TUGAS
MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN ISLAM
b. Al-Mudharabah berasal dari kata adhdharbu fil ardhi, yaitu berpergian untuk urusan
dagang. Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (sahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya
kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola
harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
3. Jual Beli (Sale and Purchase)
a. Bai' al-Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga
pokok yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.b.
Bai' as-Salam (in-front payment sale) adalah pembelian barang yang diserahkan di
kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.
b.. Bai' al-Istishna' (Purchase by Order or Manufacture) merupakan kontrak penjualan
antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima
pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk
membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan
menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta
sistem pembayaran; apakah dilakukan di muka, melalui cicilan, atau ditangguhkan
sampai waktu pada masa yang akan datang.
4. Sewa/Ijarah (Operational Lease and Financial Lease)
a. Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran
upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (Ownership/Milkiyyah) atas
barang itu sendiri.
b. Al-Ijarah Muntahiya Bittamlik (Financial Lease with Purchase Option) adalah sejenis
perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang
diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.
5. Jasa (Fee-Based Services)
a. Al-Wakalah (Deputyship) yaitu pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada yang
lain dalam hal-hal yang diwakilkan.
b. Al-Kafalah (Guaranty) merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
Dalam pengertian lain, kafalah juga berati mengalihkan tanggung jawab seseorang
yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
c. Al-Hawalah (Transfer Services) adalah perpindahan utang berupa uang atau
kewajiban finansial, yang berbentuk barang/benda.
d. Ar-Rahn (Mortgage) adalah menahan salah satu harta milik si peminjam jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis dan
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh
atau sebagian piutangnya.
e. Al-Qardh (Soft and Benevolent Loan) adalah pemberian harta kepada orang lain yang
dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharapkan imbalan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Dalam UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah juga dijelaskan jenis
dan kegiatan usaha Bank Syariah, yaitu meliputi :
Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad Wadiah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah;
Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lain
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;
Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad salam, akad istishna',
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;
Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah;
Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada
nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah mumtahiya
bittamlik atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;
Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad Hawalah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah;
Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan prinsip syariah;
Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri surat berharga pihak ketiga
yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan prinsip syariah, antara lain,
seperti akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah;
Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh
pemerintah dan/atau Bank Indonesia;
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan prinsip syariah;
Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu akad yang
berdasarkan prinsip syariah;
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan
prinsip syariah;
Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah berdasarkan prinsip syariah;
Melakukan fungsi sebagai wali amanat berdasarkan akad wakalah;
Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan prinsip syariah;
dan
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di bidang
sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.