BAB III
GAMBARAN POLA KOMUNIKASI BUDAYA
3.1 Komunikasi Verbal
Suku batak memiliki ciri yang khas dalam berkomunikasi secara
verbal. Suku ini sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yaitu suku batak utara, suku
batak selatan dan suku batak Simalungun(perantara). Suku batak utara terdiri
atas Batak Pakpak dan Karo, sedangkan batak selatan terdiri atas Batak
Angkola-Mandailing dan Toba. Dari tiap bagian ini, memiliki satu bahasa
yang sama yaitu bahasa batak, walau dalam dialeknya memiliki beberapa
perbedaan. (joyo:2011)
Pada bahasa batak utara, bahasa yang diucapkan adalah Bahasa Batak
Alas-Kluet, Bahasa Batak Pakpak / Dairi, dan Bahasa Batak Karo. Bahasa
Batak Alas-Kluet adalah sebuah bahasa yang dituturkan di timurlaut
Tapaktuan dan di sekitar Kutacane, Aceh. Bahasa ini memiliki 3 dialek:
dialek Alas, dialek Kluet, dan dialek Singkil atau Kade-Kade. Bahasa Pakpak
adalah sebuah bahasa yang terdapat di provinsi Sumatera Utara. Bahasa
Pakpak dipakai oleh penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi,
Pakpak Bharat di Sumatera Utara dan sebagian wilayah kabupaten Singkil
daratan di Aceh. Bahasa Pakpak juga terdapat di wilayah Parlilitan yang
masuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan wilayah Manduamas
yang merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah . sedangkan Bahasa
Karo adalah bahasa yang digunakan oleh suku Karo yang mendiami Dataran
Tinggi Karo (Kabupaten Karo), Langkat, Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga
ke Aceh Tenggara di Indonesia. (panisioan:2012). Secara umum bahasa batak
utara memiliki kualitas suara yang terdengar lebih lembut bila dibandingkan
dengan suku batak yang lain, serta memiliki intonasi yang naik turun
sehingga ritme nya melantun seperti orang yang sedang bersenandung. Selain
itu, bahasa batak utara diucapkan secara cepat dan agak menggertak.
(tondi:2013)
Pada bahasa batak selatan, bahasa yang diucapkan adalah Bahasa
Batak Angkola Mandailing dan Bahasa Batak Toba. Bahasa Batak Angkola
13
adalah bahasa yang sedikit lebih lembut intonasinya daripada bahasa Toba.
Bahasa Batak Angkola meliputi daerah Padangsidempuan, Batang Toru,
Sipirok, seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan. Bahasa Mandailing,
merupakan rumpun bahasa Batak, dengan pengucapan yang lebih lembut lagi
dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas
penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing-Natal tapi tidak termasuk
bahasa Natal. Bahasa Batak Toba adalah salah satu bahasa daerah yang
dipertuturkan di daerah sekitar Danau Toba dan sekitarnya, termasuk Pulau
Samosir, Sumatera Utara. (panisioan:2012). Secara umum, kualitas suara
dalam bahasa batak selatan ini adalah kasar, besar dan keras, dengan intonasi
tegas dan ritme yang naik turun. Selain itu cara pengucapan bahasa batak
selatan ini adalah tegas dan agak menggertak dengan tempo yang cepat.
(anonim:2012)
Pada Bahasa Simalungun atau sahap Simalungun (dalam bahasa
Simalungun) adalah bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang
mendiami Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Dairi,
Medan, hingga ke Tapanuli di Indonesia. Beberapa kata,kualitas suara,
intonasi,ritme, cara pengucapan dan kecepatan dalam Bahasa Simalungun
memang memiliki persamaan dengan bahasa Toba atau Karo yang ada di
sekitar wilayah tinggalnya suku Simalungun, namun Pdt. Djaulung Wismar
Saragih menerangkan bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam
bahasa Simalungun dan Toba namun memiliki makna yang berlainan. Dialek
dan Ragam Bahasa dalam bahasa ini juga berbeda yang terbagi menjadi 4
bagian, yaitu silimakuta, raya, topi pasir(horisan) dan jahe-jahe (pesisir pantai
timur). (panisioan:2012).
3.2 Komunikasi Non Verbal
Suku batak memiliki makna berbeda pada tiap bahasa tubuh yang
dilakukan. Perbedaan pada suku Batak diantaranya sebagai berikut.
1. Menggunakan jari telunjuk untuk memberitahukan akan keberadaan
sesuatu/hal dan untuk memberitahukan sebuah petunjuk/arah adalah hal
lazim yang dianggap sopan. Hal ini karena penggunaan telunjuk berarti
14
15
16
seperti akordeon. Dalam bahasa Batak buku tersebut dinamakan pustaha atau
pustaka. Pustaha-pustaha ini yang ditulis oleh seorang "guru" atau datu
(dukun) berisikan penanggalan dan ilmu nujum.
Penulisan huruf surat Batak secara garis besar terbagi dalam dua
kategori, yaitu ina ni surat dan anak ni surat.
Alfa
bet
Lati Ka
ro
n
Surat Batak
Toba
Alfa
bet
Simalun
Dai
Mandail Lati
gun/
ri Timur
ing
n
ta
ha
sa
ka
ya
ba
nga
pa
la
na
nya
wa
ca
ga
nda
ja
mb
a
da
ra
ma
i
u
Surat Batak
Karo
Toba
Simalun
Dai
Mandail
gun/
ri Timur
ing