Anda di halaman 1dari 20

BATASAN

Akne vulgaris peradangan


menahun folikel pilosebasea yang
ditandai dengan komedo, papul,
pustul, nodus dan kista.
Predileksi wajah, bahu, punggung
dan ekstremitas bagian atas.

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS


Faktor yang berhubungan dengan
patogenesis penyakit :
Perubahan pola keratinisasi dalam folikel.
Produksi sebum yang meningkat.
Terbentuknya fraksi asam lemak bebas
yang menyebabkan terjadinya inflamasi.
Peningkatan jumlah flora folikel
(Propionibacterium acnes, Pityrosporum
ovale dan Staphylococcus epidermidis).

KLASIFIKASI
Menurut Pillsburry, gradasi akne
terbagi atas :
Komedo di muka.
Komedo, papul, pustul dan
peradangan lebih dalam di muka.
Komedo, papul, pustul dan
peradangan lebih dalam di muka,
dada, punggung.
Akne konglobata.

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar
klinis dan pemeriksaan ekskohleasi
sebum yaitu pengeluaran sumbatan
sebum dengan komedo ekstraktor
(sendok unna).

DIAGNOSIS BANDING
Erupsi akneiformis yang disebabkan
oleh induksi obat misalnya
kortikosteroid, INH, barbiturat,
bromida, yodida, difenil hidantoin
dan ACTH.
Akne venenata dan akne akibat
rangsangan fisis.
Rosasea.
Dermatitis perioral.

Pencegahan
Menghindari terjadinya peningkatan
jumlah lipid sebum dan perubahan isi
sebum misalnya dengan diet rendah
lemak dan karbohidrat dan
melakukan perawatan kulit untuk
membersihkan permukaan kulit.
Menghindari terjadinya faktor
pemicu terjadinya akne misalnya
stres, kosmetik, alkohol, rokok.

Pengobatan

A. Pengobatan Topikal
Bahan

iritan yang dapat mengelupas


kulit (peeling), misalnya sulfur (4
8%), resorsinol (1 5%), asam
salisilat (2 5%), peroksida benzoil
(2,5 10%), asam vitamin A (0,025
0,1%), asam azeleat (15 20%)
dan asam alfa hidroksi [AHA] (asam
glikolat 3 8%).

Antibiotika

topikal misalnya
oksitetrasiklin (1%), eritromisin (1%),
klindamisin fosfat (1%)

Antiperadangan

topikal :
Hidrokortison 1 2,5%, suntikan
intralesi triamsinolon asetonid 10
mg/cc untuk lesi nodulo-kistik

B. Pengobatan Sistemik
Antibakteri

sistemik :
Tetrasiklin
250 mg 1,0 mg/hari
Eritromisin 4 x 250 mg/hari
Doksisiklin 50 mg/hari

Obat

hormonal untuk menekan


produksi androgen dan secara
kompetitif menduduki resptor organ
target di kelenjar sebasea, misalnya
estrogen (50 mg/hari selama 21 hari
dalam sebulan) atau antiandrogen
siproteron

Vitamin

A sebagai anti keratinisasi


(50.000 ui 150.000 ui/hari).
Isotretinoin (0,5 1 mg/kgBB/hari)
untuk menghambat produksi sebum
pada akne nodulokistik dan
konglobata

Anda mungkin juga menyukai