Anda di halaman 1dari 1

TABEL SISTEMATIS REFORMASI HUKUM

DI TURKI

1839

1850

1976

1915

1917

1924

1926

1933-1965

1988-1992

Pada masa Utsmani terjadi perebutan wewenang antara sultan dengan


mufti tentang siapa yang melegitimasi hukum syariah. Akhirnya
muncul dekrit imperium 1839 (hatt-I Syarif) sebagai rezim pondasi
legislatif modern
Pada saat in, Turki mencapai puncak kecemasan dibawah kekuasaan
Utsmani.Turki akhirnya menjadi pusat perdagangan. Untuk itu
mengantisipasi maraknya perdagangan yang tidak terkontrol,
dikeluarkan UU Perdagangan dan Pidana yang rumusannya diambil
dari Hukum Mazhab Hanafi dan Hukum Prancis.
Proses ide awal reformasi hukum dan kodifikasi hukum keluarga
Turki (tapi tidak berhasi sampai tahun 1915). Pada tahun ini lahirlah
UU Sipil Islam atau yang disebut Majllat al-Ahkam al-Adliyah yang
sebagian besar materinya didasarkan pada mazhab Hanafi, sekalipun
belum Konprehensif, karna tidak memasukkan Hukum Keluarga dan
Hukum Waris.
Muncullah Dekrit Kerajaan meroformasikan hukum perkawinan
mazhab Hanafi. Dekrit tersebut berisi perempuan perempuan
diperbolehkan mengupayakan perceraian atas dasar ditinggalkan
suami atau karna penyakit yang dideritanya.
Tahun ini lahirlah UU Perkawinan (qanuuni qaraar huquuq al ilah
alutsmania) 1
Lahir UU keluarga yang merupakan bentuk amandemen terhadap UU
Perkawinan tahun 1917 yang melarang Poligami, menjadikan Suami
dan Istri berkedudukan sama dalam perceraian harus dijatuhkan di
Pengadilan dengan syarat-syarat tertentu.
Terciptalah UU Sipil Turki (The Turkish Civil Code), yang berisi
tentang Hukum Perkawinan (Pertunagan, Umur Pernikahan,
Pembatalan Pernikahan) Perceraian dan Pemisahan, Konpensasi, dan
Hukum Waris.
Proses amandemen terhadap UU Sipil Turki 1926 sebagai wujud
adabtasi undang-undang terhadap tradisi Islam Turki. Hasil
amandemen ini antara lain berkaitan dengan ganti kerugian,
Dispensasi Kawin, Pasangan suami Istri kesempatan untuk
memperbaiki hubungan ketika pisah ranjang, juga menghapuskan
perceraian diluar Pengadilan, serta terjadinya perceraian dipengadilan
yang didasarkan pada kehendak masing-masing pihak. Dan UU ini
tercatat enam Kali amandemen sampai tahun 1965.
Amandemen 1988 memberikan perceraian atas kesepakatan bersama
(divorce by mutual consents), nafkah isttri dan penetapan semntara
selama proses perceraian berlangsung. Amandemen

Undang-undang ini hanya bertahan kurang lebih dua tahun, atau sampi tahun 1919

Anda mungkin juga menyukai