Anda di halaman 1dari 3

Across the political spectrum and around the world, incidents like these have emerged to spawn a new

entry into the political lexicon: hacktivism. Commonly defined as the marriage of political activism and computer hacking (Denning 1999; National Infrastructure Protection Center 2001), hacktivism combines the transgressive politics of civil disobedience with the technologies and techniques of computer hackers. The result as been the rapid explosion and diffusion of a digital repertoire of political transgression, harnessed to a wide range of political causes. Jika pohon terakhir telah ditebang. Ikan terakhir telah ditangkap. Air terakhir telah diminum. Barulah manusia menyadari, ternyata uang tak dapat dimakan

Kejahatan dunia internet telah berkembang seiring perkembangan Teknologi Informasi (TI). Belakangan ini kejahatan TI telah berkembang sangat beragam, mulai dari serangan virus, pencurian data kartu kredit, hacking, penyalahgunaan dan serangan penjahat internal yang bisa terjadi kapan saja. Di Indonesia, gangguan keamanan informasi dinilai sudah terjadi secara luas. Berdasarkan data situs www.zone-h.org selama 10 tahun terakhir tercatat 1.903 kali serangan deface (mengganti tampilan) terhadap situs pemerintah (go.id) dan 1.329 serangan untuk situs perusahaan (co.id). "Dengan kata lain secara rata-rata dua hari sekali terjadi serangan untuk website pemerintah dan tiga hari sekali untuk website perusahaan," kata Hogan Kusnadi Lim, Direktur PT UniPro Nuansa Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/6/2009).

hactivist melakukan perusakan terhadap ratusan situs web untuk mengkampanyekan program-program tertentu bahkan tidak jarang digunakan untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan lawan politiknya. Usaha tersebut pernah dilakukan secara aktif dalam usaha untuk kampanye anti Indonesia pada masalah Timor Timur yang dipelopori oleh Ramos Horta dan kawan-kawan sehingga situs Departemen Luar Negeri Republik Indonesia sempat mendapat serangan yang diduga keras dari kelompok anti integrasi sebelum dan setelah jajak pendapat tentang Referendum Timor Timur tahun 1999 lalu. Di Inggris dan Jerman membentuk suatu institusi bersama yang ditugaskan untuk dapat menanggulangi masalah Cybercrime Investigation dengan nama National Criminal Intellegence Service (NCIS) yang bermarkas di London. Pada tahun 2001, Inggris meluncurkan suatu proyek yang diberi nama Trawler Project bersamaan dibentuknya National Hi-tech Crime Unit yang dilengkapi dengan anggaran khusus untuk cyber cops. Sementara itu, Amerika Serikat membentuk pula Computer Emergency Response Team (CERT) yang bermarkas di Pittsburg pada tahun 1990-an dan Federal Bureau Investigation (FBI) memiliki Computer Crime Squad di dalam menanggulangi kejahatan mayantara. Beberapa negara Asia lain ternyata telah maju selangkah dengan membentuk perangkat undang-undang teknologi informasi seperti The Computer Crime Act 1997 (Malaysia), The Computer Misuse Act 1998 (Singapura), dan The Information Technology Act 1999 (India), Pihak kepolisian Indonesia telah membentuk suatu unit penanggulangan kejahatan mayantara dengan nama Cybercrime Unit yang berada di bawah kendali Direktrorat Reserse Kriminal Polri

Anda mungkin juga menyukai