Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan
dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik
yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun nonkonstitusional.
Politik, realitanya pasti berhubungan dengan masalah mengatur urusan rakyat baik oleh
negara maupun rakyat. Sehingga definisi dasar menurut realita dasar ini adalah netral. Hanya
saja tiap ideologi (kapitalisme, sosialisme, dan Islam) punya pandangan tersendiri tentang aturan
dan hukum mengatur sistem politik mereka. Dari sinilah muncul pengertian politik yang
mengandung pandangan hidup tertentu dan tidak lagi netral. Adapun definisi politik dari sudut
pandang Islam adalah pengaturan urusan-urusan (kepentingan) umat baik dalam negeri maupun
luar negeri berdasarkan hukum-hukum Islam. Pelakunya bisa negara (khalifah) maupun
kelompok atau individu rakyat.
Berpolitik adalah kewajiban bagi setiap Muslim baik itu laki-laki maupun perempuan.
Adapun dalil yang menunjukkan itu antara lain: Pertama, dalil-dalil syara telah mewajibkan bagi
kaum Muslim untuk mengurus urusannya berdasarkan hukum-hukum Islam. Sebagai pelaksana
praktis hukum syara, Allah SWT telah mewajibkan adanya ditengah-tengah kaum Muslim
pemerintah Islam yang menjalankan urusan umat berdasarkan hukum syara. Kedua, syara telah
mewajibkan kaum Muslim untuk hirau terhadap urusan umat sehingga keberlangsungan hukum
syara bisa terjamin. karenanya dalam Islam ada kewajiban untuk mengoreksi penguasa
(muhasabah li al-hukkam).
Jauh sebelum kita mengenal istilah-istilah seputar jiwa cinta tanah air seperti patriotisme,
nasionalisme, idealisme, dll, islam sudah lebih dahulu mengajarkan kepada umatnya untuk
mencintai tanah air. Seperti yang dikisahkan dalam suatu hadits bahwa Nabi Muhammad saw
apabila beliau pulang dari bepergian, ketika beliau mendekati kota Madinah dan melihat jalan
yang menanjak yang menunjukkan bahwa kota Madinah semakin dekat, maka beliau
mempergegas langkahnya. Dalam penjelasan hadits ini, Imam Ibnu Hajar mengatakan bahwa
hadits ini jelas menunjukkan tentang keutamaan kota Madinah dan sebagai pensyariatan cinta
dan rasa peduli terhadap tanah air. Selain itu, alQuran juga ikut membicarakan tentang cinta
terhadap tanah air, sebagai bukti bahwa Allah sangat menganjurkan hambanya untuk cinta
terhadap bangsanya. Seperti kisah Nabi Ibrahim as dalam surat Al Baqarah ayat 126.
Islam adalah agama yang lengkap-komprehensif. Segala ajaran, arahan, dan larangannya
merangkum segala aspek kehidupan manusia. Termasuk didalamnya terdapat konsep mengenai
bela negara. Banyak orang mengira bahwa konsep bela negara bertentangan dengan Islam yang
mengharuskan berukhuwah antar sesama muslim tanpa ada sekat negara. Bela negara merupakan

salah satu perwujudan berukhuwah dalam Islam, yakni ukhuwah wathoniyah yang berarti
mencintai dan bersaudara dengan yang sebangsa dan setanah air.

Anda mungkin juga menyukai