Disusun oleh :
Dewi Sulistiyo Rini
NIM : P07124113124
SEMESTER III
LEMBAR PERSETUJUAN
BIMBINGAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN
DI RUANG VK BERSALIN R.S DR. ANSARI SALEH BANJARMASIN
TAHUN 2015
OLEH :
NAMA : DEWI SULISTIYO RINI
NIM : P07124113124
Telah di konsultasikan dan disetujui oleh pembimbing Asuhan kebidanan untuk diajukan sebagai
salah satu tugas bagi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan
Semester III Jalur Umum
Pembimbing
Mahasiswa
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGAMBILAN KASUS
Telah disetujui dan diterima pengambilan kasus Asuhan Kebidanan dengan Judul Dokumentasi
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
Nama
Ny. F
Umur
35 tahun
Alamat
Jl. Belda
Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan Asuhan Kebidanan
pada mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan 1 bagi mahasiswi jurusan kebidanan Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Banjarmasin Semester III Jalur Umum
Banjarmasin,
Januari 2015
Mahasiswa
NIP. 197810152003122011
NIM. P07124113124
KONSEP DASAR
PERSALINAN NORMAL
A. DEFINISI
1. Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu (Mitayani, 2009).
2. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (Prawirohardjo, 2006).
B. SEBAB-SEBAB PERSALINAN
Menurut Asrinah ( 2010 ) sebab-sebab munculnya persalinan meliputi :
1. Penurunan hormon progesterone
Pada akhir kehamian kadar progesteron menurun menjadikan otot rahim sensitif
sehingga menimbulkan his (kontraksi)
2. Keregangan otot-otot
Otot-otot rahim akan menegang dengan majunya kehamilan, oleh karena isinya
bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya atau mulai
persalinan.
3. Peningkatan hormon oksitosin
Pada akhir kehamilan hormone oksitosin bertambah sehingga dapat menimbulkan
his.
4. Pengaruh janin
Hipofisis dan kelenjar suprarenal pada janin memegang peranan dalam proses
persalinan.
5. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan dari desidua meningkat saat umur kehamilan 15
minggu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin menimbulkan
kontraksi miometrium pada setiap umur kehamilan.
6. Plasenta menjadi tua
Dengan tuanya kehamilan plasenta menjadi tua,villi corialis mengalami perubahan
sehingga kadar progesterone dan estrogen menurun.
C. TANDA-TANDA MULAINYA PERSALINAN
1.
D. FAKTOR PERSALINAN
Menurut Rukiyah, AY dkk 2009 faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan adalah :
1. Faktor kekuatan yang mendorong janin keluar (power)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his ( kontraksi otot-otot
rahim), otot-otot diafragma dan aksi dari ligamentum. Ke empat kekuatan ini
bekerjasama dengan baik dan sempurna. His dikatakan sempurna jika :
a. Kontraksi bersifat simetris
b.
Dominan di fundus uteri
c.
Kemudian diikuti dengan relaksasi
Yang penting diawasi tentang his (kontraksi rahim) adalah :
a. Frekuensi
Jumlah his dalam waktu 10 menit
b. Amplitude atau intensitas
Kekuatan his (dapat diketahui pada waktu palpasi, kuat atau lemah)
c. Aktivitas his
Frekuensi x amplitude
d. Durasi his
Lamanya setiap his dapat diukur dengan detik
e. Datangnya his
Sering, teratur atau tidak
f. Interval his (Masa relaksasi)
Perubahan-perubahan akibat his
a. Uterus teraba atau padat karena kontraksi
b. Rasa nyeri karena iskemia rahim, kontraksi rahim
c. Ada kenaikan nadi dan tekanan darah
d. Pada janin pertukaran oksigen pada sirkulasi utero plasenter kurang, maka timbul
hipoksia janin.
2. Faktor jalan lahir (passage)
Jalan lahir terbagi 2 bagian :
a. Bagian keras tulang panggul (rangka tulang)
1) Distansia spinarum
Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior (24-26 cm)
2) Distansia cristarum
Jarak antara kedua crista iliaka kanan dan kiri (28-30 cm)
3) Konjungata externa (bouldeluque)
Dari pinggir atas simpisis ke prosesus spinosus lumbal 5 (18-20 cm)
4) Lingkar panggul
Pintu atas simpisisantara sias kiri dan trohantor mayorlumbal 5 antara sias
kanan dan trohantor mayor kembali ke pintu atas simpisis (80-90 cm)
5) Distansia tuberum
Jarak antara os tuberusum kiri dan kanan (10,5 cm)
b. Bagian lunak tulang panggul
1) Pintu atas panggul dibentuk oleh promontorium, linea innominata dan
pinggi atas simfisis
2) Pintu bawah panggul
3) Bidang-bidang :
a) Bidang hodge I
dan promontorium
b) Bidang hodge II
bawah sympisis
c) Bidang hodge III
Karena dalam persalinan yang lebih berarti adalah ukuran-ukuran panggul kecil,
maka agar lebih jelasnya pada panggul kecil telah ditentukan empat bidang
dengan ukuran yang telah didapatkan sebagai berikut :
a. Pintu atas panggul
Merupakan batas atas dari panggul kecil bentuknya bulat oval. Biasanya dari
promontorium, sayap sacrum dan linea innominata ramus superior ossis
pubis dan pinggir atas simpisis. Ukuran-ukuran yang bisa ditentukan dari
pintu atas panggul adalah :
1) Ukuran muka belakang (diameter anteroposterior conjungata vera)
Dari promontorium ke simfisis dikenal juga dengan konjungata vera, ukuran
normalnya 11 cm. Pada panggul normal dengan pemeriksaan dalam jari tidak
cukup panjang untuk mencari promontorium conjungata vera dapat
diperhitungkan dengan mengurangi conjungata diagonalis 1,5-2 cm.
2) Ukuran melintang (diameter transversa)
Merupakan ukuran terbesar antara linea innominata diambil tegak lurus pada
konjungata vera, ukurannya 12,5-13,5 cm.
3) Ukuran serong (diameter oblikua)
Diambil dari garis artikulasio sakralika ke tuberkulum pubukum dari
belahan panggul yang bertentangan dengan ukuran normal kurang lebih 13
cm.
c. Bidang luas panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentuk
antara pertengahan simpisis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara
ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang.
Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. pada bidang
ini biasanya tidak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.
d. Bidang sempit panggul
Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah simpisis, kedua spina iskiadika.
Ukuran muka belakang 11,5 cm, ukuran melintang 10 cm, diameter sagitalis
posterior adalah sacrum kre pertengahan antara spina iskiadika 5 cm.
e. Pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul terdiri dari dua segitiga dengan besar yang sama, yaitu
garis yang menghubungkan kedua tuber iskiadikum kiri dan kanan. Puncak
dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum, sisinya adalah
ligamentum sukro tuberosum kiri dan kanan, segitiga depan dibatasi oleh
arkus pubis. Dari pintu bawah panggul dapat ditentukan tiga ukuran :
- Sutura lamboidea
- Sutura frontalis
terdapat di tempat sutura sagitalis superior dan sutura frontalis bersilang dengan sutura
koronaria.
Plasenta berbentuk bundar, diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm berat 500-600 gram. Letak
plasenta yang normal biasanya pada korpus uteri bagian depan atau belakang kearah
fundus uteri. Jumlah air ketuban 1-1,5 liter.
E. MEKANISME PERSALINAN
Menurut Sumarah, 2008 mekanisme persalinan terdiri dari :
1. Turunnya kepala
Masuknya kepala kedalam PAP pada primigravida terjadi bulan terakhir kehamilan
tetapi pada multipara biasanya terjadi pada permualaan persalinan. Majunya kepala pada
primigravida terjadi setelah kepala masuk kedalam rongga panggul dan biasanya baru
mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya ,majunya kepala kedalam rongga panggul
terjadi persamaan.
atas 3 subfase, yaitu : periode akselerasi, periode dilatasi maksimal, dan periode
deselarasi.
2. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Gejala utama kala II adalah :
a) His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai 100
detik
b) Menjelang akhir kala II ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak
c) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengedan,
karena tertekannya fleksus frankenhauser
d) Kedua kekuatan his dan mengedan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi:
1) Kepala membuka pintu
2) Subocciput bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-ubun besar,
dahi, hidung, muka, dan kepala seluruhnya.
e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian kepala
pada punggung.
f) Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan :
kepala dipegang pada os occiput dan dibawah dagu, ditarik curam ke bawah untuk
melahirkan bahu depan dan curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang
g) Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi.
h) Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban
3. Kala III
Dimulai setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30
menit. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda- tanda
dibawah ini :
a)
b)
c)
d)
Terjadi perdarahan
4. Kala IV
Dimulai dari saat lahimya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.Observasi yang
dilakukan, yaitu :
a)
b)
Pemeriksaan
c)
d)
Kontraksi uterus
e)
Perdarahan
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, Putri,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta :Graha Ilmu.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Rukiyah, A.Y, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta : CV. Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sumarah, 2008. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bin Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS
DI RUANG VK BERSALIN RSUD DR H MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
TAHUN 2015
PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal
Pukul
: 02.27 WITA
No. RMK
: 248xxx
IDENTITAS
Nama
Umur
Agama
Suku/bangsa
Pendidkan
Pekerjaan
Alamat
Isteri
Ny. F
35 tahun
Islam
Banjar/Indonesia
SMA
IRT
Suami
Tn. S
38 tahun
Islam
Banjar/Indonesia
SMA
Swasta
Jl. Belda
PROLOG
Ibu masuk ruang VK Bersalin RS Ansari sa leh pukul 02.25 wita, ibu merasakan nyeri pada perut
menjalar ke pinggang. Mules mules sejak pukul 22.00 wita (22 1 2015). Keluar lendir
darah sejak sore, tidak ada keluar air air.. Ini merupakan kehailan ke empat ibu, HPHT 05-052014, TP 12-02-2015. Anak pertama lahir normal tahun 2000 BB 3600 gr JK ditolong oleh
bidan, anak kedua lahir normal tahun 2003 BB 3600 gr JK ditolong oleh bidan, anak ketiga
lahir normal tahun 2011 BB 3700 gr JK ditolong oleh bidan. Selama hamil ibu pernah
memeriksakan kehamilannya di bidan dan puskesmas, dan sebelum hamil ibu pernah
menggunakan kontrasepsi pil. Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit berbahaya dan ibu tidak
mempunyai alergi terhadap obat-obatan maupun makanan. Kenaikan berat badan selama hamil
11 kg.
DATA SUBJEKTIF
Nyeri pada perut menjalar ke pinggang. Mules mules sejak pukul 22.00 wita (22 1 2015).
Keluar lendir darah sejak sore, tidak ada keluar air air.
DATA OBJEKTIF
KU: ibu nampak gelisah dan kesakitan. TD: 120/80mmHg, R: 24 x / menit, S: 36,00 C, N: 72 x /
menit. ( Palpasi abdominal : TFU 3 jari dibawah prx, 34 cm, bagian fundus teraba lunak dan
tidak melenting, disebelah kanan perut ibu teraba memanjang, keras, datar dan disebelah kiri
perut ibu teraba bagian kecil janin, pada bagian terbawah janin teraba keras dan melenting dan
tidak dapat digoyangkan, jari-jari tangan tidak dapat bersatu (divergen), kepala sudah masuk PAP
4/5 ). ( Vagina toucher : porsio teraba tipis lunak, pembukaan 6 cm, UUK kanan depan,
promontorium tidak teraba, llinea inominata teraba 1/3 bagian, spina isiadika tumpul, arkus pubis
menbentuk sudut tumpul,
membuka dan perineum menonjol. Hasil pemeriksaan dalam : porsio tidak teraba,
pembukaan lengkap ( 10 cm ), ketuban (+) kemudian dilakukan amniotomi, keluar cairan
pervaginam jernih, kepala di hodge III+, UUK kanan depan. His :5 x 10 lamanya 45. Djj :
144x/m
9. Menginformasikan kepada ibu bahwa pembukaan
sudah
14. Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik yaitu kepala diangkat sedikit, dagu menempel
pada dada, mata melihat ke perut, kedua tangan berpegang pada paha dan mengejan tiap kali
ada his. Ibu mengerti
15. Memberikan ibu support dan dukungan moril agar ibu kuat dalam menghadapi persalinan
16. Memberikan kesempatan ibu untuk istirahat dan memberikan minum bila tidak ada his. Ibu
beristirahat dan minum sesekali bila tidak ada his.
17. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka melindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain
menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala.
18. Setelah kepala lahir, memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat. Tidak ada lilitan tali
pusat.
19. Menunggu putaran paksi luar, memegang kepala bayi secara biparietal, setelah itu dengan
lembut menggerakan kepala kebawah untuk melahirkan bahu depan dan menggerakkan
kepala ke atas untuk melahirkan bahu belakang, setelah bahu lahir melakukan sangga susur
untuk melahirkan badan bayi.
20. Bayi lahir spontan belakang kepala pukul 03.45 wita,
30. Melakukan masase uterus selama 15 detik, dengan gerakkan melingkar secara lembut hingga
uterus berkontraksi dengan baik. Uterus ber kontraksi dengan baik
31. Melakukan asuhan persalinan kala IV
32. Memeriksa perlukaan jalan lahir. Tidak terdapat perlukaan jalan lahir
33. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik. Ibu memahami
34. Mengajarkan kepada ibu untuk memassage uterus dan menjelaskan manfaat massage tersebut
yakni untuk menjaga agar uterus tetap berkontraksi karena jika uterus tidak berkontraksi
dengan benar dapat terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti perdarahan. Ibu memassage
fundus uteri kontraksi baik.
35. Membersihkan alat dan tempat persalinan. Semua sudah dibersihkan.
36. Memfasilitasi personal hygiene ibu, ibu terlihat bersih dan rapi.
37. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum.
38. Menganjurkan ibu untuk istirahat karena kelelahan. Ibu istirahat dengan berbaring ditempat
tidur
39. Mengobservasi kala IV setiap 15 menit pada satu jam pertama dan setiap 30 menit pada jam
keduapost partum. Hasil terlampir pada partograf.
40. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini. Ibu bisa miring kiri dan miring kanan
dua jam post partum.
41. Memberikan KIE tentang KB.
42. Tanggal 23 Januari 2015 pukul 06.00 wita ibu dipindahkan ke ruang nifas.