Anda di halaman 1dari 5

ILMU SOSIAL BUDAYA

DASAR
GEREJA BLENDUK
HASANA KUSHADI

26020212130024

ABDILLAH RANADIPURA

26020212130025

HAMAMMI AHDANNABIEL

26020212140034

GEREJA BLENDUK
merupakan salah satu identitas kota Semarang yang terletak di Jalan Letjen
Suprapto 32 Semarang.
dibangun pada tahun 1753 dan dirancang oleh dua orang arsitektur yaitu HPA De
Wilde dan W. Westmas dengan gaya Pseudo Baroque, yaitu gaya arsitektur Eropa
abad 17-19 M.
dua buah menara lonceng di bagian depan, simetris di sisi kanan dan kiri, dan atap
berbentuk kubah terbuat dari logam.
Atap berbentuk kubah (setengah lingkaran/ blenduk) inilah yang kemudian
membuat orang menyebutnya dengan sebutan Gereja Blenduk.
Luas bangunan sekitar 400 meter persegi yang terdiri dari bangunan induk dan
empat sayap bangunan seperti tanda silang/salib model Yunani dengan pilar-pilar
besar pada bagian luarnya.

PENGGUNAAN GEREJA BLENDUK OLEH


MASYARAKAT DAHULU
Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakatBelandayang
tinggal di kota itu
Merupakan tempat ibadah dan tempat pertemuan bagi para Meneer-Meneer
Belanda
Masyarakat biasa dilarang memasuki kawasan gereja pada zaman tersebut

PENGGUNAAN GEREJA BLENDUK OLEH


MASYARAKAT SEKARANG
Saat ini Gereja Blenduk masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah warga jemaat
GPIB Immanuel Semarang.
Secara keseluruhan Gereja Blenduk masih terawat dengan baik. Bagian-bagian
bangunan belum terlihat pernah dirombak dalam waktu dekat ini.
Di bagian luar gereja juga terdapat tanaman-tanaman hias yang hijau dan tertata
dengan rapi.
Gereja ini juga dibangun dengan mempertimbangkan sirkulasi udara yang baik. Hal
ini ditunjukkan dengan dibuatnya lubang udara/ ventilasi berbentuk lingkaran pada
tembok bagian bawah di beberapa bagian dan di dalam gereja ini tidak dipasang AC.
suasana di dalam gereja tidak terasa panas karena bangunan dibuat dengan plafon
yang tinggi, dan jendela dan ventilasi yang cukup

Anda mungkin juga menyukai