Anda di halaman 1dari 2

eftindonesia.

com

1 dari 2

http://www.eftindonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&a...

eftindonesia.com

News / Stop Merokok

Antara Asap dan Penjual Gelas Antik


By admin

Sunday, September 14, 2008 05:19:01

Disuatu pagi yang cerah, disebuah sudut biro jasa STNK, lama sudah menunggu
hadirnya petugas biro jasa hingga pukul 8.25 belum juga menampakan batang
hidungnya.
Sambil memandang hilir mudik kendaraan lalu lalang, nampak disudut bangku panjang
tempat saya duduk, seorang penjual gelas antik dengan baju yang lusuh dan ditemani
sebatang rokok filter duduk asyik melepas lelah dengan mata kosong menyusuri jalan
yang semakin memadat.

Disuatu pagi yang cerah, disebuah sudut biro jasa STNK, lama sudah menunggu hadirnya petugas
biro jasa hingga pukul 8.25 belum juga menampakan batang hidungnya.
Sambil memandang hilir mudik kendaraan lalu lalang, nampak disudut bangku panjang tempat saya
duduk, seorang penjual gelas antik dengan baju yang lusuh dan ditemani sebatang rokok filter
duduk asyik melepas lelah dengan mata kosong menyusuri jalan yang semakin memadat.
Pagi Pak, bagus sekali gelasnya, sapa saya membuka percakapan.
Iya mas terima kasih, sedang nunggu apa , tanyanya sambil mengepul-ngepul asap rokok bak
asap kapal api yang sedang berlayar.
Nunggu petugas biro jasa nih.
Pak kalau boleh tahu berapa penghasilan sehari ?
Ya, tempo2 Rp 50 rebu dan kalau lagi sepi 20 rebu , jawabnya sambil sesekali menyeka keringat
yang meluncur deras.
Lalu biaya rokoknya berapa pak sehari, tanya saya penasaran
sehari tiga bungkus, kalo diduitin sih bisa 15 rebu lebih dah. jawabnya dengan muka penuh prihatin.
Jadi 50 % keuntungan bapak dari hasil jualan keliling di tengah panas dan jalan berdebu, hanya
habis dipakai untuk 3 bungkus asap racun itu?. Tanyaku penuh heran.
Iya habis gimana lagi pak suseh ngeberhentinnya, jawabnya sambil menarik napas dalam-dalam
eolah ada ganjalan yang hebat di hatinya.
Pak mau saya tolong membebaskan bapak dari cengkeraman asap racun keparat itu !,sambil
memegang pundak yang nampak gosong karena sering kena terik matahari.
Mau pak tapi jangan bayar ya pak, karena saya tidak akan mampu. mohonnya.
Baiklah pak, tidak ada sesenpun yang harus bapak keluarkan yang perlu bapak bayar hanyalah
dengan keikhlasan, kepasrahan dan percaya ke saya, Saya mencoba meyakinnya.
Hanye itu saja pak, iye saye mau, lalu caranye gimane, tanyanya penasaran.
Saya akan menapping bapak untuk membebaskan belenggu asap keparat itu pak .
Tapping, kage ngerti maksudnya ape ye... , tanyanya dengan muka serius.
Sudah lah bapak ikuti saja dan ikuti kalimat saya ini. Sambil mengusap-ngusap sore spotnya,

12/13/2010 8:47 AM

eftindonesia.com

2 dari 2

http://www.eftindonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&a...

penjual gelas antik ini mengikuti kalimat set up dengan khusu', matanya terpejam rapat. Sementara
asap rokok masih berusaha membelai-belai ke mukanya seolah tidak rela akan ditinggal tuannya.
Setelah tiga putaran, satu untuk menghilangkan keinginan merokok dan dua putaran lagi untuk
mengilangkan kebiasaan yang mendorong untuk merokok,terutama diwaktu habis makan dan
sedang kebelakang.
Selesai pak sekarang coba hisap lagi tuh rokoknya
Jadi saya boleh rokok lagi...., diambilnya lagi batang rokok yang tinggal setengah itu dan langsung
diusung ke bibirnya yang tamoak hitam.
Beberapa detik kemudian si bapak tadi batuk-batuk. Tangan kiri memegang dada, tangan kanan
menutup mulutnya agar tidak muntah.
Ada apa pak
Enggak tahu pak, tiba-tiba rokoknya terasa pahit dan dada saya terasa sesak dan ingin sekali
muntah, jawabnya terheran-heran.
Pak, kenapa rokok ini menjadi kage enak ye, rasenye antah dan enek banget, kalau gini rasanya,
saya berhenti saje deh, habis eneg banget
Nah mulai sekarang bapak tabung saja uang rokoknya, sehari 15.000, sebulan 450.000, kalau
setahun sudah berapa, kan lumayan buat sekolahin anak bapak.
Iya deh pak terima kasih telah sudi menolong saye orang miskin
Tidak pak, semua orang sama di depan Allah yang paling mulia adalah orang yang taqwa dan
berguna bagi sesama
Akhirnya bapak penjual gelas antik berlalu sambil mendorong barang dagangan menyusuri jalan
yang panas dan berdebu menjemput rejekinya yang halal. Selamat jalan pak semoga mendapatkan
rejekinya yang halal dan banyak. Dan tidak balik lagi merokok.
eftindonesia.com : http://www.eftindonesia.com Online version: http://www.eftindonesia.com
/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=9&artid=49

12/13/2010 8:47 AM

Anda mungkin juga menyukai