LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis
Data Mahasiswa
Nama
NIM
: 1108152080
Penulis
FINASIM
NIP.
NIM.1108152080
Mengetahui,
Pembantu Dekan III FK UR
dr.Fauzia Andrini Djojosugito,M.Kes
19730524.200604.2.001
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan......................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
Ringkasan.......................................................................................................
2
3
4
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
Latar belakang........................................................................
Rumusan masalah...................................................................
Gagasan Kreatif......................................................................
Tujuan penulisan.....................................................................
6
8
8
8
10
11
.
17
19
15
20
21
23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
24
RINGKASAN
Colorectal cancer atau disebut juga Kanker Usus Besar(KUB) adalah kanker
atau tumor ganas pada usus besar yang menginfiltrasi hingga lapisan muskularis
mukosa kolon dan atau rektum. KUB pada tahun 2006 merupakan keganasan ketiga
terbanyak di dunia dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak karena
kanker di Amerika dan Eropa. Orang berusia di atas 40 tahun beresiko menderita
KUB dan resiko ini meningkat 2 kali lipat setiap kenaikan satu dekade. Faktor resiko
KUB berasal dari faktor genetik yaitu anak dari penderita KUB dan faktor
lingkungan yaitu orang dengan pola diet yang tidak sehat misalnya rendah serat serta
mengkonsumsi alkohol atau pun rokok.
Selain deteksi dini upaya pencegahan KUB juga dapat dilakukan yaitu
dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak, tidak mengkonsumsi alkohol dan
rokok serta mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur. Pilihan buah
dan sayur yang terbaik yaitu apel dan wortel. Berdasarkan penelitian apel dan wortel
memiliki kandungan zat yaitu oligosakarida dan falcarinol yang memicu apoptosis
dan menghentikan perkembangan sel kanker. Selain bermanfaat untuk pencegahan
kanker wortel dan produk olahannya juga sudah memasyarakat di Indonesia karena
banyak ditanam. Diharapkan dengan hasil penelitian ini sosialisasi ke masyarakat
mengenai pencegahan dini KUB dapat dilakukan dan angka mortalitas dan
morbiditas karena KUB menurun. Diharapkan juga dengan mengkonsumsi apel dan
wortel secara rutin dapat meningkatkan produksi dan daya jual apel dan wortel di
dalam negeri
ABSTRAK
Colorectal cancer and the risk is increase 2 times every one decade. The risk factor of
Colorectal cancer come from genetic factor which is the children of the patient and
environmental factor which is people with unhealthy diet pattern for example low
fiber and also consume alcohol and smoke.
Beside screening we also can do some effort to prevent the Colorectal cancer,
these are with consume the low fat food, not consume alcohol, not smoke and also
consume the high fiber food like fruit and vegetable. The best fruit and vegetable are
apple and carrot. From the observation at apple and carrot both of them have a
chemical like oligosacharride and falcarinol that make an apoptosis and stop the
grown up of the cancer cells. Beside has an advantage to prevent cancer, carrot and
carrot product also famous in Indonesian people because many people plant it in
Indonesia. From this observation might can do a socialization to society about way
to early prevention for Colorectal cancer and could decrease the mortality and
morbidity rate. Also with consume apple and carrot avery day can increase the
production and domestic selling of apple and carrot.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kanker atau tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel
yang tidak mengikuti kode pembelahan normal yang telah diatur sebelumnya dalam
tubuh (pembelahan sel tidak terkendali).1 Colorectal cancer atau yang lebih dikenal
dengan Kanker Usus Besar(KUB) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari
mukosa kolon dan atau rektum, dimana keduanya merupakan bagian dari usus besar
dalam sistem pencernaan.2
KUB adalah keganasan ketiga terbanyak di dunia pada tahun 2006 dan
merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat dan Eropa. 5,9
Sedangkan di Indonesia KUB merupakan kanker ketiga terbanyak dengan jumlah
kasus 1,8 dari 100.000 penduduk (Depkes,2006). Prevalensi kejadian KUB di
Indonesia lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita namun tidak ada
perbedaan mencolok antara keduanya. 4,5
KUB jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun. Rata-rata ditemukan pada usia
dekade ke-5 dan meningkat dua kali lebih besar disetiap dekade berikutnya dengan
insidensi puncak KUB yaitu pada umur 60-70 tahun. 4,5 Pada pasien yang sebelumnya
pernah menderita kolitis ulseratif, kolitis granulomatosa, poliposis familial multipel,
sindroma Gardner, dan sindroma Turcot, KUB dapat timbul saat pasien berumur
kurang dari 40 tahun sebagai akibat komplikasi dari penyakit-penyakit tersebut.9
Etiologi dan faktor resiko KUB dipengaruhi oleh banyak faktor terutama
faktor genetik dan lingkungan. Anak dari penderita (first degree relatives) KUB
mempunyai resiko tiga kali lipat lebih tinggi daripada kontrol. 5 Faktor lingkungan
yang berpengaruh besar sebagai pencetus timbulnya KUB yaitu diet rendah serat.
Faktor lingkungan lainnya adalah zat kimia, zat radioaktif, rokok dan konsumsi
alkohol.3,9
Deteksi dini KUB dapat melalui test darah samar pada feses penderita
(Fecal Occult Blood Test/FOBT) setiap tahun atau menggunakan Sigmoidoskopi
fleksibel dan kolonoskopi terhadap kelompok yang beresiko tinggi terkena KUB.9
Berdasarkan beberapa penelitian ternyata apel dan wortel memiliki
kandungan zat yang dapat mencegah KUB. Penelitian yang dilakukan oleh Jenifer
Lin dkk dengan menggunakan hewan mengenai manfaat konsumsi sayuran dan
buah-buahan serta makanan tinggi serat terhadap resiko KUB menyatakan konsumsi
buah dan sayur akan menghambat pembentukan KUB. Sayuran dan buah
mengandung beberapa komponen anti kanker seperti antioksidan, vitamin, folat,
phytoesterogens dan protease inhibitor yang mencegah kerusakan dan mutasi DNA.
Sedangkan makanan tinggi serat akan melindungi saluran pencernaan dari kanker
dengan meningkatkan berat dari buang air besar(BAB) dan mengurangi waktu
pemindahan BAB serta menstimulasi fermentasi BAB oleh bakteri anaerob. 21
Melalui percobaan yang dilakukan oleh Purup dkk ditemukan bahwa semakin tinggi
konsentrasi ekstrak falcarinol yang dipaparkan pada sel KUB maka inhibisi terhadap
pertumbuhan sel kanker semakin besar.19 Falcarinol adalah pestisida alami pada
wortel yang digunakan untuk melindungi akar dari jamur.7 Sementara itu Boyer dan
Rui Hai L dari Amerika dalam review jurnal mereka menyatakan bahwa konsumsi
apel secara rutin akan mengurangi resiko dari beberapa penyakit kanker, penyakit
jantung, asma dan diabetes. Dari uji laboraturium ditemukan bahwa antioksidan pada
apel menghambat proliferasi dari sel kanker.21
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kepustakaan yang berjudul Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin Untuk
Pencegahan Kanker Usus Besar(KUB).
1.2.
Perumusan Masalah
Apakah bermanfaat konsumsi apel dan wortel secara rutin dalam pencegahan
Gagasan Kreatif
Kanker Usus Besar(KUB) merupakan kanker dengan angka kejadian
pencegahan KUB. Diduga apel dan wortel memiliki kandungan zat yang dapat
menyebabkan apoptosis serta mecegah pembentukan zat preneoplastik pada Kanker
Usus Besar(KUB), sosialisasi ke masyarakat mengenai manfaat mengkonsumsi
kedua buah ini diperlukan.
1.4.
Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan mengenal
Kanker Usus Besar(KUB) serta manfaat mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin
sebagai usaha pencegahan sehingga sosialisasi dapat diberikan kepada masyarakat
agar terhindar dari KUB, serta menurunkan morbiditas dan mortalitas karena KUB.
1.5.
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini adalah:
1. Bagi Penulis
Agar peneliti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang
penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar serta pendalaman tentang
KUB dan pencegahannya lebih menyeluruh.
2. Bagi Masyarakat
Melalui karya tulis ilmiah ini diharapkan masyarakat mendapatkan
informasi tentang salah satu cara alternatif yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya KUB, khususnya pada kelompok yang beresiko tinggi,
sehingga terhindar dari KUB serta menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas karena KUB.
3. Bagi Civitas Akademika Universitas Riau
Sebagai bahan referensi untuk mempelajari dan mendalami ilmu
tentang pembuatan karya tulis ilmiah dan pencegahan KUB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
membentuk kantung buntu di bawah peertemuan antara usus halus dan usus besar
dikatup ileosekum. Apendiks adalah tonjolan kecil seperti jari di dasar sekum. Kolon
memiliki panjang sekitar 3-5 kaki yang membentuk sebagian besar usus besar dan
tidak bergelung seperti usus halus. Kolon terbagi menjadi empat bagian yaitu : colon
ascendens yang berjalan ke atas dari sekum ke permukaan inferior lobus hati dekstra
dan menempati region bawah dan kuadran atas abdomen, colon descendens yang
menepati kuadran kiri atas dan bawah dari abdomen, colon transversum yang
membentuk lengkungan yang membentuk huruf U besar dan merupakan termpat
melekatnya omentum serta colon sigmoideum yang merupakan lanjutan dari colon
descendens tergantung kebawah ke dalam kavitas pelvis dalam bentuk sebuah
lengkung. Colon ascendens dan colon descendens terletak di retroperitoneal
sedangkan colon transversum dan colon sigmoideum terletak di intraperitoneal.16,22
Rektum adalah bagian posterior kavitas pelvis panjangnya 12-15 cm dan merupakan
lanjutan dari colon sigmoideum yang berjalan kebawah turun di depan os. sakrum
meninggalkan pelvis dengan menembus diagfragma pelvis.16,17
2.1.2 Fisiologi
Fungsi utama usus besar adalah menyimpan feses sebelum dikeluarkan.
Selulosa dan bahan tidak tercerna dari diet membentuk sebagian besar masa feses
dan membantu mempertahankan kelancaran buang air besar. Gerakan usus besar
umumnya berlangsung lambat dan tidak mendorong tetapi secara perlahan mengaduk
maju-mundur sehingga isinya terpajan ke mukosa penyerapan. Gerakan usus besar
ini akan mendorong feses dari kolon ke dalam rektum yang merangsang reseptor
tegang di dinding rektum dan memicu refleks defekasi hal ini menyebabkan sfingter
ani internus melemas, jika otot sfingter ani externus juga melemas maka akan tejadi
proses yang kita kenal dengan defekasi.
Ketika isi kolon tertahan lebih lama daripada normal makan H 2O (disekresika
bersama garam oleh lumen kolon) yang diserap feses meningkat sehingga feses
menjadi kering dan keras serta memicu terjaidnya konstipasi. Variasi normal defekasi
11
antar individu yaitu dari setiap makan hingga sekali seminggu. Gejala berkaitan
dengan konstipasi disebabkan oleh distensi berkepanjangan usus besar. Diet rendah
serat dan bertambahnya usia menjadi salah satu penyebab tertundanya defekasi yang
menyebabkan konstipasi.
2.2 Kanker Usus Besar
2.2.1 Pengertian
Colorectal cancer atau yang lebih dikenal dengan Kanker Usus Besar(KUB)
adalah istilah
untuk tumor ganas dari mukosa kolon dan atau rektum yang
merupakan bagian dari usus besar dalam sistem traktus gastrointestinal. 1 Kanker atau
tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel yang tidak terkendali. 2
KUB terjadi karena adanya tumor yang berhasil melakukan penetrasi hingga
muskularis mukosa dari usus besar. Ditemukannya deferensiasi dari sel paneth, sel
neuroendokrin,
atau
sedikit
sel
skuamosa
dapat
menegakkan
diagnosis
adenokarsinoma.13
2.2.2 Epidemiologi
Lebih dari 95% KUB adalah adenokarsinoma yang berasal dari sel glandula
mukosa kolon dan rektum. KUB tahun 2006 menjadi penyebab ketiga kematian
karena kanker di dunia. Dari 945.00 kasus baru yang ditemukan di dunia 492.000
kasus diantaranya berakhir dengan kematian. KUB juga merupakan penyebab
kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat dan Eropa.
Lebih dari 150.000 kasus beru terdiagnosis setiap tahunnya dan 60.000 diantaranya
berakhir dengan kematian. Di Jepang kasus KUB mengalami peningkatan dalam 40
tahun terakhir. Perubahan gaya hidup dianggap menjadi faktor resiko munculnya
KUB.20 Kasus KUB awalnya banyak ditemukan pada negara-negara maju, namun
akhir-akhir ini prevalensi KUB di negara berkembang juga menunjukkan
peningkatan.9,18
12
KUB umumnya jarang diderita oleh orang berusia kurang dari 40 tahun,
kecuali orang tersebut sebelumnya pernah menderita penyakit usus besar tertentu.
Biasanya KUB diderita oleh pasien usia dekade ke 5 dengan faktor resiko yang
meningkat dua kali lipat tiap kenaikan usia satu dekade. Insidensi tertinggi kejadian
KUB adalah pada usia 60-70 tahun.4,5
Perbandingan prevalensi KUB antara pria dan wanita di Indonesia tidak
terlalu jauh dengan perbandingan kasus KUB antara pria dan wanita di dunia yaitu
19,4 dan 15,3 penderita per 100.000 penduduk.18
Dari kajian epidemiologi disimpulkan ada pengaruh lingkungan yang sangat
besar sebagai predisposisi KUB khususnya diet yang memainkan peranan nyata
sebagai penyebab dari KUB. Selain itu faktor keturunan dapat juga berperan sebagai
faktor resiko timbulnya KUB.
2.2.3 Etiologi dan Patofisiologi
KUB timbul melalui interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan
lingkungan.
Faktor genetik
Banyak kelainan genetik yang dikaitkan dengan KUB diantaranya
sindroma Poliposis. KUB terjadi sebagai akibat dari kerusakan genetik pada
lokus yang mengontrol pertumbuhan sel. Perubahan dari kolonosit normal
menjadi jaringan adenomatosa dan akhirnya KUB melibatkan sejumlah
mutasi yang mempercepat pertumbuhan sel. Terdapat dua mekanisme yang
menimbulkan instabilitas genom dan berujung pada KUB yaitu :
1. Instabilitas kromosom(Chromosomal instability/ CIN)
2. Instabilitas mikrosatelit(Microsatellite instability/ MIN)
Umumnya KUB berasal dari CIN yang melibatkan penyebaran
material genetik yang tidak berimbang terhadap sel anak sehingga timbul
aneuploidi. Sedangkan MIN disebabkan oleh hilangnya aktifitas perbaikan
13
terhadap
makronutrien
timbulnya
berhubungan
karsinogenesis.
Kandungan
mikro
dengan
Penelitian
epidemiologi
KUB.
dan
1. Probably Related
2. Possibly Related
Karsinogenik
dan
mutagen
Heterocyclic
amines
hasil
metabolime bakteri
Konsumsi alkohol
3. Probably Protektif
Diet kalsium
4. Possibly Protektif
14
Vitamin C dan E
Selenium
Asam folat
15
16
gula darah) yang sangat rendah hal ini berarti pergantian gula yang terdapat
secara alami pada apel tidak memicu kecepatan naiknya gula darah. Apel
juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin sehingga tidak berlebihan.
17
Meningkatkan kesuburan
18
BAB III
METODE PENULISAN
19
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
20
Apel dan jus apel adalah salah satu buah yang sering dikonsumsi dan
termasuk 40 besar jus buah terkenal diberbagai Negara di dunia. Beberapa sumber
menyebutkan apel dan produk apel memiliki peran besar untuk menjaga kesehatan
dan mencegah penyakit jantung, asma, disfungsi paru,diabetes, serta kanker.
Menururt penelitian bahwa pengobatan sel HT29 yaitu sel yang diduga
berhubungan dengan sel kanker penyebab KUB menggunakan polisakarida apel
dengan berat molekul kecil(Low Molecular Weight Apple Polysaccharides/LMWAP,
1000-3000 Da)menghasilkan sekitar 333 ekspresi gen. Dengan konsentrasi antara
0,001 hingga 0,1 mg/ml, LMWAP akan menginduksi pemblokiran fase G0/G1 pada
sel HT29. Dalam studi in vivo ditemukan bahwa LMWAP mampu memproteksi ICR
tikus dari KUB. Berdasarkan uji Western blot ditemukan bahwa LMWAP mampu
menginduksi penghentian siklus sel di p53 independen.
Penelitian kemudia dilanjutkan terhadap bentuk oligosakarida dari bentuk
polisakarida apel yang menunjukan lebih banyak efek farmakologi termasuk di
dalamnya anti infeksi, kemampuan meningkatkan kerja flora usus, anti hipoglikemi
dan efek anti kanker. Oligosakarida menunjukkan efek anti kanker dengan memblok
aktifitas karsinogenesis, meningkatkan efek kemoterapi atau secara langsung
menghalangi efek sitotoksik. Dibandingkan dengan polisakarida, oligosakarida lebih
mudah dibuat dalam jumlah besar maupun disajikan.
Pada penelitian yang dilakukan setelahnya menunjukkan bahwa oligosakarida
mampu menginhibisi viabilitas dari sel HT29 dengan cara menginduksi apoptosis
dari sel tersebut di fase S siklus sel, hal tersebut berbeda dengan efek yang dihasilkan
oleh LMWAP. Oligosakarida apel menginduksi apoptosis dari sel HT29 dengan cara
memodulasi ekspresi protein Bax, Bcl-2 dan Bcl-x. Oligosakarida apel menyebabkan
penghentian siklus sel di fase S pada sel HT29 hal ini dihubungkan dengan inhibisi
dari formasi kompleks Cdk 2-cyclin A1 dengan menurunkan ekspresi dari Cdk 2.
Dengan demikian oligosakarida apel memiliki kemampuan sebagai kemoprevensi
potensial atau sebagai anti-tumor.8
21
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kanker Usus Besar adalah jenis kanker yang dipengaruhi oleh faktor genetik
dan faktor lingkungan yang saling berhubungan dan menimbulkan mutasi genetik
pada sel-sel di usus besar. Perlunya melakukan deteksi dini berupa pemeriksaan
darah samar dan sigmoidoskopi secara rutin dan upaya pencegahan melalui
perubahan pola diet. Perubahan pola diet dapat dilakukan dengan cara menghindari
makan makanan yang terlalu banyak mengandung lemak serta mengurangi konsumsi
alkohol maupun rokok. Selain itu mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah
23
dan sayur dapat mencegah terjadinya KUB .Pilihan buah dan sayur yang terbaik
salah satunya adalah apel dan wortel. Baik mengkonsumsi dalam bentuk buah utuh
maupun dalam bentuk produk olahan apel dan wortel seperti jus.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan di Amerika Serikat dan
China telah terbukti apel dan wortel memiliki kandungan zat seperti falcarinol dan
oligosakarida yang dapat mencegah pembentukan dan perkembangan sel-sel kanker.
Wortel dan produk olahannya selain mampu mencegah KUB juga merupakan
sayuran yang sudah memasyarakat di Indonesia karena sudah banyak ditanam.
Diharapkan dengan hasil penelitian ini sosialisasi ke masyarakat mengenai
pencegahan dini KUB dapat dilakukan dan angka mortalitas dan morbiditas karena
KUB menurun. Selain itu diharapkan dengan mengkonsumsi apel dan wortel secara
rutin dapat meningkatkan produksi dan daya jual apel dan wortel di dalam negeri
DAFTAR PUSTAKA
1.
Lantz JM, Fullerton JT, Harshburger RJ, et al, 2001, Promoting Screening and
Early Detection of Cancer in Men. Nursing and Health Sci:3;189-196.
24
4. Brunicardi, Andersen, Billiar, Dunn, Hunter, Pollock, 2005, Colon, rectum, and
anus. In Schwartzs Principles of Surgery. 8th edition. USA: McGraw-Hill. P
1057-70.
5. Sjamsuhidajat, Wim de Jong, 2003, Usus halus, appendiks, kolon, dan
anorektum. Dalam Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 646-653.
6. Steward BW, Kleihues P, et all, 2003, Colorectal Cancer. In : World Cancer
Report, Lyon: IARC Press:198-202.
7. Kobaek-Larsen M, Christensen PL, Vach W, et al, 2005, Inhibitory Effects of
Feeding with Carrots or ()-Falcarinol on Development of AzoxymethaneInduced Preneoplastic Lesions in the Rat Colon. United Kingdom, J. Agric. Food
Chem, 53;18231827.
8. Li Q, Zhou S, Jing J, et al, 2013,Oligosaccharide from Apple Induces Apoptosis
and Cell Cycle Arrest in HT29 Human Colon Cancer Cells. China, International
J. Biological Macromolecule.
9.
Aleq Sander M, dr., M.Kes., SpB, FinaCS,2008, Profil Penderita Kanker Colon
dan Rektum di RSUP Hasan Sadikin Bandung.
10. Wahyono dkk. Pengaruh Varietas Apel, Desember 2011, Jurnal Teknologi
Pertanian Vol. 12 No. 3:135-142
11. Angelina. Pengaruh Perendaman Irisan Wortel(Daucus carota L) dalam Kalsium
Klorida (CaCl2) Terhadap Karakteristik Mutu Keripik Wortel.Padang;2011
12.
25
Obor :1-12.
13. World Health Organisation,2000, Pathology and Genetics of Tumours of the
Digestive System: Tumor of The Colon and Rectum. Lyon,IARCPress: 101-141
14. Rosida dan Purwanti, April 2008, Pengaruh Substitusi Tepung Wortel dan Lama
Penggorengan Vakum Terhadapap Krakteristik Kripik Wortel Stimulasi.
J.Teknologi Pertanian, Vol. 9 No.1:19 24.
15. Schein P S,1997, Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Onkologi : Kanker
Kolon dan Kanker Rektal. Jakarta, Binarupa Aksara: 82-85.
16. Snell R S,2006, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta, EGC:
17. Schwarts SI , Shires GTS, Spencer FC, 2000, Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah
(Principal o Surgery) : Kolon,Rektum dan Anus. Jakarta,EGC :419-436
18. Abdullah M, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5: Tumor
Kolorektal. Jakarta, Interna Publishing:567-586.
19. Purup S, Larsen E, Christensen P L, Differential effects of falcarinol and related
aliphatic C(17)-polyacetylenes on intestinal cell proliferation
20. Soerjomataram, I., V. E. de, E. Pukkala and J. W. Coebergh,2007, Excess of
cancers in Europe: a study of eleven major cancers amenable to lifestyle change,
Int. J. Cancer, 120(6):1336-1343
21.
Lin J, Zhang SM, et all,2005, Dietary Intakes of Fruit, Vegetables, and Fiber, and
Risk of Colorectal Cancer in A Prospective Cohort of Women,USA.
22.
23.
26