SKM Jan2007 11
SKM Jan2007 11
(Zul Alfian)
Abstrak
Penelitian mengenai pengaruh pH dan penambahan asam terhadap kadar unsur Krom telah dilakukan. Dalam
penelitian ini pelarut asam yang digunakan adalah HNO3, HCl, Aqua Regia dengan variasi pH 2.0, 2.5, 3.0, dan
3.5.Kadar Krom diukur dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) setelah penambahan pelarut asam
dan memvariasikan pH larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi maksimum dari Krom dengan
menggunakan Aqua Regia dan pH optimum adalah 3. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pH dan
penambahan asam sangat berpengaruh terhadap pengukuran konsentrasi Krom dengan menggunakan metode
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).
Kata kunci: pH, Unsur Krom, dan Spektrofotometer Serapan Atom
PENDAHULUAN
38
Kadar (ppm)
Absorbansi (A)
0.0000
0.0002
0.2000
0.0074
0.4000
0.0142
0.8000
0.0279
1.0000
0.0339
2.0000
0.0693
HNO3
Ulangan
Kadar(ppm)
pH
II
III
IV
V1
Rata-rata
0.0314
0.0320
0.0310
0.3080
0.0318
0.0314
2.5
0.0321
0.0325
0.0315
0.0330
0.0328
0.0324
0.93250.0058
0.0328
0.0326
0.0333
0.0324
0.0338
0.0330
0.94490.0069
3.5
0.0325
0.0320
0.0318
0.0322
0.0315
0.0320
0.92150.0137
0.0301
0.0303
0.0296
0.0291
0.0304
0.0299
0.86050.0196
2.5
0.0315
0.0315
0.0308
0.0310
0.0313
0.0312
0.89880.0120
0.0321
0.0323
0.0319
0.0323
0.0324
0.0322
0.92730.0072
0.0299
0.0294
0.0304
0.0318
0.0311
0.0305
0.87850.0344
0.0340
0.0330
0.0338
0.0335
0.0333
0.0335
0.96570.0144
0.0335
0.0339
0.0341
0.0332
0.0365
0.0337
0.96980.0064
0.0345
0.0342
0.0349
0.0402
0.0340
0.0356
1.02500.0944
0.0331
0.0328
0.0323
0.0327
0.0330
0.0328
0.94420.0072
3
HCl
3.5
2
2.5
3
Aqua Regia
3.5
0.90410.0184
39
Pembahasan
Dari data pada Tabel 2 dapat dilihat
bahwa pH optimum untuk logam Krom
adalah 3, karena pada pH ini nilai absorbansi
yang diperoleh lebih besar. Ini menunjukkan
bahwa bahwa pada pH ini (pH=3)
tereksitasinya logam Krom lebih sempurna.
Pada pH 3 atom- atom Cr dapat tereksitasi
oleh energi thermal dari nyala dan menyerap
sinar dengan panjang gelombang 357,9 nm
dari lampu katoda (sumber radiasi) dimana
intensitas sinar yang diserap oleh atom-atom
logam akan sebanding dengan kandungan
logam-logam dalam larutan tersebut. Sedang
pada pH 2, dan pH 2.5 terlihat nilai
absorbansinya lebih rendah dari absorbansi
pada pH 3 yang dikarenakan pada pH ini
terlalu asam(pekat) dimana terlalu asam akan
menyebabkan suhu nyala berkurang dari
semestinya sehingga tidak dapat secara
optimum mengeksitasikan logam Krom
tersebut akibatnya bacaan serapan atom
menjadi lebih rendah dibanding dengan
menggunakan larutan pH 3. Pada pH 3.5 nilai
absorbansi menurun, disebabkan pada batas
pH tersebut telah mulai terbentuk endapan
sehingga pada saat eksitasi terjadi tidak
keseluruhan logam Cr tersebut dapat
dieksitasikan, dengan ini akan mengurangi
nilai bacaan serapan atomnya.
Dari data pada Tabel 2 dapat dilihat
bahwa pelarut asam yang sesuai untuk logam
Krom adalah Aqua Regia, karena dengan
penambahan pelarut ini nilai absorbansinya
lebih besar. Hal ini disebabkan karena
kemampuan
Aqua
Regia
untuk
mendekomposisikan logam Krom lebih
sempurna, sehingga penentuan kadar abunya
lebih baik. Sedangkan dengan pelarut HNO3
dan HCl terlihat nilai absorbansinya lebih
kecil. Hal ini disebabkan karena kemampuan
perombakan terhadap logam Krom kurang
sempurna.
Rancangan Acak Lengkap untuk kadar
Cr dapat dilihat pada Tabel 3 dengan variasi
pH dan pelarut asam.
Untuk taraf faktor pelarut asam terhadap
kadar Cr Fhitung > F0,05 Fhitung sebesar 52,707
adalah lebih besar dari nilai F0,05 sebesar
2,21, berarti hipotesa nol (Ho) ditolak dan
hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal ini
menunjukkan
bahwa
pelarut
asam
mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
kadar Krom.
Untuk taraf faktor pH larutan terhadap
kadar Cr Fhitung > F0,05
Fhitung sebesar 14,763 adalah lebih besar
dari F0,05 sebesar 2,82, berarti hipotesa nol
(Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha)
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pH
larutan mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap kadar Krom.
Untuk taraf faktor interaksi terhadap
kadar Cr Fhitung < F 0,05, Fhitung sebesar 1,2544
adalah lebih kecil dari F0,05 sebesar 2,31,
berarti bahwa hipotesa nol (Ho) diterima dan
hipotesa alternatif ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa interaksi antara pelarut
asam dengan pH larutan terhadap kadar
Krom tidak berbeda nyata.
Tabel 3. Rancangan Acak Lengkap untuk Kadar Cr dengan Variasi pH dan Pelarut Asam
Sumber
Derajat Bebas
Keragaman
Pelarut
2
pH
3
Interaksi
6
Galat
44
Umum
59
Keterangan: * = nyata
tn = tidak nyata
40
Jumlah
Kuadrat
0,0727
0,0305
0,0052
0,0304
Kuadrat Tengah
Fhitung
Ftabel 5%
0,0364
0,0102
8,6667.10-4
6,9091.10-4
52,707*
14,763*
1,2544tn
2,21
2,82
2,31
41