PILARUTAMA
UTAMA
33PILAR
PENGEMBANGANSDM
SDM BERBASIS
BERBASISKOMPETENSI
KOMPETENSI
PENGEMBANGAN
INDUSTRI
KKNI
OKUPASI
SKKNI
LDP
DIKLAT
PROFESI
(CBT)
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
(CBA)
BNSP/LSP
Pengembangan Standar
Kompetensi
Pengembangan Modul
Pembelajaran Berdasar
Skema Sertifikasi
Asosiasi Industri/
Perusahaan
BNSP-LSP
Lembaga
Pendidikan
Fasilitasi Penempatan
dan Rekruitmen
Proses Pendidikan
Berbasis
Kompetensi Kerja
LT1.
KOMPETEN ?
KOMPETEN
DIARTIKAN
KEMAMPUAN
DAN KEWENANGAN YANG DIMILIKI OLEH
SESEORANG UNTUK MELAKUKAN SUATU
PEKERJAAN, YANG DIDASARI OLEH
PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN
SIKAP KERJA SESUAI DENGAN UNJUK
KERJA YANG DITETAPKAN
ASPEK
KRITIS
PENGETAHUAN
KOMPETENSI KERJA
KEAHLIAN
ASPEK
KRITIS
ASPEK
KRITIS
SIKAP KERJA
ASPEK
KRITIS
LANJUTAN .........
Pasal 9
Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi
ketentuan:
a.berisi rumusan tentang kompetensi tugas, kompetensi
manajemen tugas, kompetensi menghadapi keadaan darurat
dan kompetensi menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
termasuk tanggung jawab dan bekerja sama dengan orang lain;
b.mencerminkan pekerjaan yang realistik berlaku di tempat kerja
secara umum di sektor atau lapangan usaha tertentu;
c. dirumuskan dengan orientasi hasil kerja (outcomes); dan
d.dirumuskan secara terukur dengan bahasa yang jelas,
sederhana, dan mudah dipahami oleh pengguna SKKNI.
LANJUTAN .........
Pasal 10
(1) Penyusunan SKKNI di setiap sektor atau lapangan
usaha mengacu pada peta kompetensi yang disusun
dalam RIP SKKNI di sektor atau lapangan usaha
yang bersangkutan.
(2) Penyusunan SKKNI dan pemetaan kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu
pada RMCS.
Regional Model Competency Standard (RMCS) adalah model
standar kompetensi yang pengembangannya menggunakan
pendekatan fungsi dari proses kerja untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa.
LANJUTAN .........
Pasal 11
(1) Pemetaan SKKNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
(2) disusun dalam susunan fungsi pekerjaan yang mencakupi:
a.tujuan utama (main purpose);
b.fungsi kunci (key function) dari tujuan utama (main purpose);
c.fungsi utama (major function) dari fungsi kunci (key
function); dan
d.fungsi dasar (basic function) dari fungsi utama (major
function), dari lapangan usaha pada klasifikasi kategori,
golongan pokok, golongan atau sub golongan usaha tertentu.
(2) Fungsi dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf d
diidentifikasi sebagai unit kompetensi.
TUJUAN
ORGANISAS
I/INDUSTRI
FUNGSI
FUNGSI
KUNCI
FUNGSI
KUNCI
KUNCI
FUNGSI
FUNGSI
UTAMA
FUNGSI
UTAMA
UTAMA
12
FUNGSI KUNCI
FUNGSI KUNCI
FUNGSI KUNCI
Fungsi Utama
FUNGSI DASAR
FUNGSI UTAMA
FUNGSI UTAMA
(MAJOR FUNCTION)
FUNGSI UTAMA
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR
13
FUNGSI UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI KUNCI
FUNGSI KUNCI
Pembinaan Kinerja
Dan Perundangan
- Pengadaan
PNS
- Pembinaan
Jabatan
Analis
Kepegawaian
Pengembangan
Kepegawaian
Pembinaan Informasi
Kepegawaian
14
Tenaga
Keperawatan
Tenaga Gizi
- nutrisionis
- perawat
- okupasiterafis
- terpis wicara.
Tenaga Kesehatan
Masyarakat
- dokter
- dietisien
- bidan
- epidemiolog kesehatan
administrator
- apoteker
kesehatan - entomolog kesehatan,
- mikrobiolog kesehatan
- analis farmasi
- penyuluh kesehatan,
- sanitarian
Tenaga Medis
- asisten apoteker.
Tenaga
Kefarmasian
- dokter gigi
radiografer
radioterafis
JASA PELAYANAN
KESEHATAN
teknisi gizi
perekam teknisi elektromedis
medis. analis kesehatan,
refraksionis optisien
otorik prostetik
15
teknisi transfusi
Tenaga Keteknisian Medis
Aktifitas
pekerjaan
Rincian
Langkah langkah /
prosedur/ Tugas
Dapat berupa proses
manajemen atau proses
produksi
Produk / Jasa
Unit unit
kompeten
si
Elemen
Kompetensi
Instruksi
Kerja/Langkah kerja
pada Industri yang
Terukur dan dapat
diobservasi
Kontekstual di
tempat kerja
Kriteria
Unjuk
Kerja
Batasan
Variabel
Deskripsi aspek
kritis pengetahuan
dan ketrampilan
penting untuk
asesmen
Panduan
Penilaian
LANJUTAN .........
Pasal 13
(1) SKKNI disusun dengan struktur sebagai
berikut:
a. kode unit;
b. judul unit ;
c. deskripsi unit;
d. elemen kompetensi;
e. kriteria unjuk kerja;
f. batasan variabel; dan
g. panduan penilaian.
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1.
( Kalimat Aktif )
2.
( Kalimat Aktif )
..Kalimat pasif
3.
dstnya.
Dst .
LANJUTAN .........
Pasal 12
SKKNI pada setiap kategori, golongan pokok, atau
golongan usaha tertentu dapat disusun dalam
kemasan sebagai berikut:
a. kualifikasi nasional, dengan mengacu pada jenjang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
b. jabatan atau okupasi nasional, dengan mengacu
pada tugas dan fungsi jabatan atau okupasi;
c. klaster kompetensi, dengan mengacu pada
kebutuhan khusus kompetensi tertentu sesuai
kebutuhan industri atau organisasi.
LATIHAN 1
INTERNALISASI PENGEMBANGAN
STANDAR KOMPETENSI
LT2.
Komite Skema:
Pada LSP,
Pada Otoritas kompeten (K/L)
JABATAN
KERJA/PEKERJAAN
YANG ADA DI INDUSTRI
(JOB DES)
UNIT-UNIT
KOMPETENSI
Industri
Tenaga kerja
Pemerintah
Masyarakat luas
Persyaratan pasar.
2.6. Identifikasi
organisasi/badan/atau
Profesi
yang bertanggung jawab dalam pengembangan
skema sertifikasi.
Penanggungjawab:
Otoritas kompeten KKNI, KON
LSP klaster, unit, profisiensi.
Program kerja perumusan skema
sertifikasi
Latar Belakang
Tujuan Sertifikasi
Acuan Normatif
Kemasan/Paket Kompetensi
Persyaratan dasar pemohon sertifikasi,
Hak pemohon sertifikasi & kewajiban pemegang sertifikat,
Biaya sertifikasi,
Proses sertifikasi (persyaratan pendaftaran, proses
asesmen, proses uji kompetensi,keputusan sertifikas i,
pemeliharan sertifikasi dan proses sertifikasi ulang)
(Lihat PBNSP klausul 9)
Menandatangani persetujuan
penggunaan sertifikat sesuai
Pedoman BNSP 201.
Menjaga kode etik profesi,
Mengikuti surveilan LSP
LATIHAN 2
Kembangkan struktur skema sertifikasi sesuai
bidang tugas LSP
FR-SKEMA-03. DOKUMEN SKEMA SERTIFIKASI
Terima
Kasih