Anda di halaman 1dari 4

OPTIMALISASI AIR HUHAN DENGAN SUMUR RESAPAN

ABSTRAK
Indonesia adalah salah satu negara yang saat ini sedang berkembang.
Perkembangan
tersebut
ditandai
dengan
banyaknya
pembangunanpembangunan yang terjadi pada kota-kota di Indonesia. Sebagai contoh Kota
Malang, dimana saat ini Kota Malang mengalami banyak pembangunan. Seperti,
pembangunan gedung-gedung tinggi (bangunan hotel, apartemen, dan
perkantoran), banyaknya pembangunan mall, dan banyaknya pembangunan
perumahan. Semakin banyak pembangunan yang terjadi maka semakin sedikit
pula lahan terbuka atau lahan resapan yang digunakan sebagai resapan air saat
terjadi hujan. Tak heran saat ini Kota Malang menjadi sering banjir saat terjadi
hujan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya lahan resapan sehingga air yang
yang seharusnya dapat meresap akan tetapi karena tidak bisa meresap maka air
tersebut akan tetap pada permukaan, itu yang disebut dengan banjir. Sedangkan
air hujan sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai air bersih, contohnya untuk
menyiram tanaman. Pada bangunan perumahan biasanya sering terjadi banjir
karena kurangnya resapan dan terlalu dekat satu rumah dengan rumah yang
lain. Selain itu banjir juga dapat menyebakan penurunan pada permukaan air
tanag. Apabila permukaan air tanah menurun maka cadangan air tanah sebagai
air bersih akan berkurang dan semakin sedikit. Maka solusi dalam hal ini adalah
dengan membuat sumur resapan, sehingga air hujan dapat dimanfaatkan dan di
optimalkan. Cara memanfaatkan dan mengoptimalkannya dengan membuat
sumur resapan dengan saluran air yang berasal dari atap rumah pemukiman
warga kemudian disalurkan atau dihubungkan dengan menggunakan pipa ke
sumur resapan dalam tanah yang berada di tengah jalan. Sehingga air hujan
yang sebenarnya adalah air bersih dapat tertampung dengan baik dan tidak
sampai menyebabkan banjir pada sekitar perumahan. Air hujan yang ditampung
bisa digunakan kembali atau dimanfaatkan untuk menyiram taman, selain itu air
yang tertampung juga dapat dimanfaatkan sebagai air cadangan apabila terjadi
kekeringan tau kekurangan air bersih saat musim panas.
Kata kunci : banjir, optimalisasi, air hujan, air bersih, air tanah , sumur resapan,

ABSTRAC

Indonesia is one country that is currently being developed. The development is


marked by numerous developments that occurred in the cities in Indonesia. For
example Malang, which is currently experiencing a lot of development Malang.
Such as, the construction of tall buildings (building hotels, apartments, and office
buildings), the number of construction of the mall, and the number of housing
construction. More and more development happens the less open land or land
that is used as the leach water infiltration when it rains. No wonder today Malang
became frequent floods when it rains. That is because the lack of absorption of
land so that water that would otherwise be pervasive but because it can not sink
in the water will remain on the surface, it is called flooding. While the rain water
can actually be used as clean water, for example for watering plants. In the
residential buildings are usually frequent flooding due to a lack of absorption and
too close to the house with another house. Besides flooding can also cause a
decrease in water surface tanag. If the ground water level decreases the
reserves of groundwater as a water supply will be reduced, and fewer and fewer.
Then the solution in this case is to make infiltration wells, so that rainwater can
be used and optimized. How to use and optimize it by making infiltration wells to
drain water from residential rooftops then routed or connected by pipes to
recharge wells in the ground in the middle of the road. So that rain water is

actually clean water can be accommodated properly and not to cause flooding in
the surrounding housing. The stored rainwater can be reused or utilized for
watering the garden, besides the water being stored can also be used as a
backup water in case of drought tau water shortages during the summer.
Keywords: floods, optimization, rain, water, groundwater, catchment wells.
PENDAHULUAN
Latar belakang
indonesia adalah negara memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak karena
indonesia menduduki peringkat ke-empat kepadatan penduduk setelah amerika
serikat. Banyaknya pembangunan di kota-kota yang berada di Indonesia maka
hal ini menunjukkan bahwa indonesia adalah negara yang sedang berkembang.
Kota Malang adalah salah satu Kota yang berada di Indonesia yang berada di
provinsi Jawa Timur. Sebagai Kota yang cukup padat penduduknya malang
banyak sekali melakukan pembangunan- pembangunan. Seperti saat ini
banyaknya gedung-gedung tinggi (bangunan apartemen, hotel, dan
perkantoran), pembangunan pusat perbelanjaan ( mall), dan banyaknya
pemukiman penduduk ( perumahan).
Malasah yang banyak terjadi pada banyaknya pembangunan pemukinan
peduduk (perumahan) adalah salah satunya adalah banjir. Dimana banjir dapat
di sebabkan karena kurangnya lahan kosong sebagai lahan untuk penyerapan
air. Karena pada perumahan biasanya kurang resapan air pada setiap rumah dan
terlalu dekat jarak satu rumah dengan rumah yang lainnya. padahal air hujan
dapat dimanfaatkan dan di tampung sebagai cadangan air saat musim panas.
Akan tetapi saat ini banyak yang kurang kesadaran untuk dapat memanfaatkan
air sehingga air hujan yang melimpah hanya langsung di buang ke sungai atau
ke saluran kota tanpa di manfaatkan terlebih dahulu. Apabila saluran kota atau
sungai sebagai pembuangantidak mampu menampung air hujan, maka hal
tersebut akan menyebabkan banjir yang sangat parah dan dapat pula
menurunkan permukaan air tanah. Dan apabila permukaan air tanah sudah
mulai meurun maka cadangan air tanah sebagai air bersih akan berkurang. Maka
kekeringan dan kekurangan air bersih tidak dapat dihindari.
Air adalah salah satu sumber daya yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Jumlah air juga dapat berkurang, karena air adalah sumberdaya yang terbatas.
Apabila sedikit bahkan tidak ada lahan penyerapan, maka air tidak dapat
menyerap kedalam tanah sehingga jumlah atau kadar air dalam tanah akan
berkurang. Selain untuk kebutuhan pokok air juga dapat dimanfaatkan sebgai
kebutuhan skhunder dan tersier, seperti untuk menyiram tanaman dan sebagai
cadangan air untuk hydrant.
Dalam hal ini air hujan yang berlimbah dapat dimanfaatkan dengan opimal
sebagai cadangan air, dan dapat juga sebgai pemenuhan kebutuhan tersier
seperti untuk menyiram tanaman dan cadangan air untuk hydrant.

KAJIAN PUSTAKA
Air bersih

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 air bersih
adalah Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak.
Air Tanah
Menurut Putranto, T (2009) Air tanah adalah salah satu sumberdaya alam
yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat
dieksploitasi tanpa batas. Menurut supadi (2005) air Tanah adalah air yang
berada di bawah permukaan tanah dan terletak pada zona jenuh air.
Menurut herndrayana, H ( 1994) dalam Putranto, T (2009) perlakukan
batuan terhadap airtanah, maka batuan (sebagai media air) dapat dibedakan
menjadi, yaitu :
1. Akuifer yaitu batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga
dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang berarti dibawah
kondisi lapangan. Dengan demikian batuan ini berfungsi sebagai lapisan
pembawa air yang bersifat permeabel. Contoh : pasir, batupasir, kerikil,
batugamping dan lava yang berlubang-lubang.
2. Akuitar yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan sedemikian
rupa, sehingga dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat me-ngalirkan
dalam jumlah yang terbatas. Dengan demikian batuan ini bersifat semi
permeabel. Contoh : pasirlempungan, lempungpasiran.
3. Akuiklud yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan sedemikian
rupa, sehingga dapat menyimpan air, tetapi tidak dapat mengalirkan air
dalam jumlah yang berarti. Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air.
Contoh : lempung, lanau, tuf halus, serpih.
4. Akuifug yaitu suatu tubuh batuan yang tidak dapat menyimpan dan
mengalirkan air. Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh:
batuan beku yang kompak dan padat.
Menurut Dirdjokoesoemo(1991) dalam Supadi (2005) air tanah merupakan
hasil siklus hidrologi dimana air hujan meresap ke dalam tanah. Siklus hidrologi
harus seimbang, ketidak-seimbangan pada salah satu mata rantainya
berpengaruh pada debit air tanah.
Menurut Soedarwoto dkk (1996) dalam supadi (2005) Sebagai sumber
utama air tanah adalah presipitasi air hujan yang menembus tanah secara
langsung ke air tanah atau air sungai yang memasuki permukaan tanah dan
menembus ke bawah melalui lapisan endapan aluvial yang lolos air ke air tanah.
Jalur perjalanan air menuju zona jenuh tergantung keadaan geologis. Jumlah air
tanah yang diperoleh di sembarang daerah tergantung pada sifat-sifat akuifer
yang ada serta luas cakupannya. Kapasitas suatu formasi untuk menampung air
diukur dengan porositasnya.
Menurut supdi (2005) aliran air tanah dari titik yang mempunyai elevasi
yang tinggi ke titik yang elevasinya lebih rendah. Pada akuifer bebas, permukaan
air tanah mempunyai bentuk yang menyerupai bentuk topografinya. Aliran air
tanah tergantung permiabelitas, porositas, dan beda tekanan air tanah.
Permiabilitas tanah adalah kecepatan aliran air pada tanah.
Air Hujan

Air hujan adalah air yang terbentuk secara alami dari proses alam. Proses
awal pembentukan air hujan dimulai saat uap air yang berasal dari sumber air di
daratan mengalami penguapan. Uap air yang naik ke atas langit akan
membentuk awan. Awan yang saling menumpuk akan membawa butir-butir air
karena terbawa oleh angin. Akibatnya butir-butir air ini akan mengalami gravitasi
yang membuat air bisa turun ke bawah. Saat proses butir-butir air jatuh ke bumi
maka ada sebagian air yang kembali menguap ke awan. Air yang jatuh ke
permukaan bumi disebut sebagai air hujan (anonim,2015).

Menurut UNEP (2001) dalam Yulistyorini (2011), beberapa keuntungan penggunaan


air hujan sebagai salah satu alternatif sumber air bersih adalah sebagai berikut (1)
meminimalisasi dampak lingkungan: penggunaan instrumen yang sudah ada (atap rumah,
tempat parkir, taman, dan lain-lain) dapat menghemat pengadaan instrumen baru dan
meminimalisasi dampak lingkungan. Selain itu meresapkan kelebihan air hujan ke tanah
dapat mengurangi volume banjir di jalan-jalan di perkotaan setelah banjir; (2) lebih bersih: air
hujan yang dikumpulkanrelatif lebih bersih dan kualitasnya memenuhi persyaratan sebagai
air baku air bersih dengan atau tanpa pengolahan lebih lanjut; (3) kondisi darurat: Air hujan
sebagai cadangan air bersih sangat penting penggunaannya pada saat darurat atau terdapat
gangguan sistem penyediaan air bersih, terutama pada saat terjadi bencana alam. Selain itu air
hujan bisa diperoleh di lokasi tanpa membutuhkan sistem penyaluran air; (4) sebagai
cadangan air bersih: pemanenan air hujan dapat mengurangi kebergantungan pada sistem
penyediaan air bersih; (5) sebagai salah satu upaya konservasi; dan (6) pemanenan air hujan
merupakan teknologi yang mudah dan fleksibel dan dapat dibangun sesuai dengan kebutuhan.
Pembangunan, operasional dan perawatan tidak membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian
tertentu.
Sumur Resapan
Sumur resapan adalah sebuah lubang atau sumur pada permukaan tanah
yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkan ke dalam tanah.
Prinsip dari sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke
dalam tanah. Air hujan ditampung agar tidak menggena di permukaan tanah dan
dapat menesarp kedalam tanah. Tujuan utama dari sumur resapan ini adalah
memperbesar masuknya air ke dalam tanah sebagai air resapan. Dengan
demikian, air akan lebih banyak masuk ke dalam tanah dan sedikit yang
mengalir sebagai air permukaan (supadi 2005). Pembuatan sumur resapan harus
sesuai dengan kebutuhan dan untuk kelangsungan bagi penyediaan air yang
dibutuhkan oleh manusia. Untuk keefektivan sumur resapan tergantung dengan
jumlah dan volume sumur resapan. Faktor yang berpengaruh dalam
perencanaan sumur resapan air hujan adalah iklim, kondisi air tanah, kondisi
tanah, tata guna lahan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan keterbatas
bahan (supadi, 2005).
Sesuai SNI-S-14 1990 Departemen PU dalam supadi (2005), persyaratan
umum yang harus dipenuhi dalam pembuatan sumur resapan adalah: (1) Sumur
resapan air hujan dibuat pada lahan yang lulus air dan tahan longsor
(permiabilitas minimum adalah 2 cm/jam) (2) Sumur resapan air hujan harus
bebas dari kontaminasi/pencemaran limbah (3) Air yang masuk ke dalam sumur
resapan hanyalah air hujan (4) Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur
resapan air hujan hanya menampung dari atap dan disalurkan melalui talang (5)
Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi, dan hidrologi.

Anda mungkin juga menyukai