PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percepatan arus informasi, globalisasi, dan krisis multidimensional
telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan, dan kualitas sumber daya
manusia (SDM), termasuk semakin terkikisnya nilai-nilai Islami pada
sebagian masyarakat. Hal tersebut terjadi, ketika masyarakat didikte untuk
memasuki kehampaan spiritual, yang membuatnya terasing dan dir
lingkungan, dan nilai-nilai agania yang dianutnya. Oleh karena itul jika bangsa
Indonesia ingin berkiprah dalam percaturan global, maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menata SDM, terutama menyangkut aspek
emosional, spiritual, kreativitas, dan moral, di smping aspek intelektual.
Penataan
SDM
tersebut
harus
diupayakan
secara
bertahap
dan
dengan VCD forno, narkoba, dan perjudian. Dalam pada itu, dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara belum tumbuh budaya mutu, budaya na1u, dan
budaya kerja, baik di kalangan para pemimpin
B.
BAB II
A. Identitas Buku
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KOMPETENSI
( Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004 )
Penulis : Abdul Majid, S. Ag dan Dian Andayani, S. Pd
Pengantar : Dr. E. Mulyasa, M. Pd
Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
Kota terbit : Bandung
Tahun : 2004
Jumlah Halaman : 284 Lembar
B. Ruang Lingkup Permasalahan
pendekatan
sistem
(system
approach).
Pengembangan
kurikulum
pelatihan
dan
latihan
yang
mencakup
pengetahuan,
pengalamam
dan
3. Model Istiqomah
Model ini diadaptasi dari tulisa B.S Wibowo dalam Buku Tarbiyah
Menjawab Tantangan.
Imagination: imagination is more importhan than knowladge (Albert
Einstein). Dengan demikian guru harus mampu mengajar dengan
membangkitkan imajinasi jauh kedepan, baik itu manfaat ilmu maupun
menciptakan teknologi yang tidak ada menjadi ada.
Student centre: murid sebagai pusat aktivitas. Inquir adalh sebuah
program yang menekankan rasa ingin tahu belajar dan menggali dari
pengalaman terstruktur yang diberikan.
Teknologi:
mengaar
adalah
memanfaatkan
qolam
teknologi.
Mengajar adalah proses formasi dari tidak tahu menjadi tahu (QS. 96: 15).
Intervention: guru yang terbaik adalah pengalaman. Seluruh alam
adalah ruang kelas belajar bagi ornag yang mau berfikir.
Question and answer: hipotesa adalah pernyataan ilmiah dalam
bentuk kalimat tanya atau statment negatif yang harus di uji kebenarannya.
Organization: guru atau trainer yang paling siap adalah yang paling
siap materi. Dengan demikian sebaiknya guru turut mengontrol pola
pengorganisasian ilmu yang telah diperoleh oleh siswa.
Motivation: the three most important factor in learning are
motivation, motivqtion and motivation (Cristoper Ball).
Application: dengan demikian dalam mengjar hendaknya guru
mamapu memvisualisasikan ilmu pengetahuan pada duniaparaktis atau
mampu berfikir lateral untuk mngmbangkan aplikasi ilmu tersebut
kedalam berbagai bidang kehidupan.
Heart, hepar, jantung, hati, spiritual: bahahn bakar motif yang
paling kuat ada pada nilai-nilai, doktrin dan ideologi dan faktor spiritual.
Dengan demikian guru harus mampu mendidik dengan turut menyertai
nilai-nilai spiritual, karena ini merupakan faktor paling mendasar untuk
kesuksesan jangka panjang.
4. Model Rasulullah membelajarkan anak
a) Fokus, ucapannya ringkas. Langsung pada inti pembicaraan sehingga
mudah dipahami.
b) Pembicaraannya tidak terlalu cepat sehingga dapat memberi waktu
untuk mencernanya.
c) Memperhatikan keragaman
anak,
sehingga
dapat
melakukan
untuk
10
11
demikian
kurikulum
berbasis
kompetensi
merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang
harus dicapai oleh siswa.
b. Fokus pendekatan kompetensi
Pendidikan merupakan lingkungan utama yang memberikan kesempatan
dan dukuan bagi perkembangan potensi-potensi peserta didik dan diharapkan
guru dapat mengenali dan memahami potensi-potensi yang dimiliki peserta
didiknya sehingga dapat berkembang secara optimal.
c. Diversivikasi
Upaya memberikan ras keadilan atas keragaman yang timbul dari setiap
peserta didik yaitu dengan cara diversifikasi. Dan dengan melalui program ini
diharapkan dapat melayani keragaman latar belakang sosial, budaya, dan
kemamapuan peserta didik yang secara fitrah memang beragam.
Diversifikasi kurikulum adalah kurikulum yang disesuaikan, diperluas
dan diperdalam atau dirancang untuk melayani keragaman kemampuan dan
minat peserta didik serta kebutuhan dan kemampuan daerah dan sekolah
ditinjau dari segi geografis dan budaya.
Diversifikasi kurikulum dikelompokan menajdi sebagai berikut:
a. Kelompok normal
Mengembangkan pemahaman tentang prinsip dan praktikal
aplikasi.
Mengembangkan
kemampuan
praktkal
akademik
yang
12
c. Kelompok tinggi
Mengembangkan pemahaman tentang prinsip, teori dan aplikasi.
Mengmbangkan kemampuan akademik untuk memasuki
pendidikan tinggi.
d. Desentralisasi
Pergeseran pola sentralisasi ke desentralisasi dalam pengelolaan pendidikan
ini merupakan upaya memperday daerah dan sekolahdalam meningkatkan mutu
pendidikan secara berkelanjutan.
Salah satu upaya peningkatan mutu pendidika adalah penyempurnaan
kurikulum.
Pengelolaan
kurikulum
berbasis
sekolah
diarahkan
untuk
13
14
bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia, nerilmu, cakap, kretif, mandiri
dan menjadi warga negar yang doemokratis serta bertanggung jawab.
Kompetensi tamatan, merupakn pengetahuan, keterapilan, sikap
dan nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Kompetensi rumpun pelajaran, merupakan pernyataan tentang
pengetahuan, keterampilan, sikap-sikap dan nilai yang direflaksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak.
Kompetensi dasar mata pelajran, pernyataan minimal atau
memadai tentang pengeahuan, keterampilan, sikap-sikap dan nilai
yang
15
4.
5.
6.
7.
16
8.
(kognitif),
sikap
(afektif),
dan
keterampilan
(psikomotor).
Penilaiannya tidak saja merupakan kegiatan tes formal, melainkan
juga:
Perhatian terhadap siswa ketika duduk, berbicara dan
bersikap.
Pengamatan ketika siswa berada diruang kelas, di tempat
17
18
merupakan
proses
penyusunan
sesuatu
yang
akan
19
hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan baik dirumah, sekolah maupun
lingkungan.
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiyah Drajat pendidikan agama islam adalah suatu usaha
untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
ajaran islam secara menyeluruh.
Pendekatan agama lebih ditekankan pada hubungan formalitas antara
hamba dengan Tuhannya. Penghayatan nilai-nilai agama kurang mendapat
penekanan dan masih terdapat sederet respon kritis terhadap pendidikan agama.
Hal ini disebabkan penilaian kelulusan siswa dalam pelajaran agam diukur
dengan berapa banyak hafalan dan mengerjakan ujian tertulis dikelas yang
dapat didemonstasikan oleh siswa.
B. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
a. Dasar Yuridis
Dasar yuridis formal, tersiri dari tiga macam, yaitu:
Dasar Ideal: dasar falsafah negara pancasila (sila ke satu)
Dasar struktural, yaitu UUD45 bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2.
Dasar operasional (Tap MPR no IV atau MPR/1973)
b. Segi religius
QS. An-Nahl: 125
QS. Al-Imran : 104
Al-hadits : sampaikanlah ajaran kepada oarmg lain walaupun
hanya sedikit.
c. Aspek psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan
kehidupan bermsyarakat. Hal ini didasarkan dalm hidupnya, manusia
sebagai individu maupun masyarakat dihadapkn pada hal-hal yang
membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan
adanya pegangan hidup.
Sebagaiman yang dikatakan oleh Zuharini dkk bahwa: semua manusia di
dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut
agama.
C. Fungsi Pendidikan Agama Islam
1. Pengembangan, yaitu menungkatkan keimanan dan ketaqwaan peseerta
didik kepada Allah SWT ayng telah dutanamkan dalam lingkungan
keluarga.
20
2. Penanaman nilai
3. Penyesuaian mental,
yaitu
untuk
menyesuaikan
diri
dengan
21
B.
C.
D.
Jenis-jenis kompetensi
Kompetensi lintas kurikulum
Kompetensi tamatan
Kompetensi umpun pelajaran
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Kompetensi dasar
Hasil belajar
Indikator hasil belajar
Kompetensi PAI SD-MI
Standar kompetensi lintas kurikulum
Standar kompetensi rumpun pelajaran
Standar kopetensi mata pelajaran
Kompetensi persatuan jenjang pendidikan
Kompetensi PAI SLTP
Kompetensi lintas kurikulum
Standar kompetensi pendidikan agama
Standar kompetensi mata pelajaran pendidikan agam islam
Kompetensi persatuan jenjang pendidikan
Kompetensi PAI SLTA
Kompetensi kurikulum
Kompetensi pendidkan agama
Kompetensi spesifik pendidikan agama islam
Standar kompetensi mata pelajaran
Kompetensi persatuan jenjang pendidikan
22
unutk
menyesuaikan
diri
dengan
limgkungannya.
4. Perbaikan, untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan
dan pemahaman adanya Tuhan.
5. Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan
atau budaya lain.
6. Pengajaran
23
7. Penyaluran,
untuk
menyalurkan
anak-anak
yang
memiliki
24
25
26
PENILAIAN PORTOFOLIO
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
dimaksudkan
untuk
perlu
selengkap
dilakukan
mungkin
dengan
mengenai
berdasarkan
siswa
yang
informasi
yang
bersangkuatan.
dan
digunakan
untuk
mengumpulkan
informasi
sering
disebut
sebagai assessment
27
dan pendidik.
Memungkinkan pendidik mengintervensi proses dan menentukan dimana /
bilamana perlu membantu.
28
portofolio
Menentukan bagaimana portofolio dinilai
29
BAB III
SIMPULAN
30