Anda di halaman 1dari 3

FAULT ZONES FROM TOP TO BOTTOM IN A GEOPHYSICAL PERSPECTIVE

Walter D. Mooney 1, Gregory C. Beroza2, and Rainer Kind3

Geofisika bisa digunakan untuk mempelajari karakteristik fisik dari zona fault pada berbagai
kedalaman di crust dan subcrustal lithosphere. Metode yang digunakan adalah refraksi dan
refleksi profile, seismic tomography, pengukuran seismic anisotropy dan teleseismic converted
waves, seismisitas pattern dan fault zone-guided waves, borehole surveys, pengukuran GPS di
crustal deformation, geo-electrical methods, magnetic, dan gravity methods. Paper ini akan
membahas perkembangan geofisika dalam mempelajari sifat struktur dan internal dari fault zone
dari permukaan hingga kedalaman batas terendah.
Geologic and Borehole Observations of Faults
Faults dicirikan dengan dua komponen utama yaitu core zone dan damage zone. Zona fault core
ketika terjadi pergeseran berukuran tipis (puluhan centimeters) dan bisa dipelajari di trench dan
di borehole well logs.
Faults tructure within The Seismogenic Zone ( Fault Zone-Guided Waves)
Damage Zone di sepanjang fault memiliki ciri material yang bervariasi baik di dalam atau yang
melewati fault. Variasi ini memiliki efek dalam perkembangan gelombang. Zona kerusakan fault
( fault damage zone) memiliki ukuran tebal ( puluhan-ratusan meter) dan bisa dihitung melalui
analisis gelombang yang terperangkap di zona fault ( fault zone-trapped waves). Gelombang
yang terperangkap di seismic low-velocity zone (ratusan meter) di zona aktif fault dikenal sebagai
fault zone-guided waves. Beberapa literature mengindikasikan bahwa damage zone paling sedikit
bertambah dalam hingga kedalam 3-5 km, namun belum ada kesepakatan batas maksimum
kedalaman. Damage zone menunjukkan penurunan kecepatan seismik sebesar 20-50%.
Penurunan kecepatan ini terjadi dengan komponen sementara, dengan penurunan maksimum
terjadi setelah pemecahan yang besar. Fault damage zone kemudian akan mengalami proses
healing yang lambat yang berhubungan dengan interaksi fluid-rock yang berhubungan dengan
disolusi butir dan rekristalisasi.

Seismic Reflection dan Refraction Imaging of Fault


Metode Surface-based seismic sangat efektif dalam menggambarkan lapisan horizontal di dalam
bumi. Namun dalam penggambaran fault core zone lebih baik menggunakan metode borehole
geophysical. Profil seismik refleksi yang dalam dan teleseismik receiver menyediakan gambar
fault yang baik di crust, subcrustal fault, dan shear zone. Di lingkungan ekstensional, profil ini
bisa menunjukkan normal faulting di upper crust dan ductile extension di lower crust. Di
lingkungan kompresi, di skala besar dan sudut nappes yang rendah adalah bukti. Ini biasanya
adalah multiply faulted.
Geo-Electrical Imaging of Fault
Magnetotelluric (MT) dari resistivisitas elektrik telah digunakan untuk menentukan struktur dari
shallow fracture dan damage zone,beserta fault zone yang dalam. Damage zone yang tipis untuk
sudut fault yang rendah mengindikasikan dari tekanan pore-fluid yang tinggi yang muncul untuk
meniadakan normal stress, dengan cara thrusting. Kehadiran fluid di dalam fault zone merupakan
bukti yang didapatkan melalui studi geo-electrical di beberapa lingkungan seperti di Himalaya
dan jalur orogen Andean, San Andreas fault, dan Dead Sea Transform. Contoh kasus adalah
Geo-Electrical telah mengidentifikasi fissure zone di system fault dari Chilean Precordilleran
dimana resistivisitasnya menurun karena transportasi fluid di dalam batuan yang memiliki
fracture (fractured rock). Beberapa literature menunjukkan bahwa fault bisa berperan sebagai
penyalur fluid, penghalang fluid, atau kombinasi keduanya, tergantung karakteristik fisik dari
fault core zone dan damage zone.
Faults as Illuinated by Seismicity
Geometri dari fault zone aktif di suatu kedalam dapat dibuktikan dengan analisa microearthquake
hypocentral locations.Terdapat banyak perbedaan geometri. Terdapat penemuan baru yaitu slipparalel, lapisan subhorizontal dari seismisitas yang diidentifikasi di beberapa fault. Beberapa
lapisan(streaks) mungkin disebabkan karena batasan antara bagian locked dan slipping dari fault
atau variasi litologi di permukaan fault.

Seismic Anisotropy and Deformation Within The mantle


Baru-baru ini mineral pembentuk batuan secara seismic adalah anisotropi. Akibatnya, semua
batuan menunjukkan derjat tekstur yang diekspetasi sebagai anisotropi. Seismic anisotropy
adalah metode yang ampuh untuk mengivestigasi mekanisme deformasi di crustal dan upper
mantle, terutama di sekitar fault zone. Pengukuran dari anisotropi seismic yang dilakukan
melewati strike-slip fault adalah konsisten, dengan melokalisasi fault-parallel shear deformation
di uppermost mantle dengan lebar bervariasi antara 20-100km.
Structure of Faults and Shear Zones within Thle Lower Crust and Mantle Litosphere
Faults dibedakan dari ciri-ciri fracture planes, dari shear zone yang mana merupakan wilayah
distribusi deformasi. Berdasarkan gerak relatif lempeng litosfer terhadap astenosfer, diketahui
LAB (Lithosphere-Asthenosphere Boundary) merupakan shear zone yang utama. Shear zone ini
bisa digambarkan dengan metoda baru seismic receiver function. Di shear deformation zones,
seismic refleksi memiliki gambar fault dengan ciri-ciri khusus di uppermost mantle yang
sebagian besar berasosiasi dengan paleo-continent atau collision continent.
Mapping of Lithosphere-Asthenosphere Boundary
Berdasarkan gerak relatif lempeng litosfer terhadap astenosfer, diketahui LAB (LithosphereAsthenosphere Boundary) merupakan shear zone yang utama. Astenosfer merupakan zona lowvelocity yang sulit diteliti dengan seismik. Kedalaman LAB bisa didapatkan dari pengukuran
seismic body waves. Teknik S-wave receiver function meningkatkan kemampuan penggambaran
LAB.

Anda mungkin juga menyukai