Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM BATUBARA

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL


PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II
SAMPLING

2.1. Sampling
Sampling adalah proses mengambil conto bahan galian
yang mewakili suatu daerah. Sebelum dilakukan pengambilan
sampel maka terlebih dahulu dilakukan kegiatan survey yang
mencakup daerah yang cukup luas yang bertujuan untuk
mengambil conto bahan galian yang dapat mewakili daerah
operasi penelitian. Tujuan dari sampling adalah untuk
mendapatkan sejumlah sampel batubara yang mewakili suatu
satuan tertentu, dengan jumlah massa dan ukuran yang
sesuai (Anonim, 2015)
Sampel merupakan sekumpulan material yang dapat
mewakili jenis batuan, formasi, atau badan bijih dalam arti
kualitatif dan kuantitatif dengan pemerian termasuk lokasi
dan komposisi dari batuan, formasi, atau badan bijih
tersebut.

Proses

pengambilan

conto

tersebut

disebut

sampling (Nurhakim, 2007).


Dalam industri pertambangan batubara, sampling
merupakan hal yang sangat penting, karena merupakan
proses yang sangat vital dalam menentukan karakteristik
batubara tersebut. Dalam tahap eksplorasi, karakteristik
batubara

merupakan

salah

satu

penentu

dalam

studi

kelayakan apakah batubara tersebut cukup ekonomis untuk


ditambang atau tidak.

Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pemilihan metode sampling dan jumlah conto yang


akan diambil tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
1. Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan.
2. Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi.
3. Lokasi pengambilan conto
4. Kedalaman

pengambilan

conto

yang

berhubungan

dengan letak dan kondisi batuan induk.


5. Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih.
Adapun beberapa kesalahan yang mungkin terjadi
dalam sampling, antara lain :
1. Salting, yaitu

peningkatan

kadar pada

conto

yang

diambil sebagai akibat masuknya material lain dengan


kadar tinggi ke dalam conto.
2. Dilution, yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya
waste ke dalam conto.
3. Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan
dalam penentuan posisi (lokasi) sampling karena tidak
memperhatikan kondisi geologi.
4. Kesalahan dalam

analisis

kimia, akibat

conto

yang

diambil kurang representatif.


2.2. Jenis-Jenis Sampling
Secara garis besar sampling dibagi menjadi empat
golongan dilihat dari tempat pengambilan dimana batubara
berada dan tujuannya yaitu:

Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1. Exploration sampling
Exploration Sampling dilakukan pada tahap awal
pendeteksian kualitas batubara baik dengan cara channel
sampling pada outcrop atau lebih detail lagi dengan cara
pemboran atau drilling. Tujuan dari sampling pada tahap
ini adalah untuk menentukan karakteristik batubara
secara

global

yang

merupakan

pendeteksian

awal

batubara yang akan dieksploitasi.


2. Pit Sampling
Pit Sampling dilakukan setelah eksplorasi bahkan
bisa hampir bersamaan dengan progres tambang di dalam
satu pit atau block penambangan dengan tujuan lebih
mendetailkan data yang sudah ada pada tahap explorasi.
Pit

sampling

batubara

bertujuan

yang

segera

untuk
akan

mengetahui
ditambang,

kualitas

jadi

lebih

ditujukan untuk mengkontrol kualitas batubara yang akan


ditambang dalam jangka waktu pendek.
3. Production Sampling
Production Sampling dilakukan setelah batubara
diproses Coal Processing Plant dimana proses ini dapat
merupakan peremukan, pencucian, pemindahan stock
dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti
kualitas batubara yang akan dijual atau dikirim kepada
pembeli agar kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak.
4. Loading Sampling
Loading Sampling dilakukan pada saat batubara
dimuat dan dikirim kepada pembeli baik menggunakan
barge maupun menggunakan kapal. Tujuannya adalah
Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

menentukan secara pasti kualitas batubara yang dijual


yang nantinya akan menentukan harga batubara itu
sendiri.
(Anonim, 2015).
Ada beberapa jenis sampling berdasarkan tempat
proses kegiatannya, yaitu :
1. Sampling dari stopped belt conveyor, metode sampling ini
dilakukan dengan cara menghentikan belt conveyor.
2. Sampling dari Kapal (vessel)
a. Sampling dari tongkang, jika kedalaman batubara
dalam hold lebih kecil dari 4m, batubara harus
disampling dalam satu tahap selama pembongkaran.
b. Sampling dari kapal (vessel), harus di sampling dalam
dua tahap atau lebih, satu tahap dengan kedalaman
4m di dalam palka.
3. Sampling dari stockpile, conto seringkali diambil selama
penimbunan

ataupun

pengurukan

stockpile

untuk

memperoleh conto dari memotong silang keseluruhan.


4. Sampling dari truk, pengambilan sampel dilakukan pada
waktu batubara dibongkar dari stockpile yang selanjutnya
dimuat ke truk (dump truck).
(Anonim, 2015)
2.3. Teknik Pengambilan dan Alat yang Digunakan
Teknik pengambilan memperhatikan keadaan dari
material dan pengambilan sampel harus menerapkan metode
yang sesuai dengan keadaan tempat pengambilan sampel
dan penyesuaian secara teknis.

Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Teknik

pengambilan

sampel

benar-benar

harus

disesuaikan dengan kondisi material yang akan diambil dan


alat yang digunakan. Teknik sampling harus betul-betul
diperhatikan terutama pada sampling secara manual. Sebagai
contoh, dalam pengambilan sampel dari falling stream,
shovel atau laddle yang digunakan harus masuk ke seluruh
stream batubara. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah
muatan sample dalam laddle. Laddle harus terisi sampel
secukupnya dan tidak boleh berlebihan (overfill).
Adapaun dua metode sampling yang sering digunakan
dalam kegiatan pegambilan sampel dilapangan, yaitu :
1

Metode Hand Sampling


Secara

umum,

dalam

pemilihan

metode

sampling perlu diperhatikan karakteristik endapan


yang akan diambil contonya. Bentuk keterdapatan
dan morfologi endapan akan berpengaruh pada tipe
dan kuantitas sampling. Dalam pengambilan sampel
dengan metode ini harus memperhatikan karakteristik
endapan. Adapun karakertitik yang dimaksud yaitu :
a Endapan Berbentuk Urat
b Endapan Stratiform
c Endapan Sedimen
d Endapan Porfiri
e Grab Sampling

Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

fBulk Sampling
g Chip Sampling
h Chanel Sampling
iStream Sampling
jDrilling Hole Sampling
k Sampling tanah, air, batuan, dan uap
l Trencing
m

Test Pit

Metode Mechanical Sampling


Pada

metode

sampling

juga

terdapat

mechanical sampling diaman metode ini biasanya


digunakan untuk mengambil conto dalam jumlah
yang besar dibandingkan dengan hand sampling.
Disamping itu dengan cara ini didapatkan hasil yang
lebih

representatif. Alat

yang

digunakan

dalam

mechanical sampling adalah riffle sampler dan vesin


sampler (Anonim, 2009)
a Riffler Sampler
Alat ini bentuknya persegi panjang dan pada
bagian dalam dibagi menjadi beberapa sekat yang

Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

arahnya saling berlawanan. Riffle-riffle ini yang


berfungsi sebagai pembagi conto agar dapat
terbagi sama rata.
bVesin sampler
Pada bagian dalam dilengkapi dengan
revolving cutter, yaitu pemotong yang dapat
berputar

pada

porosnya

sehingga

akan

membentuk area yang bundar sehingga dapat


memotong seluruh alur bijih.
Pengambilan

sampel

yang

overfill

juga

akan

menyebabkan bias, karena partikel yang besar-besar akan


jatuh, dan sebagian besar sample yang terambil adalah fine
coal. Laddle harus terisi sampel secukupnya dan tidak boleh
berlebihan (overfill). Jadi teknik pengambilan sampel harus
disesuaikan dengan situasi, kondisi, batubara yang akan
diambil samplenya.
Selain itu dengan melakukan sampling yang baik dan
benar, sangat besar manfaatnya dalam proses selanjutnya
karena conto yang cukup sebagai patokan untuk mengontrol
apakah proses pengolahan tersebut berjalan dengan baik
atau sebaliknya. Tentunya dari hasil sampling ini tidak dapat
begitu saja untuk mengontrol proses pengolahan tapi harus
dilakukan suatu analisis dengan mikroskop.
Selain teknik pengambilan sample, yang tak kalah
pentingnya yang harus diperhatikan adalah alat yang
digunakan untuk mengambil sample tersebut. Penggunaan
alat yang tidak sesuai dengan standar, akan mengakibatkan
bias pada sample yang diperoleh dan akan menyebabkan
Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

kesalahan

pada

hasil

analisanya.

Adapun

alat

yang

digunakan dalam Proses Sampling yaitu:


1. Alat Manual
Alat

manual

yang

digunakan

untuk

proses

pengambilan sampel batubara (sampling), yaitu :


a. Laddle adalah alat sampling dengan bukaan minimal
2,5 kali ukuran batubara top size. Alat ini tidak cocok
untuk batubara dengan ukuran >80 mm.

Gambar 2.1
Sketsa Laddle
b. Sekop adalah alat sampling yang digunakan untuk
batubara yang diam (di tumpukan). Bukaan sekop
minimal 2,5 kali ukuran batubara top size. Tidak cocok
untuk batubara yang sedang bergerak dan ukuran top
size >80 mm.

Gambar 2.2
Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Sketsa Sekop
c. Sampling frame adalah alat sampling untuk batubara
di atas conveyor. Jarak antara sisi frame paling tidak
2,5 kali ukuran batubara top size. Tinggi frame lebih
besar dari ketebalan batubara di atas conveyor.

Gambar 2.3
Sketsa Sampling Frame

2.

Alat Mekanis
Alat

mekanis

yang

digunakan

untuk

proses

pengambilan sampel batubara (sampling), yaitu :


a. Breeches chute adalah alat sampling untuk batubara
yang sudah dicurahkan.
b. Slotted arm adalah alat sampling pada curahan. Alat
ini biasanya tidak digunakan untuk batubara yang
berukuran >20 mm. Lebar slot tidak kurang dari 2,5 kali
ukuran batubara top size.
c. Swinging arm adalah alat sampling pada curahan di
ujung conveyor dan sesuai untuk posisi dimana tinggi
ruangan terbatas.

Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

d. Ram operated cart

adalah alat

sampling untuk

batubara yang sedang dicurahkan.


e. Scrapper arm adalah alat sampling di conveyor yang
sedang bergerak terutama untuk batubara yang
berukuran sampai 50 mm.
(Anonim, 2015).
2.4. Manfaat Sampling
Adapun manfaat-manfaat sampling antara lain yaitu
sebagai berikut :
1. Menghemat biaya dengan proses pelaksanaan penelitian
yang

mencakup

alat

penelitian

pengumpulan

data,

pengolahan data, dan sebagainya memerlukan biaya yang


relatif

besar.

Apabila

penelitian

tersebut

dilakukan

terhadap seluruh bahan galian yang diteliti sudah pasti


akan memakan lebih banyak biaya.
2. Mempercepat

pelaksanaan

dengan

penelitian

yang

dilakukan terhadap seluruh bahan galian jelas akan


memakan waktu yang lama, bila dibandingkan dengan
hanya terhadap sebagian bahan galian saja (conto).
3. Menghemat tenaga dengan pelaksanaan penelitian yang
dilakukan terhadap seluruh bahan galian jelas akan
memerlukan tenaga yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan

penelitian

yang

hanya

dilakukan

terhadap

sebagian saja dari bahan galian tersebut.


4. Memperluas

ruang

lingkup

dengan

penelitian

yang

dilakukan terhadap seluruh bahan galian akan memakan


waktu, tenaga, biaya, dan fasilitas-tasilitas lain yang lebih
besar. Apabila penelitian dilakukan terhadap conto, maka
Kelompok III

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

dengan waktu, tenaga

dan biaya yang sama dapat

dilakukan penelitian yang lebih luas ruang lingkupnya.


(Supandi, 2012)

Kelompok III

Anda mungkin juga menyukai