CHPS
CHPS
CHPS
Stenosis (HPS)
Infatil (HPS)
Congenital (HPS)
Insiden
1 3 : 1000
Laki laki : Perempuan (4:1)
Prematur 10%
Etiologi
Tak diketahui
Bisa kongenital / didapat
Teori hiperaciditi spasme otot
hipertrofi
Gejala
Onset umur 3 6 mgg
Muntah yg rapid / gradual & progresif
projektil non bilous/empedu
Lama-lama :
BB menurun
Tumbuh kembang terhambat
Muntah
Powerful / projektil
66% terjadi esofagitismuntah
mengandung darah
Gangguan elektrolit Na, Kalium, Cl
Dehidrasi
Diagnosa
Inpeksi
Perut bagian atas kembung & tampak
gelombang peristaltik
Kadang tampak massa dan seperti telur
(Olive piloric) di quadran kanan atas
Palpasi
Teraba massa 2 cm di kanan garis
tengah
Radiologi
Ba Meal / MD / Upper GI
String sign
Shoulder efek
USG
Dougnat sign
Target Bulls eye sign
2. USG :
Minimal invasif
> aman
Gambar :
Dougnut sign
Target Bulls eye sign
Gambar sagital
Penebalan dinding
Pilorus
2.
Atropin p.o/i.v
R/ operatif
Pyloromyotomy
Post operasi
Perawatan post-op
1. NGT dipasang 24 48 jam
2. Intake oral mulai 6 jam p.o sedikit-sedikit
& dalam 24 jam sudah full feeding
3. Fungsi pengosongan lambung biasanya
kembali dalam 7 hari
4. Bila masih muntah UGI kontras
1 : 100.000
Macam
Kausa : ?
Gejala :
Atresia Usus
Stenosis Usus
Pilorik
Duodenum
Jejunoilial
Jarang
1 : 2500
1 : 1000
Berhubungan
dengan
epidermiolisis
bulosa
Downs syn
Intra uterin
iskemik
Colon
Berhubungan
dengan jejunoilial
Jarang dengan
duodenal atresin
Pilorik Atresia
Jarang
Autosomal gene defek
lumen pilorik tertutup :
Diafragma
Massa solid
Gejala
Distensi perut bagian atas
Muntah tidak mengandung
empedu (warna kuning)
RO :
Single bubble
No distal air
Komplikasi
Perforasi
Peritonitis
Penanganan
Eksisi membran
Side to side
gastroduodenostomi
ATRESIA DUODENUM
STENOSIS DUODENUM
PENDAHULUAN
OBSTRUKSI DUODENUM
1. Obstruksi Duodenal Intrinsik :
- Atresia, Stenosis & Diafragma
Internal.
2. Obstruksi Duodenal Eksternal :
- Anulare Pankreas & Malrotasi Usus.
(Penekanan dari luar)
SEJARAH
- J. Calder (1733) atresia duodenum, laporan I.
- Tiedmann (1818) pankreas anulare,
laporan I.
- Sbgan besar pankreas anulare, ditemukan
atresia duodenum tipe diafragma.
DEFINISI
Atresia Duodenum :
Ampulla Vateri
(t4 tersering)
ETIOLOGI
1. Kelainan pertumbuhan,putaran & fiksasi.
2. G3 rekanalisasi (atresia membran / oklusi epitelial)
penelitian Tandler (1900)
3. Gumpalan epitel (Lynn & Espinas 1959)
4. Penyumbatan pembuluh darah (IUVA). O/ Louw &
Barnard (1955).menyebab nekrosis, degenerasi,
resorpsi sebag. Usus.
5. Volvulus & inkarserasi cincin umbilikus & invaginasi
intrauterin, nekrosis usus, resorpsi, atresia.
6. Ibu dgn hidramnion (8%)
Etiologi
Kegagalan rekanalisasi
Pada minggu III duodenum yang berupa
massa solid mengalami vacuolisasi
pada lumennya antara minggu VIII X
Bila terjadi kegagalan :
1. Membran / web
2. Atresia
3. Stenosis
Stenosis
N = 21
Fenestrated
membrane
N = 13
Atresia
N = 60
Gambar
EMBRIOLOGI
- Mgg ke 5 intrauterin, perkembangan usus
mulai dari duodenum sampai kolon
transfersum > cepat dari pertumbuhan
tubuh embrio.
- Terjadi perputaran usus dan fiksasi2 pada
duodenum & kolon
INSIDENS
- Ditemukan 1 / 6.000 kelahiran hidup.
- Sering disertai :
- Down Syndrom (25%)
- Kel. Vertebra. (Club feed)
- Kel. Jantung Cong.
- Divertikel Meckeli
- Ektopik Pankreas
- Malformasi Anorektal
PATOGENESIS
Teori dari TANDLER
- Proliferasi Mukosa & Revakuolisasi.
- Proliferasi mukosa (mgg ke 5 6) menyebab.
Obstruksi total.
- Revakuolisasi & Rekanalisasi berakhir mgg
8 10.------ G3 pd proses vakuolisasi
menyebabkan :
atresia, stenosis atau duplikasi usus.
- G3 vaskuler usus (pankreas anulare / volvulus)
& invaginasi pada hamil muda menyebab.atresia
dan stenosis.
GEJALA KLINIS
-
Gejala
Intra uterin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PX RADIOLOGIS
Radiologi
Double bubble
Bila partial obstruksi ada udara dibagian
usus lain lakukan UGI kontras untuk
membedakan dengan :
Malrotasi
Volvulus
DIAGNOSA
BANDING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ATRESIA ESOFAGUS
ATRESIA USUS HALUS
VOLVULUS USUS
PYLORIC STENOSIS
MALFORMASI ANOREKTAL
AGANGLIONOSIS KOLON
PENANGANAN
- OPERASI :
Duodeno-duodenostomi
- Persiapan operasi
PERAWATAN POST OP
- Cairan Parenteral sampai beberapa
hari post op.
- Cairan lambung di isap dgn disposible
rutin pelan-pelan.
- Nutrisi parenteral.
- Diet cair peroral mulai diberikan saat
fungsi usus kembali normal.
Ingat !!! Jangan cepat2 beri Oral
Penyulit . Ileus paralitik yg
lama.
PROGNOSIS
Prognosis baik
Jika tdk disertai peny. penyerta
yg serius (anomali lain) dan
komplikasi.
ATRESIA JEJUNOILIAL
STENOSIS JEJUNOILIAL
Etiologi
Stenosis
Type (IIIa)
Type I
Type (IIIb)
Type II
Type IV
Gejala
1. Perinatal
2. Postnatal
Perut kembung
Muntah empedu hari I, II dan III
Sering perforasi peritonitis mekonium
bila terjadi kalsifikasi
mekoniumgambaran string of pearls
Stenosis :
DD
Midgut volvulus
Mekonium ileus
Duplication cyst
Hernia internal
Penanganan
Decompresi (NGT)
Resusitasi (TPN)
Operasi koreksi
Atresia Colon
Insiden
1.8 15% dari seluruh atresia
Tipe III kanan flexura lienalis
Tipe I
Kausa
Mesenterik vaskular impairment
Volvulus intra uterine
Diagnosa
Prenatal : USG colon > besar
RO : dilatasi proksimal colon yang hebat
gambaran mirip pneumoperitoneum
Komplikasi
Perforasi
Tindakan
Reseksi distal colon
Colostomi
Tidak dilakukan :
Reseksi anastomosa karena banyak
terjadi komplikasi sebab keadaan
segmen colon distal tak diketahui