Rasio Solvabilitas
1. Debt to Equity
a. Tabel rasio
Tahun
PT.PANA PT.
SIA
APAC
PUTRA
INDO
CITRA
GLOBALI
RATA
NDO Tbk
INDUS
RESOUR CENTE
CES Tbk
REX
2010
0.86
Tbk
9.04
0.83
3.57
2011
0.79
27.97
0.83
9.86
2012
1.14
-30.51
1.29
-9.36
2013
2.31
-21.24
1.91
-5.67
2014
5.86
-8.54
1.95
-0.24
b. Rata-Rata Industri
1) 2010
0.86+9.04+0.83
3
TRI
= 3.57
2) 2011
0.79+ 27.97+0.83
3
= 9.83
3) 2012
1.14 +(30.51)+1.29
3
= -9.36
4) 2013
2.31+(21.24)+ 1.91
3
= -5.67
5) 2014
5.86+(8.54)+1.95
3
c. Grafik Debt to Equity Ratio
= -0.24
40
30
20
PT.PANASIA INDO
RESOURCES Tbk
10
0
2010
2012
2013
2014
-10
-20
-30
-40
d. Analisis
Rasio solvabilitas (Debt to Equity) menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk melunasi hutang jangka panjangnya, dengan cara membagi total utang
dengan total ekuitas sehingga rasio yang besar menunjukkan total utang yang
besar pula. Jadi semakin kecil rasio maka perusahaan semakin baik. Dalam hal
ini, akun utang tidak mungkin bernilai negative sehingga jika ada rasio yang
negative, unsur negative tersebut berasal dari total ekuitasnya.
PT. PANASIA INDO RESOURCES Tbk dan PT. RICY PUTRA
GLOBALINDO Tbk mempunyai rasio yang baik tahun 2010 dan 2011, namun
kedua perusahaan ini mengalami kenaikan rasio pada tahun 2012 sampai tahun
2014 sehingga pada tahun tersebut Rasio kedua perusahaan tersebut
memburuk. Hal ini disebabkan jumlah utang yang terus bertambah setiap
tahunnya terutama pada PT. PANASIA INDO RESOURCES Tbk pada tahun
2013 ke tahun 2014 yang rasionya bertambah drastic dari 2 menjadi 5.
Pada PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk. Pada tahun 2010 dan tahun 2011
rasionya memang sudah buruk karena nilai rasionya sangat tinggi, namun pada
tahun 2012 hingga 2014 nilai rasio menjadi negative yang diakibatkan oleh
total ekuitasnya negative. Total ekuitas yang negative disebabkan karena krisis
tahun 2012 dimana nilai kurs rupiah turun drastic, yang berdampak pada utang
luar negeri perusahaan menjadi berlipat.
PT.PANA PT.
SIA
APAC
PUTRA
INDO
CITRA
GLOBALI
RATA
NDO Tbk
INDUS
RESOUR CENTE
CES Tbk
REX
TRI
2010
0.46
Tbk
0.90
0.45
0.60
2011
0.49
0.96
0.45
0.63
2012
0.53
1.03
0.66
0.74
2013
0.70
1.05
0.66
0.80
2014
0.85
1.13
0.66
0.88
b. Rata-Rata Industri
1) 2010
0.46+0.90+0.45
3
= 0.60
2) 2011
0.49+ 0.96+0.45
3
= 0.63
3) 2012
0.53+ 1.03+0.66
3
= 0.74
4) 2013
0.70+1.05+0.66
3
= 0.80
5) 2014
0.85+ 1.13+0.66
3
= 0.88
1.2
1
0.8
PT.PANASIA INDO
RESOURCES Tbk
PT. APAC CITRA CENTEREX
Tbk
0.6
0.4
2011
2012
2013
2014
d. Analisis
Rasio Solvabilitas (Debt to Asset) merupakan hasil dari pembagian Utang
terhadap total asset, jika rasio kurang dari 1berarti kemampuan perusahaan
dalam membayar utang jangka panjangnya dengan Asset dapat dikatakan baik.
Namun, jika Rasionya lebih dari 1 artinya kemampuan perusahaan dalam
membayar utang jangka panjangnya buruk.
Pada tahun 2010 dan 2011 PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk mempunyai
rasio yang bagus namun pada tahun 2012 hingga 2014 rasio PT. APAC CITRA
CENTERTEX Tbk menjadi buruk. Hal ini dikarenakan pada tahun 2011 ke
tahun 2012 PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk mengalami kenaikan utang
dan penurunan total asset.
Jika dilihat melalui rata-rata Industri, PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk
mempunyai Rasio yang paling tinggi serta berada jauh diatas rata-rata Insustri.
Artinya kemampuan PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk dalam membayar
utang jangka panjangnya buruk.
3. Coverage Ratio Interest
a. Tabel rasio
Tahun
PT.PANA PT.
SIA
APAC
PUTRA
INDO
CITRA
GLOBALI
RATA
NDO Tbk
INDUS
RESOUR CENTE
CES Tbk
REX
TRI
2010
1.31
Tbk
-0.91
0.97
0.45
2011
1.09
-1.02
1.97
0.68
2012
1.11
-0.11
1.09
0.69
2013
-17.82
-0.15
2.65
-15.2
2014
-11.48
-1.31
1.31
-11.47
b. Rata-Rata Industri
1) 2010
1.31+(0.91)+0.97
3
= 0.45
6) 2011
1.09+(1.02)+1.97
3
= 0.68
7) 2012
1.11+(0.11)+1,09
3
= 0.69
8) 2013
(17.82)0.15+2.65
3
= -15.2
9) 2014
(11.48)+(1.30)+1.31
3
c. Grafik Coverage Ratio Interest
= -11.47
Chart Title
5
0
2010
2011
2012
2013
-5
2014
PT.PANASIA INDO
RESOURCES Tbk
PT. APAC CITRA CENTEREX
Tbk
PT. RICY PUTRA
GLOBALINDO Tbk
Axis Title
-10
-15
-20
d. Analisis
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan membayar beban bunga. Jadi
semakin tinggi nilai rasio berarti semakin baik. Pada PT. RICY PUTRA
GLOBALINDO nilai rasio stabil yang menunjukkan bahwa laba usahanya
juga stabil tiap tahunnya. Namun pada PT. PANASIA INDO RESOURCES
Tbk pada tahun 2013 dan tahun 2014 mengalami kerugian operasional
sehingga rasionya menjadi negative. Dan pada PT. APAC CITRA
CENTERTEX mulai tahun 2010 hingga tahun 2014 selalu mengalami
kerugian dan tidak menunjukkan perkembangan.