Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa
yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar
larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non
polar, misalnya benzena, pentana, dietil eter, dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut
tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan (Parlan, 2005).
Kandungan asam lemak bebas suatu bahan pangan merupakan salah satu contoh
senyawa yang terkandung dalam bahan pangan yang dapat bersifat berbahaya khususnya bagi
tubuh apabila bahan pangan tersebut terlalu sering untuk dikonsumsi. Asam lemak bebas
adalah suatu asam yang dibebaskan pada proses hidrolisis lemak (Kumalasari, 2012).
Asam lemak bebas pada suatu bahan pangan akan terbentuk karena adanya proses
pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi yang dapat meningkatkan konsentrasi dari asam
lemak bebas dan meningkatkan jumlah asam lemak bebas yang terbentuk apabila proses
tersebut semakin lama dilakukan sehingga merugikan mutu dan kandungan gizi bahan pangan
tersebut. Penjelasan di atas dianggap perlu untuk dilakukannya praktikum analisa asam lemak
bebas agar kita dapat mengetahui mutu dan kandungan gizi bahan pangan yang akan di
konsumsi (Kumalasari, 2012).
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengujian untuk menentukan kadar asam lemak bebas pada minyak
goreng Sunco sebelum penggorengan dan setelah dua kali penggorengan?
2. Berapa kadar asam lemak bebas pada minyak goreng Sunco sebelum penggorengan
dan setelah dua kali penggorengan?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pengujian untuk menentukan kadar asam lemak bebas pada
minyak goreng Sunco sebelum penggorengan dan setelah dua kali penggorengan.
2. Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas pada minyak goreng Sunco sebelum
penggorengan dan setelah dua kali penggorengan.

I-1

Anda mungkin juga menyukai