Anda di halaman 1dari 28

Ureterolithiasis

Anis Adilah Izzati Binti Azizan


102011432
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana,
Jl.Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510
anis_adilah@hotmail.com

Abstrak
Penyakit batu saluran kemih adalah kelainan paling sering diketemukan dan mempunyai
komposisi yang berbeza tergantung kepada kelainan metabolik yang terdapat di dalam tubuh.
Penyakit batu yang paling sering diketemukan adalah batu kalsium yang diakibatkan oleh
hypercalsiuria dan mempunyai pelbagai faktor lain untuk mengakibatnya berkembang. Pelbagai
teori dianjurkan dalam bertumbuhnya batu pada saluran kemih; supersaturation, crystallization
dan Inhibition of crystal inhibitors. Ketiga teori ini bekerja bersama dalam membentuk batu di
dalam saluran kemih. Faktor lain termasuk diet dan infeksi daripada organism yang mempunyai
enzim urease. Penyakit batu yang sering terjadi saat meningkatnya tahun adalah batu ginjal di
bandingkan dengan batu di daerah yang lebih bawah. Tatalaksana yang dapat dilakukan
bertujuan untuk mengatasi gejala nyeri yang timbul dan mengeluarkan batu daripada saluran
kemih. ESWL dan PCNL dapat digunakan untuk mengeluarkan batu dengan seksama daripada
saluran kemih. Pencegahan dilakukan untuk mengelakkan kekambuhan pada pasien dengan
motif menghilangkan faktor resiko yang ada pada pasien. Kekambuhan dapat terjadi 50%
daripada pasien yang tidak melakukan follow-up therapy sehingga kristal dapat tumbuh kembali
di dalam saluran kemih.
Kata kunci :

Abstract
Urinary stone disease is most frequently found abnormalities and had a different composition
depending on metabolic disorders in the body. The disease most frequently found stones are
calcium stones are caused by hypercalsiuria and had various other factors for developing
1

mengakibatnya. Various theories advocated in the urinary tract stones grew; supersaturation,
Inhibition of crystallization and crystal PIs. This theory has third work together in shaping the
stone in the urinary tract. Other factors including diet and infection from the organism that has
the enzyme urease. Stone disease that often occurs when the year is rise in kidney stones
compared with stones in an area further down. Tatalaksana that can be done is aiming to address
the pain symptoms that arise and take out the stones from the urinary tract. ESWL and PCNL
may be used to carefully dislodge from the urinary tract. Other factors including diet and
infection from the organism that has the enzyme urease. Stone disease that often occurs when the
year is rise in kidney stones compared with stones in an area further down. Tatalaksana that can
be done is aiming to address the pain symptoms that arise and take out the stones from the
urinary tract. ESWL and PCNL may be used to carefully dislodge from the urinary tract.
Prevention is done to avoid the chance of recurrence in patients with risk factors for eliminating
the motif on the patient. Recurrence may happen 50% than patients who don't do follow-up
therapy so that the crystals can grow back in the urinary tract.
Key words:

Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Penyakit batu saluran kemih adalah kelainan yang paling sering ditemukan selain
daripada infeksi dan kelainan prostat dan dianggarkan mengenai 240,000-720,000 rakyat
Amerika setiaptahun. Lelaki lebih sering mengenai ureterolithiasis dibandingkan wanita dengan
ratio 3:1. Predominan awal tampil pada usia 30 hingga 40 tahun. Ratio pria dan wanita hampir
sama setelah dekad yang ke 6 atau 7. Calculi saluran kemih adalah agregat polikristal yang
terdiri daripada beberapa jumlah kristaloid dan sejumlah kecil matriks organik. Pembentukan
batu ini memerlukan beberapa faktor untuk berkembang dan menimbulkan gejala. Di dalam
makalah ini, dijelaskan secara umum mengenai penyakit batu saluran kemih dan
penatalaksanaannya. Diharapkan para pembaca dapat gambaran umum mengenai penyakit ini
dan cara mencegahnya.1

Skenario
2

Seorang pria berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sakit pada pinggang
kanan yang menjaar hingga ke kantong kemaluan sejak 1 minggu yang lalu. Sakit dirasakan
mendadak dan dapat hilang sendiri.

Pembahasan
Pemeriksaan Terhadap Pasien
1. Anamnesis
Anamnesa adalah riwayat kesehatan dari seorang pasien dan merupakan informasi yang
diperoleh dokter dengan cara menanyakan pertanyaan tertentu, dan pasien dapat memberikan
jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Sekiranya pasien berada di dalam keadaan yang
mengakibatkan dia sukar untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, seorang dokter mampu
menggunakan alloanamnesis, cara menanyakan tertentu kepada orang yang terdekat pada pasien
dalam tujuan untuk mengobati pasien. Untuk pasien yang berupa sebagai seorang anak, seorang
dokter biasanya akan berusaha memperoleh informasi:1,2
1.

Nama, usia, jenis kelamin, tinggi, berat badan

2.

Masalah atau komplain utama pasien dan riwayatnya

Site

Onset

Character

Radiation

Associations

Time

Exacerbating and Alleviating factors


3

Severity

3.

Riwayat kesehatan pada masa lalu

4.

Indikasi kelainan pada organ

5.

Riwayat keluarga

6.

Riwayat pendidikan

7.

Status sosial keluarga,

8.

Lingkungan

9.

Alergi
Antara soalan lain yang mampu diajukan pada lelaki berusia 39 tahun yang diduga

mengidap ureterolithiasis seringkali berkaitan dengan terjadinya calculi tersebut. antaranya


adalah:-1,2
a. Kenapa dia mendapat kelainan ini sekarang?

Apakah yang sering dikosumsikan oleh bapak?

Adakah bapak sering di bawah sinar matahari?

Adakah sewaktu bapak sedang bekerja bapak sering mekosumsi air?

Adakah bapak pernah mekosumsikan obat-obatan?

Adakah bapak pernah menghidap penyakit pada daerah kemaluan bapak?

Adakah bapak pernah didiagnosis penyakit lain selain ini? (Hypercalciuria,


hyperuricosuria, hyperoxaluria, asidosis tubulus renalis)

Adakah bapak pernah mempunyai kelainan pada saluran kemih bapak?


(Obstruksi pelviureteric junction, hydronephrosis, strictura ureteral)

Adakah bapak pernah dikateterisasi atau dipasangkan stent?

b. Adakah bapak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya?


c. Adakah terdapat riwayat penyakit batu pada keluarga bapak?
d. Adakah bapak mempunyai keluhan lain? (Demam, mual muntah, hematuria)
e. Adakah bapak pernah melihat kencing bapak? Dapat dijelaskan ciri kencing bapak?
(Warna, bau, volume, lampias atau tidak)

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisis yang dijalankan adalah bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menunjang penyakit yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisis yang dijalankan harus bersifat
umum dengan memberikan perhatian penuh terhadap ciri-ciri daripada pelbagai penyakit yang
dapat dikaitkan dengan daerah di urogenital. Pada pemeriksaan fisis umum yang dijalankan,
diperlihatkan beberapa kriteria melalui pemeriksaan yang sistematis seperti:-2
Pemeriksaan Tanda Vital
Pemeriksaan tanda vital harus dijalankan untuk mengetahui kelainan pada tekanan darah,
denyut nadi, suhu kulit dan frekuensi pernafasan. Dalam penyakit ureterolithiasis, dapat
diperlihatkan bahawa pasien akan menunjukkan keadaan tampak sakit sedang kerana
obstruksi pada saluran kemih. Pasien juga kelihatan lebih senang bergerak-gerak
dibandingkan duduk diam seperti yang terlihat pada pasien yang menderita appendicitis.
Tanda-tanda vital lain seperti tekanan darah, frekuensi nadi, pernafasan dan suhu tidak
menunjukkan

tanda

yang

bermakna

pada

pemeriksaan

untuk

mendiagnosis

ureterolithiasis.2
Pemeriksaan Abdomen Khusus
5

Pemeriksaan dijalankan berdasarkan anamnesis yang menunjukkan keluhan nyeri pada


abdomen kiri menuju ke arah kemaluan. Oleh itu, pemeriksaan ini dijalankan dalam
mengenalpasti kelainan pada ginjal pada daerah kiri dan kanan abdomen. Pada
pemeriksaan abdomen khusus ginjal, diperlihatkan beberapa kriteria melalui pemeriksaan
seperti:-2

Observasi umum
Observasi umum memberikan indikasi yang sangat diperlukan untuk melihat derajat
keparahan situasi klinis yang dialami pasien. Kebanyakan pasien, walaupun berada dalam
keadaan tidak selasa, seringkali tetap dalam situasi yang tenang. Pasien yang sering
bergerak kesakitan dapat memberikan gambaran bahawa pasien sedang menderita nyeri
viseral seperti intestinal colic atau ureteral colic, berlainan dengan keadaan pasien yang
hanya berbaring keras dan kaku yang sering diderita nyeri parietal seperti acute
appendicitis dan generalized peritonitis.2

Inspection
Abdomen harus diinspeksikan sejelas mungkin sebelum diperiksa secara palpasi. Namun,
ureterolithiasis tidak dapat diperlihatkan kelainan.2

Auscultation
Auskultasi terhadap abdomen juga harus didahulukan sebelum palpasi dan perkusi
supaya tidak menganggu rasa nyeri yang diderita pasien. Namun, pada pemeriksaan
untuk ureterolithiasis tidak terdengarkan bising usus yang kurang normal.2

Coughing to Elicit Egg (Batuk untuk Menghasilkan Rasa Nyeri)


Pada pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk batuk dan menunjukkan daerah yang
mempunyai nyeri yang maksimal. Iritasi peritoneal dapat ditegakkan dengan cara ini
tanpa menghasilkan nyeri yang tidak diperlukan oleh pemeriksaan palpasi yang kuat.

Tidak seperti nyeri parietal pada peritonitis dan appendicitis, kolik adalah nyeri viseral
dan kurang ditingkatkan pada inspirasi dalam atau batuk.2

Percussion
Perkusi dijalankan atas beberapa sebab. Tenderness pada saat perkusi dapat diakibatkan
oleh rebound tenderness; peritoneal irritation dan nyeri parietal lain. Pada perkusi ini
juga dapat dilakukan shifting dullness untuk mengetahui kehadiran cecair bebas pada
daerah peritoneal. Pada ureterolithiasis dapat dirasakan renal angle tenderness
terutamanya jika terdapat peradangan retroperitoneal.2

Palpation
Palpasi dijalankan dengan pasien diminta menekupkan lututnya dalam keadaan berbaring
untuk mengurangkan distensi daripada otot abdomen pasien tersebut. Palpasi yang
dilakukan terdiri daripada dua, superficial yang hanya menggunakan satu tangan sahaja
terlebih dahulu untuk melokalisasikan nyeri superfisial, dan profundal yang
menggunakan kedua tangan untuk merasakan dengan lebih jelas samada terdapat
pengerasan atau kelainan lain yang dapat teraba. Sekiranya dilakukan dengan baik,
perlakuan ini dapat menenangkan pasien. Tenderness atau nyeri dan ketidakselesaan di
daerah yang ditekan melambangkan peradangan peritoneal lokal dapat menunjukkan
peradangan yang sering diketemukan pada acute abdomen.2
Nyeri yang sangat terbatas dengan bersifat lokal sering ditunjukkan pada appendicitis,
acute cholecystitis, diverticulitis dan acute salpingitis. Sekiranya terdapat nyeri yang
kurang terbatas disertai dengan guarding atau kekakuan tubuh dapat memberikan
gambaran gastroenteritis, atau peradangan lain yang tidak disertai dengan peritonitis.
Namun begitu, ureterolithiasis tidak dirasakan nyeri pada saat palpasi.2

3. Pemeriksaan Radiologis

Foto polos abdomen dan pemeriksaan ultrasonography


ginjal dapat mendiagnosis kebanyakan batu. Spiral

CT telah

muncul sebagai alatan lini pertama dalam mengevaluasi nyeri


pada abdomen. Semua batu samada radiopaque atau radiolucent
pada radiography akan terlihat pada noncontrast CT kecuali
calculi jarang yang diakibatkan protease inhibitor indinavir. Batu
yang diduga terletak pada ureterovesicular junction dapat dilihat
dengan abdominal ultrasonography dengan bantuan gambaran
penuh akustik ginjal. Secara alternatifnya, ultrasonography
transvaginal atau transrektal dapat membantu mengidentifikasi
calculi yang berdekatan dengan ureterovesicular junction;1,3
-

x-ray foto polos dengan


batu ginjal. Gambar
diunduh daripada
http://images.radiopaed
ia.org/images/627352/b
1fefcfa0e627c9c9be35
2314c58f5.jpg

Ultrasonography dapat menunjukkan ukuran, bentuk dan


posisi batu dan diperlukan pada wanita hamil dan pasien
yang alergi kontras radiologis. Dengan menggunakan
ultrasonography,
radioluscent

dan

dapat

diketahui

dilatasi

sistem

adanya

batu

kolektikus.

Keterbatasan pemeriksaan ini adalah kesulitan untuk


menunjukkan batu ureter dan tidak dapat membedakan
batu kalsifikasi dan batu radioluscent.3
-

Plain abdoment roentgen dapat menunjukkan ukuran,


bentuk dan posisi. X-ray dapat membedakan batu
kalsifikasi dan dapat mengenalpasti batu dengan
pelbagai densitas. Batu dengan densitas tinggi akan

ginjal dengan batu. Gambar


diunduh daripada

http://www.medicexchang
e.com/news/wpcontent/uploads/2010/08/
usg-renal-stone150x150.jpg

menampakkan warna putih dan sebaliknya. Tindakan ini juga merupakan indikasi
dilakukan uji kualitatif sistin pada pasien muda. Keterbatasan pemeriksaan foto sinar
tembus abdomen adalah tidak dapat menentukan batu radioluscent, batu kecil dan batu
yang tertutup bayangan struktur tulang. Pemeriksaan ini tidak dapat membedakan batu
dalam ginjal dan batu luar ginjal.3

Urogram dapat digunakan untuk mendeteksi batu radioluscent sebagai defek pengisian
seperti batu asam urat. Alat ini menunjukkan lokasi batu dalam sistem kolektikus dan
kelainan anatomis.3

Spiral CT- Scan dan contrast.3

4. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urin dilakukan pada urin yang telah ditampung selama 24 jam atau urin
pada waktu yang tertentu pada pasien yang mengikuti protokol diet. Penampungan urin dengan
bahan pengawet juga dapat dilakukan. Pemeriksaan serum juga dilakukan dan dinilai pH urin
tersebut. Urinalysis pada urin yang mengalami ureterolithiasis seringkali menunjukkan
mikroskopik ataupun gross haematuria akibat daripada perdarahan kecil pada saluran kemih.
namun begitu, sekiranya urin tersebut tidak mempunyai microhaematuria, ini tidak bermakna
pasien tersebut tiada calculi pada saluran kemihnya. Infeksi dapat dinafikan, kerana kombinasi
antara infeksi dan obstruksi saluran kemih memerlukan intervensi seperti yang dinyatakan. pH
urin dapat diperhatikan untuk mengenalpasti jenis batu yang dihidapi oleh pasien. pH urin
normal adalah 5.9 dan kadang terdapat urin alkali normal post-prandial. Dengan menggunakan
dipstick, perlbagai bacaan dapat diukur pada pemeriksaan penuh seorang pasien dengan
ureterolithiasis. Kadar persisten pH urin di bawah 5.5. menunjukkan asam urat atau batu sistin,
keduanya bersifat radioluscent padafotopolosabdomen.Sebaliknya,pHurinyangmelebihi7.2
mencadangkanbatustruviteinfeksiyangbersifatradiopaquepadafotopolosabdomen.1,3
5. DiagnosisBanding
1. Acuteappendicitis
Appendicitis adalah peradangan pada daerah appendix yang berada di sebelah kanan
bawah abdomen. Pada keadaan ini, obstruksi pada saluran appendiz sehingga
mengakibatkaninfeksipadalumenorganinidapatdirasakannyeriyangbermulapadaulu
hati dan menjalar menuju ke arah sebelah kanan bawah abdomen. Apabila disertai
9

dengan peritonitis, pasien akan mengeluh nyeri pada daerah kolateral daripada pusat
nyeri tersebut. Kelainan ini dikenali sebagai tanda Rovsing. Pasien yang mengalami
appendicitis seringkali terlihat lebih selesa duduk dengan tenang dibandingkan
melakukanaktivitaskeranaperadangannyayangmengiritasiakibatpergerakanototdi
sekelilingnya. Nyeri yang timbul bersifat berterusan dan muncul secara tibatiba.
Berlainan dengan ureterolithiasis, appendicitis akan menunjukkan kadar urin yang
normal.2

2. InfeksiPadaSaluranKemih
Infeksipadasalurankemihditandaidenganbacteriuriayangdapatbersifatsimptomatik
atauasimptomatikditandaidengan>105organismpermLurin.Dapatberkolonisasipada
seluruhsalurankemihdanseringterjadipadawanita.Dapatterjaditanpakomplikasi
(fungsidansalurannormal)ataudengankomplikasi(fungsidansaluranyangabnormal,
kesukaranberkemih,gangguanimuntubuh).Pasiendapatmersakangejalasepertinyeri
pada daerah pinggang, demam, keringat dingin, muntah, dan oliguria. Dipstick dapat
menunjukkankehadirannitritatauleukositdidalamurin.2

3. Peradanganpadaorganabdomen
Peradanganpadaorgansepertikantongempedu,pankreasdanhatidapatmenghasilkan
rasanyeriyangteramatpadadaerahabdomen.2

4. Glomerulonephritis
Penyebabutama endstagerenalfailure padadewasa,termasuk diabetesinsipidus dan
hypertension. Sejumlah kelainan di mana kerosakan pada filtrasi glomerular
10

mengakibatkankebocoranproteindengan/tanpadarahkedalamurin,tergantungkepada
jeniskelainannya.Pasiendapatbersifatasimptomatikataudapathadirdengankeluhan
haematuria,proteinuria,gagalginjalatauhypertension.2

6. DiagnosisKerja
Ureterolithiasis keadaandimanaterdapatbatusalurankencing,batuyangterbentukketika
konsentrasisubstansitertentusepertikalium,oksalat,kaliumfosfat,danasamuratmeningkat
Batuginjal,ataudikenalisebagaicalculiterdiridaripadasedimenkristalataukristalagregat
sertamempunyaimatriksorganik.Batuiniterbentukdandijumpaikhasdiductuscolledocus
dan dapat dideposit di manamana saluran daripada pelvis renalis hingga ke urethra
tergantung kepada klasifikasinya. Batu ginjal sebagian besar mengandungi batu kalsium.
Batu oksalat, calcium oxcalate atau calsium phosphate secara bersama dapat dijumpai
sampai65%hingga85%darijumlahkeseluruhanginjal.1
1.

Etiopatogenesisureterolithiasis
Batusalurankemihadalahagregatpolikristalyangterdiridaripadasejumlahkristaloid
danjumlahkecildaripadamatriksorganik.Pembentukanbatumemerlukanurinyang
pekatyangtergantungkepadabeberapafaktorsepertipH,kekuatanionik,konsentrasi
bahan dan kompleksitas bahan tersebut. faktor geografik juga memainkan peranan di
dalamperkembanganpembentukanbatu.Kawasandengankelembapanyangtinggidi
sampingsuhuyangsedikitmeninggidapatdilihatsebagaifaktoryangberperandandapat
dilihatbahawainsidensbatusalurankemihyangbergejalaseringkaliditemukansemasa
cuacayangpanassekali.1
Pengambilancairandandietjugaadalahfaktoryangpentingdidalamperkembangan
batu saluran kemih. Peningkatan di dalam pengambilan sodium akan meningkatkan
pengeluaran sodium dan calcium, secara tidak langsung meningkatkan pemekatan
11

monosodium urate (yang dapat bertindak sebagai nidus untuk pertumbuhan batu),
meningkatkansaturasirelatifdaripadacalciumphosphate,danmenurunkansekresisitrat
urin.Faktorfaktoriniyangberperanmenggalakkanpertumbuhanbatu.Peningkatandi
dalampengambilanproteinjugaakanmeningkatkanpengeluarankalsium,oksalatdan
asamuratdanmenurunkansekresisitraturin.1
Karbohidratdanlemaksehinggakinimasihbelumdapatmembuktikanmempunyaikesan
terhadappenyakitbatusalurankemih.Lapisanluargandumdapatterlihatmenurunkan
kalsiumurindenganmeningkatkanperistalsis ususdanmengikatdirisecaramekanik
terhadap kalsium. Pengambilan berlebihan oksalat dan purines dapat meningkatkan
insidenbatupadaindividuyangmempunyaifaktorpredisposisi.Walaupunpenurunan
kalsium di dalam diet menghasilkan penurunan kalsium urin, hasilnya dalam
meningkatkan oksalat pada urin dapat menghasilkan batu oksalat. Pasien dengan
pekerjaanyangtidakaktiflebihberesikountukmenghidappenyakitinidibandingkan
denganmerekadenganpekerjaanyangaktifsepertiburuhbinaan.1
Faktorgenetikdapatmenyumbangkepadapembentukanbatusalurankemih.Cystinuria
adalahsatukelainanautosomalresesifdenganpengeluarancystinedanseringakliterlihat
menghidappenyakitbatusalurankemihyangberulang.Distalrenaltubuleacidosisdapat
dilihatsebagaiherediterdanureterolithiasisseringkaliterjadipada75%daripadapasien
yangmenghidapkelainanini.1
Batusalurankemihseringkalitimbulakibatdaripadaketidakseimbangantarasolubilitas
dan presipitasi garam. Ginjal harus mengkonservasi air namun mereka juga harus
mengeluarkan bahan dengan solubilitas yang rendah. Kehendak yang berlawanan ini
harusseimbangketikaadaptasiterhadapaktivitas,keadaanlingkungandandiet.Pabila
urinmenjadisupersaturasidenganbahanyangtidaklarutdidalamair,akibatdaripada
kadar pengeluaranyangbanyak danatau konservasiair yangberkurang,kristalakan
terbentukdanberkembangmembentukbatu.Terdapatbeberapateoriyangberhubungan
denganpenghasilanbatusalurankemih:1,4

12

Supersaturation
Cairandengankristalcalciumoxalatedikatakanmencapaisaturasiterhadapcalcium
oxalate. Sekiranya kristal tersebut dikeluarkan dan ion kalsium atau oksalat
dicampurkankedalamcairan,aktivitaskimiaakanmeningkattetapikristalbarutidak
akanterbentuk.Cairaniniakandirujuksebagaimetastablysupersaturated.Sekiranya
kristal calcium oxalate ditambahkan, ia akan bertumbuh lebih besar. Akhirnya,
apabilaionkalsiumatauoksalatditambahkanlagikedalamcairan,supersaturasiakan
mencapainilaikritikaldimanafasepepejalakanberkembangsecaraspontan.Nilai
inidikenalsebagai upperlimitofmetastability.Perkembanganbatusalurankemih
memerlukanurinyangsecaraumumnyasupersaturasi.4
Kalsium,oksalatdanfosfatmembentukkompleksmudahlarutyangpelbagaiantara
satusamalaindandengansubstansiurinyanglainsepertisitrat.Olehitu,aktivitas
ionbebasmerekaadalahdibawahkonsentrasikimiamereka.Penurunandidalam
ligands seperti sitrat dapat meningkatkan aktivitas ion dan akan mengakibatkan
supersaturation. Supersaturasi urin adan meningkat dengan dehidrasi atau dengan
pengeluaranberlebihankalsium,oksalat,fosfat,sisteinatauasamurat.pHurinadalah
penting; fosfat dan asam urat adalah asam yang bebas pada kadar pH urin yang
fisiologis. Urin yang alkali mengandungi lebih banyak dibasic phosphate
menghasilkandepositbrushitedanapatite.pHurindibawah5.5mengandungikristal
asamurat,manakalakristalfosfatjarangdiketemukan.Solubilitas calciumoxalate
tidak dipengaruhi oleh perubahan pada pH urin. Dehidrasi ringan, pH urin yang
bervariasi dan sekresi berlebihan postprandial dapat mengakibatkan nilai lebih
daripadanormal.4

Crystallization
Apabilasupersaturasiurinmelebihi upperlimitofmetastability,Kristalakanmula
terbentuk.DebrisseldanKristallainyanghadirpadasalurankemihdapatbertindak
13

sebagai dasarpembentukan kristal, sat proses yang dikenal sebagai heterogenous


nucleation. Heterogenous nucleation menurunkan tahap supersaturasi yang
diperlukan untuk pembentukan kristal. Apabila dibentuk, nukleus kristal akan
berkembang dalam saiz sekiranya urin tersebut supersaturasi terhadap fase kristal
tersebut.kristalyangbanyakakanberkembangmembentukbatusalurankemih.4
Dalam tindakan pembentukan batu, kristal harus dipertahankan di dalam pelvis
renalis cukuplamauntukberkembangdantumbuhkepadasaizyangbermaknadi
dalam klinis. Mekanisme retensi kristal seringkali dibahaskan. Kajian kini
menunjukkan batu ginjal calcium oxalate sering terbentuk akibat daripada plak
apatitepada papilaris renalis . plak ini, yang dikenal sebagai Randalls plaque
menghasilkan permukaan yang sesuai untuk heterogenous nucleation pada garam
calciumocalate.4
Randallsplaquebermuladidalammedullaepadamembranbasalpadasalurantipis
di ansahenle dankemudianmenyebarmelaluiinterstitiummenujumembranasal
uritheliumpapiler.Sekiranyaurotheliummengalamikerosakan,plaquetersebutakan
terdedah kepada urin dan kristal calcium oxalate dan pembentukan batu akan
berjalan.4

Inhibitionofcrystalformation
Urinmengandungipenghambatnukleasi,perkembangandanagregasigaramkalsium.
Inorganic pyrophosphate adalah penghambat yang hadir untuk menganggu
pembentukan calcium phosphate lebih banyak daripada kristal calcium oxalate.
Citrate menghambat pembentukan dan nukleasi kristal, walaupun kebanyakan
akitivitasmenghambatbatuadalahdiakibatkandaripadapenurunansupersaturasiurin
melalui kompleksitas kalsium. Komponen urin lain seperti glikoprotein dapat
bertindakmenghambatkristalisasicalciumoxalate.4

14

2.

Faktor Resiko
Ureterolithiasis

batu kalsium dari ginjal.


Gambar diunduh
daripada
http://www.urocitk.com/gfx/stones/MS/01_
calcium_oxalate.jpg

Faktorresikodibawahmerupakanfaktorutamapredisposisikejadianbatuginjal,dan
menggambarkankadarnormaldalamurin.Lebihdaripada85%batupadalakilakidan
70%padaperempuanmengandungikalsium,terutamanya calciumoxalate. Predisposisi
kejadianbatukhususnyabatukalsiumdapatdijelaskansebagaiberikut:1,3,5
a.Calciumnephrolithiasis

Hypercalciuric(hypercalciuriccalciumnephrolithiasis)
Kelainan ini dapat mengakibatkan haematuri tanpa ditemukan pembentukan batu.
Kejadianhematurididugadisebabkankerusakanjaringanlokalyangdipengaruhioleh
agregasikristalkecil.Peningkatanekskresikalsiumdalamurindenganatautanpa
faktor resiko lainnya, ditemukan pada setengah daripada pembentuk batu kalsium
idiopatik.Kejadianhypercalciuriaidiopatikdiajukandalamtigabentuk;1,3,5
o Absorptive hypercalciuria adalah sekunder daripada peningkatan absorbsi
kalsium pada usus halus, terutamanya di jejunum, dan dapat dibahagikan lagi
kepada tipe I, II dan III. Type I absorptive
hypercalciuria adalah tidak tergantung kepada
pengambilan kalsium. Terdapat peningkatan
kalsium urin pada diet yang normal atau diet
kurangkalsium.TypeIIabsorptivehypercalciuria
merupakan kelainan yang tergantung diet. Type III absorptive hypercalciuria
adalah sekunder kepada kebocoran renal phospahte. Ini mengakibatkan
peningkatan sintesis vitamin D dan peningkatan absorbsi kalsium di usus
halus.1,3,5

15

o Resorptive hypercalciuria adalah sekunder kepada hyperparathyroidism. Pada


situasiini,dapatdijumpaihypercalcemia,hypophosphatemia,hypercalciuriadan
peningkatannilaiPTH.1,3
o Renalhypercalciuria terjadiapabilatubuliginjaltidakdapatmenyerapkembali
kalsium yang difiltrasi dengan efisien dan mengakibatkan hypercalciuria.
Pengeluran kalsium berlebihan ini akan menghasilkan

secondary

hyperparathyroidism.Kalsiumserumbiasanyanormal.1,3,5

Hypocitraturic
Suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam urin yang dapat
diakibatkan oleh diare kronis, type I renal tubular acidosis, pengobatan chronic
hydrochlorothiazide dan kadang bersifat idiopatik. Sebarang kondisi yang
menghasilkanasidosismetabolik(termasukpuasayangpanjang, hypomagnesemia
danhypokalemia)akanmenurunkansitraturinkeranaiaakandikosumsikankedalam
siklusasamsitratdidalammitokondriaseltubulerproksimal.Fungsisitratadalah
mengikat kalsium di dalam cairan, secara tidak langsung menurunkan bekalan
kalsiumuntukpembentukanbatu.1,3,5

Hyperuricosuric
Hyperuricosuric calcium nephrolithiasis adalah sekunder daripada diet yang
berlebihan atau kelainan metabolit asam urat. Berlainan dengan uric acid
nephrolithiasis, pasien dengan hyperuricosuric calcium nephrolithiasis biasanya
mengekalkan pH urin yang lebih tinggi daripada 5.5. monosodium urate
mengabsorbsi dan mengelakkan penghambat batu dan meningkatkan pembetukan
heterogenousnucleation.Hyperuricosuriccalciumnephrolithiasisjugadapatbersifat
sekunderterhadapepitaksis,atau heterogenousnucleation.Padasituasiini,struktur
16

kristal yang serupa dapat tumbuh bersama dengan bantuan infrastruktur matriks
protein.1,3,5

Hyperoxaluric
Hyperoxaluriccalciumnephrolithiasis adalahsekunderdaripadakelainanintestinal
primer. Pasien seringkali datang dengan riwayat diare kronis yang berhubungan
dengan kelainan peradangan usus atau steatorrhea. Kontribusi oksalat dan diet
disebabkan sebagian
tidak larut di lumen
intestinaldanekskresi

sistin. Gambar diunduh


daripada
http://www.herringlab.com/
photos/27-Cyst95-P5.jpg

garam kalsium oksalat yang


intestinal. Absorbsi oksalat
oksalat pada urin dapat

meningkatbilakekurangankalsiumpadalumenintestinaluntukmengikatoksalat.
Peningkatanlemakususakanmengikatkalsiumdanmembentukhasilyangseperti
sabun. Penurunan kalsium ini mengakibatkan
penurunan pengikatan dengan oksalat, yang dengan
ituakandiabsorbsibebas.Peningkatanyangsedikitdi
atas 45mg/hari dapat meningkatkan pembentukan
batuyangbermakna.1,3,5
b.UricAcidCalculi
pHurinsecaraumumnyadalah5.9.pembentukbatuasam

urat. Gambar diunduh


daripada
http://www.herringlab.com/p
hotos/1-UA80-M18-P2.jpg

uratseringkalimempunyainilaipHurinyanglebihrendahdaripada5.5.pKasamurat
adalah 5.75, di mana setengah daripada asam urat diionisasi sebagai garam urat dan
bersifatlarutdidalamair,manakalasetengahlagimenjaditidaklarutdanmembentuk
batu.1,3,5
c.Struvitecalculi

17

Batustruviteseringkalisinonimdenganbatumagnesiumammoniumphosphate.Batuini
sangatseringditemukanpadawanitadenganinfeksisalurankemihyangberulangyang
menggunakan antibiotik yang mengandungi kalsium.batu ini jarang terbentuk tanpa
intervensi endourologis saluran kemih sebelumnya.
Seringkali ditemukan batu struvite ini secagai batu
staghorn yangmembesarmembentukpenghalangsistem
ginjal. Batu ini terbentuk secara sekunder terhadap
organisme yang membentuk urease termasuk proteus,
pseudomonas, providencia dan kadang klebsiella,
staphylococcus dan mycoplasma.Infeksisalurankemih E.coli tidakkonsistendengan
bendunganyangterjadiakibatbatuini.Batuiniseringkalilembutdandapatberulang
dengancepat.1,3,5
d.Cystinecalculi
Batusisteinadalahhasildaripadapengeluaranabnormal cystine,ornithine,lysine dan
arginine.Cystineadalahsatusatunyaasamaminoyangtidaklarutdidalamurin.Batuini
secarakhususnyasukaruntukdiobati.1,3,5
e.FaktorResikoLain

Penurunanjumlahurin
Diakibatkan oleh kemasukan cairan yang
berkurang. Batu terbentuk akibat daripada
peningkatan reaktan dan pengurangan aliran
urin.3

struvit. Gambar diunduh


daripada
http://www.herringlab.com/p
hotos/6-Maph93-C2-Pb5.jpg

Jeniscairanyangdiminum

18

Jenis cairan yang diminum dapat memperbaiki masukan cairan yang kurang.
Minuman soft drink melebihi satu liter perminggu mengakibatkan pengasaman
denganasamfosfordansekaligusmeningkatkanresikopenyakitbatu.Bebanasam
dapat meningkatkan ekskresi kalsium dan ekskresi asam urat dalam urin dan
menurunkansitratpadaurin.Cairanlainyangmempengaruhibatuurinadalahjus
epal,jusanggur,kopi,tehdanbir.3

GinjalSpongiosamedulla
Pembentukan batu kalsium meningkat pada kelainan ginjal spongiosa, terutama
pasien dengan predisposisi faktor metabolik hypercalsiuric aatu hyperuricosuric.
Kejadianinidiperkirakanakibatadanyakelainanductuscolecticusterminalisdengan
daerahstatisyangmemacupresipitasikristalataukelekatanepiteltubulus.3

BatuCalciumPhosphatedanAsidosisTubulusGinjalTipeI
Faktor resikobatu calcium phosphate pada umumnya berhubungandengan faktor
resikoyangsamadenganbatu calcium oxalate.Leadaaninipadabeberapakasus
diakibatkanketidakmampuanmenurunkannilaipHurin.3

Masukansodiumchloride
Natriumyang tinggidapatmeningkatkanekskresikalsium.Hubunganinidikaitkan
dengan sebagian reabsorbsi kalsium secra pasif mengikuti natrium dan air pada
tubulusproksimalisdansepanjangsaluranansaHenle.Penurunanreabsorbsinatrium
proksimal disebabkan volume berlebih menyebabkan pengurangan transportasi
kalsiumdanpeningkatanekskresiurin.3

19

Masukanprotein
Masukan protein tinggi umumnya dihubungkan dengan peningkatan insidens
penyakit batu. Hal ini disebabkan peningkatan kalsium danasam urat, fosfat dan
penurunan ekskresi sitrat. Masukan protein dan metabolisme purin dan sulfur
menghasilkan asam amino dan asam urat yang dapat memicu pembentukan batu
kalsium.3

MasukanKalsium
Masukan Kalsium memiliki efek paradoks pada pembentukan batu. Diet kalsium
yang tinggi diperkirakan dapat menimbulkan penyakit batu, meskipun insidens
pembentukanbatuditemukanmenurunpadakelompokpriadanwanita.Pengikatan
oksalatdietmenjelaskan berkurangnyaabsorbsidan penguranganekskresi oksalat
padaurin.3

MasukanKalium
Diettinggikaliumdapatmengurangiresikopembentukanbatudenganmenurunkan
ekskresikalsiumdandenganmeningkatkanekskresisitratdalurin3

DietlainsepertivitaminC
VitaminCatau ascorbicacid adalahsalahsatufaktorpembentukanbatukalsium
oksalat. Secara in vivo, asam askorbat dapat dimetabolisisr menjadi oksalat yang
diekskresikanmelaluiurin.3
20

Masukanair
Denganmenurunnyavolumeurin,makatingkatkejenuhancalciumoxalatemeningga
sehinggaterjadinyakemungkinanpembentukankristal.3

3. Manifestasi Klinis
Pasein dapat bersifat asimptomatik atau mengalami kolik pada daerah ginjal. Rasa kolik
ini dapat dijelaskan melalui dua mekanisme; dilatasi sistem sumbatan dengan peregangan
reseptor sakit dan iritasi lokal dinding ureter atau dinding pelvis ginjal disertai edema dan
penglepasan mediator sakit. Kolik ini dapat terlihat dengan spasme yang memedihkan
daripada loin to groin atau hingga genital atau celah selangkangan, disertai dengan mual
atau muntah. Pasien seringkali tidak dapat berbaring tenang akibat daripada peradangan
pada peritonitis. Obstruksi ginjal dapat dirasakan pada daerah di antara iga dan sudut
lateral otot lumbal (seperti nyeri iritasi saraf intercostal namun bersifat kolik) obstruksi
pada mid-ureter dapat menyerupai appendicitis/diverticulitis. Obstruksi pada saluran
bawah dapat membawa kepada gejala iritasi kandung kemih dan rasa nyeri di scrotum,
ujung penis atau labia mayora. Obstruksi pada kandung kemih dan urethra dapat
mengakibatkan nyeri panggul, dysuria dan gangguan pada saat berkemih. Infeksi saluran
kemih dapat hadir bersama dan meningkat pada gangguan berkemih. Gejala lain yang
dapat terjadi adalah haematuria, proteinuria, sterile pyuria dan anuria.2

4. Epidemiologi
Ureterolithiasis menurut tempatnya digolongkan menjadi batu ginjal (urolithiasis) dan
batu kandung kemih. Ureterolithiasis merupakan keadaan yang abnormal di dalam ginjal
dan mengandungi komponen kristal serta matriks organik. Ureterolithiasis merupakan
penyebab terbanyak kelainan di saluran kemih. Di negara maju seperti Amerika Serikat,
Eropah, Australia dan sebagainya, batu saluran kemih banyak dijumpai di saluran kemih
21

bahagian atas sedangkan di negara yang sedang berkembang, seperti India, Thailand dan
Indonesia lebih memperlihatkan batu kandung kemih. Di daerah Semarang, sejak tahun
1979 proporsi batu ginjal dijumpai relatif meningkat dibandingkan proporsi batu kandung
kemih. Peningkatan kejadian batu pada saluran kemih bahagian atas terjadi di abad ke-20
khususnya di daerah bersuhu tinggi dan dari negara yang sudah berkembang.
Epidemiologi batu saluran kemih bahagian atas di negara berkembang dijumpai ada
hubungan dengan perkembangan ekonomi serta dengan pengeluaran biaya untuk
kebutuhan makanan perkapita.3
Di beberapa rumah sakit di Indonesia dilaporkan perubahan proporsi batu ginjal
dibandingkan batu saluran kemih bahagian bawah. Hasil analisis jenis batu ginjal di
Laboratorium Patologi Klinik Universitas Gadjah Mada menunjukkan kenaikan proporsi
batu ginjal dibanding proporsi batu kandung kemih. Di Rumah Sakit Dr. Kariadi
Semarang pada tahun 1979 telah merawat 52/10000 pasien rawat inap. Pada tahun 19811983 dilaporkan dari 634 pasien batu saluran kemih didapatkan 337 pasien batu ginjal.
Pada Rumah Sakit Dr. Sardjito tahun 1986 dilaporkan prevalensi batu saluran kemih
sebesar 80/10000 pasien rawat inap. Batu ginjal yang ditemukan 79 daripada 89 pasien
batu saluran kemih tersebut. Hampir keseluruhan pasien datang dengan masalah batu
ginjal yang dilaporkan. Di Amerika Serikat, kejadian batu ginjal dilaporkan sekitar 7-10
pasien untuk 1000 pasien rumah sakit dan insidens dilaporkan 7-21 pasien untuk setiap
10,000 pasien dalam setahun.3

6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk ureterolithiasis lebih bertujuan untuk mengatasi gejala dan
mengurangi kadar berulang batu saluran kemih. Dalam status mengatasi gejala, harus dingatkan
bahawa batu saluran kemih dapat menimbulkan keadaan darurat bila batu turun dalam ductus
coledochus dan mengakibatkan kelainan sebagai kolik ginjal atau infeksi di dalam sumbatan
saluran kemih. Tindakan emergensi ditujukan kepada pasien dengan kolik ginjal. Pasien
dianjurkan untuk tirah baring dan dicari penyebab lain. Spasme analgesic diberikan atau
prostaglandin synthesis inhibitordiberikanuntukmngurangjanrasasakit.1,2,3
22

Untukmengurangikadarberulangnyabatusalurankemih,pasienharusmencapaidatatus
bebas batu di saluran kemih. Fragmen batu kecil dapat bertindak sebagai nidus untuk
perkembangan batu seterusnya. Pasien ini harus dievaluasi dengan benar untuk mengurangi
kadarberulangnyakejadianbatu.Pembentukbatuasamuratdapatberulangdalambeberapa
bulansekiranyaterapiyangsesuaitidakdijalankan.Sekiranyatiadapengobatanmedisdijalankan
setelahpembedahanpengeluaranbatu,batudapatberulangdalam50%daripadapasiendidalam
5 tahun. Salah satu usaha untuk mengurangkan berulangnya batu saluran kemih adalah
pengambilan cairan yang banyak. Volume absolut tidak diketahui tetapi pengambilan cairan
sebanyak dua kali ganda disarankan. Pasien digalakkan untuk mengambil air semasa
mengkosumsimakanan,2jamsetelahmakandansebelumtidursiangdanmengambilcairan
tambahan pada waktu malam. Peningkatan cairan hanya sewaktu siang hari tidak dapat
mendilusikan urin yang supersaturasi dan akhirnya mengakibatkan batu yang baru.
Penatalaksanaanuntuksetiapjenisbatuadalahsepertiyangberikut;1
Jenis Batu Saluran Kemih
Calcium Nephrolithiasis
Hypercalciuric
Absorptive hypercalciuric

Penatalaksanaan

Menurunkan absorbsi kalsium di usus


Cellulose phosphate dapat mengikat
kalsium dan menurunkan absorbsi usus
halus. Tidak menganggu mekanisme
transport usus. Harus diberikan dengan
makanan
untuk
meningkatkan
availabilitas
terhadap
kalsium.
Penggunaan
tidak
teratur
dapat
mengakibatkan
seimbang
kalsium
negatif
dan
stimulasi
sekunder
paratiroid. Penggunaan jangka lama
tanpa follow-up metabolik dapat
mengakibatkan hypomagnesuria dan
hyperoxaluria sekunder dan batu
kambuh.
Thiazide dapat digunakan secara
alternatif di dalam pengobatan type I
absorptive hypercalciuria. Menurunkan
ekskresi kalsium ginjal tetapi tidak
mempunyai kesan bermakna pada
absorbsi usus.
Penurunan kalsium sebanyak 50% dapat
menurunkan
type
II
absorptive
23

Resorptive hypercalciuria

Renal hypercalciuria

Hyperuricosuric

hypercalciuria kepada nilai normal.


Orthophosphate dapat menghambat
sintesis vitamin D pada type III
absorptive hypercalciuria.
reseksi paratiroid dapat mengurangkan
penyakit
hyperparathyroidism
dan
penyakit batu.
Thiazide

Hyperoxaluric

Hypocitraturic

Uric Acid Calculi

Diet hambatan
allupurinol

Supplement kalsium secara oral untuk


mengikat oksalat di dalam usus
Pengambilan cairan yang berlebihan

Potassium citrate

Potassium citrate diberikan untuk


meningkatkan pH urin secara sediaan
cairan.
Nitrazine
pH
digunakan
untuk
memonitor keberkesanan alkalisasi urin.
Allupurinol
diberikan
sekiranya
hyperuricemia hadir.

purin

atau

terapi

Struvite Calculi

Antibiotik preoperatif
Irigasi postoperatif
Acetohydroxamic
acid
dapat
menghambat urease tetapi tidak
ditoleransi dengan baik akibat aktivitas
gastrointestinal.

Cystine Calculi

Meningkatkan pengambilan cairan


Alkalisasi urin
Penicilamine dan tiopronin

Pengobatan pembedahan berupa mengeluarkan batu daripada saluran kemih. Paksaan


cairansecaraintravenatidakdapatmendorong batukeluarmenuruniureter. Peristalsis yang
efektifyangmembawabolusurinmenuruniuretermemerlukandindingureteruntukmenjepit
antarasatusamalain,dimanasistemdilatasiyangbesartidakdapatlakukan.Selainitu,diuresis
24

adalah tidak sesuai dan dapat meningkatkan rasa nyeri. Demam dapat terjadi menunjukkan
infeksi, drainase harus dilakukan pada keadaan darurat melalui kateterisasi atau saluran
percutaneousnephrostomy.Antibiotiksahajatidakmembantutanpadrainase.1
Bendunganaliranurinolehbatuereterseringkaliterjadiditigadaerah; ureteropelvic
junction, penyilangan ureter di pembuluh darah iliaca dan sebaik sahaja ureter memasuki
kandungkemihpada ureterovesicularjunction.Prediksialiranbatuyangspontantidakdapat
dijangka. Batu dengan diameter kurang daripada 6mm yang dapat terlihat pada radiografi
abdomen akan berlalu secara spontan. Observasi konservatif dengan pengobatan tahan nyeri
adalahsesuaiuntuk6minggupertama.Terdapatbuktibahawakortikosteroid, blocker, dan
calciumchannelblockerdapatmeningkatkanaliranbatupadabatuureteryangdiperhatikan.
Blocker adalahselamatdansangatditerimatubuhpasien.Obatyangseringdigunakanadalah
tamsulosin, terazosin atau doxazosin. Sekiranya aliran spontan batu gagal, samada akibat
progresibatuyangkurangatauintoleransinyeriyangkurang,intervensiterapidiperlukan.1
Batuureterdistaldapatdibuangsamadadenganekstraksibatuureteroscopicatausecara
insitu extracorporealshockwavelithotripsy (ESWL).Ekstraksibatuureteroskopikmelibatkan
kemasukanendoskopimelalui urethra danmemasuki ureter.Dibawahpenglihatanlangsung,
ekstraksipenuhataufragmentasisebelumekstraksidilakukan.Komplikasisemasaekstraksi
endoskopikmeningkatsetelah6mingguobservasikonservatif.Indikasiawaluntukintervensi
termasuk nyeri parah yang tidak responsif terhadap medikasi, demam, mual muntah yang
persisten sehingga memerlukan hidrasi intravena, sosialisasi yang memerlukan ke kerja atau
dalamsaatliburan.Kebanyakanbatusalurankemihbagianatasyangmemasukikandungkemih
dapatkeluarmelaluiurethradenganrasayangkurangselesa.1
InsituESWLsecaraalternatifnya,menggunakantenagaluaranyangakanmemfokuskan
kepada batu tersebut. tenaga ini bersifat adisi, menghasilkan kecederaan jaringan minimal
kecualipadatempatbatuitudiposisikandenganbantuanfluoroscopyataupunultrasonography.
Inidapatdilakukandibawahanastesisebagaiprosedurrawatinapdanseringkalimengakibatkan
fragmentasibatu.Kebanyakanfragmenbatuakanberlaludidalam2minggu,tetapimerekayang
tidakkeluardalam3bulantidakakanberlalutanpaintervensilain.Wanitahamilsebaiknyatidak
diobati denganSWLuntuk batudi ureterbahagian bawah keranahasilterhadapovari tidak
diketahui.1
25

Batu proksimal atau midureter yang terletak atas daripada daerah inferior sendi
sacroiliaca dapatdiobatidenganSWLatau ureteroscopy.SWLdihantarkansecaralangsung
kepadabatutanpaperludidorongkembalikeataspelvisrenalis.Untukmembantumemastikan
drainaseyangsecukupnyasetelahESWL,doubleJureteralstentseringdiletakkantetapitidak
memastukan fragmen batu untuk keluar. Kadangkadang, fragmen batu dapat mengobstruksi
ureter setelah SWL. Pengurusan konservatif akan menghasilkan resolusi spontan dengan
berlalunya fragmen batu. Sekiranya ini tidak berjaya, drainase proksimal yang secukupnya
melalui tube percutaneous nephrostomy dapat membantu aliran. Dalam kasus yang jarang,
ekstraksiureteroscopicamatdiperlukan.1
Pasien dengan renal calculi yang muncul tanpa nyeri, infeksi saluran kemih atau
obstruksi tidak perlu diobati. Mereka harus mengikuti radiografi abdomen bersiri atau
pemeriksaan ultrasonography ginjal.Sekiranyabatutersebutmembesaratauberubahmenjadi
simptomatik,intervensiharusdilakukan.Batuginjalyangdiameterkurangdaripada2cmadalah
sebaiknyadiobatidenganSWL.Batuyangterletakpadacalixinferiorseringkalimenghasilkan
kadar bebas batu yang suboptimal diukur pada 3 bulan melalui xray. Batu seperti ini atau
dengan diameter yang lebih lebar sebaiknya diobati dengan percutaneous nephrolithotromy.
Lindunganantibiotikperioperatifdapatdigunakanatasdasarkultururinpreoperatif.1
7.

Komplikasi
Sebelum pembaikan, pasien dengan ureterolithiasis dapat terdedah dengan beberapa

komplikasi yang parah. Antaranya adalah gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut terjadi akibat
daripada tersumbatnya batu ginjal pada tubulus colledochus renalis sehingga urin tidak dapat
keluar menuju ke arah ureter. Sehubungan dengan ini, penyumbatan saluran kemih dapat
mengakibatkan penumpukan urin dan menghasilkan hydronephrosis, pembesaran dilasi kaliks
ginjal akibat daripada tiadanya saluran keluar untuk urin sehingga mengakibatkan atrofi
progresif terhadap ginjal. Infeksi saluran kemih juga dapat terjadi terutamanya daripada bakteri
yang menghasilkan urease akibat daripada pemekatan urin di dalam kandung kemih pada batu di
kandung kemih.2,3,5

8.

Prognosis
26

Setelah pengeluaran total batu ginjal, follow up therapy harus dilakukan untuk mengobati
faktor pencetus setiap jenis batu. Kebanyakan batu dapat dikeluarkan tanpa menghasilkan
sebarang kesulitan terhadap saluran kemih pasien. Namun begitu, kekambuhan batu seringkali
terjadi. Sekiranya pengobatan medis tidak dilakukan untuk mengobati faktor pencetus, batu
dapat kambuh secara umumnya 50% daripada pasien dalam jangka waktu 5 tahun. Kekambuhan
ini seringkali terjadi akibat tidak terubatnya faktor resiko seperti hypercalciuria, hyperuricosuric
dan sebagainya. Walaupun penyakit ureterolithiasis mempunyai prognosis yang baik, sebahagian
kecil pasien tanpa gejala dapat menimbulkan gagal ginjal kronik yang progresif.1,5

Kesimpulan
Dengan melakukan tugas makalah mandiri ini, dapat dipastikan bahawa ureterolithiasis
adalah satu kelainan metabolik yang terjadi di sistem urogenital. Kelainan ini mempunyai sebab
yang pelbagai tergantung kepada jenis calculi yang terhasil daripada kelainan ini. Peningkatan di
dalam garam mineral dan penurunan penghambat batu ginjal dapat berkontribusikan kepada
terbentuknya batu ginjal ini. Kelainan abnormal ini dapat mengakibatkan nyeri yang kuat pada
daerah pinggang dan menuju ke arah supra pubis dengan berlalunya batu kemih menerusi
saluran kemih. Penatalaksanaan yang terbaik adalah dengan mengeluarkan batu tersebut dengan
dinamis dan mengurangkan rasa nyeri tersebut dengan -blocker. ESWL dan ureteroscopic stone
extraction dapat sangat sesuai digunakan untuk batu ureter distal. Pasien yang menjalani
pembedahan mempunyai prognosis yang baik walaupun mempunyai kadar kekambuhan yang
tinggi. Pencegahan harus diperketatkan untuk mengelakkan kekambuhan yang dapat terjadi.1-4

27

Daftar Pustaka
1.

McPhee S.J., Papadakis M.A. 2010 Current medical diagnosis and treatment 24th edition.
Dalam Urinary stone disease. McGraw Hill Companies; 2010; 857-860.

2.

Murray Longmore, Wilkinson I.B, Davidson E.H, Alexander Foulkes, Rafi A.R. Oxford
handbook of clinical medicine 8th edition. Oxford University Press, 2010; 60,61, 292-295,
636-641.

3.

Dalam Mochammad Sjabani. Batu saluran kemih. ; 1025-1032

4.

Faucin A.S, Braunwald Eugene, Hauser S.L, Longo D.L, Loscalzo Joseph J.J. Harrisons
principles of internal medicine 17th edition. Dalam nephrolithiasis. McGraw Hill Companies,
2008; 1815-1821

5.

Warrell D.A, Cox T.M, Firth J.D, Edward J, Benz. Oxford textbook of medicine 4 th
edition. Dalam Unwin R.J, Robertson W.G, Giovambattista Capasso. Urinary stones,
nephrocalcinosis and renal tubular acidosis. Oxford University Press, 2003; 2746-2750

28

Anda mungkin juga menyukai