26.23%
27.02%
25%
15.45%
20%
14.13%
15%
15.24%
Revenue Growth
12.14%
ROE
10%
5%
0.28%
0%
2008
2009
2010
2011
2012
2013
166.19% 146.58%
121.47%
2009
2010
2011
2012
2013
Revenue Growth
26.23%
10%
15.45%
Current Ratio
1%
0.28%
0%
2009 2010
27.02%
2011
2012
15.24%
12.14% 14.13%
10.00%
12.33%
7.94%
2013
ROE
Financial Leverage
ROA
9.71% 10.84%
1.00%
Income dibagi Revenue). Pada gambar 4. Dapat dilihat bahwa Net Profit Margin Holcim
Indonesia menunjukkan trend menurun dari 15.07% tahun 2009 menjadi 13.99% pada tahun
2012 (Estimate). Penurunan Net Profit Margin relatif dapat diredam dengan peningkatan
Total Asset Turn Over Holcim Indonesia dari 57.11% tahun 2010 menjadi 77.45% tahun 2012
(Estimate).
Gambar 4. Return on Asset, Total Asset Turn Over, dan Net Profit Margin.
100.00%
2008
2009 2010
81.81%
57.11%
2011
68.71%
2012 2013
77.45%
ROA
Total Asset Turnover
12.33%
7.94%
9.71% 10.84%
1.00%
2013
Net Profit Margin
Operating Profit
Margin
Effect of Non
Operating Item
Tax Effect
15.07%
10.00%
219.17%
200.00%
152.98%
150.00%
166.19%
145.48% 140.64%
Financial Leverage
146.58%
100.00%
126.99%
Current Ratio
121.47%
50.00%
0.00%
2008
2009
2010
2011
2012
2013
selama 4 tahun sehingga mencapai 100%. Dividend Payout Ratio ini stabil pada periode
constant growth pada tingkat 100%.
Cost of Equity Holcim Indonesia diasumsikan terus menurun seiring dengan menurunnya
tingkat beta Holcim Indonesia. Kami menggunakan data beta SMCB dari www.FT.com
sebesar 1.48. Penurunan beta didasarkan pada model dari Marchall Blume dimana beta
mempunyai kecenderungan menuju nilai 1. Pada saat beta bernilai 1, Cost of Equity Holcim
Indonesia adalah 9.24%.
Berdasarkan berbagai asumsi diatas, kami sampai pada nilai wajar Holcim Indonesia sebagai
berikut:
Tabel 1. Nilai Wajar Holcim Indonesia Pada Skenario Moderat dan Agresif.
2013
2014
1,955
2,361
Under/(Over) Value
-33.72%
-19.98%
2,184
2,514
Under/(Over) Value
-25.98%
-14.80%
Harga Pasar
2,950
2,950
2,950
2,950
2,514
2,361
2,184
1,955
1,000
500
0
2012.5
2013
2013.5
2014
2014.5
Pertumbuhan kinerja Holcim Indonesia dikuatirkan menurun lebih besar daripada yang kami
ramalkan karena kondisi likuiditas yang ketat. Kondisi likuiditas ini diperburuk dengan
peningkatan Royalty Fee dari 1.7% menjadi 5%.
6. Rekomendasi
Kami menyarankan pada investor untuk mengurangi atau menjual seluruh investasi pada
saham Holcim Indonesia karena harga sahamnya terlalu mahal (Over Value).
Disclaimer.
Laporan riset fundamental ini dibuat oleh Q-Analytics.com, perusahaan analisis fundamental
independen dengan hanya menggunakan data publik laporan keuangan perusahaan dan dari sumber
data publik lain yang dapat diandalkan. Laporan riset fundamental ini bukanlah rekomendasi atau
ajakan bagi investor untuk membeli, menjual, atau menahan investasi saham perusahaan. Investasi
pada saham dapat menimbulkan risiko kerugian. Oleh karena itu, investor disarankan tidak
menggunakan laporan riset fundamental ini sebagai satu-satunya sumber informasi untuk
mengambil keputusan.
Analysts Certification.
Kami menyatakan bahwa laporan analisis fundamental saham secara akurat merepresentasikan
pendapat kami. Kami juga menyatakan bahwa tidak ada kompensasi yang diterima dari pihak
perusahaan yang dianalisis atau pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk membentuk opini
publik mengenai saham perusahaan.