Kelompok 5 A.12.1
1.
2.
3.
4.
5.
22020112120006
22020112130027
22020112130031
22020112130057
22020112130057
A. TUBERKULOSIS PARU
1. Pengertiaan Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis paru adalah penyakit radang parenkim infeksi
kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru mencangkup
80% dari keseluruhan kejadian penyakit tuberculosis, sedangkan 20%
selebihnya merupakan tuberkulosis ekstrapulmonar. Diperkirakan
bahwa sepertiga penduduk dunia pernah terinfeksi kuman M.
Tuberculosis.
M. Tuberculosis adalah suatu hasil aerobik tahan asam yang
ditularkan melalui inhalasi(udara). Pada hampir semua kasus, infeksi
kasus tuberkulosis didapat dari inhalasi partikel kuman yang cukup
kecil (sekitar 1-5m) dan berbentuk batang. Di dinding kuman terdapat
lipid(asam lemak) yang membuat kuman lebih tahan terhadap
asam(asam alkohol) dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis.
ketahanan dari asam inilah membuat kuman ini disebut dengan kuman
tahan asam (BTA). Kuman dapat tahan hidup pada suhu kering maupun
dingin dalam waktu yang cukup lama. Hal ini terjadi karena kuman
terdapat pada sifat dormant. Dari sifat dormant ini menjadikan penyakit
tuberkulosis aktif lagi. Droplet dikeluarkan melaui batuk, tertawa,
bersin. Nukleus yang terinfeksi kemudian terhirup oleh individu yang
rentang (hospes). Sebelum infeksi pulmonari dapat terjadi, organisme
yang terhirup terlebih dahulu harus melawan mekanisme pertahanan
paru dan masuk jaringan paru.
Pemajanan singkat tuberkulosis tidak selalu menyebabkan infeksi.
Klien yang umumnya terinfeksi adalah mereka yang mempunyai kontak
erat berulang dengan individu terinfeksi yang belum terdiagnosa.
2. Patofisiologis
Kali pertama pasien yang terinfeksi oleh tuberculosis disebut
sebagai infeksi primer dan biasanya terdapat pada apeks paru atau
dekat pleura lobus bawah. Infeksi primer mungkin hanya berukuran
terjadi)
Sembuh dengan menimbulkan sedikit bekas berupa garisgaris
fibrotik.
Tipe
ini
memungkinkan
terjadinya
dormant.
Berkomplikasi dan menyebar secara :
Perkontinuitatum : menyebar ke sekitarnya
Secara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun
paru disebelahnya
Hematogen : menyebar ke organ tubuh lain.
Tuberkulosis sekunder
Kuman yang dormant pada tuberkulosis primer akan
muncul bertahun-tahun setelahnya kemudian menjadi infeksi
endogen yang disebut tuberkulosis dewasa (tuberculosis post
primer
atau
tuberkulosis
sekunder). Mayoritas
reinfeksi
4. Klasifikasi tuberkulosis
Menurut American Thoracic Society, klasifikasi tuberkulosis
dibagi menjadi :
1. Kategori 0 : tidak pernah terpajan, dan tidak terinfeksi, riwayat
kontak negatif, tes tuberkulin negatif
2. Kategori I : terpajan tuberculosis, tetapi tidak terbukti ada
infeksi, riwayat kontak positif, tes tuberkulin negatif
3. Kategori II : terinfeksi tuberkulosis, tetapi tidak sakit, tes
tuberkulin positif, radiologis dan sputum negatif
4. Kategoti III : terinfeksi tuberkulosis dan sakit
masuk
Batuk/batuk darah
Gejala ini banyak ditemukan pada pasien tuberkulosis,
batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini
diperlukan untuk membuang produk-produk radang yang keluar.
Karena terlibatnyabronkus pada setiap penyakit tidak sama,
mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang atau
berbulan-bulan setelah peradangan. Sifat batuk dimulai dari
batuk kering (non-produktif) yang berlanjut menjadi batuk
dengan sputum (produktif) kemudian menjadi batuk dengan
menimbulkan pleuritis
Malaise
Tuberculosis adalah penyakit dengan radang yang
menahun. Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia
tidak ada nafsu makan, badan makin kurus, sakit kepala,
meriang, nyeri otot, keringat malam, dll. Gejala malaise ini
semakin lama akan berat dan timbul hilang dengan waktu yang
semakin tidak menentu
: 45-59 tahun
: 60-74 tahun
: 75-90 tahun
: di atas 90
tahun
-
: 25-40 tahun
: 40-55 tahun
: 55-65 tahun
: 18 atau 20-25
: 25-60 atau 65
: >65 atau 70
Masa lanjut usia (geriatric age) itu sendiri dibagi lagi menjadi tiga
batasan umur, yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan
very old (> 80 tahun).
memengaruhi
perubahan
mental
adalah
penting
dalam
mendukung
kesejahteraan
dalam
mewujudka
dan
pelayanan
bantuan
untuk
perawatan
kesehatan
masalah
bagi
perawat
perawatan
di
rumah
berserakan.
Tombol-tombol lampu harus dengan mudah dijangkau.
Api harus ada pengamannya dan alat-alat pemanas dengan
minyak harus dalam posisi sedemikian rupa sehingga tidak
mudah terjatuh.
Kelep atau pembuka gas tidak boleh sampai bocor, gas dan
kompor minyak harus digunakan dalam ruangan yang cukup
udara.
Orang lanjut usia dapat langsung pingsan sebelum menyadari
berlebihan.
Aspek keamanan lain yang penting adalah perlindungan baik di
dalam rumah maupun di luar. Yang menyedihkan adalah bahwa orang
klien
individual
dan
keluarga
harus
direncanakan,
kasus-kasus
perawatan positif.
Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
terapeutik.
Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik.
Pelayanan informasi dan rujukan.
Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan.
Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan.
Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial.
5. Secara garis besar peran perawat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
A. Perawatan Langsung
Perawatan yang diberikan melalui interaksi langsung (direct
care) antara perawat dengan klien yang meliputi kegiatan
tube).
Pemasangan atau penggantian kateter.
Perawatan luka dekubitus.
Penghisapan lendir atau mukus.
Pengambilan preparat (darah, urine, feses, dan lainnya) dalam
Pemberian
secara individu
Tindakan pemeliharaan
Petugas/penjaga
Episodik (pengobatan
pelayanan
dan rehabilitasi)
Pelayanan Kesehatan di
Rumah
Distribusi
pencegahan penyakit
Tindakan pelayanan
Keterampilan
Rehabiitasi episodik
(pengobatan
dan
rehabilitasi)
kepada Membayar
ke
agen
Pembayaran
Membayar
Biaya
perawat
pelayanan kesehatan
Pihak ketiga
Asuransi pihak ketiga
Dibayar harian atau per Dibayar per kunjungan
Frekuensi
jam
Purna-waktu
dan
secara bergantian
6. Manfaat perawatan kesehatan di rumah
C. Analisa Data
No
Data
.
1
DS :
Masalah
Keperawatan
Resiko harga diri
dirumah
- Barang-barang tidak tertata rapi
- Lantai licin
- Di kamar mandi tidak ada pegangan
Klien suspect TBC
Resiko jatuh
untuk
membersihkan
sekresi
dari
saluran
DAFTAR PUSTAKA
1. Makfudli dan Ferry Efendi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori
dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
2. Zang, Sherryl Mara & Bailey, Nellie. 2003. Manual Perawatan-di-Rumah
(Home Care Manual). Jakarta : EGC.
3. Mara, Sherly, Bailey, Nellie. 2003. Manual Perawatan-di-rumah.
Jakarta:EGC
4. Maryam, Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba
5. Medika Sudoyo, Aru, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 4.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI