Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

ANALISA SISTEM TENAGA

Disusun Oleh:
Tri Yuli Suyanti
21060112120019

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Maret 2015

1. Jelaskan perbedaan antara trafo -Y, Y-, -


a. Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)

Gambar Hubungan delta-delta (segitiga-segitiga).


Pada gambar 1 baik belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta. Belitan
primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai tegangan 3 fasa.
Sedangkan belitan sekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi
beban. Pada hubungan Delta (segitiga) tidak ada titik netral, yang diperoleh ketiganya
merupakan tegangan line ke line, yaitu L1, L2 dan L3.
Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer (sisi
masukan) dan sisi sekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada
aplikasinya (lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka
hasil arus keluaran adalah sama besarnya. Hal ini menghasilkan arus line imbang
dalam saluran masukan A-B-C. Seperti dalam beberapa hubungan delta, bahwa arus
line adalah 1,73 kali lebih besar dari masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus
sekunder) yang mengalir dalam lilitan primer dan sekunder. Power rating untuk
transformator 3 fasa adalah 3 kali rating transformator tunggal.

Gambar Diagram Hubungan Delta-Delta Transformator 3 Fasa Dihubungkan


Pembangkit Listrik dan Beban (Load)

b. Transformator hubungan segitiga-bintang (delta-wye)

Pada hubungan segitiga-bintang (delta-wye), tegangan yang melalui setiap lilitan


primer adalah sama dengan tegangan line masukan. Tegangan saluran keluaran adalah
sama dengan 1,73 kali tegangan sekunder yang melalui setiap transformator. Arus line
pada phasa A, B dan C adalah 1,73 kali arus pada lilitan sekunder. Arus line pada fasa
1, 2 dan 3 adalah sama dengan arus pada lilitan sekunder

Gambar Hubungan Segitiga-Bintang (Delta-wye)


Hubungan delta-bintang menghasilkan beda fasa 30 antara tegangan saluran masukan
dan saluran transmisi keluaran. Maka dari itu, tegangan line keluaran E12 adalah 30
mendahului tegangan line masukan EAB, seperti dapat dilihat dari diagram phasor.
Jika saluran keluaran memasuki kelompok beban terisolasi, beda fasanya tidak
masalah. Tetapi jika saluran dihubungkan paralel dengan saluran masukan dengan
sumber lain, beda phasa 30 mungkin akan membuat hubungan paralel tidak
memungkinkan, sekalipun jika saluran tegangannya sebaliknya identik.
Keuntungan penting dari hubungan bintang adalah bahwa akan menghasilkan banyak
isolasi/penyekatan yang dihasilkan di dalam transformator. Lilitan HV (high
Voltage/tegangan tinggi) telah diisolasi/dipisahkan hanya 1/1,73 atau 58% dari
tegangan
saluran.

Gambar Skema Diagram Hubungan Delta-Bintang dan Diagram Phasor


c. Hubungan Transformator Bintang - Segitiga (Y-) , atau Wye-Delta

Merupakan hubungan pada transforamtor 3 phasa dimana belitan disisi primer adalah
Bintang (Wye-Y) dan pada sisi sekunder adalah Segitiga (Delta-), seperti gambar
dibawah ini :

Untuk hubungan lilitan primer-sekunder Y- pada transformator 3 phasa adalah


sbb
:
- Ratio Tegangan antara sisi Primer dan Sekunder adalah :

- Nilai tegangan pada sisi Primer dan Sekunder adalah :

- Hubungan Ratio Tegangan dan nilai Tegangan pada Transformator 3 phasa


hubungan Y- adalah :

Dari diagram phasor seperti gambar diatas terlihat bahwa pada transformator 3 phasa
hubungan Wye-Delta (Y-), tegangan pada sisi sekunder mengalami pergeseran
keterlambatan (lag) sebesar 30o.
Keuntungan Transformator Hubungan Y- :
- Tidak ada masalah yang serius pada saat melayani beban yang tidak seimbang
karena hubungan delta pada sisi sekunder akan mendistribusikan beban tidak
seimbang tersebut pada masing-masing phasa.
- Masalah harmonisa ketiga pada tegangan disisi sekunder dapat dihapus karena
telah disirkulasikan melalui hubungan delta disisi sekunder.

Kerugian Transformator Hubungan Y- :


- Tegangan pada sisi sekunder mengalami pergeseran phasa erhadap sisi primer,
sehingga apabila ingin memparalel trafo dengan hubungan Wye-Delta (Y-) ini maka
harus diperhatikan kesamaan vektor diagram transformator yang akan diparalel
tersebut.
- Insulation yang dibutuhkan pada belitan disisi sekunder harus memiliki ketahanan
sedikit diatas tegangan line pada sisi sekunder tersebut, sehingga umumnya (Y-)
sering digunakan sebagai transformator step-down
2. Jelaskan apa yang dimaksud Auto Trafo?
Auto transformer adalah tranformator listrik yang hanya menggunakan satu lilitan
untuk primer dan sekunder. Auto transformer bisa lebih kecil, lebih ringan dan lebih murah
dari transformer lilitan ganda namun pada auto transformer tidak ada isolasi listrik.
Auto transformer sering digunakan untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan
antara 110-117-120 volt dan tegangan antara rentang 220-230-240 volt, misalnya, untuk
output 110 atau 120 V dari input 230 V, yang memungkinkan adalah peralatan dari 100 ara
120 V untuk digunakan di 230 V.

3. Jelaskan apa yang dimaksud Trafo Zig zag!


Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan primer
memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan untuk
beban yang tidak seimbang (asimetris) - artinya beban antar fasa tidak sama, ada yang
lebih besar atau lebih kecil

Gambar Hubungan Bintang-zigzag (Yzn5)


Gambar 9 menunjukkan belitan primer 20 KV terhubung dalam bintang L1, L2 dan L3
tanpa netral N dan belitan sekunder 400 V merupakan hubungan Zig-zag dimana
hubungan dari enam belitan sekunder saling menyilang satu dengan lainnya. Saat beban
terhubung dgn phasa U dan N arus sekunder I2 mengalir melalui belitan phasa phasa U
dan phasa S. Bentuk vektor tegangan Zig-zag garis tegangan bukan garis lurus,tetapi
bergeser dengan sudut 60.
4. Jelaskan reaktansi transient x, x, x!

X = reaktansi sub-transien, menentukan arus pada 1st cycle (pada frekuensi 50Hz atau
60 Hz) dari awal gangguan; setelah ~ 0,1 detik reaktansi naik menjadi,

X = reaktansi transien, menentukan arus beberapa cycles dari awal gangguan; setelah
0,5 - 2 detik kemudian reaktansi naik menjadi,

X = reaktansi sinkron menentukan arus setelah tercapai keadaan tunak/mantap

5. Jelaskan perbedaan S=P+jQ dan S=P-jQ dengan diagram!


Untuk beban induktif, daya semu adalah S = P + jQL

Untuk beban kapastif S = P - j QC

Anda mungkin juga menyukai