2.1
Saluran Pembawa
Saluran pembawa berfungsi untuk menyalurkan air dari intake ke bak
pengumpul.kecepatan aliran pada saluran pembawa direncanakan sedemikian
rupa untuk mencegah sedimentasi akibat kecepatan rendah maupun
pengerusan tanah akibat kecepatan tinggi
Kriteria desain pada saluran pembawa terdiri dari :
-
Qr
= 295 l/s
Fpm
= 2,5
Fpd
= 1,6
Safetly Factor = 5%
V
= 0,5 m/s
Ac = Qmax V (kecepatan)
= 0,495,6 m3/s 0,5 m/s
= 0,9912 m2
Ac = T x L
0,9912 m2 = T x 0,5 m
T = 0,9912 0,5
= 1,98 m
2.2
Bar Screen
Bar screen adalah unit operasi yang pertama-tama dijumpai dalam
bangunan pengolahan air limbah maupun air bersih. Saringan ini pada
prinsipnya adalah suatu peralatan dengan bukaan, yang biasanya seragam
dalam ukurannya, dan digunakan untuk menahan benda-benda kasar yang
terdapat dalam air. Bar screen berfungsi untuk menahan dan menyaring
bendabenda keras da besar seperti ranting kayu, potongan kayu dan sapah dan
mencegah ruskanya sarigan berikutnya.
Table 2.2 Kriteria Desain Bar Screen
Keterangan
Satuan
Kriteria desain
mm
25 - 75
Batang (w)
mm
Kedalaman batang
mm
Sudut kemiringan batang C
Kecepatan aliran melalui
25 - 50
45 - 60
kisi
Volume material
Kedalaman batang
Lebar saluran
Koefisien Manning
Slope
0,3 - 1,2
3,5 - 8,0
0,16 - 2
0,32 - 0,4
0,013
0,001
Jarak
bukaan
batang (b)
Lebar
antar
penampang
m/dtk
m
m
m
m/m
Lsp = n w + (n + 1) b
0,5 = n x 0,07 + ( n+ 1) 0,05
Lebar efektif
L efektif
= (n +1) b
= (4 + 1) 0,05
= 0,25 m
Tbs
T ' bs
Tbs
T ' bs
sin 45
H =
H
sin 45
Sin 45
1,34
sin 45
1,74
sin 45
= 1,89 m
L effektif penampang
Ac
= H x Le
= 1,89 x 0,25
= 0.47 m3
= Ac x
Vh
Ac
= 2,46 m
= 0, 9912 x
0,5
0,47
= 1,05 m/s
V h 1,05
=
=0,056 m
2 g 2 x 9,8
w
=( b
)4/3 hv sin 45
0,07
= 1,79 ( 0,05
= 0,090 m
= H x H
= 1,34 x 0,090
= 0,12 m
2.3
Intake
Bangunan sadap (intake) merupakan bangunan penangkap atau
pengumpul air baku dari suatu sumber air baku tersebut dapat dikumpulkan
dalam suatu wadah untuk selanjutnya diolah. Bangunan penyadap sangat
penting dalam proses pengolahan air, jika bangunan penyadap mengalami
Mengumpulkan air dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang
direncanakan
demi
menjaga
kontinuitas
penyediaan
dan
solid.
Bangunan harus didesain untuk menghadapi keadaan darurat.
Mampu engatasi fluktuasi muka air.
dari pencemaran,
Posisi intake yang benar agar air baku dapat disadap secara konstan sesuai
dengan kebutuhan baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan.
DItinjau dari air baku yang akan diambil maka intake dibedakan menjadi :
1. Reservoir Intake ( Intake Tower)
Reservoir intke digunakan untuk air baku yang diambil dari danau,
baik yang alamiah atau buatan (beton). Bangunan ini dilengkapi dengan
beberapa inlet dengan ketinggian yang bervariasi untuk mengatasi adanya
fluktuasi muka air. Dapat juga dibuat menara intake yang terpisah dengan
intake tower pada bagian upstream.
Intake tower terletak pada bagian pelimpahan atau dekat sisi
bendungan. Pondasi tower terpisah dari bendungan dan dibangun pada
bagian hulu. Menara terdiri atas beberapa inlet yang terletak pada
ketinggian yang bervariasi untuk mengantisipasi fluktuasi tinggi muka air
dapat mengalir secara gravitasi ke fasilitas penjernih air, maka intake
tower tidak diperlukan.
Gambar 1.4 Skema Tower Intake
2. River Intake
Digunakan menyadap air baku yang berasal dari sungai atau danau.
River intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3 6 m yang dilengkapi
2 atau lebih pipa besar yang disebut penstock. River intake terletak pada
bagian hulu kota untuk menghindari pencemaran oleh air buangan.
3. Shore Intake
Ditempatkan pada ketinggian air minimum 6 ft (1,8m). struktur shore
intake tergantung tipe intak, tetapi pada dasarnya sama dengan intake
tower.
Gambar 1.7 Shore Intake
4. Lake Intake
Lake intake dipakai apabila muka air dari air baku sangat dalam.
Bentuk ini lebih mahal biayanya dibandingkan tipe lainnya. Lake intake
terdiri atas satu atau lebih pipa bell-mouthed yang dipasang didasar
danau. Bell-mouthed ditutup dengan saringan (Screen). Sebagai
penyangga pipa dibuat jembatan yang menghubungkan pipa dari danau
menuju tempat pengolahan air.
5. Canal Intake
Dipakai bila air baku disadap dari kanal. Suatu bak memiliki bukaan
dibangun pada satu sisi pada tanggul kanal, yang dilengkapi saringan
kasar. Dari bak air dialirkan melalui pipa yang memiliki ujung berbentuk
bell mouth yang tertutup saringan parabola. Canal intake terdiri atas sumur
beton yang dilengkapi dengan pipa bell-mouthed yang terpasang
menghadap ke atas. Terdapat saringan halus pada bagian atas untuk
mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan benda benda terapung.
Gambar 1.9 Canal Intake
6. Intake Crib
Lokasi lebih dari 10ft (3m) dari permukaan dan terletak dilokasi
dimana intake crib tidak akan terbenam oleh sedimen, terbawa aliran atau
terganggu oleh es. Terletak pada area dimana ketinggian air lebih dari 10ft.
puncak intake haru berbeda 3 ft dari dasar. Jika ketinggian air < 1oft crib
harus diletakan dibawah dasar sungai sejauh 1-3 ft. semua sisi harus
dilindungi dengan tembok, batu atau lempengan beton. Kecepatan
maximum aliran yang lewat 0,25 0,5 fps (0,08-0,15 m/s).
Gambar 2.0 Gambar Intake Crib
Perhitungan intake :
Diketahui :
Q = 0,495 m3/s
td = 20 menit ~ 1200 det
Kedalaman effektif
Kedalaman effektif
Freeboard = 20%
= 20% x Heffektif
= 20% x 2,5 m
= 0,5 m
Jadi kedalaman total adalah
Htot
= Heffektif + Freeboard
= 2,5m + 0,5m
= 3m
Asurface =
Volume
Kedalaman
297 m
2,5 m
=118,8 m2
2.3.1
Perhitungan :
Diketahui : V = 0,7 m/s
Q = A .V
A=
Q
V
0,247
0,7
1
4
d2
0,35
1
4
3,14 d2
d2 = 0,44 m
d = 0,66 m ~ 660 mm
2.3.2
= 0,35 m2
Suction Pipe
Q
V
0,247
1,5
= 0,16 m2
1
4
d2
0,16
1
4
3,14 d2
d2 = 0,20 m
d = 0,45 m ~ 450 mm
2.3.3
Backwashing Pipe
Backwahing pipe berfungsi untuk melakukan pengurasan
intake well saat endapan pasir dan material lain sudah menumpuk,
biasanya dilengkapi dengan valve penguras.
Kriteria desain Pipa Backwashing (Al-Layla) :
Pipa backwasing untuk membersihkan katup kaki dan saringan
a. Kecepatan dalam pipa tidak boleh kurang dari 3 m/s (10 ft/s).
b. Air yang diolah harus digunakan
c. Kualitas pf air backwash harus sama 1/3 dari aliran dalam pipa
hisap
1
3
x Qsuction
1
3
x 0,247
= 0,082 m3/s
Q = A .V
A=
Q
V
1
4
0,082
3,05
d2
= 0,0,026 m2
1
4
0,026 =
3,14 d2
d2 = 0,033 m
d = 0,18 m ~ 180 mm
2.3.4
Strainer
Strainer berfungsi untuk menyaring material yang mengapung
dan ikan-ikan kecil yang dapat menghambat penghisapan air baku
pada ujung pipa.
Kriteria Desain Bell mouth strainer (Al-Layla) :
a. Velocity melalui lubang saringan = 0,15-0,3 m/s (0,5-1 ft/s) .
Disarankan bahwa kecepatan berada di dekat batas bawah untuk
mencegah masuknya kotoran.
b. Pembukaan lubang saringan = 6 sampai 12 mm (1/4 sampai 1/2 ")
diameter.
c. Daerah kotor saringan = 2 kali luas efektif , yaitu . Luas total
lubang .
Perhitungan Strainer :
Diketahui : Velocity = 0,15 m/s 0,3 m/s
Q = A .V
A=
Q
V
0,247
0,15
A gross = 1,64 m2 x 2
= 3,28 m2
= 1,64 m2
3,28
1
4
d2
1
4
3,14 d2
d2 = 4,17 m
d = 2,04 m ~ 2040 mm
2.4 Pompa
Pada pengolahan air bersih, pompa disebut juga pompa hidram.
Pompa hidram adalah salah satu alat untuk menaikkan air dari tempat yang
rendah ke tempat yang lebih tinggi secara otomatis dengan energi yang
berasal dari air itu sendiri.
Jumlah pompa yang akan digunakantergantung kepada besarnya aliran yang
diperlukan dan kapasitas pompa ditentukan oleh head yang diperlukan.
Tabel 2.4 Kriteria Jumlah Pompa yang Digunakan
Perhitungan Pompa :
Diketahui :
Tinggi Intake = 3 m
Hdelivery
=6m
P=
gQH
= 60379,50 watt
Kebutuhan pompa
Diketahui : Q = 236 l/s
= 236 x 60 =
14160
2
= 7080 l/menit
Jumlah pompa yang digunakan pada intake yaitu 4 buah pompa sesuai
dengan criteria pada buku Al-Layla yang menyatakan bahwa jika Q
dalam range 5685 11370 menggunakan 4 pompa dengan 3 pompa
yang berfungsi dan 1pompa yang stand by.
formula
perhitungan
bilangan
Reynolds
dan
Froude
aliran,
sehingga
zona
outlet
harus
didesian
bagian
dari
untuk
bangunan
dasarnya
ditentukan
oleh
dua
factor,
yairu
untuk
hopper
diletakkan
di
bawah
zona
outlet,
pengendapan
yang
efisien.
Faktor
faktor
yang
Perhitungan Prasedimentasi :
Diketahui data kolam pengendapan partikel dikrit (tipe 1) dengan kedalaman
kolam 120 cm :
T (menit)
0,5
C (mg/l)
448
312
240,5
123,5
32,5
13
448
1
Contoh perhitungannya :
312
0,69
240,5
0,53
fraksi tersisa
Fraksi tersisa =
123,5
0,28
32,5
0,072
konsentrasi
konsentrasiawal
448
448
448
312
13
0,029
=1
= 0,69
30
60
120
240
360
480
Vs (m/s)
0,04
0,02
0,01
0,005
0,003
0,0025
Contoh perhitungannya :
Vs =
kedalaman kolam
waktu
Vs =
1,2
60
= 0,02 m/s
Vs
0
df = 0,007285 m2 Fo = 0,7
% penyisihan = (1-Fo) +
= (1-0,7) +
1
Vo
Vs
0
1
0,0205
= 0,747 x 100%
= 74,7 %
Dimensi Bak Pengendap
Fo
df
x 0,00918 m2
1,2
30
= 0,04 m/s
Diketahui :
As =
Qr
Vo
0,295 m /s
0,0205m/ s
= 14,39 m2
As = P x L
14,39 = 10 L x L
14,39 = 10L2
14,39
L2
=
10
L2
L
Vo = 0,0205 m/s
Qr = 0,295 m3s
P = 10 L (6-10 L)
= 1,439 m2
= 1,199 m
1
12
( L0,8)
1
12
(1,199 0,8)
= 0,096 m
H = h + freeboard 10 %
= 0,096 + (0,096 x 10%)
0,105
Kecepatan Horizaontal
Vo =
Qr
LxH
10,295 m /s
1,199 x 0,105
1,199 m x 0,105 m
1,199 x 2 ( 0,105 ) m
= 2,343 m/s
Jari-jari Hidrolis
R=
LxH
L x2 H
0,125m
0,215 m
= 0,498 m
Bilangian Reynold
Diket : V = 0,9186 x 10-6 cm2/s
NRe =
Vo x R
V
2,343 x 0,498
0,9186 x 106
Bilangan Froude
Diketahui :
g = 9,81 m3/s
R = 2,19
NFR =
Vo
gR
(0,0205)
9,81 x 2,19
= 1,956 x 10-5