Akmen Biaya Operasional
Akmen Biaya Operasional
Fleksibel Budget
Disusuh :
N U R U L H I D AYAH , S E , A K , M S I
MODUL 14
F AK U LTAS E K O N O M I
U N I V E R S I TAS M E R C U B U A N A
J A K A R TA
2008
Biaya pemasaran
Biaya pemsaran dimulai pada saat biaya produksi selesai, yaitu pada saat proses
produksi selesai dan barang-barang sudah siap untuk dijual. Biaya ini mencakup
biaya penjualan dan biaya pemenuhan pesanan.
1. Biaya penjualan adalah keseluruhan aktivtas yang berkaitan dengan upaya untuk
mencari dan memperoleh penjualan produk perusahaan. Biaya ini mencakup
biaya iklan, pemberian contoh produk, komisi wiraniaga, biaya demo dan
sebagainya.
2. biaya pemenuhan pesanan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan
dengan upaya untuk memenuhi seluruh produk sesuai keinginan konsumen.
Karena itu, mencakup biaya pergudangan, pengepakan, pengiriman, pemberian
kredit, dan penagihan, serta administrasi pemasaran.
Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang
berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk
perusahaan.
Aktivitas perusahaan adalah aktivitas yang sangat vital bagi perusahaan. Tanpa
aktivitas pemasaran maka tidak akan ada pendapatan bagi perusahaan. Tanpa
perusahaan maka tidak ada laba yang diperoleh perusahaan. Tanpa memperoleh
laba usaha maka tujuan perusahaan tidak dapat tercapai.
Karena itu, aktivitas pemasaran perlu direncanakan sebaik-baiknya untuk
menjamin bahwa produk perusahaan akan dibeli oleh konsumen. Itu berarti,
mencakup seluruh aktivitas promosi, pemberian contoh barang, pelatihan untuk
tenaga wiraniaga, aktivitas menelepon, dan korespondensi pemasaran hingga
pengiriman barang kepada konsumen. Pada dasarnya, biaya pemasaran adalah
seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan produk perusahaan sejak
dari gudang perusahaan hingga ketangan konsumen.
Anggaran biaya pemasaran mencakup sebagai berikut:
1. gaji staf administrasi penjualan,
2. gaji dan komisi wiraniaga,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Biaya pemassaran variable adalah biaya pemasaran yang jumlah biayanya yang
akan dikeluarkan akan dipengaruhi berbagai tingkat aktivitas yang menjadi dasar alokasi
biaya tersebut. Biaya pemasaran variable jumlahnya akan dipengaruhi oleh fluktuasi
tingkat aktivitas atau hal-hal yang menjadi pemicu biaya tersebut.
Biaya pemasaran yang bersifat variable dan jumlahnya dipengaruhi oleh berbagai
jenis aktivitas adalah sebagai berikut.
Jenis biaya
Dasar alokasi
Komisi penjualan
Biaya iklan
Biaya pergudangan
Biaya pengepakan
Biaya pengiriman
Pemberian
kredit
penagihan
faktur
Administrasi pemasaran
Karena, jumlah biaya jenis ini dipengaruhi secara langsung oleh tingkat aktivitas
tertentu, berarti jenis biaya ini adalah biaya yang dapat dikendalikan secara langsung
jumlahnya. Jika perusahaan tersebut ingin menurunkan jumlah anggaran biaya
pemasaran variable maka volume aktivitas yang menjadi pemicu biaya tersebut harus
dikurangi sesuai dengan jumlah yang dinginkan. Jika perusahaan ingin menambah
biaya pemasaran variable maka volume aktivitas biaya tersebut dapat dinaikan sesuai
jumlah yang diinginkan.
Ilustrasi:
PT.Tintamas, sebuah perusahaan produsen pulpen yang berlokasi di jakarta.
Pada bulan November 2003, kantor pemasaran perusahaan ini membuat anggaran
berkaitan dengan rencana kerja tahun 2004 untuk mendukung seluruh aktivitas
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Bagian pemasaran perusahaan ini dikepalai
oleh seorang manajer pemasaran, dibantu oleh 4 orang staf pemasaran, 2 orang
penyelia wiraniaga, 12 orang wiraniaga, 2 orang karyawan serbas-serbi.
Rencana kerja kantor pemasaran PT.Tirtamas adalah sebagai berikut.
1. volume penjualan 1.500.000 unit (setiap 10 unit pulpen dikemas dalam 1 kotak).
2. komisi penjualan Rp.1.000,00 per kotak untuk wiraniaga dan sebesar Rp.300,00
per kotak penyelia wiraniaga, sedangkan komisi yang akan diterima oleh
manajer pemasaran adalah sebesar Rp.200,00 per kotak.
3. biaya iklan Koran Rp.2.000.000,00 per penayangan.
4. biaya iklan dimajalah Rp.3.000.000,00 per penayangan
5. jumlah penayangan iklan dikoran dan dimajalah masing-masing sebanyak 48 kali
setahun.
6. biaya pengepakan sebesar Rp.8000,00 per b10 kotak.
7. gaji per bulan 4 orang staf pemasaran sebesar Rp.1.500.000,00 perc orang
8. gaji per bulan manajer pemasaran sebesar Rp.3.000.000,00
9. gaji perbulan 12 orang wiraniaga sebesar Rp.400.000,00 per orang
10. gaji per bulan 2 orang penyelia wiraniaga sebesar Rp.800.000,00 per orang
11. gaji per bulan 2 orang karyawan serba-serbi sebesar Rp.600.000,00 per orang
12. biaya transportasi diberikan kepada wiraniaga sebesar Rp.200.000,00 per orang
per bulan
13. biaya depresiasi gudung kantor pemasaran sebesar Rp.15.000.000,00 per tahun
14. biaya depresiasi kendaraan pemasaran sebesar Rp.20.000.000,00 per tahun
15. biaya depresiasi peralatan kantor sebesar Rp.10.000.000,00
16. biaya listrik, air dan telepon sebesar Rp.4.000.000,00 per bulan
manajer
pemasaran sebesar
Rp.200,00 x 150.000
kotak
Jenis biaya
Biaya tetap
Biaya variable
Total
Gaji
&
komisi
manajer 36.000.000,00
30.000.000,00
66.000.000,00
pemasaran
Gaji staf pemasaran
72.000.000,00
72.000.000,00
Gaji & komisi penyelia wiraniaga
19.200.000,00
45.000.000,00
64.200.000,00
Gaji & komisi wiraniaga
57.600.000,00
150.000.000,00 207.600.000,00
Gaji karyawan serba-serbi
14.400.000,00
14.400.000,00
Biaya iklan di majalah
240.000.000,00 240.000.000,00
Biaya pengepakan
120.000.000,00 120.000.000,00
Biaya transportasi
28.800.000,00
28.800.000,00
Biaya depresiasi kendaraan
20.000.000,00
20.000.000,00
Biaya depresiasi gedung
15.000.000,00
15.000.000,00
Biaya depresiasi peralatan kantor 10.000.000,00
10.000.000,00
Biaya listrik, air dan telepon
48.000.000,00
48.000.000,00
Jumlah
292.200.000,00 613.800.000,00 906.000.000,00
5. untuk beriklan di Koran dan majalah masing-masing direncanakan sebanyak 48
kali sepanjang tahun 2004 maka anggaran biaya iklan di koran dan di majalah
adalah
sebesar
48
(Rp.2.000.000,00
Rp.3.000.000,00)
Rp.240.000.000,00.
6. biaya pengepakan adalah sebesar Rp.8.000.000,00 per kotak, atau sebesar
Rp.800,00 per kotak, sedangkan jumlah pulpen yang direncanakan dijual adalah
sebesar 150.000 kotak maka biaya pengepakan total yang dianggarkan adalah
sebesar = 150.000 x Rp.800,00 = Rp.120.000.000,00.
7. biaya depresiasi gedung, kendaraan, dan peralatan kantor adalah biaya yang
relative tidak berubah walaupun terjadi gejolak fluktuasi aktivitas bagian
pemasaran. Biaya jenis ini tidak akan berubah dari tahun ke tahun, kecuali terjadi
perubahan jumlah atau nilai dari aktiva tetap yang di depresiasikan.
8. dengan demikian, anggaran biaya pemasaran total PT.Tintamas di dalam tahun
2004 adalah sebesar Rp.906.000.000,00 yang terdiri dari biaya tetap sebesar
Rp.292.200.000,00 dan Rp.613.800.000,00 biaya variable.
Anggaran biaya administrasi dan umum adalah semua rencana biaya yang
berkaitan dengan aktivitas untuk mengatur dan mengendalikan organisasi.
Aktivitas administrasi dan umum mencakup keseluruhan aktivitas umum perusahaan
diluar aktivitas produksi dan pemasaran. Karena itu, lingkup kegiatan administrasi dan
umum sangat luas, mencakup sebagai berikut:
1. gaji staf administrasi,
2. gaji manajer dan direktur,
3. biaya sewa (kantor, kendaraan, dsb),
4. biaya urusan hukum,
5. biaya korespondensi,
6. biaya telepon kantor administrasi,
7. biaya listrik kantor administrasi,
8. biaya alat tulis dan cetak kantor administrasi,
9. biaya depresiasi gedung kantor administrasi,
10. biaya depresiasi kendaraan umum dan direksi, dan,
11. macam-macam biaya administrasi.
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang jumlahnya relative tidak
dipengaruhi oleh tingkat aktivitas perusahaan. Biaya ini juga tergolong biaya yang tidak
berubah dari waktu ke waktu, kecuali memang direncanakan untuk berubah. Perubahan
besarnya biaya administrasi dan umum, khususnya perubahan yang berupa
penambahan biaya, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang direncanakan
secara internal maupun factor eksternal yang tidak terhindarkan, seperti kenaikan gaji
direksi, kenaikan gaji pegawai, kenaikan tarif listrik, air, dan telepon.
BIAYA KUALITAS
Perusahaan mungkin memiliki produk yang bagus dengan desain yang
berkualitas tinggi dan terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas, tetapi produk tersebut
mangalami kerusakan pada saat pertama kali digunakan. Salah satu aspek penting
kualitas adalah tidak adanya cacat. Produk cacat akan menyebabkan tingginya biaya
garansi, terlebih lagi, hal tersebut akan menyebabkan konsumen kecewa. Orang yang
telah dikecewakan tidak akan membeli lagi. Justru mereka akan menceritakan
pengalaman buruk tersebut kepada orang lain. Sebuah study mengungkapkan bahwa
konsumen
yang
mendapatkan
pengalaman
yang
tidak
menyenangkan
akan
KUALITAS KESESUAIAN
Produk yang memenuhi atau melebihi spesifikasi desain dan bebas dari cacat
yang mungkin mempengaruhi penampilan atau mengurangi kinerjanya disebut memiliki
kualitas kesesuaian (quality of conformance) yang tinggi. Catat bahwa jika sebuah
mobil ekonomis tidak memiliki cacat, maka mobil tersebut dapat memiliki kualitas
kesesuaian yang sama dengan mobil mewah tetapi memiliki cacat. Pembeli mobil
ekonomis tidak berharap mobil mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan bagus
yang ada dalam mobil mewah, tetapi mereka dapat berharap bahwa mobil tersebut
bebas dari cacat.
Pencegahan, deteksi, dan aktivitas lain yang bercaitan dengan produk cacat
memakan biaya yang sering disebut sebagai biaya kualitas (quality cost). Istilah biaya
kualitas dapat membingungkan sebagian orang. Istilah tersebut tidak mengacu pada
pengunaan jenis kulit yang lebih baik untuk membuat sebuah dompet atau
penggunaanemas 14 karat untuk membuat perhiasan dibandingkan dengan perhiasan
yang hanya sekadar disepuh dengan emas. Sebaliknya, istilah biaya kualitas mengacu
pada semua biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya barang cacat atau biaya
yang harus dikeluarkan karena adaanya barang cacat.
Biaya kualitas dapat dibagi menjadi empat kategori. Dua kategori dari pemilihan
ini adalah biaya pencegahan (prevention cost) dan biaya penilaian (appraisal cost)
yaitu biaya yang terjadi agar para konsumen tidak mendapatkan produk cacat. Dua
kategori lainnya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terjadi karena
adanya barang cacat.
Contoh biaya apa saja yang nasuk dalam kategori tersebut.
Biaya Pencegahan
Pengembangan sistem.
Pelatihan kualitas.
sempurna.
Lingkaran kualitas.
pengerjaan ulang.
statistik.
dikerjakan ulang.
dikerjakan ulang.
masalah kualitas.
Biaya Penilaian
dalam proses.
barang datang.
inspeksi.
produk cacat.
produk cacat.
lapangan.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam tampilan tersebut. Pertama, catat bahwa
biaya kualitas tidak hanya berkaitan dengan produksi, tetapi berkaitan dengan seluruh
aktivitas perusahaan mulai dari penelitian dan pengenbangan sampai ke pelayanan
kepada konsumen. Kedua, perhatikan bahwa jumlah biaya yang berkaitan dengan
kualitas sangat banyak, oleh karena itu, biaya kualitas dapat menjadi sangat tinggi
keciali jika pihak manajemen memberikan perhatian serius terhadap kualitas. Akhirnya,
perhatikan bagaimana pemilahan biaya kualitas ke dalam empat kategori tersebut.
Sekarang kita akan melihat satu persatu dari keempat kategori tersebut.
BIAYA PENCEGAHAN
Cara yang paling efektif untuk meminimumkan biaya kualitas tetapi tetap
mempertahankan kualitas yang tinggi adalah menghindari masalah yang berkaitan
dengan kualitas sedini mungkin. Inilah tujuan dari biaya pencegahan; biaya
pencegahan (prevention cost) berkaitan dengan aktivitas untuk mengurangi jumlah
produk atau jasa yang cacat. Perusahaan akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih
rendah apabila dapat mencegah terjadinya cacat dibandingkan dengan menemukan dan
memperbaiki cacat yang telah terjadi.
Biaya pencegahan termasuk aktivitas yang berkaitan dengan lingkaran kualitas
dan pengendalian proses statistik. Lingkaran kualitas terdiri atas grup kecil karyawan
yang bertemu secara teratur untuk mendiskusikan cara untuk memperbaiki kualitas
output. Baik manajemen dan para pegawai termasuk dalam lingkaran ini. Lingkaran
kualitas digunakan secara luasdan dapat ditemukan dalam perusahan manufaktur,
utilitas, kesehatan, bank, dan beberapa organisasi lainnya.
kualitas unit yang melalui area kerja mereka. Dengan menggunakan grafik ini, para
pekerja dapat dengan cepat melakukan koreksi dan mencegah terjadinya cacat lebih
lanjut daripada sekedar menunggu para inspektor menangani cacat tersebut.
Beberapa perusahaan memberikan dukungan teknis terhadap para pemasok
sebagai cara untuk mencegah cacat. Khususnya dalam sistem just in time (JIT),
dukungan seperti itu sangant vital. Dalam sistem JIT, komponen dikirim dari pemasok
tepat waktu dengan jumlah yang tepat untuk memenuhi pesanan konsumen. Tidak ada
penumpukan komponen. Jika diterima komponen cacat dari pemasok, komponen
tersebut tidak dapat digunakan dan pesanan dari konsumen tidak dapat dipenuhi tepat
waktu. Oleh karenanya, setiap komponen yang diterima dari pemasok harus bebas dari
cacat. Konsekuensinya, perusahaan yang menggunakan JIT biasanya menuntut para
pemasoknya untuk menggunakan program pengendalian kualitas yang canggih seperti
pengendalian proses statistik dan mereka meminta jaminan dari pemasok bahwa para
pemasok tersebut akan mendatangkan komponen dan bahan yang terbebas dari cacat.
BIAYA PENILAIN
Setiap komponen dan produk cacat harus diketahuisedini mungkin. Biaya
penilaian (appraisal cost) yang biasanya disebut sebagai biaya inspeksi (inspection
cost) terjadi untuk mengidentifikasikan produk cacat sebelum produk tersebut dikirimkan
kepada konsumen. Sayangnya, melakukan aktivitas penilaian tidak menjamin bahwa
cacat tidak akan terjadi lagi, dan sebagian besar manajer merasa bahwa inspeksi ini
terlalu banyak memakan biaya untuk mengendalikan kualitas.
Prof. John K. Shank, Darmouth College, menyatakan, Pendekatan dengan gaya
lama dikatakan, Kita memiliki kualitas tinggi. Kita memiliki 40 pengawas dalam pabrik.
Sementara orang akan mengatakan bahwa pabrik yang membutuhkan 40 pengawas
pastilah pabrik yang tidat bagus. Sekarang ini harus dapat menjalankan perusahaan
tanpa adanya pengawas; setiap karyawan harus mampu menjadi pengawas bagi
dirinya.
Para pekerja baik di sektor manufaktur maupun jasa dimintai pertanggungjawaban atas
pengendalian kualitas. Pendekatan ini sejalan dengan rancangan produk yang mudah
diproduksi, memungkinkan untuk membuat produk yang berkualitas daripada sekadar
mengandalkan pada inspeksi untuk menemukan adanya produk cacat.
dapat
menemukan
adanya
cacat,
sedangkan
pencegahan
dapat
menghilangkannya. Cara terbaik untuk mencegah cacat adalah merancang proses yang
mengurangi kemungkinan cacat dan secara terus-menerus melakukan pengawasan
dengan menggunakan pengendalian proses statistik.
Ventura Conpany
Laporan Biaya Kualitas
Untuk Tahun Pertama dan Tahun Kedua
Tahun Kedua
Jumlah
Persentase
Tahun Pertama
Jumlah
Persentase
Biaya pencegahan :
Rengembangan sistem
$400.000
0,80%
$270.000
0,54%
210.000
0,42%
130.000
0,26%
70.000
0,14%
40.000
0,08%
320.000
0,64%
210.000
0,42%
1.000.000
2,00%
650.000
1,30%
Inspeksi
600.000
1,20%
560.000
1,12%
Pengujian reliabilitas
580.000
1,16%
420.000
0,84%
120.000
0,24%
80.000
0,16%
200.000
0,40%
140.000
0,28%
1.500.000
3,00%
1.200.000
2,40%
900.000
1,80%
750.000
1,50%
1.430.000
2,86%
810.000
1.62%
Pelatihan kualitas
Sepervisi untuk aktivitas
pencegahan
Proyek perbaikan kualitas
Total biaya pencegahan
Biaya penilaian :
inspeksi
Despresiasi untuk peralatan
Total biaya penilaian
170.000
0,34%
100.000
0,20%
500.000
1%
340.000
0,68%
yang buruk
Pembuangan produk cacat
Total biaya kegagalan internal
3.000.000
6,00%
2.000.000
4,00%
Garansi perbaikan
400.000
0,80%
900.000
1,80%
Garansi penggantian
870.000
1,74%
2.300.000
4,60%
Retur
130.000
0,26%
630.000
1,26%
600.000
1,20%
1.320.000
2,64%
2.000.000
4,00%
5.150.000
10,30%
$7.500.000
15,00%
9.000.000
18,00%