Anda di halaman 1dari 36

ANOMALI REFRAKSI

Adelina Poli
Bagian Ilmu Penyakit Mata
FK Universitas Hasanuddin Makasssar
2003

Refraksi :
Suatu fenomena alam sinar yang

melalui 1 medium ke medium lain


perubahan arah pembiasan

Syarat refraksi

1. Media yg dilalui mempunyai indeks bias


berbeda.
2. Arah datang : sinar miring membentuk
sudut thd sumbu normal permukaan
media

Jalannya sinar kaidah fisika :

a. sinar dari medium dgn IB rendah


ke tinggi : dibiaskan mendekati
sumbu normal.
b. sinar dari medium dgn
IB
tinggi ke rendah : dibiaskan
menjauhi sumbu normal.
c. sinar sejajar/berimpit dgn
sumbu normal pd permukaan
rata/ melengkung : tidak dibiaskan

Pembiasan : berlaku pada mata

sinar2 // sblm difokuskan di retina


melalui udara, kornea, humor aquous,
lensa, korpus vitreus.

Indeks bias :

Udara
Kornea
HA
Lensa
Vitreus

:
:
:
:
:

1,00
1,37
1,33
1,40
1,33

Refrakta mata Kornea s/d


vitreus : 58 60 Dioptri.
Kornea 48D, Lensa 10D tanpa akomodasi.
Kekuatan refraksi total pd mata normal
memfokuskan sinar yg berjarak 23 mm dr
permukaan dpn kornea emetrop
Sinar2 sejajar aksis visual mengalami
pembiasan di dlm media refrakta kecuali
yg mengenai pusat kurvatur kornea dan
lensa
Media

Refraksi Mata
Terdiri atas 2 bentuk :

1. Refraksi normal ( emetrop )


2. Anomali Refraksi ( Ametrop ):
a. Miop
b. Hipermetrop
c. Astigmat

EMETROP

Suatu keadaan refraksi mata sinar-sinar

sejajar aksis visual masuk ke mata mll


media refrakta di fokus pd satu titik
tepat di retina tanpa akomodasi.
Hal ini terjadi karena :
1. Kekuatan refraksi mata sesuai panjang
aksis bola mata
2. Permuk. kurvatur kornea dan lensa
berbentuk
sferis

Dengan optotyp Snellen

memberikan hsl visus 5/5


Jalannya sinar :

ANOMALI REFRAKSI
Suatu

keadaan dimana media refrakta tdk dpt


membiaskan sinar-sinar sejajar aksis visual pd satu titik
tepat di retina.
Dikenal sbg AMETROP, tdd : miop, hipermetrop,
astigmat
Dapat terjadi krn adanya :
- perubahan kurvatur ( ametrop kurvatur )
- perubahan indeks bias ( ametrop indeks )
- perubahan aksis ( ametrop aksial )
Kaidah pembiasan sinar tetap berlaku
Pd tes ketajaman hsl visus <5/5

MIOP
Suatu kelainan refraksi sinar2 sejajar aksis

visual tanpa akomodasi difokuskan pd satu


titik di depan retina.

Terjadi oleh krn :

- kekuatan refraksi mata terlalu kuat


dibanding
jarak fokus retina
- permukaan kurvatur kornea dan lensa
berbentuk
sferis garis2 meridian
refraksi
yg
tak
terhingga
jumlahnya
mempunyai kekuatan refraksi yg sama besar

tes ketajaman hasil visus


<5/5
Jalannya sinar :
Pd

Pembagian miop:
Berdasarkan perkembangan bentuk klinik:
1. Miop statik/miop simpel
- cenderung menetap/bertambah sedikit
- jarang melebihi 6 Dioptri
2. Miop progressif/miop malignant
- bersifat herediter(resesif)
- manifestasi sgt cepat
- bisa mencapai 20 D,25 D, 30 D
- berhubungan dgn perubahan degeneratif
pd
koroid,retina yg menimbulkan gangguan
visus

Berdasarkan derajatnya:

1. Miop levior/miop ringan : < 3 D


2. Miop moderat/miop sedang : 3-6 D
3. Miop gravior/miop berat : > 6 D
Berdasarkan kausanya :

1. Miop kurvatur :
lengkung kurvatur bertambah
melebihi
normal.
Terdapat pada :
keratoglobus,keratokonus,
.

2. Miop indeks:
bertambahnya indeks refraktif
media refrakta.
Terdapat pada : subluksasi lensa
antrerior, sklerosis nuclear lensa, DM
tak terkontrol.
3. Miop aksial :
bertambahnya jarak antara
kornea dan fokus bayangan retina.
Terdapat pada : makroftalmi,
stafiloma polus posterior

Pembagian lain :

1. Miop primer/miop fisiologis


2. Miop sekunder :
disebabkan penyakit pd dinding
bola mata
Jenis lain : Pseudo Miop

umumnya disbbkan spasme m.


ciliar sinar sejajar difokuskan di
depan retina

Gejala klinik

Penglihatan jauh kabur, penglihatan

dekat jelas
Bilik mata depan dalam
Pupil midriasis
Oftalmoskopi :
- miop cresent, pd sisi temporal N.
optik ,
bila progressif tampak di sekeliling
papil

Pengobatan miop
Koreksi / perbaiki visus dgn jalan :

- menetralisir kelebihan kekuatan refraksi


- mengurangi kekuatan refraksi
Dilakukan dgn cara :
1. Netralisasi kelebihan kekuatan
refraksi :
menggunakan lensa sferis concav terkecil
dioptrinya yg memberikan visus terbaik.
Dlm bentuk : - kaca mata
- lensa kontak

2. Mengurangi derajat kelengkungan


kurvatur kornea dgn :
- keratotomy radier ( mengoreksi 2,50 D )
- keratomileusis miop
- FRK ( Foto Refraktif Keratektomi )
- LASIK ( Laser Insitu Keratektomi )
3. Mengurangi kelebihan kekuatan refraksi
:
- Ekstraksi lensa ( pd miop berat )
- Ekstraksi lensa dgn Intra Oculer Lens (miop
berat)
- Clear Lens Extraction

Komplikasi miop
Strabismus konvergen

Tjd pd keadaan :
- miop berat isometrop
- miop berat anisometrop (selisih < 3,00 D)
Strabismus divergen
Tjd pd keadaan :
- miop anisometrop (selisih > 3,00 D)
Pencairan badan kaca (sincytis cyntilans)
Ablasi retina
Macular disease ( komplikasi plg sering dan sgt
penting krn berpengaruh pd ketajaman visus )

HIPERMETROP
Suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar aksis

visual tanpa akomodasi difokuskan pd satu titik di


belakang retina.
Terjadi oleh krn :
- kekuatan refraksi mata terlalu lemah dibanding
jarak
fokus retina (aksis bola mata)
- permukaan kurvatur kornea dan lensa harus
berbentuk
sferis dimana garis2 meridian yg tak terhingga
jumlah
nya semuanya punya kekuatan refraksi yg sama
besar
nya.

Dengan optotyp Snellen hsl visus

<5/5
Jalannya sinar :

Pembagian hipermetrop
Berdasarkan klinik :

1. Hipermetrop total
- tanpa akomodasi
- diperoleh dgn cara melumpuhkan m.
ciliar dgn siklopegik
2. Hipermetrop manifest
- dgn akomodasi
- diperoleh tanpa melumpuhkan m.
ciliar

Hipermetrop manifest tdd :

Hipermetrop manifest fakultatif :


- akomodasi mata mampu
memfokuskan sinar
sejajar aksis visual tepat di retina.
- ketajaman visus yg diperoleh:5/5 tanpa
koreksi

a.

b. Hipermetrop manifest absolut :


- akomodasi mata tidak mampu
memfokuskan
sinar tepat di retina
- ketajaman visus yg diperoleh:<5/5, dgn
koreksi
lensa sferis konveks diperoleh visus 5/5

3. Hipermetrop latent ( Hl )
- diperoleh dari selisih antara
hipermetrop
total (Ht) dan hipermetrop manifest
(Hm),
rumus :
Ht = Hm + Hl
- besarnya Hm dan Hl tdk konstan tgt
umur
dan kegiatan akomodasi seseorang.

Berdasarkan kausanya :

1. Hipermetrop kurvatur
- disbbkan lengkung kurvatur media
refrakta berkurang
- ditemukan pd : kornea yg datar
2. Hipermetrop indeks
- disbbkan berkurangnya indeks refraksi
- ditemukan pd : subluksasi lensa post.,
dislokasi lensa, afakia, lensa tipis
3. Hipermetrop aksial
- disbbkan berkurangnya jarak kornea dan
fokus bay.retina
- ditemukan pd : mikroftalmi, ablasi retina

Gejala klinik
Sebagian bsr tanpa keluhan
Biasanya penglihatan jauh baik,

penglihatan dkt memberi gejala


astenopia akomodatif :
- rasa nyeri di mata/atas mata
- rasa sakit kepala bag. Frontal/Occipital
- keluhan neuralgia
- lakrimasi
- fotofobi
- rasa terbakar dan berat di mata
BMD dangkal
Funduskopi : pseudopapil edem

Pengobatan hipermetrop
1. Menambah kekuatan dioptri dgn lensa sferis
konveks (positif) terkuat visus terbaik,dlm
bentuk : kaca mata, lensa kontak, IOL
2. Menambah derajat lengkung / curvatur
kornea
brp tindakan : Epikeratopakia, keratomileusis,
keratopakia,komb. keratopaki & keratomileusis

Komplikasi hipermetrop
Strabismus konvergen
Glaukoma sekunder
Ambliopia

ASTIGMAT
Suatu kelainan refraksi dmn tiap meridian

kurvatur mempunyai kekuatan refraksi yg


berbeda sinar2 sejajar tdk difokuskan pd
satu titik
Terjadi karena :

- permuk. Kurvatur kornea dan lensa tdk


berbentuk
sferis menyerupai cilinder
diantara semua meridian refraksi ada 2
meridian
utama (prinsipel meridian) yg tegak lurus
dikenal sbg : astigmat reguler

- permuk. kurvatur tdd meridian refraksi yg

jmlhnya tak terhingga


dan tiap grs meridian tdpt titik refraksi yg tdk
sama kuat mem fokuskan sinar // pd berbagai
titik,bayanganyg terbentuk bukan garis
dikenal sbg : astigmat ireguler

Astigmat reguler
Sinar2 // aksis visual difokuskan pd titik

dlm btk satu garis di belakang kornea


Terutama disbbkan o/ kelainan kurvatur
kornea
Pembagian :
a. berdsrkan letak/posisi prinsipel meridian
:
1. astigmat with the rule
2. astigmat against the rule
3. astigmat obliq ( jrg ditemukan )

b. berdsrkan letak fokus bay./sinar kedua


prinsipel
meridian :
1. simpel astigmat :
- simpel miop astigmat koreksi: lensa C (-)
- simpel hipermetrop astig. koreksi : C
(+)
2. compound astigmat :
- compound miop astig. koreksi : S(-) C(-)
- compound hipermetrop astig. koreksi :
S(+) C(+)
3. mixed astigmat :
koreksi : - Lensa S (-) C (+)
- Lensa S (+) C (-)

Astigmat ireguler
Sinar2 // aksis visual difokuskan pd titik

berbeda2, tdk teratur di blkg kornea


Terutama o/ kelainan curvatur kornea dan
lensa
Meridian bentuknya bukan sferis, bukan
cilinder
Koreksi: - tdk mgkn dengan lensa Sferis
dan
lensa cilinder atau kombinasi
- hanya dapat dilakukan dgn
cara
merubah btk permuk. media
refr.
dgn Hard contact lens

Gejala astigmat
Penglihatan jauh dan dekat kabur
Gejala sgt bervariasi, bisa spt

astenopia
Oftalmoskopi : papil N.optik
bentuk oval

Keadaan2 mata dimana astigmat dpt terjadi :


Mata normal 0,25 D
Keratoconus
Post op katarak
Post keratoplasti
Jar. parut kornea
Pterigium
Kalazion
Post trauma kornea
Subluksasi lensa yang miring

Anda mungkin juga menyukai