Disusun Oleh:
Nama :
Siti Fitriani
Fitriya
Kemala Entan S.P
Firwanda Chairunnisa
Ai Rosdiyanti
Albertus Krisna Prabawa
(2012031207)
(2012031195)
(2012031247)
(2012031140)
(2012031120)
(2014131047)
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 2
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 3
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 4
Kebanyakan produk CASE terdiri atas beberapa alat atau aplikasi atas
dan bawah. Alat CASE atas mendukung berbagai aktivitas konseptual
analisis dan desain.Alat CASE bawah mendukung berbagai aktivitas
fisik yang berkaitan dengan pemrograman aplikasi dan pemeliharaan
sistem. Alat CASE digunakan untuk menetapkan kebutuhan pengguna,
menciptakan basis data fisisk dari diagram ER konseptual,
menghasilkan spesifikasi desain sistem, secara otomatis menghasilkan
kode program komputer, dan memfasilitasi pemeliharaan program
yang dibuat melalui teknik CASE atau non-CASE.
3. Diagram Pert
Teknik evaluasi dan tinjauan proyek (project evaluation and review
technique-PERT)
adalah alat untuk menunjukkan hubungan antar berbagai aktivitas
penting yang membentuk gagasan serta proses pelaksanaan.
Prinsip utama diagram ini yaitu :
1. Aktivitas pekerjaan yang harus diselesaikan dalam proyek
tersebut. Berbagai pekerjaan ini diberi label (dan diber huruf A
sampai L) diatas garis.
2. Peristiwa yang menandai penyelesaian sebuah aktivitas dan awal
aktivitas berikutnya. Peristiwa dalam diagram ini diberi angka 1
hingga 9.
3. Jalur jalur dalam diagram yang menghubungkan berbagai
peristiwa dari awal hingga akhir.
4. Jalur kritis jalur dengan waktu keseluruhan yang tertinggi. Jalur
kritis dalam proyek ini adalah C-F-G-J-L, dengan waktu total 20
(4+5+3+4+4) minggu.
4. Diagram Gantt
Diagram Gantt adalah diagram batang horizontal yang menyajikan
waktu secara horizontal dan aktivitas secara vertikal.
Diagram gantt banyak digunakan karena dapat menunjukkan status
saat ini suatu proyek dalam waktu singkat.
MEMBENTUK SISTEM
Tujuan utama dari tahap pembentukan adalah untuk mendesain dan
mengembangkan peranti lunak yang siap untuk diuji dan disediakan bagi
komunitas pengguna.Tahap ini melibatkan pemodelan sistem, pemrograman
aplikasi, dan pengujian aplikasi. Desain dan pemrograman sistem yang
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 5
ini:
pendekatan
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 6
DESAIN SISTEM
Tujuan dari tahap desain adalah untuk menghasilkan gambaran terperinci
sistem yang diusulkan, yang akan memenuhi kebutuhan sistem yang
diidentifikasi selama analisis sistem, dan yang sesuai dengan desain
konseptualnya. Dalam tahap ini, semua komponen sistem tampilan
pengguna, tabel basis data, proses, dan pengendaliannya akan ditetapkan
secara sangat hati-hati dan terperinci. Pada akhir tahap ini, berbagai
komponen tersebut akan disajikan secara formal dalam laporan desain yang
terperinci. Laporan ini terdiri atas satu rangkai cetak biru yang
menentukan format layar input, tata letak laporan output, struktur basis
data, dan logika proses. Rencana yang telah dilengkapi ini kemudian akan
diteruskan ke tahap akhir dalam SDLC.
Urutan Desain
Tahap desain sistem dalam SDLC mengikuti sebuah rangkaian urutan
peristiwa: membuat model data proses bisnis, menentukan tampilan
konseptual pengguna, mendesain tabel basis data yang dinormalisasi,
mendesain tampilan fisik pengguna, mengembangkan model proses,
menentukan pengendalian sistem, dan melakukan percobaan awal sistem.
Pendekatan Iteratif
Karakteristik ini memiliki implikasi pengendalian bagi akuntan dan pihak
manajemen. Contohnya isu pengendalian yang sebelumnya dapat diatasi
mungkin akan perlu dilihat kembali sebagai akibat dari adanya perubahan
dalam desain.
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 7
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 8
Relevan
Setiap elemen dalam output informasi harus mendukung
keputusan atau pekerjaan penggunanya.
Ringkasan Tingkat ringkasan akan makin tinggi ketika arus informasi
menuju ke atas dari para manajer tingkat yang lebih rendah ke
pihak manajemen puncak.
Berorientasi pada Pengecualian Laporan pengendalian operasi harus
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang akan
keluar dari kendali dan mengabaikan
berbagai aktivitas yang berfungsi dalam
batas normal.
Tepat waktu Informasi yang tepat waktu, yang cukup akurat dan lengkap,
lebih berharga daripada informasi sempurna yang terlambat
disampaikan hingga menjadi tidak berguna.Oleh karenanya,
system harus menyediakan pengguna informasi yang cukup
tepat waktu untuk mendukung tindakan yang dibutuhkan.
Akurat
Output
informasi
harus
bebas
dari
kesalahan
yang
penting.Kesalahan penting adalah kesalahan yang menyebabkan
pengguna melakukan tindakan yang salah atau gagal mengambil
tindakan
yang
benar.Dokumen
operasional
dan
laporan
pengendalian tingkat rendah biasanya membutuhkan tingkat akurasi
yang tinggi.Akan tetapi untuk laporan perencanaan tertentu dan
laporan yang mendukung pengambilan keputusan yang cepat,
desainer system mungkin harus mengorbankan akurasi untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu.
Lengkap Informasi harus lengkap, idealnya tidak ada satu pun bagian
informasi penting bagi pekerjaan atau keputusan yang tidak ada
dalam output.
Menyeluruh output informasi hatrus disajikan sekomplit mungkin dalam
laporan atau dokumen.
Teknik Laporan Output
Terdapat berbagai perbedaan dalam kognitif antara para manajer, para
desainer system harus menetukan jenis output dan format yang paling
berguna bagi pengguna.
S I S T E M I N F O R M A S I A KU N TA N S I | 9
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 10
Pendekatan Modular
Pendekatan Modular melibatkan pengaturan sistem dalam hierarki
berbagai modul kecil terpisah, yang masing-masing melakukan satu
pekerjaan.Mendesain modul dengan benar membutuhkan dua atribut yaitu
dipasangkan secara bebas dan memiliki kohesi yang tinggi.Perangkaian
(coupling) mengukur tingkat interaksi antara modul-modul.Interaksi adalah
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 11
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 12
Bahasa Prosedural
Memprogram Sistem
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 13
MELAKSANAKAN SISTEM
Dalam tahap ini, struktur basis data diisi dengan data, perlengkapan
dibeli
dan
diinstalasi,
para
karyawan
dilatih,
dan
sistem
didokumentasikan.Tahap ini diakhiri dengan pelepasan sistem yang baru
tersebut dan penghentian sistem yang lama.
Proses implementasi melibatkan berbagai usaha para desainer,
programer, administrator basis data, pengguna, dan akuntan.Semua langkah
dalam tahap ini mengharuskan menejemen yang hati-hati.Akan tetapi tidak
semua langkah merupakan bagian dari implementasi sistem, dan tidak
semuanya merupakan kekhawatiran para akuntan.Bagian ini difokuskan
pada berbagai aktivitas yang memiliki implikasi terbesar langsung atas para
akuntan dan auditor.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 14
oleh auditor selama peninjauan sistem. Dengan menyimpan adata uji, kita
membuat apa yang disebutsebagai kasus dasar (base case), yang
mendokumentasikan cara sistem dijalankan pada suatu periode waktu. Pada
suatu saaat dimasa mendatang, data kasus dasar harus menghasilkan
berbagai hasil yang sama. Kasus dasar memberikan titik referensi untuk
menganalisis berbagai pengaruh perubahan sistem dan meringankan beban
untuk membuat data uji.
MENDOKUMENTASIKAN SISTEM
Dokumentasi sitem menjelaskan bagaimana sistem bekerja.
Dokumentasi Desainer Dan Programmer
Desainer system dan programmer membutuhkan dokumentasi untuk
mencari dan memindahkan kesalahan dan melakukan pemeliharaan atas
system tersebut.Kelompok ini dilibatkan dalam sisem pada tingkat yang
sangat teknis dan yang membutuhkan informasi umum sangat
terperinci.Beberapa dari informasi ini tersedia dalam DFD, diagram ER, dan
diagram struktur.
Dokumentasi Operator
Operator computer menggunakan dokumentasi yang menjelaskan
bagaimana cara menjalankan system yang disebut sebagai petunjuk operasi
(run manual). Isi dari petunjuk operasi tersebut,meliputi :
Nama system, seperti Sistem Pembelian
Jadwal operasi (harian, migguan, jam alam satu hari dan seterusnya)
Peralatan peranti keas yang dibutuhkan (pita, disket, printer, atau
peranti lunak khusus)
Kebutuhan file yang menspesifikasi semua file (input) transaksi, file
master dan file output yang digunakan dalam system tersebut
Perintah run time yang mejelaskan berbagai pesan kesalahan yang
muncul, tinaka yang harus dilakukan dan nama serta nomor telepone
programmer yang dipanggil ketika system tersebut gagal
Daftar para pengguna yang menerima output dalam masa kerja
system tersebut
Dokumentasi Pengguna
Pengguna membutuhkan dokumentasi yang menjelaskan bagaimana cara
menggunakan system tersebut. Pekerjaan pengguna meliputi berbagai hal,
seperti memasukkan input untuk transaksi, memasukkan keterangan saldo
akun, memperbarui akun, dan membuat laporan output.Sifat dari
dokumentasi pengguna bergantung pada tingkat kecanggihan pengguna
dalam hal computer dan teknologi.Jadi, sebelum mendesain dokumentasi
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 15
Perpindahan Bertahap
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 16
PERAN AKUNTAN
Peran akuntan dalam pembentukan dan pelaksanaan di SDLC adalah
signifikan.Kebanyakan kegagalan sistem disebabkan karena desain yang
tidak baik dan implementasi yang tidak benar. Sebagai pemegang
kepentingan dalam semua sistem keuangan, para akuntan harus
menerapkan keahlian mereka dalam proses ini untuk membimbing dan
membentuk sistem yang jadi. Secara khusus, para akuntan harus terlibat
dalam masalah berikut :
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 17
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 18
Sistem Backbone
Sistem backbone menyediakan struktur sistem dasar yang dapat
dikembangkan.Sistem
backbone
dilengkapi
dengan
semua
modul
pemrosesan utama yang telah diprogram.Pemasoknya mendesain dan
memprogram antarmuka pengguna agar sesuai dengan kebutuhan
klien.Pendekatan
ini
dapat
menghasilkan
sistem
yang
sangat
disesuaikan.Akan tetapi, menyesuaikan sistem adalah kegiatan yang mahal
dan memakan waktu.Banyak pemasok menggunakan desain sistem
berorientasi objek, yang memanfaatkan berbagai modul yang dapat
digunakan kembali, hingga dapat mengurangi biaya pembuatan khusus
sistem bagi pengguna.
Sistem ERP
Sistem ERP sulit untuk diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori tertentu
karena sistem ini memilikisemua karakteristik yang disebutkan diatas.Sistem
ini adalah sistem yang telah ditulis dan yang kadang diimplementasikan
seperti aplikasi siap pakai.Sistem ERP seringkali merupakan paket peranti
lunak yang didukung oleh pemasok dan yang diinstalasi oleh penyedia
layanan dari luar perusahaan.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 19
Waktu Implementasi
Sistem peranti lunak komersial kecil dapat diimplementasikan hapir secara
instan setelah mengenali kebutuhan perusahaan.Pengguna tidak perlu
menunggu. Keseluruhan ERP akanmembutuhkan waktu beberapa minggu
hingga beberapa tahun, tetapi ini masih lebih cepat daripada yang
dibutuhkan untuk pengembangan secara internal atau outsourcing.
Biaya
Biaya pengembangan secara internal dapat secara keseluruhan digunakan
oleh satu pengguna.Akan tetapi karena biaya peranti lunak komersial
disebarkan ke banyak pengguna, biaya per unitnya dapat turun hingga jauh
lebih kecil daripada biaya pengembangan sistem secara internal.
Keandalan
Kebanyakan peranti lunak komersial telah diuji secara menyeluruh sebelum
dirilis ke pasar. Kesalahan sistem apa pun yang tidak terungkap selama
pengujian akan ditemukan oleh perusahaan penggunanya, segera setelah
rilis dan akan diperbaiki. Walaupun tidak ada sistem yang dijamin bebas dari
kesalahan daripada sistem yang sama, yang dikembangkan secara internal.
Pemeliharaan
Sistem informasi bisnis mengalami banyak perubahan. Jika kebutuhan
pengguna berubah, maka mungkin akan sulit atau bahkan tidak mungkin
untuk mengubah peranti lunak komersial. Di pihak lain, pengembangan
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 20
MEMILIH PAKET
Langkah 1 : Analisis Kebutuhan
Memilih peranti lunak komersial dimulai dengan analisis kebutuhan
pengguna.Analisis ini secara formal disajikan dalam sebuah laporan
kebutuhan system yang merupakan dasar untuk memilih antara berbagai
alternative yang ada.Kebutuhan system tersebut haruslah sedetail mungkin
sesuai dengan latar belakang teknis penggunanya.
Langkah 2 : Mengirimkan Permintaan Proposal
Kebutuhan system diringkas dalam sebuah dokumen yang disebut sebagai
permintaan proposal (request for proposalRFP) yang dikirim ke calon
pemasok.Surat pengiriman menyertai REP untuk menjelaskan pada pemasok
mengenai sifat dari masalah, tujuan system dan tenggat waktu penyerahan
proposal.
Langkah 3 : Mengumpulkan Fakta
Dalam proses ini, tujuannya adalah mengidentifikasi dan menangkap
berbagai fakta yang relevan mengenai system tiap pemasok. Berbagai
teknik untuk mengumpulkan fakta, yaitu ;
Presentasi Pemasok
Masalah Baku Mutu
Dukungan Pemasok
Hubungan Kelompok Pengguna
Langkah 4 : Menganalisis Temuan Dan Membuat Pilihan Terakhir
Langkah terakhir dalam proses pemilihan adalah menganalisis fakta dan
memilih peranti lunak yang terbaik.
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I | 21
ada
untuk
mengakomodasi
berbagai
perubahan
kebutuhan
pengguna.Pemeliharaan dapat relative sulit seperti memodifikasi aplikasi
untuk menghasilkan laporan baru, atau yang lebih luas seperti pemrograman
fungsi baru ke dalam sistem.
Beberapa perusahaan melihat layanan pemeliharaan sistem sebagai
aktivitas komoditas yang harus dilakukan outsourcing ke pemasok pihak
ketiga dengan dasar tawaran rendah.Justifikasi yang mendasari keputusan
ini adalah manfaat ekonomi jangka pendek.Dengan melakukan pemeliharaan
dan dukungan outsourcing, menejemen dapat menyalurkan sumber daya
keuangan perusahaan ke dalam kompetensi inti perusahaan.Sayangnya,
mengisolasi aktivitas pemeliharaan dari perusahaan juga mengganggu arus
pengetahuan yang berkaitan dengan sistem yang mungkin menjadi
kepentingan strategis bagi perusahaan tersebut.
DUKUNGAN PENGGUNA
Biasanya, titik pertama kontak untuk transfer data semacam ini adalah
melalui fungsi dukungan pengguna.Dukungan pengguna meliputi layanan
bantuan, pelatihan bagi pengguna, dan pendidikan, serta secara formal
mendokumentasikan umpan balik dari pengguna, berkaitan dengan berbagai
masalah dan kesalahan sistem.Untuk memfasilitasi pengumpulan dan
analisis data, sistem manajemen pengetahuan adalah alat pemeliharaan
yang efektif.