Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MANAJEMAN STRESS

OLEH :
JAMJAMI
RUSLAN
DONNI HARTAKU
IKHSAN SYARIF
SUPIANI

BAB I

ISI

A. Konsep Teori
Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir
dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan
seseorang untuk menghadapi lingkungannya. (Handoko, 1997).
Perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami
masalah kesehatan, tenaga professional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab
dan kewenangan dalam melaksanakan dan memberikan perawatan kepada pasien yang
mengalami masalah kesehatan.
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Manajemen stress adalah kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas
atau intervasi atau mengubah pertukaran respon terhadap penyakit.
B. Manajemen Stress pada Pasien
Menurut Nasir (2011) Di tinjau dari penyebabanya, stres dapat dibedakan ke dalam
beberapa jenis berikut :
1. Stres fisik, merupakan stres yang di sebabkan oleh keadaan fisik, seperti suhu yang
terlalu tinggi atau rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat, dan
lain lain.
2. Stres kimiawai, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh senyawa kimia yang
terdapat pada obat-obatan, zat berajun asam, basa, faktor hormon atau gas, dan lain
lain.
3. Stres mikrobiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh kumsn, seperti virus,
bakteri, atau parasit.

4. Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh,
antara laingangguan struktur tubuh, fungsi jaringan organ, dan lain lain.
5. Stres proses tumbunh kembang seperti pada masa pubertas, pernikahan, dan
pertambahan usia.
6. Stres psokologis atau emosional, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan
situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri,
misalnya dalam hubungan interpersonal, sosial budaya, atau ke agamaan.
Dari beberapa macam stres tersebut dapat dialami seorang pasien dengan masalah
keperawatan atau gangguan medis tertentu, berikut manajemen stress yang dapat
dilakukan pada pasien :
1. Identifikasi penyebab stres.
Penyebab stres bisa situasi, aktivitas, atau orang yang menyebabkan stres.
Tingkat stres adalah tingkat dimana penyebab stres yang mempengaruhi. Sangat
penting untuk memahami penyebab stres. Sebagai perawat tidak dapat mengatur
stres yang dialami pasien kecuali jika memahami penyebab stres dan bagaimana
penyebab ini memengaruhi psikologi kita dan organisasi. Jika ada tanda stres yang
familiar dengan terjadi, maka lakukanlah hal-hal berikut ini:
a. Pahami penyebab stres dan kenali mereka sebelum terjadi, hal tersebut
merupakan keterampilan yang penting dalam manajemen stres
b. Pahami tingkat stres, tingkat di mana kita bereaksi terdapat penyebab stres.
Hal ini membantu untuk merencanakan tindakan terhadap stres secara efektif
(Nasir, 2011).
2. Manajemen waktu yang baik
Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan
sumber daya (yang terbatas) demi mencapai tujuan yang akan dicapai..
1. Merencanakan dan melakukan skala prioritas
2. Menyusun daftar pekerjaan (to do list)
3. Rencankan waktu untuk melakukan kegiatan yang spesifik dan non-spesifik
4. Memaksimalkan waktu kerja
5. Lakukan skala prioritas berdasarkan tingkat kepentingan pekerjaan tersebut
6. Pemilihan lingkungan yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu
7. Pendelegasian sesuai keperluan
8. Pembedaan yang jelas antara pekerjaan yang penting dan mendesak
9. Hindari menunda pekerjaan (Nasir, 2011).
Berikut ini adalah matriks dari manajeman waktu:
a. Kuadran 1
Penting dan mendesak(important and urgent)
b. Kuadran 2
Penting tapi tidak mendesak (not important but urgent)
c. Kuadran 3
Penting tapi tidak mendesak (not important but urgent)

d. Kuadran 4
Tidak penting dan tidak mendesak (not important dan not urgent) (Nasir, 2011).
3. Membuat sebuah perubahan dalam lingkungan
Hal inidapat mengurangi akibat dari stres. Sebagai contoh: menata ruang kamar
pasien tersebut untuk mengurangi stimulasi strees (Nasir, 2011).
4. Berbagi dan mengungkapkan
Terbuka tentang pikiran dan perasaan dengan diri sendiri dan orang lain adalah
teknik yang efektif untuk mengurangi tingkat stres. Terkadang hanya dengan
menceritakan situasi dan bagaimana situasi tersebut mempengaruhi untuk
membantu dalam memproses cara pandang terhadap situasi tersebut dan
membentuk sikap baru dalam menghadapi situasi tersebut (Nasir, 2011).
5. Menyimpan catatan harian pribadi
Dengan menulis pikiran dan perasaan terhadap situasi atau seseorang, dapat
menyegarkan emosi tentang sesuatu yang signifikan, sehingga membantu
memperoleh cara pandang baru terdapat situasi (Nasir, 2011).
7. Berbicara dengan orang yang dapat dipercaya (Nasir, 2011).
8. Visualisasi dan perbandingan mental menjadi teknik yang sangat populer dalam
mengurangi stres. Misalnya, banyangkan seperti apa 5 tahun yang akan datang
atau bayangkan lulus sekolah dan mengemudikan sebuah mobil baru adalah
contoh dari visualisasi dan perbanting mental. Dengan cara mengkhayalkan diri
sendiri dalam sebuah situasi, bagaimana dalam memandang perilaku dan
penampilan secara ideal, membentuk gambaran mental diri sendiri, dan bagaimana
perasaan ketika memperoleh/mendapatkan hasil yang telah dirangkai. Dengan
berpikir positif, diharapkan dapat berperilaku sesuai dengan keinginan (Nasir,
2011).
9. Relaksasi
Banyak orang menemukan bahwa teknik relaksasi berpengaruhi terhadap
tingkat stres. Misalnya hirup napas dalam-dalam, sekali atau lebih secara perlahan.
Sering ketika awal mula stres ditandai dengan napas secara dangkal tanpa
menyadari akibat bernapas dangkal menyulitkan untuk berkonsentrasi. Dengan
menyediakan sedikit waktu dan mengambil napas dalam-dalam, secara otomatis
menenangkan tubuh dan pikiran sehingga dapat berkonsentrasi (Nasir, 2011).
10. Berlatih yoga atau meditasi
Yoga adalah bentuk latihan dengan gerakan lemah lembut yang berpengaruh
positif terhadap fisik dan pikiran melalui napas yang dalam, peregangan, dan
gerakan lembut dalam suasana yang nyaman. Meditasi menyediakan waktu untuk
menjernihkan pikiran. Berlatih meditasi selama beberapa menit tiap hari dapat
mengurangi tingkat stres secara psikologis dan psikis (Nasir, 2011).

11. Terapi psikofarmakna


Terapi ini menggunakan obat-obatan dalam mengatasi stres yang dialami
melalui pemutusan jaringan antara psiko, neuro, dan imunologi sehinggga stresor
psikososial yang dialami tidak mempengaruhi fungsi kognitif efektif atau
psikomotor yang dapat mengganggu organ tubuh yang lain. Obat biasanya
digunakan adalah obat anticemas dan antidepresi.
12. Terapi somatik
Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat stres yang
dialami sehingga diharapkan tidak mengganggu sistem tubuh yang lain.
Contohnya, jika seseorang mengalami diare akibat stres, maka terapinya adalah
mengobati diarenya.
13. Psikoterapi
Terapi ini menggunakan teknik psiko yang di sesuaikan dengan kebutuhan
seseorang. Terapi ini meliputu psikoterapi suportif dan psikoterapi reedukatif.
Psikoterapi suportif memberikan motivasi dan dukungan agar pasien memiliki rasa
percaya diri, sedangkan psikoterapi reedukatif dilakukan dengan memberikan
pendidikan secara berulang, selain itu ada pula psikoterapi rekonstruktif dengan
cara memperbaiki kembali kepribadian yang mengalami goncangan dan
psikoterapi kognitif dengan memulihkan fungsi kognitif pasien (kemampuan
berpikir rasional).
14. Terapi psikoreligus
Terapi ini menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan
psikologis. Terapi ini diperlukan karena dalam mengatasi atau mempertahan kan
kehidupan,seseorang harus sehat secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.

BAB II
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan konsep teori yang telah diuraikan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan
kondisi seseorang.
2. Penyebab stres ada beberapa macam antara lain stres fisik, stres kimiawai, stres
mikrobiologis, stres fisiologis, stres proses tumbunh kembang, dan stres psokologis
atau emosional.

3. Menejeman stres ada beberapa cara antara lain identifikasi penyebab stress, manajemen
waktu yang baik, membuat sebuah perubahan dalam lingkungan, berbagi dan
mengungkapkan, menyimpan catatan harian pribadi, berbicara dengan orang yang dapat
dipercaya, visualisasi dan perbandingan mental, relaksasi, berlatih yoga atau meditasi,
terapi psikofarmakna, terapi somatic, psikoterapi, dan terapi psikoreligus

DAFTAR PUSTAKA
Nasir, A dan Muhlith, A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa. Pengantar
dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.
Eniza Wulandari. Asuhan Keperawatan Manajemen Stress pada Pasien
dengan Gangguan Psikososial. 01 April 2012. http://enizawulandari.blogspot.co.id/2012/04/asuhan-keperawatan-manajemenstress.html

Anda mungkin juga menyukai