadi perwakilan bagi para pekerja untuk
menyampaikan pendapat mereka karena adanya hierarki pegawai yang tidak
memungkinkan seluruh karyawan untuk dapat menyampaikan secara
langsung pendapat yang ingin disampaikan. Serikat buruh ini dari sisi
positifnya berfungsi untuk melindungi kepentingan para pekerja agar suatu
organisasi tidak bisa berlaku semena-mena terhadap karyawannya. Namun
dari sisi negatifnya adalah adanya suatu demonstrasi yang sebenarnya tidak
perlu dilakukan karena dapat memberikan dampak yang lebih buruk seperti
karyawan menjadi malas bekerja, peralatan rusak dll.
b. Peraturan perundang-undangan pemerintah
Lingkungan lain yang harus dihadapi oleh organisasi adalah peraturan yang
berlaku di Negara tersebut. Akibatnya, pimpinan organisasi harus menjamin
adanya peluang kerja yang sama bagi pelamar kerja dan karyawan yang ada.
Keputusan-keputusan yang menyangkut siapa yang akan dipekerjakan atau
karyawan mana yang akan dipilih untuk mengikuti sebuah program tanpa
memandang ras, jenis kelamin, umur, warna kulit dsb. Perkecualian dapat
terjadi hanya jika situasi khusus muncul, misalnya departemen emadam
kebakaran dapat menolak lamaran pencari kerja yang memakai kursi roda,
tetapi jika orang tersebut melamar untuk tugas di meja kantor, kecacatan itu
tidak dapat dijadikan alasan untuk pemekerjaan. Peraturan yang berlaku
misalnya di Indonesia, organisasi di Indonesia harus menghadapi UU
Ketenagakerjaan dimana salah satunya mengatur tentang jam kerja
karyawan, moratorium, pemberian THR dll.
Dimanapun organisasi itu berdiri pasti selalu dihadapkan dengan
government laws sehingga kebijakan yang dibuat dalam organisasi
tersebut harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Berusaha untuk menyeimbangkan peraturan perundang-undangan yang
harus dan tidak harus itu sering termasuk ke dalam tindakan afirmatif.
Banyak organisasi mempunyai berbagai program tindakan afirmatif untuk
menjamin agar berbagai keputusan dan praktiknya mendorong pemberian
pekerjaan, perbaikan, dan mempertahankan anggota-anggota sejumlah
kelompok yang dilindungi, misalnya kaum minoritas dan kaum wanita.
Para manajer tidak sepenuhnya bebas memilih siapa yang akan dipekerjakan,
dipromosikan atau dipecat. Meskipun peraturan perundang-undangan
pemerintah telah sangat membantu mengurangi diskriminasi dan praktikpraktik pemekerjaan yang tidak adil, pada waktu yang sama, peraturan
tersebut juga mengurangi kekuasaan manajer terhadap sejumlah keputusan
sumber daya manusia.
Setelah membahas mengenai lingkungan yang dihadapi dalam proses manajemen
sdm, mari kita memerinci lebih dalam mengenai proses manajemen sdm sebagai
berikut.
1) Perencanaan sdm
Yang dilakukan dalam perencanaan sdm adalah memastikan bahwa
organisasi mempunyai jumlah orang yang tepat dan jenis orang yang tepat
dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan secara efektif dan efisien,
biasanya di Indonesia menggunakan mekanisme analisis beban kerja.
Perencanaan sdm dapat diringkas menjadi tiga langkah: (1) menilai sdm yang
ada sekarang, (2) menilai kebutuhan sdm di masa depan, dan (3) menyusun
program untuk memenuhi kebuutuuhan di masa depan.
Melakukan penilaian
Yang pertama dilakukan yaitu analisis pekerjaan, yakni penilaian yang
mendefinisikan berbagai pekerjaan dan perilaku yang perlu untuk
melaksanakan perkerjaan tersebut. Informasi untuk analisis pekerjaan ini
dikumpulkan dengan metode: secara langsung meneliti atau mengawasi
individu ketika bekerja, mewawancarai secara individu atau dalam kelompok,
menyuruh karyawan menyelesaikan kuesioner yang terstruktur, dll. Dengan
informasi tersebut, para manajer dapat membuat deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatan. Deskripsi jabatan adalah pernyataan tertulis mengenai
apa yang dikerjakan pemegang jabatan, bagaimana cara mengerjakan
pekerjaan itu, dan mengapa itu dilakukan. Contohnya pramugari, membantu
menempatkan barang dalam bagasi, mengecek banyaknya penumpang
dalam pesawat, sebagai penunjuk keselamatan, dll. Sedangkan spesifikasi
jabatan menyatakan kualifikasi minimum diterima yang harus dimiliki
seseorang untuk menjalankan pekerjaan tertentu secara berhasil. Spesifikasi
jabatan mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjan secara efektif. Contohnya pramugari,
tinggi badan minimal 160 cm, berpenampilan menarik, memiliki nilai toef
minimal 500, dll. Deskripsi dan spesifikasi jabatan merupakan dokumen yang
penting bagi para manajer untuk merekrut dan memilih.
2) Perekrutan dan pengurangan
Perekrutan yakni proses mencari, mengidentifikasi, dan menarik calon yang
berkemampuan. Bakal calon karyawan dapat ditemukan melalui beberapa
sumber, diantaranya mencari didalam; iklan; rujukan karyawan; badan-badan
penempatan tenaga kerja pemerintah dan swasta; penempatan kerja melalui
sekolah; jasa-jasa bantuan sementara;, penyewaan tenaga kerja dan
Menolak
Keputusan Benar
Kesalahan
Menolak
Kesalahan Menerima
Keputusan Benar