Dessy Surya
Mardyanti
2. Periode hepatik
Dibentuk dari jaringan mesenkim jaringan hati dan
bentuk sel eritroblas definitif, sel lekosit dan megakariosit, sampai dengan bulan ke 4 umur embrio.
Dalam limpa dibentuk pula eritropoesis dan leukopoesis tetapi hanya sampai pada bulan ke-5 kehidupan fetus. Limpa terutama membentuk sistem
limfosit dan timus membentuk limfosit dan juga
mielosit dan eritroblas.
3. Periode mieloid
- Merupakan periode terakhir pembentukan sistem
hematopoesis dan dimulai sejak fetus berusia 5
bulan.
- Mula eritropoetik dibuat dalam hati dan sel lekosit
dalam sumsum tulang selanjutnya pembentukan
sel darah diambil alih oleh sumsum tulang.
- Pembentukan sel darah tetap dlm sumsum tulang,
hati, limpa, kelenjar getah bening dan dinding
usus, dan sel ini dikenal sebagai sistem retikuloendotelial.
I. Anemi
- Suatu keadaan kadar Hb dlm darah ( < 13 g / dl
darah vena atau < 14,5 g / dl darah kapiler )
periode neonatal ( 0-28 hari ) & GA > 34 mgg.
- Normal : Hb BBL dg GA > 34 mgg : 14-20 g / dl
( rata2 17 g / dl )
- Pada BBL anemi dapat terjadi akibat proses :
A. Kehilangan eritrosit / anemi perdarahan / anemi
hemoragik
B. Pe- kerusakan eritrosit / anemi hemolitik
C. Pe- produksi eritrosit / anemi hipoplastik
A. Anemi Perdarahan
Diklasifikasikan dalam 4 kategori utama :
1. Perdarahan dalam rahim
- Perdarahan feto-plasental : umbilikus tegang
dan kaku, SC, hematoma plasenta
- Perdarahan feto-maternal : tindakan amniosentesis, tindakan persalinan, toksemia gravi
darum, eritroblastosis fetalis, tumor plasenta,
perdarahan spontan
- Perdarahan feto-fetal : akut dan kronis
3. Perdarahan postnatal
Tindakan obstetrik
- Perdarahan intrakranial : periventrikular-intraventrikular, subdural, subarakhnoid, jaringan serebral
- Perdarahan ekstrakranial
Gangguan hemostasis
- Def. Vit. K, DIC
- Def. Kongenital F. VIII, F. IX
- Trombositopenia neonatal, trombosis
4. Perdarahan iatrogenik
Manifestasi Klinis
Dibedakan antara perdarahan menahun dan akut
Data
Perdarahan akut
Klinis
Perdarahan menahun
Tampak sakit ringan, puCat. Mungkin timbul DC
dg hepatomegali
Normal atau me-
Rendah
Hipokromik mikrositik,
aniso / poikilositosis
Rendah waktu lahir
Cukup baik
Pemberian senyawa besi,
transfusi darah jarang
Pemeriksaan laboratorium
Diagnosis
Pengobatan
Perdarahan akut :
- cairan IV / transfusi darah atas indikasi yg tepat
- bila renjatan / gawat janin perawatan intensif
- preparat Fe ditangguhkan
Perdarahan menahun :
- transfusi darah tidak perlu
- preparat Fe langsung diberikan
Manifesasi klinis
Kembar donor :
pucat, lemah, tanda renjatan, tanda kompensasi
sistem eritropoetik ( normobals pd darah tepi &
retikulosit )
Kembar resipien :
gejala akibat polisitemia ( bayi pletorik, polihidramnion dg DC, nafas sulit, trombosit,
hiperbilirubinemia & kern ikterus )
Pemeriksaan laboratorium
Pengobatan
3. Perdarahan Postnatal
A. Perdarahan intrakranial :
periventrikular-intraventrikular, subdural,
subarakhnoid, jaringan serebral
B. Perdarahan ekstrakranial :
kaput suksadaneum, perdarahan subaponeurotik, sefal hematoma, intra pulmonal, umbilikus, vaginal, gastrointestinal, limpa, hati,
adrenal, retroperitoneal
C. Gangguan hemostasis
a. Defisiensi vitamin K
- Haemorrhagic disease of the newborn
membedakan dr perdarahan akibat penyakit lain
- The Committee on Nutrition of the American Academy of Pediatrics (1961) istilah tsb ditujukan
pd bbrp hari I kelahiran akibat def. Vit. K
def. Protrombin & faktor pembekuan lain
- Vit. K :
* tdk perlu dlm pembentukan F. II (protrombin),
VII, IX & X
* berperan lgs dlm proses konversi prekursor
prot. pembekuan mjd prot. pembekuan aktif
Manifestasi klinis
Pengobatan
Etiologi
- KID bukan mrp penyakit tersendiri
- F. predisposisi : anoksia, hipotensi, sepsis, sindrom
gawat nafas & prematuritas
Rangsangan tsb akan mempermudah proses koagulasi
mel. Berbagai kln. P. darah sbb :
1. Kerusakan sel endotel aktivasi koagulasi intrinsik
mel. F. XII
2. Kerusakan jaringan aktivasi koagulasi eksternal
dg F. VII
3. Kerusakan eritrosit & trombosit dibebaskannya
bahan prokoagulan seperti fosfolipid
4. Kerusakan RES mengurangi pembersihan F. pembekuan aktif dr sirkulasi pd prematuritas
Manifestasi klinis
Pemeriksaan laboratorium
Perbedaan klinis & lab. Akibat def. Vit. K dan KID
Data
Riwayat
Penyakit
Tempat
Def. Vit. K
KID
Awitan
Fragil kapiler
BT
PT
PTT
TT
FDP
Fibrinogen
F. V
F. VIII
F. XIII
Trombosit
Sediaan darah
tepi
Kelainan lain
Respon Vit. K
Biasanya segera
Biasanya abnormal
Biasanya memanjang
Memanjang
Memanjang
Memanjang
Meningkat
Seringkali rendah
Rendah
Biasanya rendah
Rendah
Rendah
Ada perubahan mikroangiopatik eritrosit
Tgt etiologi
Tdk ada / minimal
Pengobatan
d. Trombositopenia neonatal
Kejadiannya sangat jarang
Faktor yang mempengaruhi :
Faktor Ibu
Obat
: sulfa, anti malaria (kina), sedormid, dilantin
Imunologik : ITP pada ibu, inkompatibilitas gol. Trombosit, obat
Infeksi
: bakteri, virus (rubella, sitomegalovirus)
Penyakit lain : lupus eritematosus, hipertensi berat
Faktor plasenta
Penyakit
: hipoksia, sepsis, trombus pd enterokolitis,
hemangioma luas, polisitemia, leukemia
kongenital, osteopetrosis
Tindakan medis : transfusi ganti, foto terapi, pemasangan
kateter
Pengobatan
e. Trombosis
D. Perdarahan Iatrogenik
2. Elliptositosis herediter
- Eritrosit bentuk ellips pd darah tepi orang normal <
15%
- Pd elliptositosis herediter jumlahnya berkisar
antara 25% - 75%
- Dominan autosomal, manifestasi klinis sgt
bervariasi
- Gejala hemolisis disertai anemi, ikterus dan
splenomegali
4. Defisiensi piruvatkinase
- Fungsi enzim dlm pembentukan ATP sumber
energi eritrosit deformitas membran dicegah &
kelangsungan hidup eritrosit dipertahankan
- Resesif autosomal, lebih jarang dijumpai
- Klinis : anemi, tanda hemolisis / hiperbilirubinemia
/ kern ikterus
5. Hemoglobinopati
- Hb tdd hem + globin
- Komponen globin : dr 4 rantai polipeptida ( rantai
, , , , dan zeta )
- Talasemia :
* Rantai komponen eritrosit plg banyak
* Rantai diganti rantai tetramer (Hb bart)
* Manifestasi klinis terlihat sejak lahir
* Diagnosis : analisis jenis Hb & pem. Kuantitatif
kadar berbagai jenis Hb penderita & orang tua
- Talasemia : gejala klinis (-) pd masa neonatus
- Talasemia : janin tidak dapat hidup
Kelainan imunologik
1. Inkompatibilitas Rhesus
- Ag Rh : C, c, D, E dan e terpenting Ag D, tdpt
pd eritrosit gol. Rh (+)
- Rh (-) 15% kulit putih, 5% kulit hitam, Org Asia (-)
- Urutan hemolisis :
a. ibu Rh (-)
b. fetus Rh (+)
c. masuknya eritrosit fetus ke sirkulasi maternal
d. sensitisasi maternal oleh Ag D eritrosit fetus
e. produksi anti D maternal sbg respon Ag D fetus
TERAPI
- Bentuk ringan tidak perlu th/ spesifik
- Bentuk sdg perlu transfusi tukar dg darah yg
kompatibel dg darah ibu ( Rh - ) / gol. ABO-nya
2. Inkompatibilitas ABO
- Lebih sering dr pd inkompatibilitas Rh
- Terjadinya hemolisis :
a. Gol. Darah ibu biasanya O
b. Gol darah janin A atau B
c. Masuknya eritrosit fetus ke sirkulasi maternal
d. Sensitisasi maternal oleh Ag A atau B eitrosit
fetus
Terima Kasih
By
DESSY SURYA MARDYANTI