Anda di halaman 1dari 7

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil

Hidraulika, Hidrologi, Sumberdaya Air dan Teknik Pantai dan Kelautan

3. PENGUKURAN ARUS PANTAI


A. METODE
Metode pengukuran arus pantai dapat dipisahkan menjadi dua kelompok
prinsip pengukuran yaitu Eulerian dan Lagrangian. Metode Eulerian
mengukur arus dengan memantau kecepatan pada suatu titik tetap
misalnya dengan current meter sedangkan metode Lagrangian memantau
kecepatan dengan mengikuti partikel yang bergerak bersama aliran
misalnya dengan pelampung.
Pengukuran arus di laut dalam (deep water) dapat dilakukan dengan alat
ukur Eulerian, seperti current meter baling-baling, elektromagnetik,
ultrasonik, dan hot-wire. Di daerah nearshore khususnya di surfzone, alat
ukur di atas kurang sesuai untuk pengukuran arus karena perilaku aliran
yang sangat dipengaruhi oleh gelombang, sedimen dan udara /buih.
Obyek pengamatan arus di nearshore yang melibatkan mengukuran arus
pantai adalah:

variasi lambat (long term variation) seperti arus pasang-surut,

gelombang menyamping (edge waves), surf beat, dll.,

gelombang gravitasi (gravity waves) seperti gelombang angin dan

gelombang swell,

arus nearshore seperti arus longshore, arus rip, dan

gelombang pecah serta arus turbulensi.

Pengukuran di nearshore pada umumnya lebih dapat diandalkan jika


menggunakan metode Lagrangian seperti dengan tracer atau pelampung.

Hidrometri dan Hidrografi

3-1

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil

Hidraulika, Hidrologi, Sumberdaya Air dan Teknik Pantai dan Kelautan

B. ALAT UKUR
1)

Pelampung

Pengukuran arus yang paling sederhana adalah dengan mengukur waktu


tempuh pelampung menempuh jarak tertentu. Pada arus pantai yang
relatif kecil, metode pengukuran ini dapat memberikan hasil yang lebih
akurat dan metode lain.
Terdapat dua jenis metode yaitu pengamatan Eulerian dan Lagrangian.
Metode yang pertama menggunakan pelampung yang diikatkan pada
benang.

Pengamat

melepaskan

pelampung

dari

perahu

kemudian

mengukur waktu antara tanda-tanda di ujung benang. Pengukuran perlu


menunggu dahulu sampai pelampung bergerak bersama aliran. Sebagai
contoh pelampung dengan benang sepanjang 30 m, tanda-tanda dipasang
pada 5 m pertama dan 5 m sebelum ujung benang terakhir.

Gambar 3.1. Pengukuran kecepatan dengan pelampung dan


tali.
Metode yang kedua mengamati lokasi pergerakan pelampung dan waktu
ke waktu dari suatu tempat tetap di darat. Pelampung dilepas dari perahu,
kemudian perahu mengikuti pelampung dengan jarak tertentu yang tidak
mengganggu pengamat di darat. Setelah jangkauan areal pengukuran
dicapai pelampung diambil oleh operator di perahu.

Hidrometri dan Hidrografi

3-2

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil

Hidraulika, Hidrologi, Sumberdaya Air dan Teknik Pantai dan Kelautan

Gambar 3.2. Pengukuran arus melalui pengamatan gerak pelampung yang


diikuti terus menerus.
Gerak pelampung diusahakan mewakili kecepatan rata-rata tampang
vertikal. Sketsa upaya tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3. berikut ini.

Gambar 3.3. Upaya mendekati kecepatan rerata vertikal.

Hidrometri dan Hidrografi

3-3

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil

2)
Pengukuran

Hidraulika, Hidrologi, Sumberdaya Air dan Teknik Pantai dan Kelautan

Propeler
arus

dengan

propeler

sering

dilakukan

terutama

menggunakan jenis yang dapat mengukur kecepatan dan arah secara


bersama-sama. Karena adanya gerak orbital partikel air, pengukuran
memberikan hasil yang baik pada daerah pantai dengan kecepatan arus
relatif besar yang lebih dominan dari gerak orbital partikel air oleh
gelombang atau pada kedalaman air yang sudah tidak dipengaruhi gerak
orbital gelombang (deep water). Selain itu masalah lain adalah, jika
pengukuran dilakukan dengan menggantungkan propeler pada perahu
pengukuran

akan

menghadapi

gangguan

goyangan

perahu

oleh

gelombang.

Gambar 3.4. Penempatan alat ukur arus jenis propeler.


Penggunaan propeler untuk mengukur arus pantai dianjurkan untuk
memilih propeler yang dipasang pada batang kaku yang dasarnya ditanam
pada dasar pantai. Pencatatan dianjurkan dilakukan secara elektronis dan
kontinyu dengan selang waktu pencatatan lebih pendek dan gelombang
(0.2 - 0.5 detik).

3)

Alat ukur arus elektromagnetik dan ultrasonik

Pengukuran dengan alat ukur lain seperti Electromagnetic Current Meter


dan Ultrasonic Current Meter mempunyai karakter yang hampir sama
Hidrometri dan Hidrografi

3-4

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil

Hidraulika, Hidrologi, Sumberdaya Air dan Teknik Pantai dan Kelautan

dengan pengukuran dengan propeler. Dua jenis alat tersebut biasanya


ditempatkan secara tetap di dasar pantai. Dengan demikian posisi
horisontal dan vertikalnya tetap selama periode pengukuran. Kelebihannya
dari alat ukur propeler adalah pencatatan dilakukan secara menerus
sehingga

analisis

data

dapat

dilakukan

untuk

memisahkan

antara

komponen kecepatan orbital dan arus pantai. Penggunaan alat ini


memerlukan pemeriksaan keadaan alat secara rutin untuk melihat apakah
alat dalam keadaan baik tidak tertutup kotoran. Pengukuran dengan alat
ini pada umumnya dilakukan pada daerah sebelum gelombang pecah
karena di surfzone dasar pantai berubah-ubah.

Gambar 3.5. Alat ukur arus elektromagnetis tipe Disc H.


Secara garis besar prinsip kerja current meter elektromagnetis adalah
mengukur pergerakan arus air melalui perubahan medan magnit oleh arus
listrik yang mengalir melalui aliran air. Arus listrik diberikan oleh dua
elektroda dan perubahan medan elektromagnetik ditangkap dengan
gulungan kabel (coil). Tegangan yang timbul dalam coil mempunyai
hubungan langsung dengan kecepatan aliran.
Prinsip kerja current meter ultrasonik adalah sebagai berikut ini. Sepasang
sensor bergantian sebagai pemancar dan penerima pulsa gelombang.

Hidrometri dan Hidrografi

3-5

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil

Hidraulika, Hidrologi, Sumberdaya Air dan Teknik Pantai dan Kelautan

Waktu tempuh pulsa antara dua keadaan dibandingkan, selisihnya dibagi 2


untuk menghitung kecepatan.

Gambar 3.6. Alat ukur arus ultrasonik.

Hidrometri dan Hidrografi

3-6

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil


3.
A.
B.

Hidraulika, Hidrologi, Sumberdaya Air dan Teknik Pantai dan Kelautan

PENGUKURAN ARUS PANTAI...............................................................................................................3 - 1


METODE...............................................................................................................................................3 - 1
ALAT UKUR.........................................................................................................................................3 - 2
1)
Pelampung.........................................................................................................................................3 - 2
2)
Propeler..............................................................................................................................................3 - 4
3)
Alat ukur arus elektromagnetik dan ultrasonik.................................................................................3 - 5

Hidrometri dan Hidrografi

3-7

Anda mungkin juga menyukai