Anda di halaman 1dari 49

Matakuliah : L0044/Psikologi Faal

Tahun
: 2009

GENETIKA
Pertemuan 4

Sel
Pengamatan oleh Robert Hooke (1665) cellula
materi hidup sel protoplasma
sel hewan adalah masa protoplasma yang
dikelilingi membran sel
sel tumbuhan masih dikelilingi lagi oleh dinding
sel yang tebal
Bagian-bagian protoplasma :
Nukleoplasma
Sitoplasma
Nukleus Membran sel
Nukleolus
Vakuola
Butir kromatin
Sentrosom (sel hewan)
kromosom-gen
Badan lemak

Gambaran umum sel hewan

Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu

Gambaran umum sel tumbuhan

Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu

Pembelahan Sel
1.
Amitosis
pembelahan sel secara langsung
sitoplasma dan inti menjadi 2 bagian
2.
Mitosis
sebelum dua anak sel terbentuk, terjadi perubahanperubahan di dalam inti sel
Interfase
Profase
Prometafase
metafase
Anafase
telofase

Fungsi pembelahan sel

(a) Reproduksi

(b) Pertumbuhan dan


perkembangan
(a) Amoeba, eukariota berseltunggal, membelah
untuk membentuk dua sel, masing-masing
merupakan organisme yang terpisah. Dalam kasus
ini, fungsi pembelahan sel ialah reproduksi. (b)
Untuk organisme multiseluler, pembelahan sel
embrio merupakan hal yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan. (c) Bahkan pada
organisme multiseluler dewasa, pembelahan sel
terus berfungsi dalam pembaruan dan perbaikan
jaringan. Misalnya, sel sumsum tulang yang
(c) Pembaruan jaringan
membelah ini (tanda panah) menghasilkan sel darah
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu
merah baru.

Siklus sel

Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu

Dalam suatu sel


yang membelah, fase
mitotik (M)
bergantian dengan
interfase, periode
pertumbuhan.
Bagian pertama
interfase, yang
disebut G1, diikuti
oleh fase S, ketika
kromosom
bereplikasi; bagian
terakhir interfase ini
disebut G2. Dalam
fase M, mitosis
membelah nukleus
dan mendistribusikan
kromosomnya ke
nukleus anak, dan
sitokinesis
membelah

Mitosis pada sel tumbuhan

Kromatin
Nukleus Nukleolu memada
s
t

(a) Profase

Kromatin

(b) Prometafase

(d) Anafase
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu

(c) Metafase Pelat sel

(e) Telofase

3. Meiosis
Yunani : meioun = membuat lebih kecil
reproduksi eksual termasuk gametogenesis
(pembentukan gamet di dalam alat reproduksi
dan fertilisasi (pembuahan)
gamet (haploid) berasal dari induk diploid,
pembentukkannya didahului pembelahan
reduksi dari jumlah kromosom
dihasilkan 4 anak haploid
kedua gamet mengandung jumlah kromosom
sama akan menghasilkan zigot dengan
kromosom dua kali jumlah tadi

Gambaran umum meiosis:


bagaimana meiosis
mereduksi jumlah
Setelah kromosom bereplikasi satu kali, sel
kromosom
diploidnya akan
membelah diri dua kali,
menghasilkan empat sel anak haploid.
Diagram yang disederhanakan ini hanya
menampilkan satu pasang kromosom
homolog. (a) Pertama, masing-masing dari
kromosom tersebut bereplikasi. (b)
Kemudian proses pembelahan pertama
(meiosis I) akan memisahkan kedua
kromosom dari pasangan homolog,
mengemasnya di dalam sel-sel anak yang
terpisah (haploid). (c) Pembelahan kedua
(meiosis II) memisahkan kromatidkromatid saudara. Setiap sel anak yang
dihasilkan dari meiosis II adalah sel
haploid, mengandung satu kromosom
tunggal
pasangan
homolog.
Campbell dari
& Reece,
Biologi, Edisi
kelima jilid satu

Siklus hidup manusia

Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu

Dalam setiap
generasi,
penggandaan jumlah
kromosom yang
dihasilkan dari
fertilisasi diimbangi
oleh pembagiduaan
jumlah kromosom
yang dihasilkan dari
meiosis. Untuk
manusia, jumlah
kromosom dalam
setiap sel haploid
adalah 23 (n = 23);
jumlah kromosom
dalam zigot diploid
dan semua sel

Tahap-tahap utama perkembangan hewan dan tumbuhan


Rongga
Pergerak mulut
an sel

Zigot

Delapan
Blastula
sel
Perkembangan

Gastrula

(a)
hewan

Zigot

Daun
benih
Merrstem
apikal
tunas
Dua sel

(b) Perkembangan
tumbuhan Pembelahan
sel
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu

Hewan
dewasa

Meriste
m apikal
Embrio akar
dalam benih
Tumbuh
an

Morfogenesis
Diferensiasi sel

Reproduksi
1. aseksual
pembentukan individu baru dari satu induk, tidak melalui
peleburan atau perpaduan dua sel kelamin
individu yang dihasilkan identik dengan induknya
(protoplasma dan material hereditas)
contoh : pembelahan kembar, kuncup, pembelahan spora,
perkembangbiakan vegetatif
2. seksual
pembentukan individu baru melalui peleburan dua sel
kelamin
konjugasi
peleburan dua isogamet
fertilisasi
peleburan dua heterogamet

Ilmu Keturunan
Teori Ovisma
sel telur memiliki sifat yang diturunkan, sel jantan hanya
merupakan cairan penggiat perkembangan sel telur.
Teori Animalkulisme
di dalam sel kelamin jantan terdapat hewan kecil
(animalkulus) yang mengandung sel keturunan, sel
betina hanya sebagai tempat perkembangannya.
Teori Preformasi

Anthonie van Leeuwenhoeck, Swamerdam,


Bonnet.
di dalam spermatozoa telah terbentuk calon individu
kecil atau manusia-manusia kecil.

Teori Epigenesis

Wolff dan Von Baer


makhluk kecil belum terdapat di dalam gamet, tetapi sel
telur yang telah dibuahi spermatozoa akan tumbuh sedikit
demi sedikit.
Teori Pangensis

Charles Darwin
di dalam sel telur terdapat tunas-tunas yang akan
berkembang menjadi makhluk baru setelah dibuahi oleh
spermatozoa.
Hipotesis pencampuran
Misal : pencampuran cat keturunan yang seragam pada
akhirnya
Hipotesis particulate inheritance
Misal : pencampuran kelereng

Genetik Yunani "genno" : to give birth

Johann Gregor Mendel (1822-1884) Bapak Genetika


persilangan antara dua varietas dengan sifat beda
lebih dari satu
perkawinan silang terhadap kacang ercis (Pisum
sativum)
diulang oleh De Vries (Belanda, 1900), Correns
(Jerman, 1900), Tschermak (Austria, 1900)
faktor penentu sebagai bentuk dan susunan sifat yang
diturunkan
Kemudian diketahui adanya kromosom dan gen
Teori Kromosom
Istilah : dominan, resesif, genotip, fenotip

Karakter : sifat yang dapat diturunkan


(warna bunga)
Sifat : varian dari suatu karakter (warna
bunga putih)
Mendel mempergunakan galur murni (truebreeding) homozigot
Hibridisasi : penyilangan dua varietas
Penyilangan monohibrid : penyilangan yang
menelusuri penurunan sifat sebuah karakter
Induk galur murni : generasi P(arental)
Keturunan hibridnya F1, F2, (Filial)

Penyilangan genetik
Untuk mengawinkan (hibridisasi)
dua varietas tanaman kacang
ercis, Mendel menggunakan
sebuah kuas untuk
memindahkan polen karrier
sperma dari sebuah tanaman ke
sel telur dari tanaman lain. Pada
kasus ini, karakter yang
diperhatikan adalah warna
bunga dan dua varietas tersebut
adalah bunga ungu dan bunga
putih. Biji berkembang dalam
karpel, yang kemudian
berkembang menjadi buah
(polong). Perkecambahan biji
menghasilkan hibrid generasi
pertama yang semuanya
mempunyai bunga ungu.
Hasilnya yang sama diperoleh
untuk penyilangan kebalikannya,
Campbell
& Reece, Biologi,
yaitu
pemindahan
polenEdisi
dari
kelima jilid satu
bunga ungu ke bunga putih.

Campbell & Reece,


Biologi, Edisi
kelima jilid satu

Hukum Segregasi Mendel


1.

2.
3.

4.

Versi alternatif gen (alel-alel yang berbeda)


menjelaskan terjadinya variasi pada karakter yang
diwarisi
Untuk setiap karakter, organisme mawarisi dua
alel, satu dari masing-masing induk
Jika kedua alel berbeda, maka salah satunya, alel
dominan diekspresikan sepenuhnya dalam
penampakan organisme ; alel satunya, alel
resesif, tidak mempunyai efek yang jelas pada
penampakan organisme
Kedua alel untuk setiap karakter berpisah selama
produksi gamet

Hukum segregasi
mendel

Diagram ini mengilustrasikan


model Mendel untuk
penurunan sifat monohibrid.
Alel bunga ungu (P) adalah
dominan dan alel bunga putih
(p) adalah resesif. Masingmasing tanaman mempunyai
dua alel untuk gen yang
mengendalikan warna bunga,
satu alel diwarisi dari masingmasing induk. Sebuah
tanaman galur murni dari
generasi parental mempunyai
alel yang cocok, bisa PP
(parental bunga ungu) atau
pp (parental bunga putih).
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu

Perbendaharaan Istilah Genetika


Alel : versi alternatif dari gen
Homozigot : sepasang alel identik untuk sebuah
karakter / gen galur murni
Heterozigot : 2 alel berbeda untuk sebuah gen
Fenotipe : penampakan organisme
Genotipe : penyusun genetik
Test cross : perkawinan homozigot resesif dengan
organisme yang mempunyai fenotipe dominan

Campbell & Reece,


Biologi, Edisi kelima
jilid satu

Campbell & Reece,


Biologi, Edisi
kelima jilid satu

Testcross
Testcross dirancang untuk
mengungkapkan genotipe
dari suatu organisme yang
menunjukkan sifat
dominan, seperti bunga
ungu pada tanaman ercis.
Organisme seperti ini bisa
saja homozigot untuk alel
dominan atau heterozigot.
Cara yang paling efisien
untuk menentukan
genotipe adalah dengan
menyilangkan organisme
tersebut dengan individu
yang mengekspresikan sifat
resesif. Karena genotipe
dari induk berbunga putih
harus homozigot, kita dapat
menyimpulkan genotipe
dari induk berbunga ungu
dengan mengamati
fenotipe
keturunan.
Campbell
& Reece, Biologi,
Edisi kelima jilid satu

Hukum Pemilahan Independen (Bebas)


Pemisahan (segregasi) secara independen dari setiap
pasangan alel selama pembentukan gamet
Dua pasangan alel akan terpisah secara independen
satu sama lain. Gen akan dikemas ke dalam gamet
dalam semua kemungkinan kombinasi alel, selama
setiap gametmempunyai satu alel untuk setiap gen
Terdapat perbandingan fenotipe yang tetap 3:1 untuk
setiap karakter selama menyangkut karakter
individual, perilaku segregasi akan sama seperti
seandainya ini adalah penyilangan monohibrid

Pengujian dua hipotesis untuk segregasi dalam sebuah penyilangan dihibrid. Sebuah penyilangan antara
tanaman induk galur murni yang berbeda dalam dua karakter menghasilkan hibrid F1 yang heterozigot untuk
kedua karakter. Pada contoh ini, dua karakter tersebut adalah warna biji dan bentuk biji. Warna kuning (Y) dan
bentuk bulat (R) adalah dominan. (a) Jika kedua karakter memisah secara dependen satu sama lain (bersamasama), maka hibrid F1 hanya dapat menghasilkan dua kelas gamet yang sama yang diterima dari induknya, dan
keturunan F2 akan menunjukkan rasio fenotipe 3:1. (b) Jika kedua karakter memisah secara independen, maka 4
kelas gamet akan diproduksi oleh generasi F1 dan akan ada rasio fenotipe 9:3:3:1 pada generasi F2. Hasil
percobaan Mendel mendukung hipotesis yang disebut belakangan ini, dinamakan pemilahan independen.

Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima


jilid satu

Hubungan antara fenotipe dan genotipe


Dominansi sempurna
Dominansi tak sempurna (incomplete dominance)
hibrid F1 mempunyai penampakan yang berada di
antara fenotipe kedua varietas induknya
contoh tanaman snapdragon
F1 pink
F2 merah, pink dan putih
bukan bukti hipotesis pencampuran, tetapi bunga
heterozigot mempunyai pigmen merah lebih sedikit
dibandingkan homozigot merah

Campbell & Reece,


Biologi, Edisi kelima
jilid satu

Kodominan
kedua alel muncul secara terpisah di dalam
fenotipe
bukan bentuk intermediet, tetapi kedua
fenotipe secara sendiri-sendiri
terekspresikan
contoh golongan darah M, N dan MN

Penurunan sifat Mendelian pada manusia


Analisis silsilah mengungkapkan adanya
pola Mendelian pada penurunan sifat
manusia
Banyak kelainan pada manusia mengikuti
pola penurunan sifat Mendelian
Teknologi penyediakan perangkat baru
untuk melakukan pengujian dan
penyuluhan genetik

Dasar
kromoso
m hukum
Mendel

Campbell & Reece,


Biologi, Edisi kelima
jilid satu

Penurunan sifat terpaut-seks


Ketika Morgan mengawinkan lalat jantan
mata-putih dengan betina tipe-liar, semua
keturunan F1 mempunyai mata merah.
Keturunan F2 menunjukkan rasio 3 : 1 yang
khas Mendel, tetapi karakter resesifmataputihterpaut dengan jenis kelamin. Semua
betina mempunyai mata merah, tetapi
setengah dari jantannya mempunyai mata
putih. Morgan berhipotesis bahwa gen yang
bertanggung jawab berada pada kromosom
X (di sini digambarkan sebagai kromosom
lurus) dan bahwa tidak ada lokus yang ber
kaitan dengan warna mata pada kromosom
Y (digambarkan sebagai kromosom
berlekuk). Dalam gambar ini, alel yang
dominan (untuk mata merah) dilambangkan
dengan w+, dan alel resesif (untuk mata
dilambangkan
dengan
w.
Campbellputih)
& Reece,
Biologi, Edisi kelima
jilid satu

DNA sebagai materi genetik


Usaha pencarian materi genetik mengarah
pada DNA
Watson dan Crick (1953) menemukan
heliks ganda dengan cara membuat
model-model yang sesuai dengan data
sinar x

Struktur sebuah
untai DNA

Setiap unit nukleotida dari


rantai polinukleotida terdiri
dari basa nitrogen (T, A, C,
atau G), gula deoksiribosa, dan
gugus fosfat. Fosfat dari satu
nukleotida terikat pada gula
dari nukleotida berikutnya
secara berurutan. Hasilnya
adalah suatu tulang
belakang yang terdiri dari
gula dan fosfat yang
bergantian, dari mana basa
terproyeksi.
Campbell & Reece,
Biologi, Edisi kelima jilid
satu

Pinel,
Biopsychology
, sixth edition

Heliks
ganda

(a) Pita pada diagram di atas menunjukkan tulang belakang gula-fosfat


dari dua untai DNA. Heliks ini adalah heliks tangan kanan, berlekuk ke atas
dengan arah ke kanan. Kedua untaian diikat bersama oleh ikatan hidrogen
(digambarkan dengan garis titik-titik) di antara basa nitrogen, yang
berpasangan di bagian dalam heliks ganda. (b) Sebagian struktur kimia,
dengan dua untai yang diuraikan. (c) Pasangan basa nitrogen yang terikat
kuat tampak jelas pada model komputer. Daya tarik menarik antara
pasangan basa yang berpotongan mempunyai peranan penting dalam
mempertahankan
molekul bersama-sama.
Campbell & Reece, Biologi,
Edisi kelima jilid satu

Pinel, Biopsychology, sixth edition

Behavioral
capacities, is
it inherited,
or is it
learned ?
nature nurture
issue

Pinel,
Biopsychology
, sixth edition

Pinel, Biopsychology, sixth edition

Interaksi faktor genetik dan pengalaman


Beberapa contoh faktor2 genetik dan
pengalaman berinteraksi untuk mengarahkan
ontogeni perilaku.
Selective Breeding tikus Maze-Bright dan Maze Dull
Gangguan metabolisme Gen-Tunggal: Phenylketonuria.
Perkembangan kicau burung.

References
Carlson, N. R. (2007). Physiology of behavior (9th
ed.). Boston: Pearson.
Pinel, J. P. J. (2006). Biopsychology (6th ed.). Boston:
Pearson.
Campbell, Reece, Mitchell. (1997). Biologi, edisi
kelima, jilid satu, dua dan tiga, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Burnie, D. (2002). Evolusi. Penerbit Erlangga,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai