Anda di halaman 1dari 17

Penilaian cepat

Pertm 3

Tim Penilai (M.A. Connolly,2005)


The rapid health assessment team should consist of:
a public health expert/epidemiologist,
a nutritionist,
a logistician/administrative officer,
a water and sanitation/environmental health specialist.
One member must be designated as team leader. The tasks of the team
during this initial phase are to:
prepare a rapid health assessment checklist,
prepare a timetable of assessment,
assign tasks,
obtain necessary equipment (e.g. computers, scales, laboratory supplies),
organize visas, transport, vehicles, fuel,
set up a communication system,
inform the local authorities,
inform potential donors and key decision-makers.

PENILAIAN CEPAT (masalah kesehatan)

Serangkaian kegiatan pengkajian


Pengumpulan Data Penyajian Informasi

Mengukur besarnya masalah yg berkaitan dgn


masalah kesehatan akibat bencana
Identifikasi kebutuhan penanggulangan
Dilakukan secara cepat segera setelah
bencana diketahui

Kegunaan RA :
Memastikan ada/tdknya kedaruratan
kesehatan
Menggambarkan jenis dan besarnya
masalah kesehatan
Kemungkinan perkembangan lebih jauh
akibat keadaan darurat
Menilai kemampuan dlm merespons dan
kebutuhan utk penanggulangan
Menentukan prioritas tindakan yg perlu
dilakukan utk penanggulangan

WAKTU PELAKSANAAN RA :

Segera setelah kejadian diketahui


Dalam situasi yang memerlukan
pertimbangan faktor keamanan, waktu
pelaksanaan penilaian perlu dipersingkat.

PELAKSANA
Petugas kesehatan puskesmas
Perlu melaporkan / menginformasikan jajaran
kesehatan diatasnya se-awal mungkin dgn
menggunakan sarana komunikasi tercepat
(Telepon, fax, ssb, orari dsb)
Petugas kesehatan kab/kota
Melakukan penilaian secara lengkap
Petugas kesehatan prop dan pusat
Masalah cukup besar (di beberapa kab/kota)
Perlu di bentuk beberapa tim bila bencana
tersebar di beberapa lokasi

KRITERIA ANGGOTA TIM


Minimal terdiri unsur medis, epidemiologist
dan kesling
Mampu menganalisis dlm bidangnya
Memiliki motivasi dan loyalitas yg tinggi
Dpt bekerjasama dan diterima di daerah
bencana
Memiliki kapasitas mengambil keputusan dlm
keadaan darurat dng data terbatas

DIMANA DILAKUKAN ?
Daerah yg terkena bencana/kejadian
dimana masyarakatnya terkena dampak
secara langsung
Daerah yg menjadi lokasi penampungan
pengungsi dari daerah bencana/kejadian
Daerah sekitar lokasi bencana/kejadian
yg kemungkinan dapat membantu
sumber daya yg dimiliki

LINGKUP PENILAIAN
ASPEK MEDIS, utk menilai dampak pelayanan
medis terhadap korban & potensi pelayanan
kesehatan
ASPEK EPIDEMIOLOGI, utk menilai potensi
munculnya KLB penyakit menular dan gizi pada
periode pasca kejadian/bencana
ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN, utk menilai
masalah yg berkaitan dg sarana kesehatan
lingkungan yg diperlukan bagi pengungsi &
potensi yg dapat dimanfaatkan

Metode Pengumpulan Data

Melakukan observasi lapangan


Luasnya lokasi yg terkena
Perpindahan/evakuasi penduduk
Infra struktur yg rusak (fasilitas kesehatan, jalan, jembatan ,
sarana komunikasi, listrik, dll)
Potensi sumber air bersih
Sarana pembuangan kotoran/limbah dan permukiman
sementara. (Sebaiknya dilengkapi dng peta)

Wawancara (dng pejabat, tokoh masyarakat dan


masyarakat setempat)
Pengumpulan data sekunder (Mengambil data dari Instansi
terkait daerah becana)

INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN


INFORMASI AWAL (PETUGAS PUSKESMAS)
Bencana / kejadian & waktu terjadinya
Masalah kesehatan
Korban meninggal, luka dan hilang
Jumlah dan komposisi pengungsi
Kerusakan sarana kesehatan & yg masih dapat
dimanfaatkan (puskesmas, pusling, pustu, dll)
Ketersedian obat, bahan habis pakai, vaksin dan
alkes
Kemungkinan kemudahan utk menjangkau lokasi
Upaya kesehatan yg telah dilakukan
Bantuan kesehatan yg diperlukan

INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN :


INFORMASI LEBIH LANJUT (TIM KAB/KOTA, PROP, PUSAT)

Bencana / kejadian & waktu terjadinya


Data geografis dan lingkungan
Data korban
Meninggal, hilang & luka
Dirujuk
Data pengungsi
Jumlah
Komposisi
Penampungan pengungsi

INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN


INFORMASI LEBIH LANJUT (TIM KAB/KOTA, PROP,
PUSAT)

Data endemisitas peny. Menular potensial wabah yg


selama ini ada di daerah tsb
Data cakupan/pemanfaatan sarana kesling (air bersih
dan jamban), identifikasi ketersediaan yg msh ada dan
dpt dimanfaatkan maupun yg diperlukan
Data potensi sumberdaya (Pusk, Dinkes, RS)
Jml dan jenis fasilitas
Fungsi dari masing-masing fasilitas
Petugas kesehatan
Obat dan bhn habis pakai
Perlengkapan lain (gen set, faskeslap dll)
Biaya operasional

Analisis Data
Secara komprehensif berdasarkan standar yankes
utk bencana
Cepat, cermat dan baik sbg bhn bagi pimpinan utk
mengambil keputusan
Spesifik pada kebutuhan yankes (pengobatan, gizi,
kesehatan lingkungan, penyakit menular berpotensial
wabah dll)

Penyajian Hasil dan


Rekomendasi

Bantuan obat, bhn habis pakai dan alkes yg diperlukan


Bantuan tenaga yg diperlukan
Penyakit yg perlu diwaspadai
Sarana kesling yg memerlukan pengawasan dan
pengendalian serta sarana yg perlu ada
Kegiatan pelayanan yg diperlukan (pengobatan,
perbaikan gizi, imunisasi dll)

Penyajian Hasil dan


Rekomendasi

Bantuan lain (biaya ops, sarana penunjang dll)


Jalur komunikasi dan transportasi
Mekanisme koordinasi dng instansi lain
Dalam rekomendasi, hendaknya sdh dpt dipisahkan
kegiatan mana yg seharusnya dpt dilakukan oleh daerah
dan kegiatan mana yg perlu dibantu dari propinsi maupun
pusat

Cara Penyampaian Informasi

Informasi hasil penilaian cepat masalah Kesehatan


disampaikan melalui jalur komunikasi yang masih
memungkinkan untuk digunakan, seperti : HT, WT,
SSB, telepon/faks, HP, dll. Informasi disampaikan
kepada Kepala Dinas Kesehatan yg memerintahkan

Anda mungkin juga menyukai