Anda di halaman 1dari 19

IRIGASI DAN BANGUNAN

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

AIR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Air merupakan sumber daya alam yang penting, terbatas dan rentan perlu
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bersama, dengan upaya perlindungan,
pengembangan, penggunaan dan pengendalian yang terarah dan terpadu.Air memegang
peranan penting dalam sejarah peradaban manusia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
pangan nasional dan meminimalkan perbedaan distribusi pengembangan sumber daya
air di daerah- daerah, maka Pemerintah Indonesia telah melaksanakan serangkaian usaha
terus menerus dimana salah satunya adalah pembangunan dibidang pengairan yang
dapat langsung dirasakan oleh masyarakat kecil atau petani dalam memenuhi kebutuhan air
irigasi maupun air baku. Hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat banyak sungai besar
maupun kecil yang menguasai hamir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama petani
sebagai basis dasar negara Agraris.Kebutuhan akan ketersediaan air pada suatu daerah
sangatlah perlu diperhatikan dikarenakan air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia
yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya. Indonesia merupakan daerah yang memiliki
dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Sehingga perlu dikembangkan
potensi - potensi sungai tersebut guna meningkatkan hasil produksi pertanian, salah satunya
dengan membangun bendung.
Bangunan

air

adalah

bangunan

yang

digunakan

untuk memanfaatkan

dan

mengendalikan air di sungai maupun danau.Bentuk dan ukuran bangunan tergantung


kebutuhan, kapasitas maksimum sungai, dana pembangunan dan sifat hidrolik sungai.
Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat lebih masif dan tidak memerlukan segi
keindahan dibanding dengan bangunan-bangunan gedung atau jembatan, dan perencanaan
bangunannya secara detail tidak terlalu halus. Permukaan bangunan air atau bagian depannya
sebaiknya berbentuk lengkung untuk menghindari kontraksi sehingga mempunyai efisiensi
yang tinggi dan mengurangi gerusan lokal (local scoure) di sekililing bangunan atau di hilir
bangunan.
Bangunan air untuk irigasi merupakan bangunan utama yang dibangun di sungai
untuk memenui kebutuhan air irigasi.Jenis bangunan yang dipilih harus disesuaikan dengan
jumlah air yang ada disungai tersebut, sifat hidrolik sungai, daerah yang akan diairi, jenis
tanaman yang akan dikembangkan dan sebagainya.
1
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
Air yang diambil dari sungai harus dapat mengalir secara gravitasi dan harus bisa
mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memunginkan untuk mengukur air
yang masuk irigasi. Mengingat tempat kedudukan lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai
yang ada maka dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama, yaitu:
1. Bangunan Pengambil Bebas
2. Bangunan Bendung
3. Bendungan
1.2 PERMASALAHAN DAN RUANG LINGKUP
Batasan masalah dalam pembuatan makalah

ini adalah

pengertian

bendung,perencanaan bendung serta manfaat dan macam/jenis bendung .


1.3TUJUAN
Tanpa menghilangkan tujuan utama dalam memenuhi tugas mata Kuliah Irigasi dan
Bangunan Air ,yang mana merupakan penilaian dalam tugas individu. Makalah ini disusun
untuk menambah wawasan mahasiswa pada umumnya mengenai Bangunan air Bendung
secara khusus mengetahui :
1. Pengertian perancangan Bendung.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Bendung.
3. Data-data perencanaan bendung.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat yang dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui seberapa besar manfaat perencanaan yang baik dalam pembuatan
Bendungan.
2. Mengetahui kerugian dan keuntungan adanya pengadaan pengumpulan data sebelum
pembangunan infrasturktur Bendungan.
1.5 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang dipakai dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Pengumpulan data teknis.
b.Masukan (input) yang didapat.
c. Literatur.

2
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

IRIGASI DAN BANGUNAN

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

AIR
2012

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN BENDUNGAN


Bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang
sungai atau sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk
mendapatkan tinggi terjun.

Sebuah bendung memiliki fungsi, yaitu untuk meninggikan muka air sungai dan
mengalirkan sebagian aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri sungai untuk
mengalirkannya ke dalam saluran melalui sebuah bangunan pengambilan jaringan irigasi.
Fungsi bendung ini berbeda dengan fungsi bendungan dimana sebuah bendungan berfungsi
sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan waktu air sungai mengalir dalam
jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan. Air yang ditampung di dalam bendungan ini
dipergunakan untuk keperluan irigasi, air minum, industri, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Kelebihan dari sebuah bendungan, yaitu dengan memiliki daya tampung tersebut, sejumlah
3
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
besar air sungai yang melebihi kebutuhan dapat disimpan dalam waduk dan baru dilepas
mengalir ke dalam sungai lagi di hilirnya sesuai dengan kebutuhan saja pada waktu yang
diperlukan.
Bendung juga dapat didefinisikan sebagai bangunan air yang dibangun secara
melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air sungai di sekitarnya naik sampai
ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap ke saluransaluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian (Kartasapoetra, 1991: 37).

Suatu konstruksi sebuah bendung dapat dibuat dari urugan tanah, pasangan batu kali,
dan bronjong atau beton. Sebuah bendung konstruksinya dibuat melintang sungai dan fungsi
utamanya adalah untuk membendung aliran sungai dan menaikkan level atau tingkat muka air
di bagian hulu. Sebelum membangun sebuah konstruksi bendung, terlebih dahulu ditentukan
lokasi atau di bagian sungai mana bendung tersebut akan dibangun. Ini terkait dengan
wilayah atau luas petak-petak sawah yang aliran air irigasinya akan dibantu oleh adanya
konstruksi bendung tersebut. Pemilihan lokasi bendung hendaknya memperhatikan beberapa
hal-hal seperti, wilayah atau topografi daerah yang akan dialiri, topografi lokasi bendung,
keadaan hidrolis aliran sungai, keadaan tanah pondasi, dan lain sebagainya. Selain hal-hal
utama yang telah disebutkan tadi, terdapat pula hal-hal khusus yang harus tetap diperhatikan
sebelum membangun sebuah konstruksi bendung, misalnya konstruksi bendung harus
direncanakan sedemikian rupa agar seluruh daerah dapat dialiri secara proses gravitasi, tinggi
bendung dari dasar sungai tidak lebih dari tujuh meter, saluran induk tidak melewati trase
yang sulit, letak bangunan pengambilan (intake) harus di letakkan sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin kelancaran masuknya air, sebaiknya lokasi bendung itu berada pada alur
4
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
sungai yang lurus, keadaan pondasi cukup baik, tidak menimbulkan genangan yang luas di
udik bendung serta tanggul banjir sependek mungkin, dan pelaksanaan tidak sulit dan biaya
pembangunan tidak mahal. Untuk keperluan perencanaan dan pembangunan suatu konstruksi
bendung, diperlukan pula data-data yang nanti akan dipergunakan untuk menentukan
dimensi, luasan, dan bagian-bagian bendung yang perlu dibangun. Data-data tersebut,
misalnya data topografi, data hidrologi, data morfologi, data geologi, data mekanika tanah,
standar perencanaan (PBI, PKKI, PMI, dll), data lingkungan, dan data ekologi. Selain itu,
diperlukan juga data-data terkait tentang curah hujan di derah tersebut, data debit banjir, dan
data-data lain yang terkait dengan keadaan hidrologis daerah tersebut. Semua data-data ini
dipergunakan untuk perencanaan dan pembangunan sebuah konstruksi bendung.
2.2 BAGIAN BAGIAN BENDUNGAN

Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :


a.

Badan bendungan (body of dams)

Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan


umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu air atau
tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang
5
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini
dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.
b.

Pondasi (foundation)

Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.
b.

Pintu air (gates)

Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang
terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :
a. Daun pintu (gate leaf)

6
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

IRIGASI DAN BANGUNAN

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

AIR
2012
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan
untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air.
b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang
direncanakan.
c. Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk
menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu
air ke dalam konstruksi beton.
d. Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah.
d. Bangunan pelimpah (spill way).
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam
waduk

agar

tidak

membahayakan

keamanan

bendungan.

Bagian-bagian

penting

daribangunan pelimpah :
1)

Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures).


Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan
alirannya kecil tetapi debit airnya besar.

2)

Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood
way).
Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air
tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan.
Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan
sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu,
kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan
topografi setempat.

3)

Bangunan peredam energy (energy dissipator).


Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air
agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah
hilir bangunan pelimpah.

e.

Kanal (canal)
7
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.
f.

Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.

g.

Stilling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.

h.

Katup (kelep, valves)


Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih

tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk membuka, mengatur
dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah melintang atau
memenjang di dalam saluran airnya.
i.

Drainage gallery
Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.

2.3 JENIS JENIS BENDUNGAN


Bendungan juga dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :
a.

Berdasarkan Ukuran

1)

Bendungan besar (large dams)


Menurut ICOLD definisi dari bendungan adalah :

Bendungan yang tingginya lebih dari 15m, diukur dari bagian terbawah pondasi

sampai ke puncak bendungan.


Bendungan yang tingginya antara 10m dan 15m dapat pula disebut dengan bendungan

besar asal memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut :
Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500m.
Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m.
Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m/detik.
Bendungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya (had specially

ifficult foundation problems).


Bendungan di desain tidak seperti biasanya (unusual design).

2)

Bendungan kecil (small dams, weir, bendung)


Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar di sebut

bendungan kecil.
b.

Berdasarkan Tujuan Pembangunannya

Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams)


8
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja.

Bendungan serbaguna (multipurpose dams)


Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan.

c.

Berdasarkan penggunaannya
Bendungan untuk membuat waduk (storage dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada
waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.

Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dams)


Adalah bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat
mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan air.
Bendungan untuk memperlamabat jalannya air (detension dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk memperlamabat aliran air sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir besar. Masih dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu :

Untuk menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran air bagian

hilir.
Untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah
sekitarnya.

d.

Berdasarkan konstruksinya

1)

Bendungan urugan (fill dams, embankment dams)


Menurut ICOLD definisinya adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalian

bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betulbetul bahan pembentuk bendungan asli. Bendungan ini masih dapat dibagi menjadi :

Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams)


Adalah bendungan urugan yang lapisannya sama.

9
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012

Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams)


Adalah bendungan urugan yang terdiri atas beberapa lapisan , yaitu lapisan
kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones, shell), lapisan batu teratur
(rip-rap) dan lapisan pengering (filter zones).

Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face
rockfill dams, dekced rockfill dams)
Adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya
diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap air yang biasa digunakan
adalah aspal dan beton bertulang.

2)

Bendungan beton (concrete dams)


Adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tulangan maupun

tidak. Ini masih dapat dibagi lagi menjadi :

Bendungan beton berdasar berat sendiri (concrete gravity dams)


Adalah bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang
bekerja padanya hanya dengan berat sendiri saja.

Bendungan beton dengan penyangga (concerete butress dams)


Adalah bendungan beton yang mempunyai penyangga untuk menyalurkan
gaya-gaya yang bekerja padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar
sedangkan keadaan geologiya baik.

Bendungan beton berbentuk lengkung (beton berbentuk busur atau concerete


arch dams)
Adalah bendungan beton yang didesain untuk menyalurkan gaya-gaya yang
bekerja padaya lewat abutmen kiri dan abutmen kanan bendungan.

Bendungan beton kombinasi (combination concerete dams, mixed type


concerete

dams).

Adalah merupakan kombinasi anatara lebih dari satu tipe bendungan.


3)

Bendungan lainnya
10
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya : bendungan kayu (timber dams),
bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan
batu (masonry dams).
e.

Berdasarkan fungsinya
1)

Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)


Adalah bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit
air rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara teknis.

2)

Bendungan pengelak (cofferdam)


Adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya bendungan pengelak
pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara teknis.

3)

Bendungan utama (main dam)


Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan
tertentu.

4)

Bendungan sisi ( high level dam )


Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan sisi kanan bendungan
utama yang tinggi puncaknya juga sama. Ini dipakai untuk membuat proyek
seoptimal-optimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada bendungan utama
diperoleh hasil yang sebesar-besarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan
atau sisi kanan.

5)

Bendungan di tempat rendah (saddle dam)


Adalah bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari bendungan
utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk
tidak mengalir ke daerah sekitarnya.

6)

Tanggul ( dyke, levee)


Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau kanan bendungan
utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang tinngi maksimalnya
hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali tingginya.

7)

Bendungan limbah industri (industrial waste dam)


Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan
limbah yang berasal dari industri.
11
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

IRIGASI DAN BANGUNAN

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

AIR
2012
8)

Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam)


Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan
hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian
pertambangan juga.

f.

Berdasarkan jalannya air


1)

Bendungan untuk dilewati air (overflow dams)


Adalah bendungan yang dibangun untuk untuk dilewati air misalnya pada
bangunan pelimpah (spillway).

2)

Bendungan untuk menahan air (non overflow dams)


Adalah

bendungan

yang

sama

sekali

tidak

boleh

di

lewati

air.

Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu
atau pasangan bata.
BAB 3
PERENCANAAN TUBUH BENDUNG

Bangunan tubuh bendung (weir) terdiri dari: pelimpah (spilway), peredam energi
(energy dissipator), pondasi bendung dan lantai hulu bendung.
3.1

Pelimpah (spilway).
Pelimpah berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air. Elevasi puncak pelimpah

direncanakan berdasarkan banyak hal antara lain : elevasi muka air rencana di bangunan bagi
paling hulu, kehilangan tinggi energi pada alat ukur, kehilangan tinggi energi pada
pengambilan saluran primer, kehilangan tinggi energi pada pengambilan, faktor keamanan
dan kemiringan saluran antara bangunan intake dengan bangunan bagi paling hulu.
Ada beberapa macam profil pelimpah antara lain : pelimpah profil bulat, pelimpah
profil Bazin, pelimpah profil Modified Creager, pelimpah menurut standard WES
(Waterways Experiment Station) serta banyak lagi bentuk profil lainnya.
3.2

Menentukan Tinggi Muka Air Maksimum Pada Sungai

Dalam menentukan tinggi muka air maksimum pada sungai dipengaruhi oleh:
-

Kemiringan dasar sungai ( I );


12
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

IRIGASI DAN BANGUNAN

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

AIR
2012

3.3

Lebar dasar sungai (b);

Debit maksimum (Qd).


Menentukan Tinggi Mercu Bendung

Tinggi mercu bendung dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu


-

Elevasi sawah bagian hilir tertinggi dan terjauh;

Elevasi kedalaman air di sawah;

Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah;

Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran tersier;

Kehilangan tekanan dari saluran primer ke saluran sekunder;

Kehilangan tekanan karena kemiringan saluran;

Kehilangan tekanan di alat alat ukur;

Kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer;

Persediaan tekanan untuk eksploitasi;

Persediaan untuk bangunan lain.

Tinggi mercu bendung, p, yaitu ketinggian antara elevasi lantai udik atau dasar sungai
di udik bendung dan elevasi mercu. Dalam menentukan tinggi mercu bendung maka harus
dipertimbangkan terhadap :
-

Kebutuhan penyadapan untuk memperoleh debit dan tinggi tekan;

Kebutuhan tinggi energi untuk pembilasan;

Tinggi muka air genangan yang akan terjadi;

Kesempurnaan aliran pada bendung;

Kebutuhan pengendalian angkutan sedimen yang terjadi di bendung;

Tinggi mercu bendung, dianjurkan tidak lebih dari 4,00 meter dan minimum
0,5 H (H = tinggi energi di atas mercu).

Tinggi mercu bendung (p) dianjurkan tidak lebih dari 4.00 meter dan minimum 0.5 H.
3.4.

Menentukan Tinggi Muka Air di Atas Mercu Bendung


Tinggi muka air di atas mercu bendung dapat dihitung dengan persamaan

tinggi energy debit, yaitu :


Qd = Cd

g b H3/2

Dimana :
Qd = debit desain, m3/det
13
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
Cd = koefisien debit = Cd = C0 . C1. C2
g = percepatan gravitasi
b = lebar mercu efektif
H = tinggi energy di atas mercu
3.5

Panjang atau Lebar Mercu Bendung

Dalam penentuan panjang mercu bendung, maka harus diperhitungkan terhadap :


-

Kemampuan melewatkan debit desain dengan tinggi jagaan yang cukup;

Batasan tinggi muka air genangan maksimum yang diijinkan pada debit desain.

Berkaitan dengan itu panjang mercu dapat diperkirakan, yaitu


-

Sama lebar dengan lebar rata-rata sungai stabil atau pada debit penuh alur
(bank full discharge);

Umunya diambil sebesar 1,2 kali lebar sungai rata-rata, pada ruas sungai yang
telah stabil.

Pengambilan lebar mercu tidak boleh terlalu pendek dan tidak pula terlalu lebar. Bila
desain panjang mercu bendung terlalu pendek, akan memberikan tinggi muka air di atas
mercu lebih tinggi. Akibatnya tanggul banjir di udik akan bertambah tinggi pula. Demikian
pula genangan banjir akan bertambah luas. Sebaliknya bila terlalu lebar dapat mengakibatkan
profil sungai bertambah lebar pula sehingga akan terjadi pengendapan sedimen di udik
bendung yang dapat menimbulkan gangguan penyadapan aliran ke intake.
3.6

Lebar Efektif Mercu Bendung


Lebar mercu bendung efektif , Be, yaitu panjang mercu bendung bruto, Bb, dikurangi

dengan lebar pilar dan pintu pembilas. Artinya panjang mercu bendung yang efektif
melewatkan debit banjir desain.
Lebar mercu bendung efektif dapat dihitung dengan cara yaitu :

Be = Bb 20% b t

Be = Bb 2 (n . kp + ka)H

Dimana :
Be = lebar mercu efektif (meter)
Bb = lebar mercu bruto (meter)
b = jumlah lebar pembilas
t = jumlah pilar-pilar pembilas
n = jumlah pilar pembilas dan pilar jembatan
14
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
kp = koefisien kontraksi pilar
ka = koefisien kontraksi pangkal bendung
H = tinggi energy, yaitu h + k; h = tinggi air; k = v2/2g
Harga koefisien kontraksi pilar dapat dilihat pada Standar Perencanaan Irigasi, KP-02.
3.7

Menentukan Panjang dan Dalam Kolam Olak


Kolam olak adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai peredam energi yang

terkandung dalam aliran dengan memanfaatkan loncatan hidraulis dari suatu aliran yang
berkecepatan tinggi. Kolam olak sangat ditentukan oleh tinggi loncatan hidraulis, yang terjadi
di dalam aliran.
3.8

Menentukan Panjang Lantai Muka


Akibat dari pembendungan sungai akan menimbulkan pebedaan tekanan, selanjutnya

akan terjadi pengaliran di bawah bendung. Karena sifat air mencari jalan dengan hambatan
yang paling kecil yang disebut Creep Line, maka untuk memperbesar hambatan, Creep
Line harus diperpanjang dengan memberi lantai muka atau suatu dinding vertical. Untuk
menentukan Creep Line, maka dapat dicari dengan rumus atau teori :
-

Teori Bligh
Menyatakan bahwa besarnya perbedaan tekanan di jalur pengaliran
adalah sebanding dengan panjang jalan Creep Line.

Teori Lane
Teori Lane ini memberikan koreksi terhadap teori Bligh, bahwa energi
yang diperlukan oleh air untuk mengalir ke arah vertical lebih besar daripada
arah horizontal dengan perbandingan 3:1.

3.9

Menentukan Stabilitas Bendung


Untuk mengetahui kekuatan bendung, sehingga konstruksi bendung sesuai dengan

yang direncanakan dan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Stabilitas bendung ditentukan
oleh gaya gaya yang bekerja pada bendung, seperti:

3.10

Gaya berat

Gaya gempa

Tekanan Lumpur

Gaya hidrostatis

Gaya Uplift Pressure (Gaya Angkat).


Perencanaan Pintu

15
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
Perencanaan pintu berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk ke saluran dan
mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran (pintu pengambilan atau
intake gate). Pada bendung tempat pengambilan bisa terdiri dari 2 pintu yaitu kanan dan kiri,
bisa juga hanya satu tergantung letak daerah yang akan dialiri. Tinggi ambang tergantung
pada material yang terbawa oleh sungai. Ambang makin tinggi makin baik, untuk mencegah
masuknya benda padat dan kasar ke saluran, tapi tinggi ini ditentukan atau dibatasi oleh
ukuran pintu. Pada waktu banjir, pintu pengambilan cukup ditutup untuk mencegah
masuknya benda kasar ke saluran.
Penutupan pintu tidak berakibat apa apa karena saat banjir di sungai biaanya tidak
lama. Maka yang dianggap air normal pada sungai adalah setinggi mercu. Ukuran pintu
ditentukan dari segi praktis dan estetika. Lebar pintu biasanya maksimal 2 m untuk pintu dari
kayu. Jika terdapat ukuran yang lebih besar dari 2 m, harus dibuat lebih dari satu pintu
dengan pilar-pilar diantaranya.
3.11

Pintu Penguras
Lebar pintu penguras biasanya diambil dari 1/10 lebar bendung (B), sedangkan pada

saat banjir pintu penguras ditutup. Bila banjir lewat di atas pintu, maka tinggi pintu penguras
harus setinggi mercu bendung. Oleh karena itu, tebal pintu juga harus diperhitungkan untuk
tinggi air setinggi air banjir
3.12

Stabilitas Bendung

Stabilitas suatu bendung harus memenuhi syarat syarat konstruksi dari bendung, antara lain:

Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir

Bendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran sungai dan
aliran air yang meresap di dalam tanah

Bendung harus diperhitungkan terhadap daya dukung tanah di bawahnya

Tinggi ambang bendung atau crest level harus dapat memenuhi tinggi muka air
minimum yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi.

3.13 Hal-Hal Yang Dapat Merusak Bendung Dan Cara Mengatasinya


1. Piping
Adalah bocoran melalui bawah struktur dengan kecepatan yang cukup besar, sehingga
berpotensi membawa partikel-partikel tanah. Keruakan yang terjadi yaitu keroposnya tanah
16
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
dibawah struktur yang akan mengakibatkan struktur pecah atau hancur. Usaha untuk
menghindari yaitu dengan memperkecil kecepatan aliran piping yang dapat dilakukan dengan
cara:
1.

Pembuatan lantai muka

2.

Pembuatan turap

2. Rusaknya lantai rendah


Diakibatkan karena salahnya hitungan atau asumsi. Lantai bisa rusak karena ada
tyrbulensi/olakan (kolk)oleh aliran. Hal ini dapat diatasi dengan hitungan hidrolika yang
benar.
3. Pecahnya badan bendung
Yaitu akibat tekanan tarik karena kekeliruan dalam desain disebabkan karena
resultangayayang bekerja terletak diluar teras. Hal ini dapat diatsi dengan dimensi atau
bentuk akibat gaya-gaya yang bekerja pada teras.
4. Gerusan pasir / lumpur pada bendung
Untuk mengatasinya diperlukan kekuatan beton yang cukup kuat untuk menahan
gerusan air dengan ketebalan tertentu ( 30 cm).
5. Stabilitas
Gangguan stabilitas disebabkan tekanan air yang terlalu besar, untuk itu tekanan air perlu
diperkecil dengan cara memecah energi air dimuka bendung.

17
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

IRIGASI DAN BANGUNAN

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

AIR
2012

BAB 4
PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Bendungan adalah suatu tembok yang dibentuk dari berbagai batuan dan tanah untuk
menahan laju air. Air yang dibendung itu digunakan untuk berbagai macam kebutuhan
masyarakat banyak. Bendungan mempunyai banyak sekali manfaatnya antara lain adalah
untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sehingga dapat
menghasilkan listrik. Bendungan juga bermanfaat sebagai penyediaan air bersih, irigasi untuk
mengairi sawah dan ladang, tempat rekreasi, habitat untuk ikan dan hewan lainnya,
pengendali banjir, dan sebagainya.
4.2 SARAN
Berkembangnya pembangunan drainase perkotaan menghasilkan kualitas hidup
manusia yang semakin meningkat,seiring dengan perkembangan tersebut pemeliharaan dan
pengelolaan infrastruktuktur di bidang drainase semakin ketat pula.kinerja antara masyarakat
sebagai pengguna dan pemerintah sebagai regulator dan developer membutuhkan kerjasama
yang baik .Dengan adanya kerjasama yang kondusif maka penanggulangan akan masalah
18
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU

IRIGASI DAN BANGUNAN

AIR
2012
masalah khususnya di bidang perairan dan pembangunan bendung semakin mudah
tersolusikan.

DAFTAR PUSTAKA

Erman Mawardi, Drs. Dipl. AIT. dan Moch. Memed, Ir. Dipl. HE. APU. 2010.Desain
Hidraulik Bendung Tetap. Bandung: CV. Alfabeta.
http//:www.google.com
http//:www.wikipedia.com

19
TULUS A SIRINGORINGO
G1B010064

Anda mungkin juga menyukai