1.

Audit laporan keuangan adalah salah satu bentuk jasa atestasi dimana
auditor akan mengeluarkan suatu laporan tertulis yang di dalamnya berisi
opini audit apakah laporan keuangan suatu perusahaan sudah sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi. Ketika menyajikan informasi di dalam laporan
keuangannya, klien akan membuat berbagai macam pernyataan mengenai
kondisi keuangan dan hasil dari kegiatan operasional. Pihak eksternal yang
bergantung pada laporan keuangan tersebut untuk membuat suatu
keputusan bisnis, melihat laporan auditor untuk mengetahui keandalan
laporan keuangan tersebut.
Review dari suatu laporan keuangan adalah bentuk jasa atestasi lain yang
dikakukan oleh auditor. Laporan audit memiliki tingkat jaminan yang lebih
tinggi daripada review. Review menyediakan tingkat jaminan di bawah audit
karena bukti-bukti yang digunakan tidak sebanyak bukti-bukti yang
digunakan dalam melakukan audit.

2.Melalui prosedur-prosedur tersebut, auditor ZZZZ Best Inc. memperoleh

bukti-bukti yang digunakan untuk menarik kesimpulan yang wajar yang

menjadi dasar opini audit. Namun, bukti-bukti ini terbatas berkaitan dengan
faktor-faktor di luar kendali auditor. Keterbatasan yang pertama adalah
ketidakcukupan bukti tersebut untuk mendukung kejadian tersebut,
kenadalan dan keterkaitan antara event dan transaksi. Kertas kerja yang ada
tidak cukup membuktikan event tersebut benar-benar ada. Selain itu,
dibutuhkan juga keterangan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab
terhadap pencatatan dan pengakuan terjadinya event /peristiwa akuntansi
tersebut. Lebih daripada itu, berganutng pada bukti yang disediakan oleh
manajemen sendiri dapat menimbulkan suatu resiko. Auditor harus bekerja
sama dengan pihak ketiga untuk memverifikasi semua pencatatan.
Keterbatasan yang kedua adalah aturan yang diterapkan klien untuk
tidak melakukan inspeksi/ review lebih jauh posisi keuangan perusahaan.
Campur tangan klien ini menyebabkan auditor gagal untuk melakukan

pengungkapan terhadap salah saji atau manipulasi di dalam laporan

keuangan.
Keterbatasan ketiga adalah pertimbangan hubungan antara biaya
memperoleh bukti audit dan kegunaan dari informasi yang diperoleh. Ada
kompromi antara kedua hal tersebut yang mengharuskan auditor untuk
mengevaluasi kedua hal tersebut dengan tujuan untuk mendapat bukti yang
cukup dan andal.