Disusun Oleh
Septalia Pratiwi
08111006042
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak
buah pare terhadap bakteri Salmonella typhi penyebab demam tifoid
1.3.2
Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal
(KHM) ekstrak etanol buah pare terhadap pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan mengenai uji aktivitas antibakteri ekstrak
etanol buah pare terhadap bakteri Salmonella typhi penyebab demam tifoid
baik secara praktik maupun teori.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Salmonella sp
2.1.1 Klasifikasi Bakteri Salmonella Typhi
Kingdom
: Bacteria,
Divisi
: Proteobacteria
Kelas
: Gamma Proteobacteria
Ordo
: Enterobacteriales
Famili
: Enterobacteriaceae
Genus
: Salmonella
Spesies:
2.1.2
Pada tahun 1880, Eberth pertama kali menemukan bakteri Salmonella sp pada
penderita demam tifoid dan pernyaatn tersebut dibenarkan oleh Robert Koch pada
tahun 1881 dalam budidaya bakteri.17 Salmonella sp. merupakan bakteri berbentuk
batang yang memiliki flagel (kecuali S. gallinarum dan S. pullorum) bakteri ini
tidak berspora serta memberikan warna merah muda pada pengecetan gram atau
nakteri ini masuk kategori bakteri gram negative yang berukuran 2 sampai 4
0;6 .18 Salmonella sp dapat tumbuh pada suhu optimumnya yaitu pada pH 6-8,
habitat Salmonella sp. adalah di saluran pencernaan (usus halus) manusia dan
hewan dengan suhu optimum pertumbuhan Salmonella sp. ialah 37oC (Gupte,
1990).
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Cucurbitales
Family
: Cucurbitaceae
Genus
: Momordica
Species
suatu rantai propana (C3). Susunan pada senyawa flavonoid ini dapat membentuk
3 jenis struktur yakni 1,1 diarilpropan atau neoflavonoid, 1,2 diarilpropan atau
isofalvonoid, dan 1,3-diarilropan atau flavonoid. Senyawa flavonoid yang lazim
di
temukan
pada
tumbuhan
tingkat
tinggi
yakni
flavanon,
khalkon,
kerja
flavonoid
sebagai
antibakteri
adalah
dengan
dinding sel pada bakteri sulit terbentuk dan menyebabkan kematian atau lisis pada
bakteri gram positif maupun gram negatif (Robinson, 1995).
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Mikrobiologi Farmasi, fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, Indralaya.
Penelitian ini dilakukan pada bulan juni sampai oktober 2015.
sorong, timbangan analitik, cawan petri, pipet tetes, KLT, volume pipet,
mikropipet, pembakar bunsen, tabung reaksi, pinset, gelas kimia, labu erlenmeyer,
kawat Ose, inkubator, penangas air, batang pengaduk, kompor listrik, alumunium
foil, kapas non lemak, thermometer, rak tabung reaksi corong buchner, rotary
evaporator, maserator, kertas saring, inkubator, blender, plate, spatula, vortex
mixer, disposable syringe, sterilisator panas kering dan alat-alat lain yang biasa
digunakan dalam laboratorium Mikrobiologi.
3.2.2 Bahan
Aquades steril, Serbuk NaCMC (Natrium Carboxil Methyl Cellulose), ekstrak
etanol buah pare, suspensi Salmonella typhi, suspensi siprofloksasin, larutan
etanol 95%, air suling steril, media NA (Nutrient Agar), kloroform, n-heksan,
methanol dan bubuk Mueller Hinton (MH).
media memadat pada kemiringan 30o. Media Agar miring digunakan untuk
inokulasi bakteri (Lay, 1994).
cawan petri steril dengan cara aseptik lalu dimasukkan inkubator dengan suhu
370C (Suswati dan Mufida, 2009:19).
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika
Cushnie, T. P. T., Lamb, A. J. 2005. Antimicrobial Activity of Flovanoid.
International Journal of Antimicrobial Agents. 26: 343.356.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia..
Grover, J. K., & Yadav, S. P. 2004. Pharmacological Actions and Potential Uses
of Momordica charantia: a review. J. Ethnopharmacol. Vol. 93(1): 123132.
Gupte. 1990. Mikrobiologi Dasar edisi III, diterjemahkam oleh Julius, E.S.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Jagessar, R. C., Mohamed, A., & Gomes, G. 2008. An Evaluation of the
Antibacteria and Antifungal Activity of Leaf Extracts of Momordica
charantia Against Candida albicans, Staphylococcus aureus and
Escherichia coli. Nature and Science. ISSN 1545-0740. Vol. 6(1): 1-14.
Lalitha, M. K. 2008. Manual on Antimicrobial Susceptibility Testing. Vellore:
Indian Association of Medical Microbiologists.
Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Edisi 1. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida. Medan:
Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatra Utara.
Markham, K, R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavanoid. Bandung: Institut
Teknologi Bandung
Ningsih, I. Y., Nuri, Puspitasari, E. Amrun, M. 2009. Buku Petunjuk Praktikum
Fitokimia. Edisi Revisi IV. Jember: Bagian Biologi Farmasi Fakultas
Farmasi Universitas Jember.
Pawitro, U. E, Noorvitry, M, Darmowandowo, W. 2002. Ilmu Penyakit Anak Edisi
1. Jakarta: Salemba Medika.