Anda di halaman 1dari 52
20 Resonansi 20.1 PENDAHULUAN Bab ini akan memperkenalkan rangkaian resonansi (atau tertala) yang sangat penting, yang merupakan dasar operasi bermacam-macam sistem elektronika yang digunakan pada saat ini, Rangkaian resonansi adalah gabungan elemen R, L, dan C yang memiliki tanggapan frekuensi seperti yang diperlihatkan pada Gam- bar 20.1. Perhatikan pada gambar tersebut bahwa tanggapan berharga maksimum untuk frekuensi f,, berkurang kevarah kanan dan kiri frekuensi ini. Dengan kata lain, rangkaian resonansi memilih jangkauan frekuensi yang mana tanggapan akan dekat atau sama dengan harga maksimum. Frekuensi yang menuju ke ujung, GAMBAR 20:1 553 554 Telok Ranghaian Litrit — lid 2 kiri dan kanan untuk semua maksud praktis pengaruhnya pada tangeapan sister 1ggap nol. Penerima radio atau telev sing-masing stasiun pemancar ditunjukkan pada Gambar 20.1. Bila penerim! dliatur (atau ditala) untuk sebuah stasiun khusus, maka ia ditetapkan pada dekat frekuensi J, pada Gambar 20, . Stasiun yang memancarkan pada frekuen: ke ujung kanan atau kiri frekuensi resonansi ini tidak membawa daya yang ber untuk mempengaruhi program yang ditinjau. Proses penalaan (pengaturan di ‘menuju /,) sebagaimana yang diuraikan di atas merupakan alasan bagi rangkaic enala. Bila tanggapannya maksimum, maka rangkaian tersebut dikatakan bera dalam keadaan resonansi dengan f; sebagai frekuensi resonansi. Konsep resonansi tidak terbatas pada sistem-sistem listrik atau elektroni Jika impuls mekanik diterapkan kepada sebuah sistem mekanik pada frekuen: yang sesuai, maka sistem tersebut akan memasuki keadaan resonansi di mé akan menghasifkan getaran yang bertahan yang menghasilkan amplitudo yanj sangat besar, Frekuensi di mana hal ini terjadi disebut frekuensi alami sistem| Contoh klasik pengaruh ini adalah “Tacoma Narrows Bridge” yang dibuat tahun 1940 melintas Puget Sound di Washington State. Ia merentang sepanjang 2800 kaki. Empat bulan setelah jembatan tersebut diselesaikan, angin ribut d. ngan kecepatan 42 mil/jam membuat jembatan tersebut berada dalam kead: cosilasi pada frekuensi alaminya, Amplitudo osilasi tersebut bertambah samy suatu titik di mana bentangan utama putus dan jatuh ke dalam air yang terdapat di ‘bawahnya, Sejak itu ia diganti dengan Tacoma Narrows Bridge yang baru, yang diselesaikan pada tahun 1950. Rangkaian listrik resonan harus memiliki induktansi dan kapasitansi. Sebagat ‘tambahan, resistansi akan selalu ada apakah karena elemen tidak ideal atau untul mengatur bentuk kurva resonansi. Bila resonansi terjadi karena pemakai frekuensi yang sesuai (f), energi yang diserap oleh salah satu elemen reaktifs dengan energi yang dilepas oleh elemen reaktif yang lain dalam sistem, Deng kata lain, energi berdenyut dari salah satu elemen reaktif menuju elemen yang lain. Oleh karena itu begitu sebuah sistem ideal (C, L muri) mencapai kead ‘deal, maka ia tidak memerlukan daya reaktif lagi Karena ia akan dapat bertahan| Di dalam sebuah rangkaian praktis, ada hambatan yang berhubungan den; celemen reaktif yang akan menghasilkan redaman terhadap osilasi antara elemen| reaktif. Dengan kata lain, energi yang dilepaskan oleh salah satu elemen reakti tidak tepat sama dengan energi yang diserap oleh elemen yang lain. Pada keadaan| resonansi, daya total yang kelihatan sama dengan daya rata-rata yang dilesap oleh| elemen hambatan. Daya rata-rata yang diserap olch sistem tersebut juga akan| betharga maksimum pada saat resonansi, seperti pemindahan energi pada sistem| mekanik di atas yang memiliki harga maksimum pada frekuensi ala Ada dua jenis rangkaian resonansi: seri dan sejajar. Masing-masing akan| dibahas secara rinci dalam bab ini. Resonansi 555 RESONANSI SERI 20.2 RANGKAIAN RESONANS! SERI Sebuah rangkaian resonansi (seri atau sejajar) harus memiliki sebuah elemen induktif dan kapasitif. Elemen resistif akan selalu ada karena hambatan sumber (R), hambatan dalam induktor (Ri), atau hambatan yang ditambahkan untuk ‘mengatur bentuk kurva tanggapan (Récsign). Susunan dasar untuk rangkaian reso- ‘nansi seri tampak pada Gambar 20,2(a) dengan elemen resistif yang disebutkan di atas. Tampilan yang lebih bersih pada Gambar 20.2(b) adalah hasil gabungan clemen resistf seri menjadi satu harga total. N08 Ay Ni DS nou Rt | 8A) T > aR GAMBAR 20.2 Jadi, RER TR +R, 20.1) Impedansi total jaringan ini pada sembarang frekuensi ditentukan oleh persa~ smaan Zp = R+ jy ~ Ke = R + ji ~ Xo) Keadaan resonansi yang diuraikan dalam pendahuluan akan terjadi bila a 202) dengan menghilangkan komponen reaktif dari persamaan impedansi total. Ke~ ‘mudian impedansi total pada saat resonansi adalah Zr, = (20.3) Xe 556 Teli Ranghaian Liik — Jilid 2 yang menyatakan harga minimum Zr pada sembarang frekuensi. Subscript s akap digunakan untuk menunjukkan keadaan resonansi seri Frekuensi resonansi seri dapat ditentukan dalam suku induktansi dan kapas tansi dengan pengujian persamaan yang ditentukan untuk resonansi (Pers (20.2)|: Xi = Xe Dengan penggantian akan menghasilkan (20.4 atau L=henry (H) 20.5) C= farsd (F) ‘Arus yang melalui rangkaian tersebut pada saat resonansi adalah yang akan anda catat merupakan arus maksimum untuk rangkaian pada Gambat 20.2 untuk tegangan E yang digunakan, karena Z-berharga minimum. Perhatikar] juga bahwa tegangan dan arus masukan sefase pada saat resonansi Karena arus yang melalui kapasitor dan induktor sama, maka tegangan ang ‘melintas masing-masing magnitudonya sama tetapi berbeda fase 180° pada resonansi: Vi= 1K, = 200%, 290") = 1K, 299?) 180" Vo = Be = (1 20%. 2-90") = Ke 2 ~90"| dan, karena Xt, = Xe, Resonansi $57 GAMBAR 20.3 Diagram fasor untuk GAMBAR 20.4 Segi tiga daya untuk rangkaian seri pada saat resonansi rangkaian seri pada saat resonansi Gambar 20.3, adalah diagram fasor tegangan dan arus, yang dengan jelas menun- Jukkan bahwa tegangan yang metintas tahanan pada saat resonansi adalah sama dengan tegangan masukan, ‘Daya rata-rata yang menuju tahanan pada saat resonansi sama dengan PR, dan daya reaktif pada kapasitor dan induktor masing-masing sebesar ?Xc dan P-X;. Segitiga daya pada saat resonansi (Gambar 20.4) memperlihatkan bahwa daya yang kelihatan sama dengan daya rata-rala yang dilesap oleh tahanan, karena Oy = Qc. Faktor daya rangkaian tersebut pada saat resonansi adalah Penggambaran kurva daya pada masing-masing elemen pada sumbu yang sama (Gambar 20.5), kita catat bahwa meskipun daya reaktif total setiap saat sama dengan nol (f= £), energi masih diserap dan dilepaskan oleh induktor dan apasitor pada saat resonansi. Pengujian akan mengungkap bahwa energi yang diserap oleh induktor dari nol sampai f1 sama dengan energi yang dilepaskan oleh kapasitor dari O sampai f1. Peristiwa sebaliknya terjadi dari #1 sampai f2, dan seterusnya, Oleh Karena itu daya total yang kelihatan sama dengan daya rata-rata, meskipun induktor dan kapasitor menyerap dan melepaskan energi. Kondisi ini terjadi hanya pada saat resonansi. Perubahan frekuensi yang sangat kecil akan memberikan komponen reaktif pada segitiga daya yang akan meningkatkan daya yang kelihatan pada sistem tersebut di atas daya rata-rata yang dilesap, dan resonansi tidak lagi ‘muncul. S58 Telok Ranghaian Listik — Jil 2 GAMBAR 20.5 Kurva daya untuk rangkaian resonansi seri pada saat resonansi 20.3 -FAKTOR KUALITAS (Q) Faktor kualitas sebuah rangkaian seri didefinisikan sebagai perbandingan day reaktif apakah induktor atau kapasitor terhadap daya rata-rata tahanan pada s resonansi; jadi, a Faktor kualitas juga merupakan tanda berapa banyak energi yang ditempat dalam penyimpan (perpindahan yang berlanjut dari dari satu elemen kepada ya lain) dibandingkan dengan daya yang dilesap. Semakin rendah harga yang dilesay untuk daya reaktif yang sama, maka akan semakin besar faktor Qs dan dacr resonansi semakin Kuat dan terpusat. Dengan menggantikan sebuah reaktansi induktif dalam Persamaan (20.7) padi saat resonansi akan memberikan oh PR dan Qo. Resonansi $39 Jika hambatan R hanya merupakan hambatan kumparan (Ri), kita dapat me- nyatakan Q kumparan tersebut, di mana : 20.9) RR Karena faktor kualitas sebuah kumparan biasanya diberikan oleh pabrik in- duktor, maka ia sering diberi simbol Q tanpa subscript. Tampak dari Persamaan (20.9) bahwa Q akan bertambah secara linear dengan pertambahan frekuensi. Jadi, jika frekuensi dilipatkan dua kali, maka Q juga akan bertambah dengan faktor 2. Perkiraan ini benar untuk jangkauan frekuensi rendah sampai perte- ngahan seperti yang diperlihatkan untuk kumparan pada Gambar 20.6, Akan tetapi tidak untungnya adalah begitu frekuensi bertambah, hambatan efektif kum- paran juga bertambah, karena fenomena pengaruh kulit, yang menghasilkan akan berkurang. Sebagai tambahan pengaruh-pengaruh kapasitif antar belitan juga akan bertambah, selanjutnya mengurangi Q kumparan tersebut. Karena alasan inilah, Q sebuah kumparan harus ditentukan pada frekuensi khusus (biasa- nya pada maksimum). Untuk pemakaian frekuensi yang lebar, biasanya diberikan gambar hubungan antara Q dan frekuensi. Harga Q maksimum kumparaan yang tersedia dan yang paling banyak diperdagangkan besamya mendekati 100. Jika kita menggantikan fakta ke dalam persamaan (20.8) 0, = 2af, dan @ %” o X1). Untuk frekuensi di atas keadaan resonansi, X7, > Xc dan jaringan bersifat induktif. Dengan menggunakan Zr) = VRQ FRAP) — XY = VIRCIP + RAT untuk kurva pada Gambar 20.11 di mana X() = Xi() —Xc(P, kita peroleh kurva untuk Zr(f seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20.12. Impedansi minimum terjadi pada frekuensi resonansi dan sama dengan R. Catat bahwa kurva tersebut tidak simetris sekitar frekuensi resonansi (terutama pada harga-harea Zr yang lebih tinggi). Sudut fase yang berhubungan dengan impedansi total adalah ° fe 7 GAMBAR 20.12 S64 Telok Ranghaian Listrik — Jiid 2 (20.14) = tan! SEXO 0 = tan Z Untuk fngsi tan“! x, semakin besar harga x akan semakin besar sudut 0 (al semakin mendekati 90°). Akan tetapi salah satu yang harus diingat adalah bal f. tana) an x 20. Pada frekuensi rendah, XCX;, dan 9 mendekati -90° (kapasitif) seperti iperlihatkan pada Gambar 20.13, sedangkan untuk pada frekuensi tinggi, X7, Xc dan 6 akan mendekati 90°. Oleh karena itu secara umum untuk sebua} rangkaian resonansi seri Fifi: jaingan kapasit ‘> fe jasngan induktif, E* mendahala ‘Fos arngan resis, E dant sefise leads 9 GAMBAR 20.13 20.5 KEMAMPUAN MEMILIH Kini jika kita menggambarkan hubungan antara magnitudo arus I = E/Zy day frekuensi untuk tegangan £ yang tetap, maka kita perolch kurva yang diperlihat} kan pada Gambar 20.14, yang naik dari nol sampai harga maksimum sebesar £/ (@i mana Zr berharga minimum) dan kemudian turun menuju nol (begitu Z bertambah) dengan pesat yang lebih lambat daripada ia naik mencapai har puncaknya. Kurva tersebut sebenarnya kebalikan dari kurva hubungan anta tegangan dan frekuensi. Karena kurva Zr secara absolut tidak simetris sekit Resonansi 565 GAMBAR 20.14 Hubungan antara I dan frekuensi untuk rangkaian resonansi seri. frekuensi resonansi, maka kurva hubungan antara arus dan frekuensi memiliki. sifat yang sama. : ‘Ada jangkauan frekuensi terentu di mana arus dekat harga maksimumnya dan jimpedansi berharga minimum. Frekuensi ini berhubungan dengan 0.707 arus mak- simum disebut frekuensi bidang, frekuensi pancung, atau frekuensi setengah aya, Mereka ditunjukkan oleh fi dan fz pada Gambar 20.14. Jangkauan frekuensi antara keduanya disebut /ebar-bidang (bandwidth, disingkat BW) rangkaian reso- nansi. Frekuensi setengah-daya adalah frekuensi di mana daya yang diberikan adalah setengah dari daya yang diberikan pada frekuensi resonansi; jadi, (20.16) Pare = Pax Keadaan di atas diturunkan dengan menggunakan kenyataan bahwa Pra = Fak dan Pra PR 0.707) *R = 0ST = LP ae Karena rangkaian resonansi diatur untuk memilih bidang frekuensi, maka kiurva pada Gambar 20.14 disebut kurva pemilih, Istilah tersebut diturunkan dari kenyataan bahwa salah satu harus mampu memilih frekuensi yang dipilih agar berada dalam lebar-bidang. Semakin kecil lebar-bidang, akan scmakin tinggi ke- ‘mampuan memilih, Bentuk kurva, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20.15, tergantung pada masing-masing elemen rangkaian R-L-C seri, Jika hambatan 366 Tel Ranghaian Listrik — Jilid 2 R>R>R — LChed) PEP HlCe> bite, fd (smal) o GAMBAR 20.15 Pengaruh R, L, dan C pada kurva pemihan untuk rangkaian resonans| ser. dibuat lebih kecil dengan induktansi dan kapasitansi yang tetap, maka leba bidang berkurang dan Kemampuan memilih bertambah. Hal yang sama adalaly Jika perbandingan L/C bertambah dengan hambatan yang tetap, maka lebar-bi- ‘dang akan berkurang dengan bertambahnya kemampuan memilih, Dalam suku Q,;jika R lebih besar untuk X7 yang sama, maka Qs akan semakin| kecil, sebagaimana ditentukan oleh persamaan Qs = wsL/R. Oleh karena itu Q, yang kecil berhubungan dengan kurva resonansi yang ‘memiliki lebar-bidang yang lebar dan kemampuan memilih yang rendah, sedangkan Q, yang besar menunjukkan kebalikannya. Untuk rangkaian-rangkian di mana Qs > 10, perkiraan yang diterima secara Iuas adalah bahwa frekuensi resonansi membagi dua lebar-bidang ddan kurva resonansi simetris sekitar frekuensi resonansi. Keadaan ini diperlihat- kan pada Gambar 20.16, yang menunjukkan bahwa frekuensi pancung berjarak sama dari frekuensi resonansi Untuk sembarang Q,, hal yang sebelumnya tidak benar. Frekuensi pancung fi dan fz dapat diperoleh untuk kasus yang umum (sembarang Q,) pertama dengan menggunakan kenyataan bahwa ponurunan arus menjadi 0.707 harga reso- nansinya berhubungan dengan kenaikan impedansi yang sama dengan 1/0.707 =| 2 kali harga resonansi, ait R. Dengan menggantikan ¥ 2 ke dalam persamaan magnitudo Zr, kita peroleh| bahwa Ur = VRS RO Resonansi 567 eA 7 GAMBAR 20.16 Perkiraan kurva resonansi untuk Qs2 10. menjadi ViR= VB FRX atau, dengan mengkuadratkan kedua sisi 2R? = RP + (Xe — Xe dan R=, —XeP* Dengan mengakarkan kedua sisi akan menghasitkan Rex Xe Pertama, marilah kita pethatikan kasus di mana X_ > Xc, yang berhubungan dengan fp atau wg. Dengan menggantikan 27, untuk Xz, dan 1/(w2C) untuk XC dan membawa kedua besaran ke sebelah kiri tanda sama dengan, kita memiliki persamaan L R= unl +e 20 atau Rey — 08 + = 0 wc ‘yang dapat ditulis ea h-Ta ze 79 Dengan menyelesaikan kuadrat kita peroleh 568 Teknik Ranghalan Liviik — Ji 2 DORI) + VIF QIDF == GLO} eo dan dengan (re) @o.tTy ‘Tanda minus di depan faktor yang kedua dihilangkan karena (1/2)\R2/p? 4 a/c] selalu lebih besar dari R/(2Z). Jika tidak dihilangkan, maka akan ada penyelesaian| negatif untuk frekuensi radian w. Jika kita mengulangi prosedur yang sama untuk Xc > Xz, yang berhubungan| dengan wy atau fi schingga Zr= VR? + (yc. — x2)? penyelesaian untuk fi menjadi “ENG E]] ow oom Lebar-bidang (BW) adalah BW = fo —fi = Persamaan (20.17) — Persamaan (20.18) dan BW=f- (20.19) Dengan menggantikan R/Z = «/Q, dati Q, = @s£/R dan 1/2n = fyfds dati = 2ry memberikan atau 20.20) Resonansi 569 ‘yang merupakan bentuk yang sangat sesuai, karena ia berhubungan dengan lebar- bbidang Q, rangkaian. Sebagaimana yang disebutkan sebclumnya, Persamaan (20.20) membuktikan bahwa semakin besar Qs akan semakin kecil lebar-bidang, ‘begitu pula sebaliknya. Dengan penulisan yang agak berbeda bentuk, Persamaan (20.20) menjadi oe nae Perbandingan (ff — fi)/f, kadang-kadang disebut lebar-bidang pecahan, yang menandakan lebar dari lebar-bidang dibandingkan dengan frekuensi resonansi Dapat juga diperlihatkan melalui manipulasi matematika yang berhubungan dengan persamaan mengenai frekuensi resonansi yang dihubungkan dengan rata- (20.22) 20.6 Vr, Vi, DAN Vo Penggambaran magnitudo (harga efektif) tegangan Vk, Vi, dan Vo serta arus I terhadap frekuensi untuk rangkaian resonansi seri pada sumbu yang sama, kita peroleh kurva yang diperlihatkan pada Gambar 20.17. Catat bahwa kurva Vr GAMBAR 20.17. Hubungan antara Va, Vi, Vo dan I terhadap frekuensi sebuah rangkaian resonansi sen. 510 Teknik Rargtaian Lisoik — Jd 2 ‘memiliki bentuk yang sama dengan kurva J dan harga puncak yang sama deng: magnitudo tegangan masukan E. Kurva Vc bertambah dengan lambat pada s pertama dari harga yang sama dengan tegangan masukan, karena reaktansi kp- pasitor tak terhingga (untai terbuka) pada frekuensi nol dan reaktansi indukt Begitu frekuensi bertambab, menjadi lebih kecil, akan tetapi J bertambah dengan pesat yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan 1/(wC). Oleh Karena itu Vc bertambah dan ak terus bertambah yang disebabkan karena pertambahan arus yang cepat, schin, frekuensi mendekati resonansi. Begitu ia mendekati keadaan resonansi, mal pesat perubahan I berkurang, Bila hal ini terjadi, faktor 1/(wC) yang berkura bbegitu frekuensi bertambah, maka akan menanggulangi pesat perubahan T, dan ‘akan mulai turun. Setelah resonansi, Vc dan I magnitudonya berkurang, dan mendekati not Semakin tinggi Qy suatu rangkaian, akan semakin dekat fomax ke for d semakin dekat Vcmax ke QsE. Untuk rangkaian dengan Qs 2 10, fomax = fod Vmax = Qs. Kurva untuk ¥ bertambah dengan mantap dari nol menuju frekuensi re ‘nansi, Karena kedua besaran w1. dan I pada persamaan Vi, = LY, = w1 bertamb: selama jangkauan frekuensi ini. Pada resonansi, I mencapai harga puncak, ak tetapi wZ masih tetap bertambah. Oleh karena itu ¥z akan mencapai har maksimumnya setelah resonansi. Setelah mencapai harga puncak, tegangan akan turun menuju E, karena penurunan / akan menanggulangi kenaikan wZ. mendekati £ Karena X1, akan menjadi tak terhingga, dan Xc akan menjadi nol Begitu Qs rangkaian bertambah, frekuensi ftmax mendekati QsE. Untuk ran kaian dengan Q; 2 10, imax ® fe dan Vimax= OsE. Kurva ¥;, memiliki magnitudo yang lebih besar daripada kurva Vc untu sembarang frekuensi di atas frekuensi resonansi, dan kurva Vc memiliki magni tudo yang lebih besar daripada kurva Vi, untuk sembarang frekuensi di baw. frekuensi resonansi. Hal ini membuktikan lagi bahwa rangkaian R-[-C seri leb 10, kurva pada Gambar 20.17 akan tampak seperti ya diperlihatkan pada Gambar 20.18. Catat masing-masing puncak (dengan di perkiraan) pada frekuensi resonansi dan memiliki bentuk yang mirip, ‘Sebagai ulasan, untuk rangkaian resonansi se Resonansi $71 GAMBAR 20. mana Qs 2 10. Kurva perkiraan untuk Vp, Vi, Ve, dan funtuk rangkaian resonan ser di 1. Ve dan Vj, memiliki harga-harga maksimum pada atau dekat frekuensi resonansi (tergantung pada Q). ada frekuensi yang sangat rendah, Vc sangat dekat dengan tegangan sum- ber dan Vz sangat dekat nol volt, sedangkan pada frekuensi yang sangat tinggi, ¥; mendekati tegangan sumber dan Vc mendekati nol volt. 3. Kedua puneak Fa dan J pada frekuensi resonansi dan memiliki bentuk yang 20.7 CONTOH (RESONANS! SERI) CONTOH 20.1. Untuk rangkaian resonansi yang diperlihatkan pada Gambar 20.19, tentukan i, va, vz, dan vc dalam bentuk fasor. Berapakah Qs rangkaian tersebut? Jika frekuensi resonansi 5000 Hz, maka tentukan lebar-bidangnya, X= 108 xe= 00 SS ve GAMBAR 20.19 S72 Teknik Rangkaian Listrik — iid 2 Berapakah daya yang dilesap dalam rangkaian tersebut pada frekuensi setengall daya? Penyelesaian: Zy,=R= 20. Eve Paezecee Miamieereaee Ve E=10V 20° Vi = IX, = (5A £07110 2 290%) = 50 290° Ve = Be = (5 A L010 2 £90") = 50.V 2-90" Poor = 5 Ponc= Llowt = (2)5 a2 0) = 25 CONTOH 20.2. Lebar-bidang sebuah rangkaian resonansi seri adalah 400 Hz] Jika frekuensi resonansi 4000 Hz, berapakah harga Q,? Jika R = 10Q, berapakal harga X; pada saat resonansi? Tentukan induktansi Z dan kapasitansi C ran, tersebut. Penyelesalan: Le ge gyn te = M000 HE BW a or Q, BW ~ 400 Hz = 3b oe X,= 0.8 = 0x10.) = 1900 Xe 1000 nf,” (6:28)(4000 Hay 1 1 \ Bape O" Fepxe ~ ARRON FEy(IOO A) = 0.398 uF 10 2 3.98 mkt Xe=2afL or Lb Xe Resonansi 573 CONTOH 203. Sebuah rangkaian R-L-C seri memiliki frekuensi resonan seri 12,000 Hz, Jika R = 5 Q dan X, pada saat resonansi sebesar 300 ©, tentukan lebar-bidang. Tentukan frekuensi pancung, Penyelesaian: TOOK: |. 200H: Karena Q, 2 10, maka lebar-bidang dibagi dua oleh f,. Oleh karena itu + BY = 12,000 He + 100 He = 12,400 fi = 12,000 He = 100 Hz = 11,900 Hz CONTOH 20.4. a. Tentukan Qs dan lebar-bidang untuk kurva tanggapan pada Gambar 20.20. b. Untuk C= 0.1 nF, tentukan & dan Z untuk rangkaian resonansi seri Penyelesalan: a, Frekuensi resonansi adalah 2800 Hz. Pada 0.707 kali harga puncak, BW = 200 He, dan ap 200 3c00 am FS GAMBAR 20.20 514 Telok Rangkatan Listrik — Jud 2 f._ 2800 He 2 BW 200 Hz fe 1 1 Dh sevice MO aeipiC 1 THAER 10 HeO x 10H ! sh =m.31mi 30.931 Xe _ 2n(2800 H2y32.31 x 107? H) 2, rv = s.s720 CONTOH 205. Sebuah rangkaian R-L-C seri dirancang untuk beresonansi pada Ws = 10° rad/s, memiliki lebar-bidang 0.15 ws, dan menarik daya 16 W dari| sebuah sumber 120-V. a. Tentukan harga R. Tentukan lebar-bidang dalam hertz, ¢. Tentukan harga-harga J dan C yang,ertera pada papan nama. d. Berapakah Qs rangkaian tersebut. e. Tentukan lebar-bidang pecahan. 15,915.49 He, BW = 0.15f, = 0.15(15,915.49 Ha) = 2387.32 He ©. Bq, (20.19) R R 300.9 w= 7 — mn BW aap dan | Faw ~ Faiaa87 32 HD) 60 mit 1 L © Aer fAL~ F71S.915.49 H2)%60 X10 HD = 1.67 aF 2n{15.915.49 12660 mH) R c 6.67 Resonansi 57S RESONANSI SEJAJAR 20.8 RANGKAIAN RESONANS! SEJAJAR Format dasar rangkaian resonansi seri adalah gabungan R-L-C yang disusun seri dengan sumber tegangan yang digunakan. Rangkaian resonansi sejajar memiliki susunan dasar pada Gambar 20.21, sebuah susunan R-L-C sejajar yang sejajar dengan sumber arus yang digunakan. GAMBAR 20.21 _Jaringan resonansi sejajar yang ideal. ‘Untuk rangkaian seri, impedansi berharga minimum pada saat resonansi yang ‘menghasilkan arus yang besar yang menghasilkan tegangan keluaran Vc dan Vz yang tinggi. Unuk rangkaian resonansi sejajar, impedansi berharga maksimum pada saat resonansi yang menghasilkan tegangan yang besar untuk Vc dan Vi ‘melalui hubungan hukum Ohm (Vc = IZ7). Untuk jaringan pada Gambar 20.21, resonansi akan terjadi bila X= Xc, dan frekuensi resonansi akan memiliki format yang sama dengen yang diperoleh untuk rangkaian resonansi seri. Jika kesetaraan praktis pada Gambar 20.21 memiliki format pada Gambar 2021, analisis akan secara langsung dan jelas seperti yang dilakukan untuk resonansi seri. Akan tetapi dalam praktek, hambatan dalam harus ditempatkan seri dengan induktor tersebut, seperti yang diperlibatkan pada Gambar 20.22. Hambatan Ri dapat tidak lagi dicantumkan dalam sebuah rangkaian sederhana ‘yang disusun seri atau sejajar dengan hambatan sumber dan sembarang hambatan jain yang ditambahkan untuk maksud-maksud rancangan. Meskipun Rij biasanya 576 Teknik Ranglaian Lisertk — Jilid 2 Xess I GAMBAR 20.22 relatif kecil magnitudonya dibandingkan dengan harga hambatan dan reaktans lain dalam suatu jaringan, namun ia memiliki dampak penting dalam kead resonansi sejajar, sebagaimana yang akan ditunjukkan dalam pasal berikutny: Dengan kata lain, jaringan pada Gambar 20.21 merupakan keadaan ideal di mand hhanya dapat diterima untuk kondisi jaringan yang khusus. Usaha kita yang pertama adalah untuk menentukan kesetaraan jaringan sejajal (pada terminal-terminal) untuk cabang R-L seri pada Gambar 10.22 denga menggunakan teknik yang diperkenalkan dalam pasal 15.10. Yaitu, Tru = Rit Xe dan aera see emt Wee TR Ke +k Wea 1 REtXE RX dengan paza (20.23) Ri dan RE+XE x, (2024) seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20.23. Resonansi $77 GAMBAR 20.23 Penggambaran kembali jaringan Gambar 20.22 dengan kesetaraan Gambar 20.23 dan sebuah sumber arus praktis akan menghasilkan jaringan pada Gambar 20.24. GAMBAR 20.24 ‘mendefinisikan susunan sejajar Rs dan Rp dengan notasi R=R AR (2025) akan menghasilkan jaringan pada Gambar 20.25, yang memiliki format yang sama dengan susunan ideal pada Gambar 20.21 Kini kita pada posisi di mana kita dapat mencntukan keadaan resonansi untuk susunan resonansi sejajar praktis. Ingat untuk resonansi seri bahwa frekuensi resonansi adalah frekuensi di mana impedansi berharga minimum, arus mak- simum, impedansi masukan berupa hambatan murni, dan jaringan memiliki fak- z ; 1B ae GAMBAR 20.25 578 Teknik Rangkaian Lisi — Jiid 2 tor daya satu, Untuk jaringan-jaringan sejajar, karena hambatan Rp dalam model setara kita tergantung pada frekuensi, maka frekuensi di mana keadaan-keadaan| ‘maksimum diperoleh tidak sama dengan yang diperiukan untuk karakteristik fakt daya satu, Karena kedua syarat tersebut sering digunakan untuk menentukan| keadaan resonansi, maka frekuensi di mana masing-masing terjadi akan ditandai dengan subscript-subscript yang berbeda. Faktor Daya Satu, fp Untuk jaringan pada Gambar 20,24, dan Tia wag x) (20.26) Untuk faktor daya satu, komponen reaktif harus nol sebagaimana ditentukan| oleh persamaan ese oe xe" %, Oleh karena itu dan Mi, = Xe @027| Dengan menggantikan Xip menghasilkan aM Mes 20.28) Resonansi $81 eves HEESEESEREEREELEEEEE Pee eee ees egg EEG EEL PEERS e EEE 20.9 KURVA PEMILIHAN UNTUK RANGKAIAN RESONANSI SEJAJAR Kurva hubungan antara Zr dan frekuensi pada Gambar 20.6 mengungkap dengan jjelas bahwa sebuah rangkaian resonansi sejajar menampakkan impedansi mak- simum pada frekuensi resonansi (f), tidak seperti rangkaian resonansi seri yang ‘mengalami harga resistansi yang paling kecil pada saat resona Karena arus [pada sumber arus tetap harganya untuk sembarang harga Z7 atau frekuensi tegangan yang melintas rangkaian sejajar akan memiliki bentuk yang sama seperti impedansi total Zr, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20.27. vin = Wn + MN GAMBAR 20.27 ‘Untuk rangkaian sejajar, kurva resonansi yang ditinjau adalah tegangan Vo yang melintas kapasitor. Alasan peninjauan ¥ ini berasal dari pemikiran pertim- ‘bangan-pertimbangan elektronika yang sering menempatkan kapasitor pada ma- sukan menuju tahap yang lain pada sebuah jaringan. Karena tegangan yang melintas elemen sejajar sama, maka Ve ca 2034 Oleh Karena itu harga Vc pada saat resonansi ditentukan oleh harga Zrm dan magnitudo sumber arus I. Faktor kualitas rangkaian resonansi sejajar masih ditentukan oleh perbanding- an antara daya reaktif dengan daya nyata. Yaitu, Vim, VaR o= i mana R= RdllR,, dan Vp adalah tegangan yang melintas cabang sejajar. Hasil- nya adalah 582 Teknik Rarghalan Listrik —Jilid 2 ade (20.35) atau Karena Xip = Xc pada saat resonansi, R RAR, =k LAIR Orca (20.3 Untuk sumber arus ideal (Ry = co ©) atau bila Rs cukup besar bila dibandingk: ‘dengan Rp, maka kita dapat membuat perkiraan sebagai berikut: R=R,|R,=R, dan = RelRe Re _ (RF + XBR, XX, RPEXDN, maka Xi orn Om} 20.37) yang merupakan faktor kualitas kumparan Oh. Tergantung pada frekuensi yang ditinjau, faktor kualitas dapat ditentukan| sebagai Qp atau Om. Karena fm > fp, maka Om akan selau lebih besar daripada Q,, Secara uum, lebar-bidang masih dihubungkan dengan frekuensi resonansi ddan faktor kualitas oleh persamaan BW=f.- 2038)| 2 di mana f; dan Q dapat ditentukan oleh fy atau fn Pengaruh Ry, L, dan C pada bentuk kurva resonansi, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20.28 untuk impedansi masukan, sangat mirip dengan pengaruh ‘mereka pada kurva resonansi seri. Apakah Ry betharga nol atau bukan, rangkaian resonansi sejajar akan sering tampak dalam skema jaringan seperti yang diperli- hatkan pada Gambar 20.28, Pada frekuensi rendah, reaktansi kapasitifsangat tinggi, dan reaktansi induktf| rendah. Karena clemen sejajar, maka impedansi total pada frekuensi-frekuensi rendah Resonansi 583 LJC, (ese) GAMBAR 20.28 Penganuh Ai, L, dan C pada kurva resonansi sejaar. akan bersifat induktif. Pada frekuensi tinggi terjadi hal yang sebaliknya dan jaring- ‘an tersebut bersifat kapasitf. Pada frekuensi resonansi (f,), jaringan tersebut tampak resist. Kenyataan ini menghantarkan pada penggambaran fase pada Gambar 20.29. Cott bahwa ia merupakan kebalikan’ dari kurva yang tampak pada rangkaian reso- nansi mana pada frekuensi rendah rangkaian resonansi seri bersifat kapasi- tif dan pada frekuensi tinggi bersifat induktif. @ (Wp semis D ‘Gircis capacitive Lesing F, GAMBAR 20.29 Penggambaran fase untuk rangkaian resonansi sejejar. S84 Telok Ranghaian Listit — Jilid 2 20.10 PENGARUH Q; > 10 Isi pasal sebelumnya menyarankan behwa analisis rangkaian resonansi sejajaq lebih rumit daripada yang dihadapi rangkaian resonansi seri. Akan tetapi hal in bukan merupakan kasus, karena untuk kebanyakan rangkaian resonansi sejajay faktor kualitas kumparan Q; cukup besar sehingga memungkinkan sejumlah{ perkiraan untuk menyederhanakan analisis yang diperlukan, Pertama, dan yang paling penting, jika > 10 maka persamaan untuk ff, dan| fp Sedemikian rupa schingga perkiraan berikut ini dapat digunakan: Latah} o20 (20.39) Hasil langsung persamaan di atas adalah bahwa untuk Q1 > 10 kita dapat menganggep bahwa impedansi maksimum dan faktor daya satu terjadi_pada| frekuensi yang sama, Frekuensi Resonansi fp Dengan menggunakan Persamaan (20.39) dan persamaan untuk f, persamaan| untuk frekuensi resonansi ditentukan oleh: = 10 (20.40) Xip Jika kita tulis untuk Qh > 10 X= %, 20.41) Qe dan karena resonansi ditentukan oleh Xzp = Xz, maka keadaan yang dihasilkan ‘untuk resonansi disederhanakan menjadi: (20.42) Xe=ke] gu (20.42) Resonansi 585 yang mana dapat diturunkan dari Persamaan (20.30). Rp xX pe BE MB) gt RT RAR = Ry + OPR)= (1 + QR Untuk Qi2 10, 1 + Quai = Qn aan Ry (20.43) Dengan menggunakan perkiraan-perkiraan yang baru saja divraikan untuk {jaringan pada Gambar 20.24 akan menghasilkan perkiraan rangkaian setara Gam- ‘bar 20.30 yang tentunya jauh lebih bersih penampilannya. GAMBAR 20.30 Perkiraan rangkaian setara untuk Qr2 10 Zp Jika kini impedansi total pada resonansi ditentukan oleh persamaan: Ze, = RalRy = RDO 20.44) 210 ‘Untuk sumber arus ideal (Rs = 2 2) atau jika Ry » Rp, persamaan tersebut disederhanakan menjadi 7 = OR (20.45) O12 10, 2,28, Qp Kini faktor kualitas ditentukan oleh persamaan $86 Telntk Ronghaian Lisirik — Jd 2 atau Oleh Karena itu sangat jelas bahwa R; memiliki dampak pada faktor kualitap Jaringan dan bentuk kurva-kurva resonansi Jika sebuah sumber arus ideal (Re ~ «0 ©) digunakan atau jika Rs » Rp, = Rel O#R . FR OF _ at 2 X XUR, Qe dan Q,% 10, R, > Ry (20.48) Bw Lebar-bidang ditentukan oleh swan ink ne Dengan menggantikan Qy= (Re || O?Ry/Xc dari persamaan di atas dan melakukaq| beberapa manipulasi aljaber dapat diperlihatkan bahwa (20.50) f= yang secara jelas mengungkap dampak R, terhadap lebar-bidang yang dihasilkan| ‘Tentu sajajika Ry = «0 © (sumber arus ideal): R @osy BW= hha er Resonansi 587 Persamaan yang dihasilkan dari penggunaan syarat Q) 2 10 jelas lebih mudah ‘untuk digunakan daripada yang diperoleh sebelumnya. Oleh karena itu untuk selanjutnya, analisis rangkaian resonansi sejajar harus dilakukan sebagai berikut: 1. Tentukan f, untuk memperoleh beberapa gagasan mengenai frekuensi reso- nansi. Ingat bahwa untuk kebanyakan hal, f, fm, dan fp sangat dekat, 2. Hitunglah Qi dengan menggunakan f, yang diperoleh di atas. 3. Jika Q) > 10 maka gunakan pendekatan perkiraan yang diuraikan di atas. 4. Tika Oj berharga antara 4 sampai 10 pendekatan perkiraan dapat digunakan Jka ia dimengerti dan dipahami bahwa hasilnya akan kurang sekian persen. PPethatikan perubahan khusus dari harga yang tertera untuk komponen yang, 10), sebagaimana ditentukan sebelumnya, dan melalui hukum Ohm, V= Ir OR. ‘Arus Iz adalah Ir QFRi B+ Pembagian pembilang dan penyebut dengan Rrakan menghasilkan y-—heL, Wat rape PHI Ry Magnitudo I, ditentukan oleh persamaan S88 Teknik Ranghaian Lisirik Te = Oil Oleh Karena itu dalam sebuah rangkaian resonansi sejajar, magnitudo yang melalui cabang induktifadalah Qr kali rus yang memasukirangkaian tansk] (hanya pada saat resonansi saja). Selanjutnya, Karena Vv__ bor, Ke ‘jika kita membagi dengan R, kita peroleh TQ? eek f Rx ‘Akan tetapi pada saat resonansi, untuk Q;2 10, M=Xo dan oleh karena itu IrQi. ree 01 Magnitudonya sebesar trQh p= Q dan Jo ® Qtr 20.53)| Tabel 20.1 dicantumkan sebagai ulasan pengaruh Q> 10. (20.52) Resonansi $89 ‘TABEL 20.1 Rangkaian resonansi sojaiar, 20.12 CONTOH (RESONANSI SEJAJAR) GASES SASEn aetna as neon taa np nanen noe Ean nnaNTnT On CONTOH 20.6. Ditentukan jaringan sejajar pada Gambar 20.32 dengan elemen “ideal” aoa th. yee siea(P)” agin Ba cas iar s { : GAMBAR 20.32 Tentukan freknensi resonansi. ‘Tentukan impedansi total pada saat resonansi Hitunglah faktor kualitas dan lebar-bidang sistem tersebut. “Tentukan tegangan Vc pada saat resonansi ‘Tentukan arus fz, dan Ic pada saat resonansi 590 Tek Rangtaian Liserik — Jilid 2 Penyelesaiai a. Kenyataannya bahwa Ri sebesar nol ohm menghasilkan Qi yang sangat tinggi (©XY/R) yang memungkinkan penggunaan persamaan berikut untuk fs ot 1 STATE GaN mi a = 5.03 kHz D. Untuk efemen reaktif sejajar: (Xe £909Ke 2-90") HK, ~ Xe) akan tetapi pada saat resonansi X1 = Xc, yang akan menghasilkan penyebi persamaan tersebut berharga nol dan impedansi Xr sangat tinggi sehingg dapat dianggap sebagai untai terbuka, (Oleh karena itu, X= XI Xc= Zp, = Rl) Xr=R, = 10k0 RR woKn OP Fah TmSOB KHZ att) ~ OT = fe 5.03 kite aw= fo SRE - 15.90 He 4. Vo = ly, = (10 mAy(10 KA) = 100 V Ve 100 V 100.v SSeS OO EES OIE . Iafk ~ 7mS.03 kita mE Bog Ne * tem HE mw OY essa en x 360 “> Contoh yang sebelumnya menunjukkan dampak Ri terhadap perhitungan yan berhubungan dengan resonansisejaar Impedansi sumber merupakan faktor yan ‘membatasi impedansi masukan dan harga Vc. Oleh Karena itu secara umum| meskipun Ry magnitudonya relatif kecil dibandingkan dengan harga impedans| ‘elemen Iain pada jaringan tersebut, ia memiliki dampak yang cukup berart tethadap karakteristik tanggapan, CONTOH 20.7. Untuk rangkaian reson: sejajar pada Gambar 20.33, a. Tentukan ff dan fp. Resonansi $91 GAMBAR 20.33 Hitunglah impedansi maksimum dan magnitudo tegangan Vc pada fy ‘Tentukan faktor kualitas Qn dan Qp. Hitunglah lebar-bidangnya. Bandingkan hasil di atas dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan persamaan yang berhubungan dengan Q12 10. epee Penyelesalan: a i 1 eae = 29,057.58 Hz fe 2nVIC — 2WV(0.3 mH\100 nF) Sanh i . (20 0)7(100 nF) coasts 7. ean b. Zrq=(RI+ 5X1) || Xc padaf= fn Xz = 2nfgL = 2n(28,569.19 H2X0.3 mH) = 53,852 0 1 1 %Xe= FapC ~ YalQ8 569.19 Hay(100 nF) Ry-+ JX, = 20.0 + j53.852 0 = 57.446 9 269.626" (97.446 2 £69.626°55.709 0 4-90") 90 1+ j93.852 0 = 755.709 O = 159.344 D 2-15.06 Vo, = Har, = (2 mAY(IS9.344 0) = 318.69 mV = 28,569.19 Hz L = 27,051.14 Hz = 55,7090 $92 Teknik Rangkaian Lisi — Jiid 2 Se eee EEE Re= oO, oleh karona it, Q= 3 O1 Sos aXe _ 3.8520 _ On a 0 8 be Kx _ 2n(27,051.14 H2}(0.3 met) _ 50.990 0 _ Rn SO ass Sn _ 28,569.19 He Sa. BSON He 10,608, 4 BW = = SS 608.685 Hr Untuk Q)2 10 fo= 29,057.58 Hz yang berbeda dengan fin sckitar $00 Hz dan fy (untuk Qi yang rendah) sekitar 2000 Hz, Catat juga bahwa fs > fm > fp seperti yang diharapkan 2, = QIR, = 2afl, _ 27(29,057.58 He)(0.3 mH) _ O(a f) = “B= ear) =2.739 21, = (2.739)? 20.0 = 150.04. Zo" (bandingkan 159.344 0 Z-15.069° yang diperoleh di atas) ‘aw = Br, = (2 mAY(1S0.04 2) = 300.08 mV (bandingkan 318.69 yang diperoleh di atas) = be _ 29,057.58 He 2739 BW o (bandingkan 10,608.685 He yang diperoleh di atas) = 10,608.83 Hz Hasil-hasil tersebut mengungkap bahwa meskipun untuk sistem yang memi- Jiki Q rendah penyelesaian masih sama seperti yang diperoleh dengan menggu- akan persamaan sepenuhnya. Perbedaan utama antara f, dan f, (sckitar 75%), sedangkan perbedaan f, dan fy kurang dari 2%. ‘gunakan f; untuk menentukan Ortentunya akan memberikan ukuran Q; yang dapat Sigunakan untuk menentukan apakah pendekatan perkiraan sest Untuk selanjutnya, dengan meng- Resonansi $93 CONTOH 20.8, Untuk jaringan pada Gambar 20.34: Rea 1 agom ARC 18 ox Tp = OR ie ‘GAMBAR 20.34 a. Tentukan Qt. b. Tentukan Rp. ©. Hitunglah Zp. d.Tentukan C pada saat resonansi. ce. Tentukan Op. f. Hitunglah BW. Penyelesaian: a. 5 Xe _ 2afol. _ (6.28X0.04 MHz\1 mH) ee Rae Re 100 2 b. Q12 10. Oleh karena itu, Rp = QIR, = (25.1210 0) = 6.312 c. Zr,= Rll Ry = AOR | 6.31 KO = $458k 4. Q1> 10. Oleh karena itu, 1 2 VIC dan L 1 c= = 0.0159 uF Lf2my (1 mH)(0.04 MHzy'an? Retain ©. 12 10. Oleh karena itu, = yin) = yey ou an = eae 50k | 2MM _ 48.78 kX 88 a TOMO ORs ewe DBE sat 500, 1 | Fels mit * GOKNYGO pr) sangat bagus bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh di atas. d. Vy = Ia, = (2 mAYR,| Ry) = (2 mAYAS.78 KO) = 97.56 V ©. Lihat Gambar 20.37 594 Teknik Ranghaian Listrik — Jilid 2 Rg 5.45 KD. Oo or * E8004 MDT wa 27 — fe _ 9.04 Mite _ BBW eon CONTOH 20.9. Jaringan setara untuk susunan transistor pada Gambar a diperlihatkan pada Gambar 20.36 84 KE Je= 2A, GAMBAR 20.35 GAMBAR 20.36 a. Tentukan fp b. Tentukan Q,. ¢. Hitunglah BW. 4. Tentukan ¥p pada saat resonansi, ¢. Sketsalah kurva hubungan antara Vc dan frekuensi Penyelesaian a get 1 = 318.31 ke 2eVEC 2nVS mHyS0 pF) X= Unf = 2aB18.31 kHz mH) = 10 kA 596 Teknik Rangkaian Lirik — Jilid 2 Penyelesaian: a. fp sama yaitu 3318.31 kHz. b. “Untuk R= 0 2 0,=0,= 200 — (dibanding 4.88) © pw =e - 3831 RHE 59) i, (dibanding 65.23 kHz) 2p 4. Z,=R,=2MO —_ (dibanding 48.78 kQ) © Y, 2 mAV2 MO) = 4000 V Gibanding 97.56 V) CONTOH 20.11. Rancanglah rangkaian resonansi sejajar agar memiliki kur tanggapan pada Gambar 20.38 dengan menggunakan induktor 10-©, dan arps sumber dengan hambatan dalam 40 kO. ty = ie GAMBAR 20.38 Resonansi 599 Faktor kualitas sebesar Xz _ $46.64 9 Rk 40a =2B7 dan lebar-bidang, kHz 2 13.7 BW = = 212 Ha File pada Gambar 20.41 meminta 91 ttik data antara | kHz dan 10 kHz dengan pertambahan 1OkE2~ 1 kz _ 9 kilz Pertambahan = 10 KH2— kz _ 9 kHz _ “ 91-1 oO atti File keluaran pada Gambar 20.42 secara elas memperkuat hasil di atas dengan frekuensiresonansi 2.9 kHE, arus maksimum 10 mA, dan lebar-bidang pada 7.07 mA sekitar 200 Hz, bentuk kurva tersebut juga menunjukkan faktor kualitas yang lebih besar dai 10. Sebagai tambahan,catat bahwa harga arus pada frekuensi | {Fiz dan 8 KH hampir sama, dan frekuensi kurang dar | Kile atau Tebih besar dari 8 KH memiliki harga yang lebih rendah. & 30 ou GAMBAR 20.41 600 Teknik Rangkaian Lisik — Jiid 2 Chapter 20 Series Resonance Date/Time run 04/28/89 10-04 05 Temcersture 27.0 ona = ime) Frequency GAMBAR 20.42 Pelaksanaan program yang kedva untuk rangkaian sejajar pada Gambar 20.43, yang tampak sebagai contoh 20.10 dalam naskah ini. Hasil dari contoh terseb ‘adalah Vp =97.56 V, Op = 4.88, BW = 65.23 kHe, dan frekuensi resonansi 318.31 KHz. File masukan pada Gambar 20.44 meminta 81 titik data dengan pertambabi t= 2ma.cor Resonansi 601 aritss Evaluation PSpice (January 1989) GAMBAR 20.44 500 kH12~ 100 kHz _ 400 kHz, 8 “80 Pertambahan = 5 KHz ‘Tanggapan yang dihasilkan PROBE pada Gambar 20.45 mengungkap bahwa frekuensi resonansi dekat 320 kHz, tegangan maksimum sekitar 97 V, dan lebar- bidang sekitar 65 kHz pada tegangan 0.707(97 V) = 68.6 V. Bentuk kurva untuk Jangkauan frekuensi tersebut juga menunjukkan faktor kualitas yang rendah (= 5) ‘dan mengungkap penurunan tegangan di bawah 20 V untuk frekuensi di bawah 200 kHz dan di atas 500 kHz. SOAL PASAL 20.2 SAMPAI PASAL 20.7 Resonansi Seri 1, Tentukan frekuensi resonansi ws dan fe untuk rangkaian seri dengan para- smeter-parameter berikut 1H, C=16 nF. 5H,C=0.16 nF. 0.2, L = 0.28 mH, C= 7.46 pF. 602 Teknik Ranghalan Listik — Jlid 2 Chapter 20 - Paraliel Resonance Date/Tiwe run 04/28/88 10 11 33 100 ¢2-seeneeceeee ieee Sikh oan 53Kn 200K 250K SRK 350m Ge ASK vito} Feeaancy ‘GAMBAR 20.45 2. b, Tentukan arus I dan tegangan Vp, V2, dan Vc dalam bentuk fasor pada saat resonansi. ©. Gambariah diagram fasor tegangan dan arus. 4, Sketsalah segitiga daya untuk rangkaian pada saat resonansi. . Tentukan Qs rangkaian tersebut ge Noreen ‘ % "A : I IE = 50V.c0" Xo AR Ve E = 20 230° GAMBAR 20.46 GAMBAR 20.47 3. 5. La Resonansi 603 ‘Ulangi Soal 2 untuk rangkaian pada Gambar 29.47. Untuk rangkaian pada Gashbar 20.48: a. Tentukan harga L dalam milihenry jika frekuensi resonansi sebesar 1800 He. . Ulangi Soal 2, bagian (b) sampai bagian (¢. . Hitunglah frekuensi pancung. 4. Tentukan lebar-bidang rangkaian resonansi seri tersebut. Ream ok ‘a IN dsin oe C= 2 APS Vo GAMBAR 20.48 a, Tentukan lebar-bidang sebuah rangkaian resonansi seri yang memiliki frekuensi resonansi 6000 Hz dan Qs sebesar 15. 'b. Tentukan frekuensi pancung ‘c. Jika hambatan rangkaian tersebut pada saat resonansi sebesar 3 , berapakah harga Xz dan Xc dalam Ohm? 4, Berapakah daya yang dilesap pada frekuensi setengah daya, jika arus ‘maksimum yang mengalir melalui rangkaian tersebut sebesar 0.5 A? Sebuah rangkaian seri memiliki frekuensi resonansi 10 kHz. Hambatan rangkaian tersebut adalah $ Q, dan Xc pada saat resonansi sebesar 200 2. a. Tentukan lebar-bidang, b. Tentukan frekuensi pancung. ¢. Tentukan Os. d._Jika tegangan masukan sebesar 30 2 0°, tentukan tegangan yang melin- tas kumparan dan kapasitor. e. Tentukan daya yang dilesap pada saat resonansi. a, Lebar-bidang sebuah rangkaian resonansi seri adalah 200 Hz. Jika fre- kuensi resonansi sebesar 2000 Hz, maka berapakah harga Qs rangkaian tersebut? b. Jika R= 2 Q, maka berapakah harga X/ pada saat resonansi? ‘Tentukan harga L dan C pada saat resonansi. ‘Tentukan frekuensi pancung. ee 604 Teknik Rargkaian Lirik — Jd 2 deals anaes gaan aaa eee +9, 10. “1, “2. Frekuensi pancung sebuah rangkaian resonansi seri adalah $400 Hz dag 6000 Hz. a. Tentukan lebar-bidang rangkaian tersebut. 'b. Tika Q, sebesar 9.5, maka tentukan frekuensi resonansi rangkaian terse but. ¢. Jika hambatan rangkaian tersebut sebesar 2 0, tentukan harga X_ dag Xc pada keadaan resonansi. 4. Tentukan harga Z dan C pada saat resonansi. Rancanglah sebuah rangkaian resonansi seri dengan tegangan masuka sebesar 5 V 2 0° agar memiliki spesifikasi-spesifikasi berikut: | 8. arus puncak sebesar 500 mA pada saat resonansi . lebar-bidang sebesar 120 Hz ©. frekuensi resonansi sebesar 8400 Hz Tentukan harga L dan C serta frekuensi pancung, Rancanglah sebuah rangkaian resonansi seri agar memiliki lebar-bidang sebesar 400 Hz dengan menggunakan sebuah kumparan yang memiliki sebesar 20 dan sebuah hambatan 2 Q. Tentukan harga L dan C frekuensi pancung. ‘Sebuah rangkaian resonansi seri beresonansi pada frekuensi @, = 2n x 104 rad/s dan menarik daya sebesar 20 W dari sebuah sumber tegangan 120-VL pada saat resonansi, Jika lebar-bidang pecahan sebesar 0.16, | a, Tentukan frekuensi resonansi dalam hertz. b. Hitunglah lebar-bidang dalam hertz. . Tentukan harga R, 1, dan C. 4, ‘Tentukan resistansi kumparan tersebutjika Q/= 80. ‘Sebuah rangkaian resonansi seri akan beresonansi pada frekuensi 1 MHz; dengan lebar-bidang pecahan sebesar 0.2. Jika faktor kualitas kumparan) tersebut pada saat resonansi sebesar 12.5 dan induktansinya sebesar 100) HH, tentukan a. Hambatan kumparan tersebut b. Hambatan tambahan yang diperlukan untuk menetapkan pecahan lebar- bidang yang ditunjukkan, . Harga kapasitansi yang diperlukan PASAL 20.8 SAMPAI PASAL 20.12 Resonansi Sejajar B. Untuk rangkaian resonansi sejajar “ideal” pada Gambar 20.49, a, Tentukan frekuensi resonansi. b, Tentukan tegangan Vc pada saat resonansi. ¢. Tenfukan arus /, dan Ic pada saat resonansi. d. Tentukan Op [roar © ‘GAMBAR 20.49 (GAMBAR 20.50 44, Untuk rangkaian resonansi sejajar pada Gambar 20.50, ‘Tentukan frekuensi resonansi b. Tentukan tegangan Vc pada saat resonansi. ‘c. Tentukan daya yang diberikan oleh sumber pada saat resonansi d. Hitunglah faktor kualitas jaringan tersebut, Op 18. Untuk rangkaian pada Gambar 20.51: a. Tentukan harga Vc pada saat resonansi. b. Tentukan impedansi total Zr pada saat resonansi. ‘e. Tentukan arus-arus / dan Ic pada saat resonansi. d.. Jika frekuensi resonansi sebesar 20,000 Hz, maka tentukan harga Z dan C pada saat resonansi ‘e. Tentukan Qp dan BW. Te smaur GAMBAR 20.51 16. Ulangi Soal 15 untuk rangkaian pada Gambar 20.52. itd 2 606 Telok Rangkaian Listrik GAMBAR 20.52 17. Untuk rangkaian pada Gambar 20.53. a, Tentukan frekuensi resonansi, b. Tentukan harga Xz dan Xc pada saat resonansi. © Apakah kumparan tersebut merupakan kumparan yang memili tinggi atau Q-rendah pada saat resonansi, 4. ‘Tentukan impedansi Z7p pada saat resonansi. . Tentukan anus / dan Jc pada saat resonansi. | f£ Hitunglah Q, dan BW. adisa fe nz Shu caRoose t= 10ma co] o Leen GAMBAR 20.53 18. Ulangi Soal 17 untuk rangkaian pada Gambar 20.54. je cA Ro05 ur T= 4ma Lo GAMBAR 20.54 19, Impedansi Zr pada Gambar 20.55 yang diinginkan pada saat resonansi berupa sebuah tahanan 50 kO. a. Tentukan harga Xr, b. Hitunglah Xc. Tentukan frekuensi resonansi . Tentukan harga C. aL = 16 mi, Resonansi 607 aoa z aR Xd GAMBAR 20.55 GAMBAR 20.56 20, Untuk jaringan pada Gambar 20.56: a. Tentukan fp. b. Hitunglah Vc pada saat resonansi. ‘c. Tentukan daya yang diserap pada saat resonansi. 4. Tentukan BW. #21, Untuk jaringan pada Gambar 20.57, ditentukan harga berikut it F caret) ema as GAMBAR 5057 GAMBAR 5058 #22. Untuk jaringan pada Gambar 20.58: a, Tentukan harga X_ untuk resonansi b. Tentukan Oy ¢. Tentukan frekuensi resonansi jika lebar-bidang 1000 Hz. d, Tentukan harga maksimum tegangan Vc. 608 Teknik Ranghaian Listrit — Jikd 2 ¢.Sketsalah kurva hubungan antara Vc dan frekuensi. Tunjukkan harga puncaknya, frekuensi resonansi, dan frekuensi bidang. 23. Ulangi Soal 22 untuk jaringan pada Gambar 20.59. GAMBAR 20.59 GAMBAR 20.60 *24, Rancanglah jaringan pada Gambar 20.60 agar memiliki karakteristik be- rikut: *25, Untuk rangkaian resonansi sejajar pada Gambar 20.61: a. Tentukan frekuensi reSonansi , Tentukan impedansi total pada saat resonansi . Tentukan Qp, 4, Hitungiah lebar-bidang. €Ulangi bagian (a) sampai bagian (d) untuk Z = 20 Hl dan C = 20 nF. £ Ulangi bagian (a) sampai bagian (4) untuk Z =2 wH dan C = 200 nF. 8 Untuk jaringan pada Gambar 20.61 dan parameter-parameter bagian (¢) | dan (f, tentukan perbandingan 1/C. 1h. Apakah hasil anda memperkuat kesimpulan-kesimpulan pada Gambar 20.28 untuk perubahan-perubahan perbandingan L/C. GAMBAR 2061 Resonansi 609 PASAL 20.113 Analisis Komputer BASIC 26. Tulislah sebuah program untuk membuat tabel impedansi dan arus jaringan pada Gambar 20.2 terhadap frekuensi untuk jangkauan frekuensi dari 0.1f, sampai 2f; dengan pertambahan 0.1f. Untuk pelaksanaan program yang pertama, gunakan parameter yang ditentukan oleh Contoh 20.1. 27. Tulislah sebuah program agar memberikan sebuah penyelesaian umum untuk jjaringan pada Gambar 20.34. Jadi parameter yang tampak pada Gambar 20.34 telah diketahui, tentukan besaran yang tampak pada bagian (a) sampai bagian (f) pada Contoh 20.8. Untuk pelaksanaan program yang pertama, gunakan parameter yang tampak pada Contoh 20.8, dan bandingkan hasilnya. 28, Tulislah sebuah program yang memberikan sebuah penyelesaian uum un- tuk jaringan pada Gambar 20.36. Jadi tentukan parameter yang diminta dalam bagian (a) sampai (e) pada Contoh 20.9. PSPICE 29. Diketahui sebuah rangkaian R-L-C seri dengan R = 10 0, L = 3.98 mH, dan |398 LF, tulislah sebuah file masukan untuk menentukan tegangan /R, V1, dan Vc arus I pada saat resonansi (fs = 2800 Hz). 30. Tulislah sebuah file masukan untuk memperoleh tanggapan PROBE bagi tegangan Vc untuk jaringan pada Gambar 20.54. DAFTAR ISTILAH Band (cutoff, half-power, corner) frequencies: Frekuensi yang menentukan titik pada pada kurva resonansi sebesar 0.707 harga tegangan atau arus pun- cak. Sebagai tambahan, mereka menentukan frekuensi di mana pemindahan daya menuju rangkaian resonansi akan sebesar setengah harga daya mak- simum, Bandwidth: Jangkauan frekuensi antar frekuensi bidang, pancung, atau sete- ngah-daya. Quality factor (Q): Perbandingan yang memberikan tanda mengenai ketajaman ppuncak kurva resonansi. Semakin tinggi , akan semakin tajam puncak dan semakin cepat penurunannya ke arah sebelah kanan atau kiri frekuensi reso- nansi. 610 Telok Ranghaian Listrik — Jil 2 Resonance: Sebuah keadaan yang ditetapkan oleh pemakaian sebuah frekuengi husus (frekuensi resonansi) kepada sebuah jaringan R-L-C seri atau sejajaa. Pemindahan daya menuju sistem akan maksimum dan, untuk frekuensi di ata dan di bawah frekuensiresonansi, pemindahan daya akan turun menuju harg. yang cukup rendab, ] Selectivity: Karakteristk jaringan resonansi yang berhubungan langsung den, Jebar-bidang sistem resonansi. Kemampuan memilih yang tinggi berhubu dengan lebar-bidang yang rendah (Q tinggi), dan kemampuan m rendah berhubungan dengan lebar-bidang yang lebih besar (O rendah).

Anda mungkin juga menyukai