Anda di halaman 1dari 26

1

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis

: Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin


Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar

Data Mahasiswa
Nama

: Zhana Daisya Triani

NIM

: 1108152080

Pekanbaru, April 2014


Disetujui oleh
Dosen Pemimbing

Penulis

dr.Ligat Pribadi Sambiring,Sp.PD,

Zhana Daisya Triani

FINASIM
NIP.

NIM.1108152080

Mengetahui,
Pembantu Dekan III FK UR
dr.Fauzia Andrini Djojosugito,M.Kes
19730524.200604.2.001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Manfaat Konsumsi Apel dan
Wortel Secara Rutin Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar.
Karya tulis ini disusun untuk melengkapi pemahaman masyarakat dan tenaga
medis untuk melakukan pencegahan terhadap Kanker Usus Besar menggunakan
bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Ucapan terimakasih, penulis
sampaikan kepada seluruh pihak baik keluarga, karib kerabat serta dosen pemimbing
yang berperan dalam penyelesaian karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua. Penulis telah berusaha membuat karya tulis ini dengan sebaik mungkin,
namun kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sebagai
perbaikan di masa yang akan datang.

Pekanbaru, April 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan......................................................................................

Kata Pengantar..............................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
Ringkasan.......................................................................................................

2
3
4

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4

Latar belakang........................................................................
Rumusan masalah...................................................................
Gagasan Kreatif......................................................................
Tujuan penulisan.....................................................................

6
8
8
8

1.5 Manfaat penulisan..................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Usus Besar..............................................................................
2.2 Kanker Usus Besar..................................................................
2.3 Kandungan dan Manfaat Apel...........................................

10
11
.

2.4 Kandungan dan Manfaat Wortel.............................................

17

BAB III. METODE PENULISAN...............................................................

19

15

BAB IV. ANALISIS


4.1 Pengaruh Apel terhadap Kanker Usus Besar...

20

4.2 Pengaruh Wortel terhadap Kanker Usus Besar

21

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....

23

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

24

RINGKASAN

Colorectal cancer atau disebut juga Kanker Usus Besar(KUB) adalah kanker
atau tumor ganas pada usus besar yang menginfiltrasi hingga lapisan muskularis
mukosa kolon dan atau rektum. KUB pada tahun 2006 merupakan keganasan ketiga
terbanyak di dunia dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak karena
kanker di Amerika dan Eropa. Orang berusia di atas 40 tahun beresiko menderita
KUB dan resiko ini meningkat 2 kali lipat setiap kenaikan satu dekade. Faktor resiko
KUB berasal dari faktor genetik yaitu anak dari penderita KUB dan faktor
lingkungan yaitu orang dengan pola diet yang tidak sehat misalnya rendah serat serta
mengkonsumsi alkohol atau pun rokok.
Selain deteksi dini upaya pencegahan KUB juga dapat dilakukan yaitu
dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak, tidak mengkonsumsi alkohol dan
rokok serta mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur. Pilihan buah
dan sayur yang terbaik yaitu apel dan wortel. Berdasarkan penelitian apel dan wortel
memiliki kandungan zat yaitu oligosakarida dan falcarinol yang memicu apoptosis
dan menghentikan perkembangan sel kanker. Selain bermanfaat untuk pencegahan
kanker wortel dan produk olahannya juga sudah memasyarakat di Indonesia karena
banyak ditanam. Diharapkan dengan hasil penelitian ini sosialisasi ke masyarakat
mengenai pencegahan dini KUB dapat dilakukan dan angka mortalitas dan
morbiditas karena KUB menurun. Diharapkan juga dengan mengkonsumsi apel dan
wortel secara rutin dapat meningkatkan produksi dan daya jual apel dan wortel di
dalam negeri

ABSTRAK

Colorectal cancer is a cancer or malignant cancer in large intestine which


infiltrate onto muscular mucosa layer of colon and or rectum. Colorectal cancer in
2006 become the third most malignancy in the world and the second most cancer
causes death in America and Europe. People above 40 years old has a risk to get

Colorectal cancer and the risk is increase 2 times every one decade. The risk factor of
Colorectal cancer come from genetic factor which is the children of the patient and
environmental factor which is people with unhealthy diet pattern for example low
fiber and also consume alcohol and smoke.
Beside screening we also can do some effort to prevent the Colorectal cancer,
these are with consume the low fat food, not consume alcohol, not smoke and also
consume the high fiber food like fruit and vegetable. The best fruit and vegetable are
apple and carrot. From the observation at apple and carrot both of them have a
chemical like oligosacharride and falcarinol that make an apoptosis and stop the
grown up of the cancer cells. Beside has an advantage to prevent cancer, carrot and
carrot product also famous in Indonesian people because many people plant it in
Indonesia. From this observation might can do a socialization to society about way
to early prevention for Colorectal cancer and could decrease the mortality and
morbidity rate. Also with consume apple and carrot avery day can increase the
production and domestic selling of apple and carrot.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Kanker atau tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel

yang tidak mengikuti kode pembelahan normal yang telah diatur sebelumnya dalam

tubuh (pembelahan sel tidak terkendali).1 Colorectal cancer atau yang lebih dikenal
dengan Kanker Usus Besar(KUB) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari
mukosa kolon dan atau rektum, dimana keduanya merupakan bagian dari usus besar
dalam sistem pencernaan.2
KUB adalah keganasan ketiga terbanyak di dunia pada tahun 2006 dan
merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat dan Eropa. 5,9
Sedangkan di Indonesia KUB merupakan kanker ketiga terbanyak dengan jumlah
kasus 1,8 dari 100.000 penduduk (Depkes,2006). Prevalensi kejadian KUB di
Indonesia lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita namun tidak ada
perbedaan mencolok antara keduanya. 4,5
KUB jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun. Rata-rata ditemukan pada usia
dekade ke-5 dan meningkat dua kali lebih besar disetiap dekade berikutnya dengan
insidensi puncak KUB yaitu pada umur 60-70 tahun. 4,5 Pada pasien yang sebelumnya
pernah menderita kolitis ulseratif, kolitis granulomatosa, poliposis familial multipel,
sindroma Gardner, dan sindroma Turcot, KUB dapat timbul saat pasien berumur
kurang dari 40 tahun sebagai akibat komplikasi dari penyakit-penyakit tersebut.9
Etiologi dan faktor resiko KUB dipengaruhi oleh banyak faktor terutama
faktor genetik dan lingkungan. Anak dari penderita (first degree relatives) KUB
mempunyai resiko tiga kali lipat lebih tinggi daripada kontrol. 5 Faktor lingkungan
yang berpengaruh besar sebagai pencetus timbulnya KUB yaitu diet rendah serat.
Faktor lingkungan lainnya adalah zat kimia, zat radioaktif, rokok dan konsumsi
alkohol.3,9
Deteksi dini KUB dapat melalui test darah samar pada feses penderita
(Fecal Occult Blood Test/FOBT) setiap tahun atau menggunakan Sigmoidoskopi
fleksibel dan kolonoskopi terhadap kelompok yang beresiko tinggi terkena KUB.9
Berdasarkan beberapa penelitian ternyata apel dan wortel memiliki
kandungan zat yang dapat mencegah KUB. Penelitian yang dilakukan oleh Jenifer
Lin dkk dengan menggunakan hewan mengenai manfaat konsumsi sayuran dan

buah-buahan serta makanan tinggi serat terhadap resiko KUB menyatakan konsumsi
buah dan sayur akan menghambat pembentukan KUB. Sayuran dan buah
mengandung beberapa komponen anti kanker seperti antioksidan, vitamin, folat,
phytoesterogens dan protease inhibitor yang mencegah kerusakan dan mutasi DNA.
Sedangkan makanan tinggi serat akan melindungi saluran pencernaan dari kanker
dengan meningkatkan berat dari buang air besar(BAB) dan mengurangi waktu
pemindahan BAB serta menstimulasi fermentasi BAB oleh bakteri anaerob. 21
Melalui percobaan yang dilakukan oleh Purup dkk ditemukan bahwa semakin tinggi
konsentrasi ekstrak falcarinol yang dipaparkan pada sel KUB maka inhibisi terhadap
pertumbuhan sel kanker semakin besar.19 Falcarinol adalah pestisida alami pada
wortel yang digunakan untuk melindungi akar dari jamur.7 Sementara itu Boyer dan
Rui Hai L dari Amerika dalam review jurnal mereka menyatakan bahwa konsumsi
apel secara rutin akan mengurangi resiko dari beberapa penyakit kanker, penyakit
jantung, asma dan diabetes. Dari uji laboraturium ditemukan bahwa antioksidan pada
apel menghambat proliferasi dari sel kanker.21
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kepustakaan yang berjudul Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin Untuk
Pencegahan Kanker Usus Besar(KUB).

1.2.

Perumusan Masalah
Apakah bermanfaat konsumsi apel dan wortel secara rutin dalam pencegahan

Kanker Usus Besar(KUB) ?


1.3.

Gagasan Kreatif
Kanker Usus Besar(KUB) merupakan kanker dengan angka kejadian

tersering pada orang tua(geriatri). Selain melakukan skrining terhadap kemungkinan


kanker, mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin juga dapat membantu

pencegahan KUB. Diduga apel dan wortel memiliki kandungan zat yang dapat
menyebabkan apoptosis serta mecegah pembentukan zat preneoplastik pada Kanker
Usus Besar(KUB), sosialisasi ke masyarakat mengenai manfaat mengkonsumsi
kedua buah ini diperlukan.
1.4.

Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan mengenal

Kanker Usus Besar(KUB) serta manfaat mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin
sebagai usaha pencegahan sehingga sosialisasi dapat diberikan kepada masyarakat
agar terhindar dari KUB, serta menurunkan morbiditas dan mortalitas karena KUB.
1.5.

Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini adalah:
1. Bagi Penulis
Agar peneliti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang
penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar serta pendalaman tentang
KUB dan pencegahannya lebih menyeluruh.
2. Bagi Masyarakat
Melalui karya tulis ilmiah ini diharapkan masyarakat mendapatkan
informasi tentang salah satu cara alternatif yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya KUB, khususnya pada kelompok yang beresiko tinggi,
sehingga terhindar dari KUB serta menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas karena KUB.
3. Bagi Civitas Akademika Universitas Riau
Sebagai bahan referensi untuk mempelajari dan mendalami ilmu
tentang pembuatan karya tulis ilmiah dan pencegahan KUB.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usus Besar


2.1.1 Anatomi
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum. Sekum

10

membentuk kantung buntu di bawah peertemuan antara usus halus dan usus besar
dikatup ileosekum. Apendiks adalah tonjolan kecil seperti jari di dasar sekum. Kolon
memiliki panjang sekitar 3-5 kaki yang membentuk sebagian besar usus besar dan
tidak bergelung seperti usus halus. Kolon terbagi menjadi empat bagian yaitu : colon
ascendens yang berjalan ke atas dari sekum ke permukaan inferior lobus hati dekstra
dan menempati region bawah dan kuadran atas abdomen, colon descendens yang
menepati kuadran kiri atas dan bawah dari abdomen, colon transversum yang
membentuk lengkungan yang membentuk huruf U besar dan merupakan termpat
melekatnya omentum serta colon sigmoideum yang merupakan lanjutan dari colon
descendens tergantung kebawah ke dalam kavitas pelvis dalam bentuk sebuah
lengkung. Colon ascendens dan colon descendens terletak di retroperitoneal
sedangkan colon transversum dan colon sigmoideum terletak di intraperitoneal.16,22
Rektum adalah bagian posterior kavitas pelvis panjangnya 12-15 cm dan merupakan
lanjutan dari colon sigmoideum yang berjalan kebawah turun di depan os. sakrum
meninggalkan pelvis dengan menembus diagfragma pelvis.16,17
2.1.2 Fisiologi
Fungsi utama usus besar adalah menyimpan feses sebelum dikeluarkan.
Selulosa dan bahan tidak tercerna dari diet membentuk sebagian besar masa feses
dan membantu mempertahankan kelancaran buang air besar. Gerakan usus besar
umumnya berlangsung lambat dan tidak mendorong tetapi secara perlahan mengaduk
maju-mundur sehingga isinya terpajan ke mukosa penyerapan. Gerakan usus besar
ini akan mendorong feses dari kolon ke dalam rektum yang merangsang reseptor
tegang di dinding rektum dan memicu refleks defekasi hal ini menyebabkan sfingter
ani internus melemas, jika otot sfingter ani externus juga melemas maka akan tejadi
proses yang kita kenal dengan defekasi.
Ketika isi kolon tertahan lebih lama daripada normal makan H 2O (disekresika
bersama garam oleh lumen kolon) yang diserap feses meningkat sehingga feses
menjadi kering dan keras serta memicu terjaidnya konstipasi. Variasi normal defekasi

11

antar individu yaitu dari setiap makan hingga sekali seminggu. Gejala berkaitan
dengan konstipasi disebabkan oleh distensi berkepanjangan usus besar. Diet rendah
serat dan bertambahnya usia menjadi salah satu penyebab tertundanya defekasi yang
menyebabkan konstipasi.
2.2 Kanker Usus Besar
2.2.1 Pengertian
Colorectal cancer atau yang lebih dikenal dengan Kanker Usus Besar(KUB)
adalah istilah

untuk tumor ganas dari mukosa kolon dan atau rektum yang

merupakan bagian dari usus besar dalam sistem traktus gastrointestinal. 1 Kanker atau
tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel yang tidak terkendali. 2
KUB terjadi karena adanya tumor yang berhasil melakukan penetrasi hingga
muskularis mukosa dari usus besar. Ditemukannya deferensiasi dari sel paneth, sel
neuroendokrin,

atau

sedikit

sel

skuamosa

dapat

menegakkan

diagnosis

adenokarsinoma.13
2.2.2 Epidemiologi
Lebih dari 95% KUB adalah adenokarsinoma yang berasal dari sel glandula
mukosa kolon dan rektum. KUB tahun 2006 menjadi penyebab ketiga kematian
karena kanker di dunia. Dari 945.00 kasus baru yang ditemukan di dunia 492.000
kasus diantaranya berakhir dengan kematian. KUB juga merupakan penyebab
kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat dan Eropa.
Lebih dari 150.000 kasus beru terdiagnosis setiap tahunnya dan 60.000 diantaranya
berakhir dengan kematian. Di Jepang kasus KUB mengalami peningkatan dalam 40
tahun terakhir. Perubahan gaya hidup dianggap menjadi faktor resiko munculnya
KUB.20 Kasus KUB awalnya banyak ditemukan pada negara-negara maju, namun
akhir-akhir ini prevalensi KUB di negara berkembang juga menunjukkan
peningkatan.9,18

12

KUB umumnya jarang diderita oleh orang berusia kurang dari 40 tahun,
kecuali orang tersebut sebelumnya pernah menderita penyakit usus besar tertentu.
Biasanya KUB diderita oleh pasien usia dekade ke 5 dengan faktor resiko yang
meningkat dua kali lipat tiap kenaikan usia satu dekade. Insidensi tertinggi kejadian
KUB adalah pada usia 60-70 tahun.4,5
Perbandingan prevalensi KUB antara pria dan wanita di Indonesia tidak
terlalu jauh dengan perbandingan kasus KUB antara pria dan wanita di dunia yaitu
19,4 dan 15,3 penderita per 100.000 penduduk.18
Dari kajian epidemiologi disimpulkan ada pengaruh lingkungan yang sangat
besar sebagai predisposisi KUB khususnya diet yang memainkan peranan nyata
sebagai penyebab dari KUB. Selain itu faktor keturunan dapat juga berperan sebagai
faktor resiko timbulnya KUB.
2.2.3 Etiologi dan Patofisiologi
KUB timbul melalui interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan
lingkungan.
Faktor genetik
Banyak kelainan genetik yang dikaitkan dengan KUB diantaranya
sindroma Poliposis. KUB terjadi sebagai akibat dari kerusakan genetik pada
lokus yang mengontrol pertumbuhan sel. Perubahan dari kolonosit normal
menjadi jaringan adenomatosa dan akhirnya KUB melibatkan sejumlah
mutasi yang mempercepat pertumbuhan sel. Terdapat dua mekanisme yang
menimbulkan instabilitas genom dan berujung pada KUB yaitu :
1. Instabilitas kromosom(Chromosomal instability/ CIN)
2. Instabilitas mikrosatelit(Microsatellite instability/ MIN)
Umumnya KUB berasal dari CIN yang melibatkan penyebaran
material genetik yang tidak berimbang terhadap sel anak sehingga timbul
aneuploidi. Sedangkan MIN disebabkan oleh hilangnya aktifitas perbaikan

13

akibat adanya ketidakcocokan antara gen yang akan berikatan.


Faktor lingkungan
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa lingkungan berperan penting
dalam KUB. Resiko mendapat KUB meningkat pada masyarakat yang
bermigrasi dari wilayah dengan KUB rendah ke wilayah dengan KUB yang
tinggi. Hal ini menambah bukti bahwa perbedaan pola makan berpengaruh
besar

terhadap

makronutrien

timbulnya

berhubungan

karsinogenesis.

Kandungan

mikro

dengan

Penelitian

epidemiologi

KUB.

dan

menunjukkan bahwa lemak hewani terutama sumber daging merah


berpengaruh pada kejadian KUB. Penelitian pada binatang yang diberikan
diet tinggi lemak mengalami peningkatkan proliferasi kolonosit dan
pembentukan tumor.
Faktor Lingkungan yang Berpengaruh pada Karsinogenesis KUB18

1. Probably Related

Konsumsi diet tinggi lemak

Konsumsi diet rendah lemak

2. Possibly Related

Karsinogenik

dan

mutagen

Heterocyclic

amines

hasil

metabolime bakteri

Konsumsi alkohol

Diet rendah selenium

3. Probably Protektif

Konsumsi makanan tinggi serat (wheat bran, cellulose, lignin)

Diet kalsium

Aspirin dan OAINS

Aktifitas fisik(BMI rendah)

4. Possibly Protektif

14

Sayuran hijau dan kuning

Makanan tinggi zat karoten

Vitamin C dan E

Selenium

Asam folat

5. Cyclooxygenase-2 (COX-2) inhibitor


6. Hormon Replacement Therapy (esterogen)
Patogenesis terjadinya KUB yaitu kolon normal mengalami hiperproliferatif
epitelium karena adanya abnormalitas, pengaruh APC, hMSH2 dan hMLH1
(sindroma Hereditas) kemudian berkembang menjadi adenoma karena adanya
abnormalitas dari Methilation dan inaktifasi APC, hMSH2 dan hMLH1. Pengaruh
mutasi K-ras, penghapusan DCC dan penghapusan p53 akan berkembang menjadi
karsinoma yang kemudian akan terus berakumulasi terhadap abnormalitas genetik.18
2.2.4 Diagnosis,Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala KUB bervariasi tegantung dari lokasi ditemukannya kanker
di dalam usus besar. Usus besar bagian kanan adalah bagian yang mengandung aliran
fekal cair.Tumor yang berasal dari usus kanan walaupun besar cenderung hanya
berupa massa yang menggantung(fungating) dan lunak yang tidak tumbuh
mengelilingi usus. Sebagai manifestasi dari KUB pada bagian usus besar sebelah
kanan adalah pasien kehilangan darah kronik. Hal ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan darah samar. Pasien juga dapat mengeluhkan nyeri kolik yang samarsamar namun hal ini tidak disebabkan oleh obstruksi usus besar.
Sedangkan KUB yang berasal dari usus besar bagian kiri cenderung keras
dan tumbuh mengelilingi usus. Fungsi normal usus bagian kiri adalah menyimpan
massa feses yang keras sehingga gejala yang muncul adalah obstruksi usus akut atau
kronis. Disamping itu pasien juga mengalami perubahan pola defekasi(bowel habits)
serta ditemukannya perdarahan yang lebih jelas dengan darah gelap atau darah merah

15

yang melapisi feses.


KUB yang terletak di rektum memiliki gejala utama berupa perdarahan dan
perubahan pola defekasi(bowel habits) termasuk bertambahnya frekuensi diare,
defekasi dan urgensi. Obstruksi rektum progresif dapat menyebabkan berkurangnya
kaliber feses. Rasa nyeri yang berasal dari rektum dianggap sebagai tanda metastasis
kanker ke dalam jaringan saraf.
Diagnosis KUB dapat ditegakkan menggunakan sigmoidoskopi, barium
enema kontras ganda atau kolonoskopi dengan biopsi yang harus diikuti dengan
prosedur penentuan stadium untuk mengetahui luasnya lesi tumor. Pemeriksaan CT
scan abdomen dan radiografi dada juga dapat dilakukan.15
2.3 Kandungan dan Manfaat Apel
2.3.1 Kandungan Apel
Apel (Malus domestica) adalah tanaman berdaun gugur yang pertama kali
ditanam dikawasan Asia Tengah. Dalam 100gr apel mengandung energi 58kal,
protein 0,3gr, lemak0,4gr, karbohidrat14,9 gr, kalsium 6mg, forfor 10mg, serat
0,7mg, besi 1,7mg , vitamin A 24 RE, vitamin B1 0,04gr ,vitamin B2 0,03mg,
vitamin C 5mg dan niasin 0,1mg. Senyawa fitokimia pada buah apel yang berfungsi
sebagai antioksidan adalah fenolik, golongan flavonoid, turunan asam sinamat,
kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Dibandingkan jeruk buah
apel memiliki vitamin A 50% lebih banyak. Vitamin ini berfungsi untuk
menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya serta menjaga fungsi mata. Beberapa
manfaat apel secara antara lain11,24:

Menurunkan kolesterol dan tekanan darah serta menjaga kesehatan jantung


Pektin dan vitamin C dalam apel dapat berinteraksi dan menurunkan kadar
kolesterol dalam darah sehingga dapat menjaga kesehatan jantung.

Mestabilkan gula darah dan meningkatkan HDL


Apel memiliki indeks glikemik(Indeks pengukuran tentang laju peningkatan

16

gula darah) yang sangat rendah hal ini berarti pergantian gula yang terdapat
secara alami pada apel tidak memicu kecepatan naiknya gula darah. Apel
juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin sehingga tidak berlebihan.

Memperlancar perncernaan dan meningkatkan imunitas


Kandungan Fe dan kalsium pada apel meskipun tidak terlalu tinggi tetapi
dapat membantu penyerapan Fe dan kalsium dari makanan lain seperti telur
dan hati. Selain itu kandungan pektin yang merupakan serat larut dalam air
berbentuk gel pada apel dapat memperbaiki otot pencernaan serta mendorong
sisa makanan di saluran pencernaan ke saluran pembuangan. Pektin juga
menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses serta mengikat
dan menghilangkan racun dalam isi usus.

Mempertahankan kesehatan saraf :


Apel mengandung vitamin B dan C yang membantu menjaga kesehatan saraf.
Apel juga mengandung betakaroten. Betakaroten memiliki aktivitas sebagai
provitamin A yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas
penyebab berbagai penyakit degeneratif.10

Agen anti kanker


Penelitian menyebutkan anti oksida dan beberapa kandungan lain dalam apel
mampu mengurangi resiko terkena kanker hingga 50%.

2.4 Kandungan dan Manfaat Wortel


2.4.1 Kandungan Wortel
Wortel(Daucus carrota L.) merupakan tanaman sayuran umbi dari Eropa,
Asia Selatan, Asia Barat dan Afrika Utara. Tumbuhan ini tumbuh baik pada suhu 200300 C. Wortel mengandung karoten( betakaroten, hidrokaroten), pektin, gula, vitamin
A,B,C,E, mineral(selenium, besi, magnesium, fosfor, dan lain-lain), asparagin,
glutamine, lesitin, senyawa nitrogen, flavonoid, asam amino, minyak atsiri, steroid
dan masih banyak lagi. Beberapa manfaat wortel antara lain12:

Anti oksidan dan anti kanker

17

Kandungan betakaroten dalam wortel melindungi tubuh dari radikal bebas


penyebab kanker dan membantu merangsang pertambahan jumlah molekul
yang membantu sistem kekebalan mencapai sasarannya sehingga dapat
menekan pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.

Meningkatkan daya tahan tubuh


Beta karoten dalam kanker juga berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga mencegah timbulnya penyakit, mejaga kesehatan tubuh dan
menghambat penuaan.

Membantu penglihatan, mencegah rabun senja, mempercepat penyembuhan


luka serta menjaga kesehatan kulit
Kandungan karoten dalam wortel memiliki kemampuan berubah menjadi
vitamin A dalam hati apabila tubuh mengalami kekurangan vitamin A. Selain
itu vitamin A juga dapat membantu kerja hati menghilangkan toksin di dalam
tubuh.

Menurunkan tekanan darah dan memperlancar buang air kecil


Kandungan meniral tertinggi wortel yaitu kaliaum yang berfungsi menjaga
keseimbangan air dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah
karena kalium bersifat diuretik kuat. Selain itu kalium juga melancarkan
pengeluaran air kemih, membantu melarutkan batu pada saluran kemih serta
menetralkan asam dalam darah.

Membantu pencernaan dan buang air besar


Kandungan pektin dalam wortel mencegah dan mengatasi sembelit dengan
cara mempelunak feses dan mendorong sisa makanan pada saluran
pembuangan. Pektin akan menambah berat feses sehingga senyawa beracun
yang bersifat karsinogenik seperti logam berat akan terbawa keluar bersama
feses. Pektin juga berfungsi menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan
usus besar.

Meningkatkan kesuburan

18

Zat-zat dalam wortel diperlukan tubuh untuk memicu fungsi kelenjar


endokrin khususnya adrenalin dan kelenjar kelamin sehingga bermanfaat
dalam mencegah kemandulan dan menyuburkan system reproduksi pada
manusia maupun hewan.

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode
tinjauan pustaka.
3.2 Lokasi dan Waktu Penulisan
Lokasi penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan di Kota Pekanbaru, Riau pada

19

bulan April 2014.


3.3 Cara Pengolahan Data
a. Mengumpulkan literatur-literatur yang relevan dengan tema dan judul karya
tulis yang telah dipilih sebelumnya yaitu mengenai manfaat konsumsi apel dan
wortel secara rutin untuk pencegahan Kanker Usus Besar.
b. Menyusun dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang diangkat sesuai
dengan sumber atau data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
c. Menyimpulkan serta memberikan saran serta solusi yang dianggap perlu dan
bermanfaat bagi masyarakat.

BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 Pengaruh Apel Terhadap KUB


Pengobatan KUB sebelumnya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia
yang memiliki banyak efek samping yang tidak diinginkan seperti terjadinya
mielosupresi. Seiring berjalannya waktu para peneliti berusaha untuk menemukan
zat yang mampu mencegah karsinogenesis saat sel kanker masih dalam bentuk sel
yang belum bermutasi dan bermetastasis.

20

Apel dan jus apel adalah salah satu buah yang sering dikonsumsi dan
termasuk 40 besar jus buah terkenal diberbagai Negara di dunia. Beberapa sumber
menyebutkan apel dan produk apel memiliki peran besar untuk menjaga kesehatan
dan mencegah penyakit jantung, asma, disfungsi paru,diabetes, serta kanker.
Menururt penelitian bahwa pengobatan sel HT29 yaitu sel yang diduga
berhubungan dengan sel kanker penyebab KUB menggunakan polisakarida apel
dengan berat molekul kecil(Low Molecular Weight Apple Polysaccharides/LMWAP,
1000-3000 Da)menghasilkan sekitar 333 ekspresi gen. Dengan konsentrasi antara
0,001 hingga 0,1 mg/ml, LMWAP akan menginduksi pemblokiran fase G0/G1 pada
sel HT29. Dalam studi in vivo ditemukan bahwa LMWAP mampu memproteksi ICR
tikus dari KUB. Berdasarkan uji Western blot ditemukan bahwa LMWAP mampu
menginduksi penghentian siklus sel di p53 independen.
Penelitian kemudia dilanjutkan terhadap bentuk oligosakarida dari bentuk
polisakarida apel yang menunjukan lebih banyak efek farmakologi termasuk di
dalamnya anti infeksi, kemampuan meningkatkan kerja flora usus, anti hipoglikemi
dan efek anti kanker. Oligosakarida menunjukkan efek anti kanker dengan memblok
aktifitas karsinogenesis, meningkatkan efek kemoterapi atau secara langsung
menghalangi efek sitotoksik. Dibandingkan dengan polisakarida, oligosakarida lebih
mudah dibuat dalam jumlah besar maupun disajikan.
Pada penelitian yang dilakukan setelahnya menunjukkan bahwa oligosakarida
mampu menginhibisi viabilitas dari sel HT29 dengan cara menginduksi apoptosis
dari sel tersebut di fase S siklus sel, hal tersebut berbeda dengan efek yang dihasilkan
oleh LMWAP. Oligosakarida apel menginduksi apoptosis dari sel HT29 dengan cara
memodulasi ekspresi protein Bax, Bcl-2 dan Bcl-x. Oligosakarida apel menyebabkan
penghentian siklus sel di fase S pada sel HT29 hal ini dihubungkan dengan inhibisi
dari formasi kompleks Cdk 2-cyclin A1 dengan menurunkan ekspresi dari Cdk 2.
Dengan demikian oligosakarida apel memiliki kemampuan sebagai kemoprevensi
potensial atau sebagai anti-tumor.8

21

Dari manfaat-manfaat oligosakarida apel yang telah disebutkan di atas


diharapkan dengan mengkonsumsi apel dan produk-produk apel secara rutin mampu
mencegah terjadinya KUB, terutama pada kelompok beresiko tinggi. Karena
oligosakarida mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan cara
menginduksi terjadinya apoptosis sel.
4.2 Pengaruh Wortel Terhadap KUB
Seperti yang diketahui dengan mengkonsumsi buah dan sayur secara teratur
mampu mencegah terjadinya kanker terutama buah dan sayur yang kaya akan anti
oksidan. Walaupun anti oksidan seperti vitamin A,C dan E dianggap dapat
menurunkan resiko kanker namun studi tentang efek antioksida a-carotene dari
wortel menyebutkan a-carotene tidak mampu mengurangi insidensi kanker. Bahkan
dalam beberapa kasus a-caroten tidak mampu mengurangi resiko terjadinya kanker.
Meskipun a-carotene pada kanker tidak mampu mencegah kanker, ada zat lain dalam
wortel yaitu falcarinol yang diduga mampu mencegah terjadinya KUB. Falcarinol
adalah pestisida alami pada wortel yang digunakan untuk melindungi akar dari
jamur.7,18 Penelitian tentang kandungan dari sayuran menyebutkan bahwa falcarinol
mampu menstimulasi diferensiasi dari sel primer mamalia dengan konsentrasi antara
1 sampai 50 ng/ml(dosis toksik diatas 100ng/ml). Wortel dan produk olahan wortel
yang mengandung falcarinol memiliki efek sitotoksik pada beberapa jenis tumor dan
juga memiliki kemampuan untuk menguragi insidensi hepatoma.
Dalam sebuah penelitian untuk mengetahui kemungkinan efek preventif
untuk kanker dengan menkonsumsi sejumlah wortel untuk diet sehari-hari atau
menghubungkan jumlah falcarinol wortel terhadap pembentukan Azoxymethan
(AOM) yang menginduksi Aberrant Crypt Foci(ACF) dan tumor pada tikus jantan.
ACF adalah lesi prekanker yang biasa digunakan sebagai biomarker dari KUB. Pada
penelitian efek falcarinol dengan menggunakan tikus jantan tersebut, ditemukan
peningkatan berat badan dari hewan percobaan, tidak ditemukannya kematian, tidak

22

ditemukannya tanda-tanda stress atau pertumbuhan sel-sel ganas. Bagaimanapun


falcarinol menunjukkan kemampuan menurunkan jumlah dari lesi prekanker secara
signifikan dengan meningkatkan ukuran dari lesi prekanker tersebut. Dari hasil
penelitian yang tidak berbeda untuk ACF terkecil menunjukkan pengurangan untuk
pembentukan kanker secara utuh.7
Dari percobaan ini diyakini bahwa mengkonsumsi wortel dan produk
olahannya secara rutin mampu menurunkan insidensi dan resiko terkena KUB pada
kelompok beresiko. Karena terdapat zat falcarinol pada wortel akan menghalangi
atau mencegah pembentukan induksi azoxymethan pada lesi preneoplastik.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kanker Usus Besar adalah jenis kanker yang dipengaruhi oleh faktor genetik
dan faktor lingkungan yang saling berhubungan dan menimbulkan mutasi genetik
pada sel-sel di usus besar. Perlunya melakukan deteksi dini berupa pemeriksaan
darah samar dan sigmoidoskopi secara rutin dan upaya pencegahan melalui
perubahan pola diet. Perubahan pola diet dapat dilakukan dengan cara menghindari
makan makanan yang terlalu banyak mengandung lemak serta mengurangi konsumsi
alkohol maupun rokok. Selain itu mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah

23

dan sayur dapat mencegah terjadinya KUB .Pilihan buah dan sayur yang terbaik
salah satunya adalah apel dan wortel. Baik mengkonsumsi dalam bentuk buah utuh
maupun dalam bentuk produk olahan apel dan wortel seperti jus.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan di Amerika Serikat dan
China telah terbukti apel dan wortel memiliki kandungan zat seperti falcarinol dan
oligosakarida yang dapat mencegah pembentukan dan perkembangan sel-sel kanker.
Wortel dan produk olahannya selain mampu mencegah KUB juga merupakan
sayuran yang sudah memasyarakat di Indonesia karena sudah banyak ditanam.
Diharapkan dengan hasil penelitian ini sosialisasi ke masyarakat mengenai
pencegahan dini KUB dapat dilakukan dan angka mortalitas dan morbiditas karena
KUB menurun. Selain itu diharapkan dengan mengkonsumsi apel dan wortel secara
rutin dapat meningkatkan produksi dan daya jual apel dan wortel di dalam negeri

DAFTAR PUSTAKA

1.

Lantz JM, Fullerton JT, Harshburger RJ, et al, 2001, Promoting Screening and
Early Detection of Cancer in Men. Nursing and Health Sci:3;189-196.

2. Pezzoli A, Matarese V, Rubini M, et al,2007, Colorectal Cancer Screening:


Result of 5-years program in asymptomatic subjects at increased risk, Digestive
and Liver Disease: 39;30-39.
3. Dorundi S, Banerjea A, 2006,Colorectal Cancer : Early Diagnosing and
Predisposing Causes, Surgery 2006:24;131-136.

24

4. Brunicardi, Andersen, Billiar, Dunn, Hunter, Pollock, 2005, Colon, rectum, and
anus. In Schwartzs Principles of Surgery. 8th edition. USA: McGraw-Hill. P
1057-70.
5. Sjamsuhidajat, Wim de Jong, 2003, Usus halus, appendiks, kolon, dan
anorektum. Dalam Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 646-653.
6. Steward BW, Kleihues P, et all, 2003, Colorectal Cancer. In : World Cancer
Report, Lyon: IARC Press:198-202.
7. Kobaek-Larsen M, Christensen PL, Vach W, et al, 2005, Inhibitory Effects of
Feeding with Carrots or ()-Falcarinol on Development of AzoxymethaneInduced Preneoplastic Lesions in the Rat Colon. United Kingdom, J. Agric. Food
Chem, 53;18231827.
8. Li Q, Zhou S, Jing J, et al, 2013,Oligosaccharide from Apple Induces Apoptosis
and Cell Cycle Arrest in HT29 Human Colon Cancer Cells. China, International
J. Biological Macromolecule.
9.

Aleq Sander M, dr., M.Kes., SpB, FinaCS,2008, Profil Penderita Kanker Colon
dan Rektum di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

10. Wahyono dkk. Pengaruh Varietas Apel, Desember 2011, Jurnal Teknologi
Pertanian Vol. 12 No. 3:135-142
11. Angelina. Pengaruh Perendaman Irisan Wortel(Daucus carota L) dalam Kalsium
Klorida (CaCl2) Terhadap Karakteristik Mutu Keripik Wortel.Padang;2011
12.

Kusuma H W, Prof, H.M, 2007, Penyembuhan dengan Wortel: Anti Kankerm


Anti Oksidan, Rabun Senja, Pandangan Buram, Kejang Jantung, Kolesterol,
Hipertensi, Kencing Manis, Radang Lambung, Batu Ginjal, Alergi Kulit, Jerawat,
Menghaluskan Wajah, dan Kegemukan (Obesitas), Jakarta,Pustaka Populer

25

Obor :1-12.
13. World Health Organisation,2000, Pathology and Genetics of Tumours of the
Digestive System: Tumor of The Colon and Rectum. Lyon,IARCPress: 101-141
14. Rosida dan Purwanti, April 2008, Pengaruh Substitusi Tepung Wortel dan Lama
Penggorengan Vakum Terhadapap Krakteristik Kripik Wortel Stimulasi.
J.Teknologi Pertanian, Vol. 9 No.1:19 24.
15. Schein P S,1997, Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Onkologi : Kanker
Kolon dan Kanker Rektal. Jakarta, Binarupa Aksara: 82-85.
16. Snell R S,2006, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta, EGC:
17. Schwarts SI , Shires GTS, Spencer FC, 2000, Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah
(Principal o Surgery) : Kolon,Rektum dan Anus. Jakarta,EGC :419-436
18. Abdullah M, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5: Tumor
Kolorektal. Jakarta, Interna Publishing:567-586.
19. Purup S, Larsen E, Christensen P L, Differential effects of falcarinol and related
aliphatic C(17)-polyacetylenes on intestinal cell proliferation
20. Soerjomataram, I., V. E. de, E. Pukkala and J. W. Coebergh,2007, Excess of
cancers in Europe: a study of eleven major cancers amenable to lifestyle change,
Int. J. Cancer, 120(6):1336-1343
21.

Lin J, Zhang SM, et all,2005, Dietary Intakes of Fruit, Vegetables, and Fiber, and
Risk of Colorectal Cancer in A Prospective Cohort of Women,USA.

22.

Sherwood L, 2009, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Jakarta,EGC:688 -693.

23.

Margatan, A,2001, Banyak Makanan Berkhasiat Obat, Solo,CV Aneka.

26

Anda mungkin juga menyukai