Anda di halaman 1dari 49

INFEKSI DAN

PENYAKIT INFEKSI BEDAH

DEFINISI
Infeksi adalah adanya suatu organisme di
jaringan atau cairan tubuh yg disertai gejala
klinis baik lokal maupun sistemik
Faktor-faktor yg menentukan :
1.
2.
3.
4.
5.

Mikroorganisme (bakteri, virus, jamur/parasit)


Virulensi
Banyaknya materi infeksius
Jaringan lokal: aliran darah & t4 inokulasi
Sistemik : reaksi fagositosis

Respon dan toleransi tubuh tergantung dari :


1. Umur
umur muda dan tua akibat kurangnya
resistensi tubuh
2. Penyakit yg diderita
mis : anemia, tumor, DM, AIDS
3. Obesitas dan malnutrisi
4. Penggunaan obat-obatan
mis: pengguna steroid

Mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi:


1. Pertahanan permukaan tubuh yaitu kulit dan
mukosa
2. Eliminasi penyebab infeksi oleh reaksi radang
3. Mencegah meluasnya infeksi, terjadi limfadenitis
4. Pembasmian kuman, dgn fagositosis

SELULITIS
Adalah radang akut jaringan subkutis yg disertai
pernanahan luas akibat infeksi streptokokkus
Keluhan :
- Nyeri hebat terutama di daerah sensitif mis :
Daerah ujung jari dan daerah belakang kepala
-Udem daerah yg longgar
-berdenyut, demam, malaise
-Eritematous (kulit kemerahan)
Reaksi erisipeloid yaitu udem erimateus yg luas
yg teraba batasnya ditekan pucat
Pengobatan : antibiotik dan debridemen+drainase

LIMFADENITIS
Infeksi di kelenjar limfe (getah bening)
Membesar, lunak, dan nyeri. Kadang kulit
warna kemerahan dan teraba hangat
Diagnosis berdasarkan gejalanya dan hasil
biopsi
Terbagi Akut dan kronik

LIMFANGITIS
Infeksi menyebar sepanjang jalur limfatik
Terlihat garis merah yang berjalan dari
daerah terinfeksi ke kel. Regional
Palpasi teraba pita yang tebal & nyeri

FURUNKEL ATAU BISUL


Kumpulan nanah dikelenjar keringat atau
folikel rambut
Kalau banyak / berulang furunkulosis
Penyebab : stafilokokus
Predileksi : punggung, leher belakang,
aksila, bokong

Gejala
Benjolan di kulit nyeri eritematous
Kemudian terlokalisir berwarna hitam
Berfluktuasi jangan di pijit-pijit
Dilakukan drainase (dgn insisi)

FURUNKULOSIS
Bisul-bisul banyak berulang
Paling sering :

axilla
bokong
leher belakang

Tempat lain juga juga bisa, karena kronik


penting penjelasan pasien
penyembuhan tidak segera

Terapi
1. Hygine
- mandi 2-4x/hari sabun antiseptik
- sabun dari kepala ke kaki (jangan bolak balik
- pakaian dicuci
- pakaian tidur diganti tiap hari
- pakaian dalam cuci bilas dgn lisol
2. Lesi lokal
- kompres 30 3-4x/menit
- drainase abses
3. Antibiotik

KARBUNKEL
-Lazim disebut mata sembilan kumpulan
furunkel yang bergabung
-Dapat terlihat muara-muara di kulit akibat
abses yg pecah
-predileksi : punggung bagian atas, tengkuk
-Terapi : eksisi dan drainase
antibiotik

ERISEPELAS
-Radang akut di kulit dan subkutis
-Penyebab streptokokkus
-Tanda radang akut yg cepat meluas dengan
batas yg jelas
-demam, menggigil, mual/muntah, nyeri sendi
-Laboratorium : lekositosis
-Cenderung kambuh dan jadi kronik
-Dapat terjadi fibrosis pembuluh darah dan
limfe elefantiasis kaki
-terapi pilihan : penisilin dosis tinggi

HIDRADENITIS SUPURATIVA
-Infeksi kelenjar apokrin aksilla
-abses kronik membentuk sinus dan jaringan
parut
-membatasi gerakan sendi bahu karena
nyeri
-Terapi :
antibiotik
drainase abses
eksisi jaringan parut

TETANUS
-Disebabkan oleh clostridium tetani
gram +
anaerob murni
membentuk spora (dapat hidup bertahun,
bila tidak kena panas matahari)
-Port dentri (tempat masuk)
luka tusuk apa saja
luka tembak
gigitan manusia/hewan
abortus provokatus
otitis media
umbilikal tetanus neonatorum

PATOGENESIS
-Masuk melalui luka
-Bentuk spora menjadi bentuk vegetatif
-Mengeluarkan eksotoksin (tetanolisin dan
tetanospasmin)
-tetanolisin untuk membuat suasana optimal
berkebangan kuman
-tetanospasmin toxic terhadap saraf, bila
toxin itu telah sampai di saraf pusat dan terikat
dengan sel saraf tidak dapat dinetralkan lagi

Gambaran Klinik
-Masa inkubasi : beberapa hari sampai
beberapa minggu
-makin pendek masa inkubasi jelek prognosis
3 Bentuk Klinik
a. Tetanus generalisata
tonic trismus
risus sardonikius
epistotonus
perut seperti tegang seperti papan
clonic kejang-kejang
sensorik tdk terganggu maka dengan
rangsangan ringan saja kejang2

b. Tetanus sefalik
terjadi fenomena sesuai dengan serabut
kepala yg tekena
c. Tetanus lokal
bentuk ringan hanya daerah luka yg terkena
kejang sekitar luka

Diagnosis Banding
Infeksi mulut
Meningitis Encefalitis
histeria
Komplikasi
Pneumo aspirasi
Spasme otot :

fraktur vertebra
fraktur tulang panjang

Penyebab Kematian
-kelehahan otot nafas
-aspirasi
-pneumoni
-gangguan cairan dan elektrolit
Pecegahan
1. Mengurangi + membunuh kuman
-debridemen
-antibiotik
-metronidazole

2. Mengikat toxin
-antitoxin (TIG)
-Tetanus toxoid, ATS
3. Menghilangkan spasme dan kejang
-barbiturat : diazepam
4. Pengaruh rangsang dikurangi
5. Makan parenteral
6. Trakeostomi bila spasme larings

PROGNOSIS
Skor Philips
Ringan <9
sedang 9-16
Berat > 16
Skor Cole Spooner
I. Angka kematian tinggi
II. Angka kematian sedang
III. Angka kematian kurang

Skor Philips
Tolok Ukur

Nilai

Masa Inkubasi

Kurang 48 jam
2 5 hari
6 10
11 14 hari
lebih 14 hari

5
4
3
2
1

Lokasi infeksi

Internal / umbilikal
Leher, kepala, dinding tubuh
Ekstremitas proksimal
Ekstremitas distal
Tidak diketahui

Imunisasi

Tidak ada
mungkin ada / ibu mendapat
Lebih 10 tahun yang lalu
kurang 10 tahun
proteksi lengkap

5
4
3
2
1
10
8
4
2
0

Faktor yang memberatkan

Penyakit atau trauma yang membahayakan jiwa


Keadaan yang tidak langsung membahayakan jiwa
Keadaan yang tidak membahayakan jiwa
Trauma atau penyakit ringan
ASA **derajat

10
8
4
2
1

Skor Cole-spooner
Kelompok
Prognostik

Periode awal

Masa Inkubasi

< 36 Jam

< 6 Hari

II

> 36 Jam

> 6 hari

III

Kurang
diketahui ??

? = Tidak ketahui

GAS GANGREN
Bakteriologi

Group Clostridia
Clostridia Welchii
Clostridia Septicum
Clostridia Oedematous
Clostridia Sporogenes
Anaerob Gram (+)
Habitat Tanah Usus
Exotoksin luka
Fermentasi K.H. otot (sakarolitik)
Rusak protein (Proteolitik) GAS : CO2-H2O
NH4 H Bau spesifik

Jenis

Luka

Anaerob
Luka tusuk
Luka cabik

Patologi

Bedah

-Eksotoksin menyebabkan nekrosis jaringan


meluas ke otot nekrosis otot terbentuk
gas
hidrogen dan CO2, dan asam laktat
- infeksi tidak menyebar secara hematogen
- nekrosis otot kunci diagnosis patologis

Gambaran Klinik
Masa inkubasi 1 3 hari
Luka :
Nyeri oedem
Otot merah bata hitam
Bau manis
Gas krepitasi
Umum Toksis
Nadi kecil cepat
Pyrexia
Kematian
Septikemia
Gangguan sirkulasi
Radiologi udara dalam otot
Sekret lab basil gram (+)

Necrosis otot yg berwarna hitam

Pencegahan
Perawatan luka dengan baik
Buang jaringan mati
Cegah iskemia jaringan
Buang benda asing
Pemberian antitoksin Clostridium Welchii
Pengobatan
Debrideman
Amputasi
Penicillin
Anti toksin
Analgetik atasi syok
Hiperbarik

RABIES
Insidens
- kira-kira 2 juta orang digigit binatang tiap tahun
- kira kira 50 % nya digigit anjing
- tahun 1985 5606 kasus rabies
- tahun 1989 2 kasus rabies karena gigitan
manusia
-tahun 1989 10.756 kasus
-93 % karena gigitan anjing
-Indonesia : ?
kebanyakan juga karena
gigitan anjing

Etiologi
RNA

virus of the RHABDOVIRIDAE Family ( dalam


saliva)
Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka karena
gigitan, laserasi maupun robekan kulit
EXPERIMEN virus masuk ke tubuh dengan
jalan inhalasi
Setelah masuk ke tubuh dengan fluoroscent
antibody test virus ditemukan pada otak,
ginjal, urine, kelenjar ludah, glandula adrenal dan
hepar

Tahap penyakit rabies (3 tahap) :


1. Tahap Prodromal :
Suhu tinggi,nyeri kepala, lemah
Nyeri tenggorokan,anoreksia,nyeri menelan oleh
karena spasme otot menelan akibatnya takut minum
air (khas).
2. Tahap Rangsangan :
Gelisah, tidak dapat tidur, apati, diam, menarik
diri,tidak kenal orang lain.
Dapat terjadi hiperaktifitas dan agresivitas
cenderung ingin menggigit.
Konvulsi
3. Tahap Kelumpuhan :
Kematian neuron
Hipoksemia
Aritmia jantung
Hemiparesis
Koma kematian

DIAGNOSIS
* Riwayat digigit binatang
* Gejala-gejala rabies pada binatang tampak liar
(purposeless movement), hipersalivasi,
mengeram (vocal paralysis) dan kematian
dalam waktu 2 5 hari.
* Manusia setelah digigit terdapat gejala-gejala
prodormal 2-4 hari sebelum timbul gejala-gejala
rabies meninggal dalam waktu 2 5 hari.
* Luka gigit biasanya paraesthesi

Gejala-gejala pada manusia


-sakit kepala, vertigo, leher terasa kaku, malaise,
letargi, severe pulmonary simptoms berupa
wheezing, hiperventilation, dispnoe, spasme otototot tenggorokan disertai disfagi.
- hidrophobi
-kelakuan menjadi liar, berguling-guling, maniak,
konvulsi dan diikuti koma meninggal

Luka gigitan anjing

Takut minum

hipersalivasi

hidrofobia

PENATALAKSANAAN
A. PADA BINATANG
- Binatang harus ditangkap dan observasi
terhadap gejala-gejala rabies selama kirakira 10 hari
- Jika tidak muncul gejala-gejala rabies
binatang tersebut dinyatakan bebas rabies
- Bila binatang yang menggigit mati atau
terbunuh periksa otak untuk virus rabies

B. PADA MANUSIA
-Masa inkubasi pada manusia berkisar 1 mgg 10
tahun namun sebagian besar 20 90 hari
setelah terpapar rabies.
-Luka gigitan pada daerah kepala, leher dan
ekstremitas masa inkubasi kurang dari 30 hari.

Bila rabies positif :


Berikan imunisasi pasif
HRIG (imogam) 20 IU/KgBB
HRIG + HDCV (1,0 nl / IM)
Bila tdak ada HRIG bisa diberikan EQUINE ANTIBODIES
SERUM 40 Iu / Kg BB.

LOKAL PADA DAERAH LUKA GIGITAN :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Irigasi dengan NaCl steril


Cuci dengan sabun
Debridement
Antibiotik
Toxoid Tetanus
Jahit luka tidak dianjurkan

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai