Kelas
Lelompok
Penanggung Jawab
Anggota Kelompok
: II B D4
:1
: Abdan Arsyad
:
1. Akmal Auliya A.
2. Eza Rizky R.
3. Sufyan Hadi H.
4. Raudah Freedawn M.
5. Ilyas
/ 1241150014
/ 1241150041
/ 1241150011
/ 1241150048
/ 1241150049
/ 1241150003
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
DAFTAR ISI.........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................
iii
PENDAHULUAN..................................................................................................
iv
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur semoga selalu tetap tercurahkan kepada ALLAH SWT
karena atas limpahan rakhmad serta hidayah-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Mesin Listrik untuk membuat sebuah laporan
tentang Prosedur Pengujian Rutin Transformator 3 fasa dengan mudah dan
lancar. Laporan Mata Kuliah Mesin Listrik ini kami susun untuk memenuhi tugas
semester genap. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. RACHMAT SUTJIPTO ,B.TECH. ,MMT selaku dosen pembimbing
mata kuliah Mesin Listrik.
2. Orang tua kami yang memberikan dukungan baik secara materi
maupun nonmateri.
3. Teman-teman yang membantu pelaksanaan kegiatan.
4. Serta semua pihak yang turut membantu melancarkan dalam
pelaksanaan tugas kami ini
Apabila dalam penyusunan tugas ini terdapat kesalahan kata-kata kami mohon
maaf karena sebagai makhluk tuhan yang tak sempurna pasti memiliki
kekurangan. Kami juga mengharapkan semoga tugas yang kami susun sedemikian
rupa dapat memberi manfaat yang berguna bagi para pembaca.
Penyusun
iii
PENDAHULUAN
a. Pengujian Rutin
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator,
meliputi:
b. Pengujian Jenis
Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah
transformator yang mewakili transformator lainnya yang sejenis, untuk
menunjukkan bahwa semua transformator jenis ini memenuhi persyaratan yang
belum diliput oleh pengujian rutin. Pengujian jenis terdiri dari pengujian:
pengujian kenaikan suhu
pengujian impedansi
c. Pengujian khusus
Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis,
dilaksanakan atas persetujuan pabrik denga pembeli dan hanya dilaksanakan
terhadap satu atau lebih transformator dari sejumlah transformator yang dipesan
dalam suatu kontrak. Pengujian khusus meliputi :
dielektrik
pengujian impedansi urutan nol pada transformator tiga phasa
hubung singkat
harmonik pada arus beban kosong
tingkat bunyi akuistik
daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.
iv
Tujuan
1. Untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo.
2. Untuk mengetahui kemungkinan adanya ganguan hubung singkat
3. Untuk memastikan transformator cukup aman untuk diberi
tegangan.
II.
Dasar Teori
Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo ialah proses pengukuran
dengan suatu alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil
(nilai/besaran) tahanan isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi
tegangan (fasa) terhadap badan (Case) maupun antar belitan primer,
sekunder. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pula untuk
mengetahui nilai tahanan isolasi trafo ukur seperti trafo arus dan trafo
tegangan namun ada beberapa ketentuan (batasan batasan) yang
harus dipenuhi sehingga diperoleh harga yang optimal.
Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa trafo cukup
aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan
isolasinya.Dengan kita mengetahui tahanan isolasi trafo maka itu
akan memberikan jaminan keamanan bagi trafo itu sendiri sehingga
terhindar dari kegagalan isolasi.
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi
oleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia
dan kelembaban udara di sekitarnya.
Standart tahanan isolasi transformator sesuai rekomendasi
NEMA
Megger
Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Salah
satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur
kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada
belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada
phasa yang sama, Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi
instalasi tegangan menengah maupun tegangan rendah.
Untuk menentukan sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(system tegangan) dari peralatan ataupun instalasi yang akan diuji
isolasinya.
Berikut adalah contoh standart pemberian tegangan pada megger pada
pengukuran tahanan isolasi transformator`:
1 buah
1 buah
secukupnya
IV.
Rangkaian Percobaan
Insulation
tester
HV
LV
Gnd
HV
LV
r
HV
Insulation
tester
LV
Gnd
LV
Insulation
tester
S
HV
LV
Insulation
tester
S
V.
VI.
Hasil
~
~
~
0
0
0
Hasil
~
~
~
0
0
0
Hasil
~
~
~
Tujuan
1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator
2. Untuk mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV
3. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo.
II.
Dasar Teori
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa
nilai tahanan pada kumparan trafo yang akan menimbulkan panas bila
kumparan tersebut dialiri arus. Pengujian tahanan kumparan tersebut
dapat digunakan untuk membuktikan benar tidaknya keterangan sisi
HV dan LV yang ada pada name plate. Sisi HV memiliki banyak lilitan
dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi
HV lebih besar dibanding pada sisi LV. Percobaan ini dilakukan
sebelum trafo dihubungkan.
Jika hambatan besar maka tegangan juga besar hal ini sesuai
dengan hukum Ohm : V = I x R
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada
sisi HV lebih kecil dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV.
Dengan tes tersebut (pengukuran sebelum dihubungkan) kita juga
bisa mengetahui kontinuitas pada trafo tersebut. Kita bisa mengetahui
lilitan pada trafo tersebut dalam kondisi terputus atau short.
Dari hasil tes tersebut juga bisa dijadikan indikator untuk trafo 3
fasa, apakah trafo 3 fasa tersebut dalam keadaan setimbang atau
tidak ditinjau dari sisi nilai tahanan kumparannya. Pembandingan
dilakukan pada tiga hasil tes tahanan kumparan (fasa R,S,T dengan
netralnya) ketika trafo sudah dihubungkan. Jika ketiga hasil tes
tersebut hasilnya hampir sama, maka trafo tersebut bisa dikatakan
dalam keadaan seimbang. Karena jika masing-masing tahanan
kumparan pada tiap fasa hampir sama, maka rugi-rugi yang terjadi
ketika kumparan dialiri arus juga sama, sehingga memungkinkan
adanya keluaran yang seimbang dari ketiga fasa trafo. Menurut
standard IEC ketidak seimbangan beban yang diijinkan adalah
5% ,karena dengan tingginya ketidak seimbangan beban maka
berpengaruh sekali terhadap besarnya arus netral
6
III.
IV.
1 buah
1 buah
secukupnya
Rangkaian Percobaan
HV
LV
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
V.
VI.
Hasil Pengukuran
Tabel pengukuran tahanan kumparan transformator
Sisi HV
No
Phasa
RN
SN
TN
Tap Tegangan
(V)
199
209
220
231
242
199
209
220
231
242
199
209
220
231
242
Tahanan ()
0,4684
0,4779
0,5403
0,5292
0,6531
0,4425
0,4015
0,4533
0,4373
0,4945
0,4054
0,4156
0,528
0,4839
0,49
Sisi LV
No
Phasa
rn
sn
tn
Tap Tegangan
Tahanan ()
127
220
127
220
127
220
0,1709
0,3476
0,1687
0,3741
0,2265
0,375
Apabila ada arus listrik bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti
besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit (seperti gambar 1.4.)
dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua
ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit,
maka akan timbul gaya gerak listrik (GGL).
Pada umumnya percobaan beban nol dilakukan dengan alat ukur diletakkan di
sisi tegangan rendah dengan besarnya tegangan yang diberikan sama dengan
tegangan nominalnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Bekerja pada sisi tegangan tinggi lebih berbahaya ;
- Alat-alat ukur tegangan rendah lebih mudah didapat.
Untuk parameter trafo 3 phasa dengan hubungan delta delta didapatkan rumus
perhitungan sebagai berikut
P oc =
V oc = V oc
I oc =
Rc =
Cos oc =
I =
Xm =
sin oc
1.3.
2.1
sin
11
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya
2.2
Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open
Circuit)
1.
2.
3.
4.
2.3
Tabel hasil pengujian rugi besi dan arus beban nol pada
transformator
Vp line-line
Vs line-line
I Line
Sisi Primer
Sisi sekunder
PR
PT
(A)
(V)
(V)
(watt)
(watt)
R-S S-T
R-T r-s s-t
r-t
r
s
t
219,8 219 218,4 410 420 420
0,49 0,42
0,35
22
70
R-N
S-N
126
Rc =
r-n s-n
t-n
260
T-N
Xm =
3 127
sin
= 1008,06
48
48
48387
3 127
0,42
12
P 3 phasa
(watt)
48
Power
meter
90
sc
Y
Full load copper loss = Psc
sc
I
sc
sc
Z eq
sc
V V
eq
sc
3Vsc
eq
sc
I2sc
sc
sc
sc
sc
sc
I
2
eq
3
sc
sc
sc
/ 3
sc
Z eq
Psc / 3
sc
sc
I sc 2
2
eq
X eq
R2
eq
C. Daftar Peralatan
13
3
s
Vc
3Is
sc
sc
sc
I2sc
eq
sc
3I sc2
2
Req2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
secukupnya
secukupnya
D. Test Circuit
Star-star Connection
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3 V.I
F. Tabel Data
Tabel Hasil Percobaan Short Circuit
VHV (volt)
R-S
15
R-N
9
S-T
15,5
S-N
8,5
Rek =
ILV(nominal) (A)
T-R
15,5
T-N
9
R
7,02
S
7,34
= 1,08
T
7,18
P1
(watt)
P2
(watt)
64
108
.
)
.( ,
ZSC =
= 1,2
. ,
X = (
ek
.)
.=, ,
15
= 0,5
Ptot
(watt
)
168
Rek
()
Xek
()
Zsc
(%)
1,08
0,5
1,2
Tujuan Percobaan
untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan
sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang
dihasilkan oleh trafo sesuai dengan yang dikehendaki. toleransi yang
diijinkan adalah : 0,5 % dari rasio tegangan ( standart IEEE C57.125.1991
)
Landasan Teori
Rangkaian pengganti trafo adalah sebagai berikut :
16
(1 Buah)
(1 Buah)
secukupnya
secukupnya
SUPPLYPOWER
Rangkaian Percobaan
5. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dicatat pada tabel
percobaan.
Tabel Hasil Percobaan
no
Vp Line
1
VRS = 219,8
2
VRT = 218,4
3
VST = 219
Vs Line
Vrs = 410
Vrt = 420
Vst = 420
a
VP/VS = 0,5
VP/VS = 0,5
VP/VS = 0,5
17
Tujuan Percobaan
Mengetahui Vector Group (Angka Jam) transformator
Landasan Teori
Vektor tegangan primer dan sekunder suatu transformator dapat
dibuat searah atau berlawanan dengan mengubah cara melilit kumparan.
Untuk transformator tiga phasa, arah tegangan akan menimbulkan
perbedaan phasa, arah dan besar perbedaan phasa tersebut akan
mengakibatkan adanya berbagai macam kelompok hubungan pada
transformator itu.
Dalam menentukan kelompok hubungan diambil beberapa patokan, yaitu :
18
(1 Buah)
(1 Buah)
(1 Buah)
secukupnya
POWER SUPPLY
19
2
0
No
Vp
1 VRS (U) = 219,8
2 VRT (V) = 218,4
Vs
Vrs (u) = 410
Vrt (v) = 420
21
Group
Number
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Rangkaian Percobaan
Voltage
POWER SUPPLY
Tabel percobaan
Cc
90
Bc
175
Cb
175
22
Cc
90
AB
200