Anda di halaman 1dari 78

PERALATAN INDUSTRI

PROSES I
Kelompok 2 (2 KC) :
Liza Novriani (061430401227)
Samapta Probowisnu
(061430401236)
Siti Khodijah (061430401240)
Dwi Indah Mayasari (061430401291)

PERALATAN TRANSPORTASI
MATERIAL
Dosen Pengampuh : Ir. Mustain Zamhari, M.si

PERALATAN TRANSPORTASI
MATERIAL
TRANPORTASI
PADATAN

TRANPORTASI
CAIRAN

TRANSPORTASI
GAS

CONVEYOR
Memindahkan material
(biasanya jumlah banyak)
Melewati jalur yang tetap (fixed
path)
Perpindahan secara kontinyu.
Sebagian besar menggunakan
daya untuk memindahkan
lintasannya, ada yang
menggunakan gaya gravitasi.

KLASIFIKASI CONVEYOR
Belt Conveyor
Chain Conveyor :
1. Scraper Conveyor
2. Apron Conveyor
3. Bucket Conveyor
4. Bucket Elevator
Screw Conveyor
Pneumatic Conveyor

BELT CONVEYOR

BELT CONVEYOR
Umum digunakan dalam industri.
Material diletakkan dipermukaan belt
dan diangkut sepanjang lintasan belt.
Belt : kuat dan tidak terputus (loop yang
kontinyu).
Belt dilengkapi dengan frame
Biasa digunakan : industri pertambangan,
metalurgi dan batu bara, material besar /
material dalam kemasan.

BELT CONVEYOR
Paling banyak digunakan karena bekerja secara kontinyu,
powernya rendah dan konstruksinya sederhana
Umumnya digunakan untuk transportasi horizontal tetapi juga
dapat digunaka untuk transportasi dengan inklinasi tertentu
(18o s/d 20o)
Bahan yang diangkut dapat berupa butir, tepung, dan
gumpalan
Belt terbuat dari kanvas, reinforced rubber, kasa kawat dll
Kadang moisture manjadi penghalang terhadap bahan pada
yang menimbulkan kesulitan pada saat discharge bahan
karena terjadi sticking

BELT CONVEYOR
Kapasitas Belt Conveyor:
Dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
- bulk density bahan
- angle of repose
- elevasi pengangkutan
- kecepatan belt conveyor
- lebar belt conveyor
- ukuran bahan
Hubungan antara faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 16
Brown, 1955
Untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan dapat dilakukan
dengan menaikkan kecepatan belt. Kecepatan maksimum dibatasi
oleh kemungkinan terjadinya pendebuan dari bahan yang diangkut

BELT CONVEYOR
Prinsip kerja
Prinsip kerja belt conveyor adalah mentransport
material yang ada di atas belt, dimana umpan atau
inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan
setelah sampai di head material ditumpahkan akibat
belt berbalik arah. Belt digerakkan oleh drive / head
pulley dengan menggunakan motor penggerak.
Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya
gesekan antara permukaan drum dengan belt,
sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek
tersebut.

BELT CONVEYOR
KELEBIHAN :
Menurunkan biaya produksi (untuk pemindahan)
Pemindahan yang kontinyu dalam jumlah yang
tetap sesuai dengan keinginan.
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring
(sudut maksimum sampai 18)
Kapasitas tinggi dan dapat diatur
KEKURANGAN :
Jaraknya telah ditentukan.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas

KONSTRUKSI BELT
CONVEYOR

BELT CONVEYOR

CHAIN CONVEYOR

CHAIN CONVEYOR
Terbuat dari rantai yang berupa 1 rantai atau
lebih dan dioperaikan secara paralel.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan belt
conveyor
Rantainya tidak terputus dan bergerak
kontinyu
Cocok untuk conveyor yang membutuhkan
penanganan material pada temperatur tinggi
dll

KLASIFIKASI CHAIN
CONVEYOR

Chain conveyor dapat dibagi atas


beberapa jenis conveyor, yaitu :
1. Scraper Conveyor
2. Apron Conveyor
3. Bucket Conveyor
4. Bucket Elevator

SCRAPER CONVEYOR
Scraper conveyor merupakan konveyor
yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya.
Conveyor jenis ini dapat digunakan
dengan kemiringan yang besar.
Conveyor jenis ini digunakan untuk
mengangkut material - material ringan
yang tidak mudah rusak, seperti : abu,
kayu dan kepingan.

SCRAPER CONVEYOR
Karakteristik dan performance dari scaper
conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45.
Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service
secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

APRON CONVEYOR
Digunakan untuk
mengangkut bahan
yang kasar, abrasive
dan suhu tinggi
Kecepatan
pengangkutan tidak
cukup tinggi 15 30
fpm

APRON CONVEYOR

Karakteristik dan performance dan apron


conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan
hingga 25.
Kapasitas pcngangkutan hingga 100
ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar,
berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.

APRON CONVEYOR
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
Kecepatan yang relatif rendah.
Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan

APRON CONVEYOR

BUCKET CONVEYOR
Karakteristik dan performance dari bucket
conveyor:
Bucket terbuat dari baja
Bucket digerakkan dengan rantai
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan
bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.

BUCKET CONVEYOR
Kelemahan -kelemahan bucket
conveyor:
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatan rendah.

BUCKET CONVEYOR

BUCKET ELEVATOR

BUCKET ELEVATOR
Secara umum terdiri dari bucket/timba
yang dibawa oleh rantai atau belt yang
bergerak.
Tipe dari bucket :
1. Minneapolis Type : paling umum
dipakai di industri, biasanya
digunakan untuk mengangkut
butiran dan material kering.
2. Buckets for Wet or Sticky
Materials : bucket lebih datar,
digunakan untuk mengangkut
material yang cenderung lengket.
3. Stamped Steel Bucket for Crushed
Rock : dipergunakan untuk
mengangkut bongkahan -bongkahan
besar dan material yang berat.

BUCKET ELEVATOR

SCREW CONVEYOR

SCREW CONVEYOR
Sesuai untuk mengangkut bahan padat
berbentuk halus atau bubur
Screw mengelilingi sumbu (mirip sekrup)
mendorong material.
Selama transportasi juga terjadi pengecilan
ukuran bahan.
Pemasangan alat biasanya miring ( bantu
pengaliran bahan) dan ukuran tidak terlalu
panjang
Dapat digunakan untuk mengangkut secara
horisontal, sudut tertentu atau vertikal.

SCREW CONVEYOR
Terbatas, karena material yang dapat dipindahkan
tidak banyak.
Tidak dapat digunakan untuk bongkahan besar
mudah hancur (easily-crushed), abrasive, dan
material mudah menempel (sticking materials).
Beban berlebih akan mengakibatkan kemacetan
(bottleneck) dekat intermediate bearing, merusak
poros, dan screw berhenti

SCREW CONVEYOR
Bahan didorong oleh putaran screw menuju tempat yang diinginkan
Terjadi proses pengecilan ukuran selama pengangkutan
Pemasangan alat umumnya miring dan tidak terlalu panjang
Digunakan untuk mengangkut bahan yang berbentuk butir dan pasta
tetapi tidak cocok untuk menangkut bahan yang abrasive dan korosif.
Dapat digunakan untuk elevasi tertentu: maksimum 30 o tetapi terjadi
pengurangan kapasitas angkut s/d 20 %

SCREW CONVEYOR
Modifikasi Screw Conveyor:

Redler Conveyor:
Dapat digunakan untuk transportasi vertikal terutama untuk bahan padar powder

Ribbon Conveyor:
Digunakan untuk transportasi bahan berbentuk pasta agar terjadi pencampuran selama
pengangkutan. Hal ini dilakukan dengan memodifikasi spiral screw menjadi screw yang
tidak penuh.

Swenson Walker Crystalizer Conveyor:


Digunakan untuk mengangkut bahan sambil terjadi proses pengkristalan. Hal ini
dilakukan dengan memodifikasi bentuk screw sedemikian rupa dan dilengkapi dengan
sistem pendinginan untuk membentuk kristal.

SCREW CONVEYOR
Kapasitas Screw Conveyor:
Ditentukan oleh :
- Kecepatan putar
- Diameter screw
- Bahan yang diangkut
Hubungan antara ketiga besaran tersebut dapat dilihat pada tabel 13 Brown (1955)

Specifikasi Perancangan:
-

Diameter screw
Kecepatan putar (25 200 rpm), umumnya digunakan 100 rpm
Jarak ulir yang digunakan (pith)
Sudut dari ulir

SCREW CONVEYOR

SCREW CONVEYOR
FLIGHT CONVEYOR

Umumnya digunakan umtuk


mengangkut food waste dan
batubara
Tidak cocok untuk mengangkut
bahan yang abrasive (tajam dan
keras)
Selama pengangkutan terjadi proses
pengecilan bahan
Dapat digunakan untuk mengangkut
dengan elevasi maksimum 30 o

SCREW CONVEYOR
Modifikasi Flight Conveyor
Drag Conveyor :
- Flight berupa batangan kayu yang dipasang dilantai
- Bahan yang diangkut : abu, lumpur, batuan yang ukurannya relatif besar
Redler Conveyor:
-Memiliki saluran yang tertutup
-Cocok untuk mengangkut bahan yang kering dan mudah terbawa angin, misal tepung,
semen, lempung
-Dapat digunakan untuk transportasi vertikal.

PNEUMATIC CONVEYOR
Pneumatic Konveyor digunakan untuk mcngangkut
bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil.
Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi
diangkut oleh aliran udara.

PNEUMATIC KONVEYOR

PNEUMATIC CONVEYOR
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan
kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk
suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.

PNEUMATIC CONVEYOR

TRANSPORTASI FLUIDA DAN


GAS

PIPA DAN TUBE


PERBEDAAN PIPA DAN TUBE
PIPA

TUBE

Paling panjang 20 40 ft

Bisa berates ft

Pada umumnya dindingnya tebal

Dindingnya tipis

Pipa apat dibuat ulir

Tidak dapat dibuat ulir

Disambung dengan screw, flange, dan las

Disambung
dengan
compression
soldered, dan flare fitting

Dindingnya kasar

Dindingnya kasar

fitting,

Cara pembuatannya : Las, Casting (Peleburan), Cara pembuatannya : extrusion (Cara membuat
dan Piercing (Penembusan).
mie), dn Cold drawn.

PIPA DAN TUBE


Cara Pembuatan Pipa
Metode yang paling umum digunakan dalam pembuatan pipa yaitu :
Welding (las), Piercing (penembusan), Casting (cetak), dan Extrusion.
1. Welding (Las)
Biasannya digunakan untuk material yang bersifat plastic, dan pipa yang
digunakan kebanyakan berukuran 2. Metode las ada 2 macam yaitu :
a. Butt welding
Dilakukan dengan memanaskan kepingan pipa (plate) yang tidak lebar
(skelp), hingga suhu 2600 0F. Skelp dipanaskan pada suatu welding belt
yang dibengkokkan menjadi bentuk sirkulair dan pinggirannya sekaligus
dilas.

b. Lap welding
Sama seperti butt welding, tetapi pada lap welding kedua tepi yang akan
dilas dipotong miring. Cara ini akan memberikan sambungan yang lebih
kuat daripada butt welding.

2. Piercing (Penembusan)
Cara ini menghasilkan seamless pipe. Biasannya untuk pipa yang
berukuran pendek. Seamless pipe adalah pipa yang tak memakai
garis las. Pipa ini lebih kuat dibandingkam dengan pipa yang dibuat
dengan car alas karena dindingnya yang homogeny dan dibuat
dengan cara piercing. Cara piercing adalah sebagai berikut :
- Suatu batang baja berbentuk sirkular atau billet, dimasukkan
kedalam piercing mill pada suhu yang sangat tinggi.

- Piercing mill terdiri dari 2 roll yang menekan billet secara


radial yang dapat membuat lubang ditengah-tengahnya pada suhu
yang sangat tinggi. Pada suhu ini baja akan bersifat plastis. Ukuran
pipa dan posisi lubang diatur dengan mandrel, kemudian diameter
dan tebal dinding pipa diatur dengan seamless pipe melalui dies.

3. Casting (Cetak)
Casting dipakai untuk material yang rapuh karena material rapuh
tidak dapat di roll atau di-piercing. Satu-satunya cara adalah logam
harus dicairkan, kemudian di cetak didalam cetakan yang bernama
centrifugal casting. Dengan cara ini dihasilkan pipa yang berdinding
tebal, homogeny, dan tidak ada lubang pada dinding-dindingnya.
4. Extrusion
Extrusion sering digunakan untuk pipa yang terbuat dari Pb
(timbale). Cairan pipa dari materil yang bersifat sengat elatis ini
dilakukan melalui extruder sehingga dihasilkan seamless pipe. Selai
pipa, tube dari materil ini sangat plastis dan dapat dibuat dengan
cara ini.

POMPA (PUMP)
PUMP
Satu peralatan mekanis yang digunakan untuk memindahkan fluida
dari suatu tempat ke tempat lain (horizontal / vertikal) dengan
memberi tekanan (energi) kepada fluida.
Prinsip kerjanya : mengubah energi kerja poros menjadi energi
mekanis fluida pada impeller tekanan yang lebih rendah pada sisi
hisap (suction) dan tekanan yang lebih tinggi pada sisi keluar
(discharge).
Energi mekanik pada poros biasanya berasal dari motor listrik, bisa
juga dari steam turbin, motor bakar dan lain-lain
Pemilihan pompa memperhatikan sifat cairan, debit, nilai
ekonomis jarak fluida

PUMP VERTICAL TURBINE

PUMP
JENIS JENIS PUMP
a.Plunger Pump
b.Diaphragm Pump
c.Gear Pump & Lobe Pump
d.Screw Pump
e.Centrifugal Pump

PLUNGER PUMP
Umumnya digunakan untuk memompakan air pada steam
generator.
Tidak sesuai digunakan pada fluida yang mengandung
kotoran seperti pasir, lumpur dan semen karena akan
mengakibatkan kebocoran pada packing dan plungernya

Plunger Pump

DIAPHRAGM PUMP
Menggunakan diaphragm untuk memindahkan fluida.
Sisi-sisi diaphragm dihubungkan dengan baut pada satu sisi dari
flange, sewaktu angin dikompresi ke ruang diaphragm maka
diaphragm mengembang dan mengempis ketika angin dihisap
fluida terhisap dan terdorong akibat perbedaan tekanan.
Pompa ini sering digunakan untuk fluida yang korosif.

GEAR PUMP & LOBE PUMP

LOBE PUMP

GEAR PUMP & LOBE PUMP


Lobe pump (pompa cuping) menggunakan lobe yang berputar
untuk memindahkan fluida. Setiap pompa umumnya mempunyai
dua arah rotor. Dengan gerakan berputar rotor yang saling
berlawanan arah, maka fluida dapat dipindahkan.
Pompa yang menggunakan shaft dan gear untuk memindahkan
fluida kerja. Sewaktu gigi gigi berputar, fluida yang terperangkap
akan dialirkan pada casing menuju discharge.

SCREW PUMP
Pompa yang menggunakan ulir untuk memindahkan fluida. Ulir yang
berputar akan memperangkap fluida pada sisi suction dan
memindahkannya pada sisi discharge

SCREW PUMP

CENTRIFUGAL PUMP
Pompa Sentrifugal suatu mesin kinetis yang
mengubah energi mekanik ke dalam energi hidrolik
melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida
yang sedang di pompa
Gaya sentrifugal bekerja pada impeler untuk
mendorong fluida ke sisi luar kecepatan fluida
meningkat. Kecepatan fluida yang tinggi diubah
oleh casing pompa (volute atau diffuser) menjadi
tekanan atau head .

CENTRIFUGAL PUMP

VALVE
Katup atau valve sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida
dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari
jalannya aliran.

VALVE
Jenisnya antara lain :
a.Gate Valve
b.Globe Valve
c.Ball Valve
d.Butterfly Valve
e.Needle Valve
f.Check Valve
g.Automated Valve

GATE VALVE

GATE VALVE
Untuk menutup laju aliran fluida dengan kuat.
Biasa digunakan alat-alat pengetesan sumur minyak
(surface well testing)
Tidak boleh digunakan untuk mengontrol/menekan laju
aliran fluida (membuka setengah atau seperempat dari
posisi gate harus fully open atau fully close) dapat
mengikis sudut-sudut gate menyebabkan erosi valve
tidak dapat bekerja sempurna.

GATE VALVE
Membuka memutar handwheel berlawanan jarum jam (counterclockwise) dan menutup diputar searah jarum jam (clockwise)
sampai fully closed.
Hindari gate berada pada posisi setengah membuka/menutup
menghitung putaran handwheel
Bentuk penyekatnya piringan /wedge digerakkan ke atas bawah
untuk membuka dan menutup.

GLOBE VALVE

GLOBE VALVE
Untuk mengontrol laju aliran fluida
Untuk menutup laju aliran fluida dengan cepat.
Aplikasinya outlet/discharge pump.
Ketika hand wheel diputar searah jarum jam, disk
mendorong posisi globe menutup laju aliran fluida dan
sebaliknya.
Desain semua komponen dihindarkan dari tekanan
yang terus menerus dan perawatan mudah

GLOBE VALVE

BALL VALVE

BALL VALVE
Bentuk penyekatnya berbentuk bola yang mempunyai lubang
ditengah
Untuk membuka dan menutup laju aliran fluida dengan cepat.
Memutar handle menyebabkan posisi ball atau plug (bila bentuk
silinder) berubah 90o
Jangan digunakan untuk mengontrol laju aliran fluida, karena
gesekan antara laju aliran fluida dengan ball atau plug dapat
menyebabkan erosi pada sudutnya mengakibatkan kerusakan
pada seal dengan cepat.

BALL VALVE

BUTTERFLY VALVE

BUTTERFLY VALVE
Bentuk penyekatnya : piringan dengan sumbu putar di
tengahnya.
Untuk mengontrol dan menutup laju aliran fluida.
Untuk pipa-pipa yang bertekanan rendah seperti pada
outlet pada gauge tank dan pipa air sangat sulit
membuka valve bila tekanan tinggi.
Posisi baffle dapat diatur sedemikian rupa mulai dari fully
open sampai fully closed.
Aplikasi jenis valve ini hanya untuk pipa-pipa bertekanan
rendah.

BUTTERFLY VALVE

NEDDLE VALVE
Digunakan untuk mengontrol sistem/instrumen atau me-release
laju aliran fluida.
Valve jenis ini mampu menahan tekanan hingga 10000 psi.
Valve cukup dibuka satu atau dua putaran cukup untuk
membuat fluida mengalir.
Cara kerja valve : memutar handle, putaran ini akan menekan
needle (berbentuk kerucut) menutup outlet port.
Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara mengatur jumlah
putaran sesuai kebutuhan

CHECK VALVE
Check valve didesain sedemikian rupa untuk laju aliran fluida
searah dan untuk mencegah tekanan balik.
Aplikasi pada outlet/discharge dari centrifugal pump
Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran
tersebut akan membuat plug atau disk membuka. Jika ada
tekanan yang datang dari arah berlawanan, maka plug atau
disk tersebut akan menutup (karena gaya gravitasi).

CARA MENENTUKAN VALVE


YANG DIPAKAI
1. Fungsi.
Katup yang hanya akan digunakan untuk posisi buka atau tutup
sempurna, gate, butterfly, ball atau plug dapat digunakan.
Jika katup akan digunakan untuk mengatur banyaknya arus
(digunakan dalam kondisi antara buka dan tutup) maka globe
valve adalah yang paling sesuai.
Kalau fungsi yang dibutuhkan adalah mencegah adanya arus
balik, maka check valve adalah satu-satu nya pilihan

CARA MENENTUKAN VALVE


YANG DIPAKAI
2. Ukuran.
Ball, plug atau globe valve cocok untuk ukuran kecil, tetapi untuk
ukuran besar katup akan menjadi sangat berat, tidak efektif dan
tidak ekonomis.
Menggantinya menjadi butterfly valve adalah suatu jalan yang
biasa diambil untuk katup berukuran besar. Tetapi perlu
diperhatikan juga bahwa butterfly valve tidak biasa digunakan
untuk fluida bertekanan tinggi

CARA MENENTUKAN VALVE


YANG DIPAKAI
2. Ukuran.
Ball, plug atau globe valve cocok untuk ukuran kecil, tetapi untuk
ukuran besar katup akan menjadi sangat berat, tidak efektif dan
tidak ekonomis.
Menggantinya menjadi butterfly valve adalah suatu jalan yang
biasa diambil untuk katup berukuran besar. Tetapi perlu
diperhatikan juga bahwa butterfly valve tidak biasa digunakan
untuk fluida bertekanan tinggi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai